You are on page 1of 47

Annisa Auliya (Ichaa Bengbeng)

aQ Sayang Smuanya

 SOAP lagiii

SOAP ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” P30003 DENGAN POST


MANUAL PLACENTA ATAS INDIKASI RETENSIO PLACENTA HARI KE – 2
DI RUANG MELATI RSUD “...

 Ex "SOAP"

SOAP ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” DENGAN MIOMA UTERI DI


POLI KANDUNGAN RSUD “CINTAKU” JOMBANG Oleh : ANNISA AULIYA
RAMAH 72100...

 Catatan Lama

Sebenarnya , aku sulit… aku wanita biasa, Sedih "Jangan sedih"Bukan maksud aku
untuk berbohong, atau memaksakan melakukan sesuatu ...

 All My Entrii

Cinta tidak menjamin kebahagiaan, tapi tidak ada kebahagiaan tanpa cinta. Tuhan
kami Yang Maha Cinta, Temukanlah kami yang masih sendir...

Minggu, 15 Juli 2012


SOAP lagiii

SOAP
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “S” P30003 DENGAN POST MANUAL PLACENTA ATAS
INDIKASI RETENSIO PLACENTA HARI KE – 2 DI RUANG MELATI
RSUD “CINTAKU”
JOMBANG
Oleh :

ANNISA AULIYA RAMAH


7210015

PRODI D III KEBIDANAN


FEKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan tugas praktek kebidanan ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas Pada Ny “S” P30003 Dengan Post Manual Placenta Atas Indikasi Retensio Placenta
Hari Ke-2 Di Ruang Melati RSUD “CINTAKU” Jombang.
1. Bapak dr. Zulfikar As’ad, MMR selaku Dekan Fakultas ilmu kesehatan UNIPDU
jombang.
2. Ibu HJ. Sabrina Dwi Prihartini, S.K.M. Selaku Kaprodi D III Kebidanan UNIPDU
jombang
3. Ibu Maskanah, Amd.keb. selaku kepala pembimbing praktik kebidanan di Ruang
Melati RSUD jombang.
4. Ibu Listriana Fatimah ,SST. selaku pembimbing akademik kebidanan UNIPDU
jombang.
5. Kedua orang tua kami yang telah memberi semangat dan dukungan kepada kami.\
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan serta
saran guna perbaikan Asuhan Kebidanan ini.
Semoga Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya.

Jombang, juni 2012

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya kesehatan reproduksi salah satunya adalah untuk Menurunkan angka
kematian bayi dan angka kematian ibu pada masa nifas, karena masa nifas merupakan
proses penyembuhan fisiologis dan hal ini tidak pernah terjadi secara cepat pada beberapa
perubahan fisik dan psikologik. Jika hal ini tidak dideteksi secara dini, lebih-lebih pada
ibu primipara maka dapat menimbulkan infeksi pada masa nifas.
Perawatan masa nifas termasuk dalam perawatan kebidanan karena arti kebidanan
secara luas tidak hanya terbatas pada masa hamil dan persalinan tapi juga masa setelah
bersalin atau nifas sampai uterus dan rahim dan ovarium kembali seperti semula siap
mengadakan kehamilan kembali. Oleh karena itu wanita hamil dengan resiko tinggi perlu
dideteksi lebih dini terutama pada primipara, agar tidak menimbulkan komplikasi pada
masa nifas, komplikasi yang sering terjadi pada ibu post partum adalah perdarahan,
infeksi dan gangguan psikologis.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada klien dengan masa nifas dilakukan
asuhan kebidanan secara komprehensif yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan yang memandang ibu nifas
sebagai suatu kesatuan yang untuk secara psikososial dan spiritual dengan menekankan
upaya kesehatan dasar.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar penulis mendapatkan Pengalaman nyata dari Teori yang selama ini
diperoleh dan mampu mengembangkan pola piker secara komprehensif dengan
menggunakan asuhan kebidanan dengan SOAP.
2. Tujuan khusus
Pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada post partum fisiologis diharapkan
dapat :
- Melakukan pengkajian data
- Melakukan analisa data
- Merumuskan diagnosa kebidanan / masalah potensial
- Menentukan Antisipasi kebutuhan segera
- Menyusun / mengembangkan rencana / asuhan kebidanan

