Professional Documents
Culture Documents
Tutor :
Disusun oleh :
KELOMPOK B6
TAHUN 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR................................................................................................................3
KEGIATAN TUTORIAL..........................................................................................................4
I. KLARIFIKASI ISTILAH....................................................................................................6
V. KERANGKA KONSEP....................................................................................................36
VI. KESIMPULAN................................................................................................................37
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
laporan tutorial Skenario F Blok 24 ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran PBL di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Dan tak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada tutor kami dr. yang telah membantu dalam
penyusunan laporan tugas tutorial ini.
Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna perbaikan di masa
yang akan datang.
Akhir kata, harapan kami laporan tutorial ini dapat berguna bagi semua pihak yang
membacanya. Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan
Yang Maha Esa. Amin.
Kelompok B6
3
KEGIATAN TUTORIAL
Tutor : dr.
Moderator :
Peraturan :
2. Boleh ke toilet
4
SKENARIO F BLOK 24 TAHUN 2018
Mrs. Sukinem, 38 years old women in her fifth pregnancy delivered her son
spontaneously 4 hours ago. She was helped by birth attendant in her village, about 1,5 hours
away from refferal hospital. He lived with her husband who is a farmer and her mother in
law who is a birth attendant. She gave birth a male baby, weighed 4000 grams. The placenta
was delivered by birth attendant, she claimed it was delivered completely. Suddenly after
placenta was delivered, there was massive vaginal bleeding. The birth attendant called ou to
a midwife for help. According to the midwife, the patient’s uterine contraction was poor and
uterine fundal could not be palpated to the primary public health service (Puskesmas) which
already got PONED certification
On arrival,as general practitioner public health service, you find the patient is
conscious but drowsy and pale. You also find approximately 1000 ml of blood clot in her
pants. According to birth anamnesis her antenatal care history was twice with the midwife
in the primary public health service and was already diagnosed with mild anemia due to Fe
serum deficiency (Hb 9 gr/dL about a month ago)
Physical findings:
I. TERMS CLARIFICATION
No Term Definition
1 Birth attendant Is a midwife, physician, obstetrician, nurse, or other health
care professional who provides basic and emergency health
care service to woman aand their newborn during
pregnancy, child birth, and the postpartum period.
2 Massive vaginal Pendarahan pasca persalinan yang berasal dari tempat
bleeding implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir, dan jaringan
sekitarnya yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir.
3 PONED certification Merupakan sertifikasi pelayanan obstetric neonatal
emergensi dasar yang dikembangkan dalam bentuk
pelatihan klinik untuk keterampilan bidan di desa, dokter,
dan bidan puskesmas.
4 Drowsy Is a very mild form of altered mental status in which the
patient has a inattention and reduced wakefulness
5 Laceration Tearing of the skins that result in an irregular wound.
Laceration maybe caused by injury with a sharp object or
by impact injury from a blunt object or force.
6 Trendelenburg Adalah posisi berbaring pada tempat yang datar, dimana
6
position kepala berada lebih rendah dari pelvis. Posisi ini adalah
posisi yang standar untuk pembedahan abdominal atau
ginekologi
7 Cristalloid fluid Adalah cairan yang bersifat isotonic yang efektif dalam
mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke
dalam pembuluh darah dalam waktu singkat dan berguna
pada pasien yang memerlukan cairan segera misalnya
ringer laktat.
8 Bimanual internal Suatu tindakan yang dilakukan dengan cara tangan kiri
compression penolong dimasukkan ke dalam vagina dan sambil
membuat kepalan diletakkan pada forniks anterior vagina.
Tangan kanan diletakkan pada perut penderita dengan
memegang fundus uteri denga telapak tangan dan ibu jari di
depan serta jari-jari lain di belakang uterus.
9 Sayeba condom Cara pemasangan tampon kondom secara aseptic kondom
method yang telah diikatkan pada kateter dimasukkan ke dalam
cavum uteri.
10 Hemostatic analysis
11 Serum blood analysis
12 INR International Normalized Ratio adalah satuan yang lazim
digunakan untuk pemantauan pemakaian anti koagulan oral
13 APTT Activated Partial Thromboplastin Time is a medical test
that characterizes blood coagulation also known as clotting
14 Laparotomy Surgical incision into the abdominal cavity
15 Subtotal histerectomy Adalah eksisi uterus yang menyisakan serviks uteri
7
2. Berat badan lahir 4000 gram, menurut dukun beranak plasenta telah lahir seluruhnya.
Setelah plasenta dilahirkan terjadi perdarahan vagina yang massif, kemudian dukun
beranak meminta bantuan bidan. Menurut bidan kontraksi uterus pasien lemah dan
fundus uteri tidak dapat dipalpasi ketika dibawa ke puskesmas yang memiliki
sertifikasi PONED. (1)
3. Sesampainya di puskesmas pasien tampak mengantuk dan pucat, ditemukan bekuan
darah di celana sebanyak 1000 ml. Berdasarkan anamnesis riwayat ANC sebanyak 2
kali dengan bidan dan di diagnosis anemia ringan karena defisiensi besi (Hb 9gr/dL 1
bulan yang lalu) (2)
4. Physical findings:
Height 155 cm, weight 50 kg.
Blood pressure 60/40 mmHg, heart rate 140x/minute, respiratory rate 36x/minute,
temperature 35°C.
The peripheral extremities are cold.
The abdomen is otherwise soft and non tender.
The uterus fundal can not be palpated, no uterine contraction.
