Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengenali kasus gizi buruk dan etiologinya serta mampu menatalaksananya secara tuntas sesuai panduan
WHO.
Studi Kasus
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahu. BB : 6.350 g, PB : 80 cm, dating dengan keluhanbadan semakin kurus sejak 6
bulan terakhi, tidak nafsu makan dan sering panas tetapi tidak tinggi Ayah pemulung dan sedang dalam pengobatan batuk
darah.
Penilaian
a. Jika anak masih disusui, teruskan ASI dan berikan setiap ½ jam sekali tanpa berhenti. Jika anak masih dapat
minum, lakukan tindakan rehidrasi oral dengan memberi minum anak 50 ml (3 sendok makan) setiap 30 menit
dengan sendok. Cairan rehidrasi oral khusus KEP disebut ReSoMal.
b. Jika tidak ada ReSoMal, untuk anak dengan KEP berat dapat menggunakan oralit yang diencerkan 2x. Jika anak
tidak dapat minum, lakukan rehidrasi intravena (infus) RL/Glukosa 5% dan NaCl dengan pebandingan 1:1.
4. Lakukan pemulihan dengan keseimbangan elektrolit
Pada semua KEP berat/gizi buruk terjadi gangguan keseimbangan elektrolit diantaranya :
a. Kelebihan natrium (Na) tubuh, walaupun kadar Na plasma rendah.
b. Defisiensi Kalium (K) dan Megnesium (Mg)
Ketidakmampuan elektrolit ini memicu terjadinya edema dan untuk pemulihan keseimbangan elektrolit
diperlukan waktu maksimal 2 minggu. Berikan makanan tanpa diberi garam/rendah garam. Untuk rehidrasi, berikan
cairan oralit 1 liter yang diencerkan 2x (dengan penambahan 1 liter air) ditambah 4 gr kecil dan 50 gr gula atau bila
balita KEP bisa makan berikan bahan makan yang banyak mengandung mineral bentuk makanan lumat.