3. Batasan Masalah
Masalah yang penulis ambil “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny “S”
P30003 Dengan Post Manual Placenta Atas Indikasi Retensio Placenta Hari Ke-2 Di
Ruang Melati RSUD “CINTAKU” Jombang.
BAB II
LANDASAN TEORI
NIFAS

A. Defenisi
1. Masa nifas (puerpurium) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil lam masa nifas 6-8 minggu.
2. Masa nifas (peuperium) adalah masa setelah partus selsai dan berakhir setelah kira-
kira 6 minggu.
3. Masa nifas adalah masa dimana masa yang di mulai setelah partus selsai dan berakhir
kira-kira setelah 6 minggu akan tetapi seluruh alat genetalia pulih kembali dalam
waktu 3 bulan.

B. Macam-Macam Masa Nifas Menurut Periode


1. Puerperium dini adalah kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium Intermedial adalah kepulihan menyuluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil / waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk
sehat sempurna bisa seminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

C. Perubahan Pada Masa Nifas / Involusi Alat-Alat Kandungan


1. Uterus secara berangasur-angsur menjadi (involusi) sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil.
2. Bekas Implantasi Uri, placental bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke
karum uteri dengan diameter 7.5 cm setelah 2 minggu menjadi 3,5 cm pada minggu
ke-6 2,4 cm dan akhirya pulih.
3. Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh 6-7 hari.
4. Rasa sakit yang disebut after pains (mules-mules) disebabkan kontrakasi rahim
biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.
5. Lochea atau cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa
nifas.
- Lochea Rubra (Cruenta) : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban sel-sel
deudua verniki caseosa, lanugo, mekaneum selama 2
hari pasca persalinan.
- Lochea Sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari
ke 3-7 pasca persalinan.
- Lochea Serosa : berwarana kuning, cairan tidak berdarah lagi hari ke
7-14 hari pasca persalinan.
- Lochea Alba : cairan putih setelah 2 minggu.
- Lochea Purulenta : terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah berbau
busuk.
- Lochiostatis : lochea yang tidak lancar keluarganya.

6. Servik setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna
merah kehitaman konsistennya lunak kadang-kadang terdapat perkelukaannya kecil
7. Ligamen-ligamen ligament, fasia dan diafragma pelvis yang merenggang pada
waktu persalinan setelah bayi lahir secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih
kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi.
8. Perubahan pada saluran kencing
Kendung kencing kadang mempunyai kapasitas lebih besar dan relative terhadap
tekanan cairan iv. Dan ini bisa di sebabkan karena pengembangan yang berlebihan
,khususnya Karena analgesi,gangguan fungsi neural pada kendung kencing.
9. Perubahan pada kelenjar mamae
Bila bayi di susui isapan pada putting susu merupakan rangsangan psikis yang
secara reflekstoris yang mengakibatkan oksitosin oleh hipofise sebagai efek yang
positif adalah involusi akan lebih sempurna.
10. Perubahan pada tanda-tanda vital dan fisik lain
a) Temperatur biasanya kembali normal dari kenaikannya sedikit selama priode
melahirkan dan menjadi stabil 24 jam.
b) Denyut nadi normal kecuali pada persalinan lama dan kehilangan banyak darah.
c) Pernafasan berada dalam batas normal
d) Perubahan hematologis
e) Lekosit sampai dengan 1500 selama persalinan akan tetapi tinggi selama
beberapa hari masa nifas.
11. Perubahan psikologis ibu nifas menurut Rubin (Ruth Johnson.2004)
1. Fase Taking In
- ibu tergantung pada orang lain
- perhatian berfokus pada diri sendiri, pasif
- terkenang pengalaman persalinan
- butuh banyak nutrisi dan istirahat
- belum ingin kontak dengan bayi
- 1-2 hari
2. Fase Taking Hold
- masa antara tergantung dan mandiri
- focus perhatian lebih luas
- belajar mandiri dan inisiatif
- bertanya tentang perawatan diri dan bayi
- timbul kurang PD berkata tidak mampu
- fase tepat HE
- berlangsung kurang 10 hari
3. Fase Letting Go
- memperoleh peran dan tanggung jawab baru
- kemandirian meningkat
- penyesuaian keluarga dengan hadirnya bayi

