You are on page 1of 4

Direct Observation Prosedural Skill (DOPS)

Nama : Selly Resty Pratama

Tanggal : 20 Februari 2018

NIM : 14.IK.413

Ruangan : ICU RSUD.Ulin Banjarmasin

1. Identitias klien :
2. Diagnosa medis :
3. Tindakan keperawatan : Pemasangan NGT
4. Diagnosa Keperawatan :
5. Data :
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................

6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional


a. Pastikan tindakan sesuai dengan advis dalam catatan medis
Rasional : Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian tindakan
b. Persiapkan alat : Selang pemasangan NG sesuai usia klien, Jelly yang
larut dalam air, Kapas alcohol, Pinset anatomis, Bengkok, Plester,
Gunting, Klem, Kassa steril, Tissue, Spuit 10 cc, sesuai kebutuhan,
Sarung tangan, Stetoskop, Spatel lidah, Senter, Handuk, Segelas air
putih, Strip indikator PH, Air dalam kom kecil, Makanan dalam bentuk
cair dan obat
Rasional : memudahkan dalam menggapai peralatan yang dibutuhkan
c. Mencuci tangan
Rasional : mencegah infeksi
d. Menjaga privacy klien
Rasional : agar klien merasa aman dan nyaman
e. Mendekatkan alat-alat dan bahan yang diperlukan ke dekat tempat
tidur/dekat klien
Rasional : memudahkan dalam menggapai peralatan yang dibutuhkan
f. Memakai sarung tangan bersih
Rasional : mencegah infeksi nosocomial
g. Bantu klien untuk mengatur posisi semi fowler dengan bantal belakang
dan bahu
Rasional : Meningkatkan kemampuan klien untuk menelan.
h. Instruksikan klien untuk rileks dan bernafas normal saat menutup satu
lubang hidung kemudian ulangi prosedur untuk lubangg hidung yang
lain
Rasional : Selang dapat masuk dengan mudah melalui hidung yang
lebih paten
i. Tentukan panjang selang dan ukuran yang akan dimasukkan
Rasional :Memperkirakan dalamnya ujung selang yang harus
mencapai lambung
j. Beri pelumas pada selang nasigastrik 10-20 cm ingatkan klien bahwa
insersi akan dimulai masukkan selang dengan perlahan melalui lubang
hidung sampai tenggorok (nasofaring posterior)
Rasional : Untuk mempermudah masuknya selang NGT
Cek posisi selang dengan senter dan spatel lidah
k. Fleksikan kepada klien kearah dada setelah selang melalui nasofaring
dorong klien untuk menelan dan berikan air minum bila perlu.
Rasional : Melihat kondisi selang apakah sudah masuk dengan benar
l. Masukkan selang saat klien menelan sampai panjang yang diinginkan
telah terlewati. (Jangan dorong paksa selang. Bila klien mulai tersedak,
hentikan memasukkan selang dan tarik kembali selang).
Rasional : Mencegah terjadinya kesalahan posisi selang
m. Letakkan diafragma stetoskop diatas kuadran kiri atas abdomen klien
tepat dibawah garis kosta. Suntikkan 10-20 ml udara saat auskultasi
abdomen. Aspirasi dengan perlahan untuk mendapatkan isi gastrik
2,5-5 cm.
Rasional : Untuk mengetahui apakah ujung selang masuk ke dalam
lambung periksa kembali.
n. Fiksasi selang dengan plester dan hindari tekanan pada lubang
Rasional : Menghindari perubahan posisi selang
o. Rapikan alat dan klien
Evaluasi respon klien : kenyamana letak selang NGT
Rasional : Memberikan kenyamanan kepada klien sesudah melakukan
tindakan.

7. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


a. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung(cairan,udara,darah,racun)
b. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan menelan ( memenuhi kebutuhan cairan atau
nutrisi)
c. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak
sadar
d. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah
darah atau pendarahan pada lambung
e. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
subtansi isi lambung
f. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia.
g. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang
melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah
dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan
dari general anaesthesia)

8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya
a. Klien kesakitan saat dilakukan penekanan di area luka
b. Klien mendapat infeksi tambahan jika perawat tidak menjaga kesterilan
dalam melakukan tindakan
Banjarmasin, Februari
2018

Mahasiswa,

(…………………….)

Preseptor klinik,

(……………………………………….)

You might also like