On vaginal inspection there is blood clot in vagina and no portio laceration or
vaginal/perineal laceration are identified. (4)
5. You do resuscitation on her, made her to become in Trendelenburg position, gave her
oxygen 6-8 L/minute, inserted 2 venous line and folley catheher, ordered routine
blood analysis, hemostatic analysis, and serum blood analysis. You gave 2000 ml
cristalloid fluid and 300 cc pack red cells, also oxytocin 20 IU in 500 ml cristalloid
fluid. 4
6. After 30 minutes, she become conscious and not drowsy anymore. Blood pressure
become 100/70 mmHg, pulse 92x/minute, respiratory rate 22x/minute, temperature
35,8°C, urine output 100 cc. You reexamine the patient again, uterine fundal still can
not be palpated, uterine contraction is poor, and vaginal bleeding is still coming out.
You do bimanual interna compression but still no uterine contraction. You gave her
misoprostol 600µg vaginally and do abdominal aorta compression, but uterine
contraction won’t get better. You insert uterine tamponade using Sayeba condom
method, and plan to reffer her to RSMH, hospital nearby. 4
7. The laboratory result come out :
Hemoglobin : 4,2 g/dl
White cell count : 3.200/mm3
8
Platelet : 115.000/mm3
INR : 1,3
APTT : 39’ 4
8. You finally reffer this patient after 1 hours treatment in your public health service to
RSMH. About 1 week later, you got refferal reply from RSMH which is describe the
patient got laparotomy subtotal hysterectomy. 4
2. Menurut bidan kontraksi uterus pasien lemah dan fundus uteri tidak dapat dipalpasi
ketika dibawa ke puskesmas yang memiliki sertifikasi PONED. Sesampainya di
puskesmas pasien tampak mengantuk dan pucat, ditemukan bekuan darah di celana
sebanyak 1000 ml. Berdasarkan anamnesis riwayat ANC sebanyak 2 kali dengan
bidan dan di diagnosis anemia ringan karena defisiensi besi (Hb 9gr/dL 1 bulan yang
lalu)
a. Apa makna klinis dari kontraksi uterus pasien lemah dan fundus uteri tidak dapat
dipalpasi?
b. Bagaimana mekanisme terjadinya penurunan kesadaran dan pucat?
c. Apa makna klinis dari ditemukannya bekuan darah dicelana sebanyak 1000 ml?
d. Apa hubungan ADB ringan selama kehamilan dengan perdarahan post partum?
e. Bagaimana pelaksanaan ANC yang tepat?
9
f. Bagaimana kriteria sertifikasi PONED?
3. Physical findings:
Height 155 cm, weight 50 kg.
Blood pressure 60/40 mmHg, heart rate 140x/minute, respiratory rate 36x/minute,
temperature 35°C.
The peripheral extremities are cold.
The abdomen is otherwise soft and non tender.
The uterus fundal can not be palpated, no uterine contraction.
On vaginal inspection there is blood clot in vagina and no portio laceration or
vaginal/perineal laceration are identified.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas hasil pemeriksaan fisik?
4. You do resuscitation on her, made her to become in Trendelenburg position, gave her
oxygen 6-8 L/minute, inserted 2 venous line and folley catheher, ordered routine
blood analysis, hemostatic analysis, and serum blood analysis. You gave 2000 ml
cristalloid fluid and 300 cc pack red cells, also oxytocin 20 IU in 500 ml cristalloid
fluid.
a. Apa indikasi dilakukannya resusitasi pada ibu?
b. Bagaimana prosedur resusitasi pada ibu?
5. After 30 minutes, she become conscious and not drowsy anymore. Blood pressure
become 100/70 mmHg, pulse 92x/minute, respiratory rate 22x/minute, temperature
35,8°C, urine output 100 cc. You reexamine the patient again, uterine fundal still can
not be palpated, uterine contraction is poor, and vaginal bleeding is still coming out.
You do bimanual interna compression but still no uterine contraction. You gave her
misoprostol 600µg vaginally and do abdominal aorta compression, but uterine
contraction won’t get better. You insert uterine tamponade using Sayeba condom
method, and plan to reffer her to RSMH, hospital nearby.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan 30
menit setelah resusitasi?
b. Apa indikasi dan bagaimana prosedur dari bimanual compression interna?
c. Apa indikasi dan bagaimana prosedur dari abdominal aorta compression?
d. Apa indikasi dari pemberian misoprostol pervaginam?
10
e. Apa indikasi dan bagaimana prosedur dari pemasangan tampon uterus dengan
metode sayeba condom?
f. Mengapa tidak terjadi perbaikan pada kontraksi uterus pasien dan perdarahan
pervaginam masih terjadi?
7. You finally reffer this patient after 1 hours treatment in your public health service to
RSMH. About 1 week later, you got refferal reply from RSMH which is describe the
patient got laparotomy subtotal hysterectomy.
a. Apa indikasi dilakukan laparotomy subtotal hysterectomy?
Hipotesis: Ny. Sukinem 38 tahun, mengalami perdarahan pasca persalinan kelima e.c atonia
uteri.
a. Differential diagnosis
b. Diagnosed algorithm
c. Working diagnosed
d. Definition
e. Etiology
f. Epidemiology
g. Risk factor
h. Patophysiology
i. Clinical manifestation
j. Treatment
k. Prevention and education
11
l. Complication
m. Prognosis
n. SKDI
8. LEARNING ISSUES
1. Perdarahan pasca persalinan
2. Atonia uteri
9. KERANGKA KONSEP
12
10. KESIMPULAN
13
11. DAFTAR PUSTAKA
14