D. Perawatan Pasca Persalinan


o Mobilisasi
Karena lelah setelah bersalin ibu harus beristirahat terlentang selama 8 jam pasca
persalinan.
o Diet
Makanan harus bermutu dan bergizi seimbang dan cukup kalori, sebaiknya makanan
yang mengandung protein banyak cairan, sayur dan buah-buahan untuk
mengembalikan alat-alat kandungan pasca persalinan.
o Miksi
Tindakan kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya karena apabila kandung kemih
penuh dapat mempengaruhi kontraksi uterus akibat uterus terjepit oleh kandung
kemih tersebut.
o Defekasi
BAB harus dilakukan 3-4 x/hari pasca persalinan, bila BAB dan dapat terjadi
opstipasi, apalagi berak keras dapat diberikan obat laksant peroral / perrekral.
o Perawatan Payudara
o Laktasi
o Cuti hamil dan bersalin

E. Tanda-Tanda Bahaya Nifas


a) Perdarahan hebat yang tiba-tiba meningkat dari vulva / vagina.
b) Pengeluaran dari vagina yang berwarna dan busuk.
c) Rasa nyeri dibagian bawah abdoment.
d) Sakit kepala terus-menerus, nyeri epigastium.
e) Pembengkakan di tangan.
f) Demam, muntah, sakit ketika BAB.
g) Payudara tampak merah, panas dan nyeri.
h) Merasa sangat letih dan sesak nafas.

F. Frekuensi Kunjungan Nifas


Kunjungan nifas paling sedikit 4 kali dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi
1. 6-8 jam post partum
- Mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia uteri
- Mendeteksi penyebab lain perdarahan, jika berlanjut rujuk
- Konseling
- Pemberian ASI awal
- Memberikan bounding attachment
- Jaga bayi, cegah hipotermi
2. 6 hari post partum
- Memastikan involusi berjalan normal
- Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi/perdarahan abdonormal
- Memastikan ibu menyusui dengan baik
- Memastikan ibu mendapatkan nutrisi yang cukup
- Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan bayi sehari-hari
3. 2 minggu post partum
Sama seperti diatas
4. 6 minggu post partum
- Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialaminya dan bayinya
- Konseling KB
G. Masalah – masalah Masa Nifas
Masalah – masalah yang mungkin terjadi pada masa nifas adalah :
1) Gangguan Involusi
2) Gangguan eliminasi
3) Mastitis
4) Gangguan aktivitas atau istirahat
5) Terjadi infeksi
6) Personal Hygiene
7) Nyeri episiotomy,nyeri after pains
8) Gangguan peran ibu

H. Kelainan dan Penyakit lain dalam Masa Nifas


1) Matitis
Infeksi payudara sesudah persalinan,infeksi dini terjadi melalui luka pada putting susu
mungkin juga peredaran darah,tanda-tanda :
 Rasa panas dingin di sertai kenaikan suhu tubuh
 Merasa lesu
 Tidak nafsu makan
 Nyeri pada perabaan
 Penanganan
1. Berikan hoksalin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari,bila di berikan sebelum
terbentuknya abses biasanya keluhannya berkurang.
2. Saggah payudara
3. Kompres hangat dan dingin
4. Bila di perlukan berikan parasetamol 500 mg peroral setiap 4 jam.
5. Ikuti perkembangan 3 hari setelah pengobatan
2) Subinvolusi adalah pertambahan involusi yang di sertai pemanjangan priode lochea
3) Perdarahan nifas sekunder adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam.
I. Post Partum Blues
 Rasa kekecewaan,mudah tersinggung,sedih pasca partum berdampak pada nafsu
makan menurun.
Berkaitan dengan :
 Rasa tidak nyaman
 Kelelahan
 Kehabisan tenaga
Bounding attachment/keterkaitan awal/ikatan batin adalah suatu proses dimana
sebagai hasil dari suatu reaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang banyak
saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.

