You are on page 1of 7

LA P O R A N

PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL II


( UJI PELARUTAN )

Nama : Riaz Davi Nurhalid


NRP : 10.T40008
Grup : TPB-5
Dosen : Elina H., S.Teks., M.Si
Asisten : -Karina Soemantri S.ST
-Sri Lestari
Tgl.Praktikum : 13 &20 Mei 2011
Tgl.Pengumpulan
Laporan : 27 Mei 2011

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2011
I. Maksud dan tujuan
Untuk mengetahui sifat – sifat serat dengan cara melarutkannya kedalam beberapa zat –
zat kimia dlam suhu kamar dan mendidih.

II. Teori dasar


Identifikasi serat terutama didasarkan pada beberapa sifat khusus dari serat yaitu
morfologi, sifat kimia dan sifat fisika serat. Pengamatan dengan mikroskop meliputi
pengamatan penampang membujur dan melintang, dimensinya adanya lumen dan
sebagainya.
Uji pelarutan berhubungan dengan sifat kimia dari masing-masing serat. Uji ini
sangat penting terutama untuk serat-serat buatan yang mempunyai morfologi hampir
sama.Dengan melihat kelarutan serat-serat buatan pada berbagai pelarut dapat
disimpulkan jenis seratnya. Prinsip pengujiannya adalah melarutkan serat pada
beberapa pelarut, kemudian diamati sifat kelarutannya.

Pelarut yang pada umum digunakan adalah :


- Asam klorida(HCL) asam ini akan melarutkan serat nylon.
- Asam sulfat (H2SO4) 70 %, serat yang larut dalam pelarut ini adalah serat
kapas, rayon viskosa, rayon asetat, nylon dan sutera.
- Asam sulfat (H2SO4) 60 %, serat yang larut dalam pelarut ini adalah serat
kapas, rayon viskosa, rayon asetat, nylon dan sutera
- Aseton, larutan ini hanya melarutkan rayon asetat.
- NaOCl, serat wol dan sutera akan larut dalam larutan ini.
- Metil salisilat, larutan ini akan melarutkan serat poliester.
- NaOH 10 % / KOH 10 %, pada suhu mendidih larutan ini akan melarutkan
poliester, wol dan sutera.
- NaOH 45 %, pada suhu mendidih larutan ini akan melarutkan poliester
- Meta Cresol, larutan ini akan melarutkan serat rayon asetat dan poliamida.
- DMF, larutan ini akan melarutkan poliakrilat, poliamida dan rayon asetat.
- Asam nitrat (HNO3) pada suhu kamar akan melarutkan rayon asetat, wol,
poliakrilat dan nylon..
- Asam Formiat : Asam ni akan melarutkan nylon.
-
III. Alat dan bahan
a. Alat
o Tabung reaksi
o Pengaduk
o Rak Tabung
o Pembakar Bunsen
o Penjepit kayu

b. Bahan
- Serat :
1. Kapas 7. Poliakrilat
2. Rayon Viskosa 8. Poliamida / Nylon
3. Rami 9. Poliester : kapas
4. Sutera 10. Poliester : wol
5. Wol 11. Poliester : rayon
6. Poliester

- Zat Kimia :
1. HCl 1:1 7. HNO3
2. H2SO4 60 % 8. Metil Salisilat
3. H2SO4 70 % 9. Aseton
4. NaOCl 10. Asam Format
5. NaOH 10 % 11. KOH 5 %
6. NaOH 45 %
IV. Cara kerja
o Tabung reaksi yang akan digunakn dibersihkan terlebih dahulu dengan air.
o 5 – 10 ml pereaksi yang digunakan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
o Beberapa helai serat yang akan di uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
telah berisi pereaksi (secukupnya).
o Serat yang berada di dalam larutan pereaksi diaduk-aduk dan diamati kelarutannya
selama 5 menit dalam sushu kamar (contoh uji akan : LARUT, SETENGAH
LARUT, TIDAK LARUT atau RUSAK).
o Setelah melakukan peraktikum pada suhu kamar beberapa serat di uji kembali
dalam susuana mendidih.
o Amati kelarutan serat tersebut dalam Susana mendidih selama 3 menit.
o Catat serat yang terlihat LARUT, SETENGAH LARUT, TIDAK LARUT atau
RUSAK.
V. Data Percobaan
VI. Diskusi
Beberapa hal yang harus di perhatikan karena dapat menyebabkan hasil praktikum
kurang akurat :
a. Kebersihan alat : alat yang digunakan harus bersih, karena zat – zat kimia sangat
peka terhadap zat lain, maka apabila alat yang digunakan kotor zat kimia yang
digunakan tidak akan bekerja tepat (terpengaruhi).
b. Pengambilan contoh uji : contoh uji yang akan di amati jangan terlalu banyak,
karena apabila terlalu banyak pengamatan tidak akan terlihat jelaa (seratnya
menumpuk).
c. Pengadukan dan lama pengamatan : hal ini yang sangat penting, karena apabila
peraktik terlalu terburu – buru zat kimia yang digunakan ada yang belum bereaksi
dengan serat, sehingga pengujian tidak tepat.
d. Pendidihan : dalam mendidihkan contoh uji air yng mendidihkan contoh uji harus
benar – benar mendidih terlebih dahulu karena apabila tidak contoh uji akan lama
mencapai titik didih nya.

VII. Kesimpulan
Pada percobaan pelarutan ini praktikan mengetahui sifat – sifat kimia pada serat
sintetis, protein, dan buatan.
Serat – serta yang di uji kebanyakan larut dalam larutan asam dan larutan yang lebih
pekat, terutama serat protein dan sintetis, selain itu di larutan yang suasananya
mendidih juga banyak serat – serat yang laru.
Daftar Pustaka

 Serat-serat tekstil, Institut Teknologi Tekstil, Bandung, 1973.


 Diktat Praktikum Serat Tekstil, STTT, Bandung, 2003.
 Jurnal Praktikum Serat Tekstil.

You might also like