J. Fisiologi Laktasi
Payudara mulai dibentuk sejak embrio berumur 18 – 19 minggu dan selesai setelah
mentruasi dengan terbentuknya estrogen dan progesterone berfungsi untuk produksi ASI
di samping hormone lain insulin, tiroksin. Selama kehamilan hormon prolaktin dari
placenta meningkat, tetapi biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh hormon
estrogen dan progesterone yang tinggi hari 2/3 pasca persalinan kadar ekstrogen dan
progesterone turun drastia. Jadi, pengaruh prolaktin lebih dominant dan pada saat inilah
mulai terjadi sekresi dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan puting susu
terbentuklah prolaktin oleh hipolaktin. Jadi, sekresi makin timbul karena perangsangan
putting susu oleh hisapan bayi.
 Reflek penting dalam mekanisme hisapan bayi:
1. Reflek menangkap (rooting reflek)
Pada bayi baru lahir, bila disentuh pipinya akan menoleh kearah sentuhan.
2. Reflek menghisap
Timbul apabila langit-langit mulut Bayi disentuh biasanya oleh puting susu
sebagian besar areola harus tertangkap mulut bayi maka sinus lactiferus dibawah
areola akan tertekan antara gusi, lidah dan palatum => ASI terlepas keluar.
3. Reflek menelan
Timbul bila ada cairan di rongga mulut bayi misal : bila mulut terisi ASI maka
Bayi akan menelannya.

SKEMA FISIOLOGI LAKTASI


Isapan bayi pada ujung puting susu

Impul saraf afferent

Stimulasi

pada hipotalamus

Stimulasi hipofise anterior Stimulasi hipofise posterior

Pengeluaran prolaktin Pengeluaran oksitosin

Produksi ASI pada sel

alveolus Kontraksi epitel disekitar

alveoli

Keluarnya ASI karena

Kontraksi mioepitel sekeliling uterus


BAB III
LANDASAN TEORI
“RETENSIO PLACENTA”

A. Definisi Retensio Placenta


1. Retensio placenta adalah suatu keadaan dimana tertahannya placenta dalam uterus
dalam batas waktunya maksimal ½ jam setelah janin lahir. (Prawirohardjo.2002)\
2. Retensio placenta adalah suatu keadaan dimana sebagian kecil dari placenta tertinggal
dalam rahim (Obstetri fisiologi dan Patologi Prof.dr.Rustam Muhtar)
3. Retensio placenta adalah suatu keadaan dimana placenta belum lahir waktu ½ jam
setelah bayi lahir (Buku ilmu kebidanan penyakit kandungan)

Retensio placenta adalah terlambatnya kelahiran placenta selama ½ jam setelah


persalinan bayi. Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio placenta berulang (Habitual
retention placenta harus di keluarkan karena dapat menimbulkan bahaya
perdarahan,infeksi karena benda mati,dapat terjadi placenta inkar serta dapat terjadi polip
placenta dan terjadi degenerasi ganas korio karsinoma.
Dalam melakukan pengeluaran placenta secara manual, perlu di perhatikan
tekhniknya sehingga tidak menimbulkan komplikasi seperti perforasi diding uterus.
Bahaya infeksi dan dapat terjadi inversion uteri.

B. Penegakan Diagnosis
Placenta belum lahir selama 1 jam setelah bayi lahir
Sistem Pelayanan Kesehatan Dapat Mengambil Sikap Dalam Menghadapi Retensio
Placenta Sbb:
1. Memperhatikan keadaan umum penderita
 Apakah anemia
 KU dan TTV
 K.TFU
2. Mengetahui keadaan placenta
3. Memasang infuse dan beri cairan pengganti
4. Retplass dengan perdarahan apa tidak
5. Upaya preventif retplass
6. Meninggkatkan penerimaan pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan yang
terlatih.
7. Pada waktu pertolongan persalinan kala III tidak di perkenankan untuk melakukan
masase dengan mempercepat persalinan karena dapat mengacaukan kontraksi otot
rahim dan mengganggu pelepasan placenta.

C. Sebab – Sebab Predisposisi Retensio Placenta


1) Placenta belum terlepas dari diding karena tumbuh melipat dalam rahim dari dalam
2) Placenta sudah lepas tetapi belum keluar karena atonia uteri atau karena adanya
lingkaran kontraksi akibat kesalahan penanganan kala III, placenta mungkin juga
tidak keluar karena kendung kemih atau rectum penuh.

D. Predisposisi Retensio Placenta


1) Faktor maternal
 Bravida usia lanjut
 Multipara dengan kelainan implantasi
2) Faktor uterus
 Bekas SC, placenta sering tertahan pada jaringan cicatrik
 Bekas pembedahan uterus
 Bekas pengeluaran placenta secara manual
 Bekas endometritis
E. Macam – macam Implantasi Placenta menurut Tingkatan Perlekatannya:
1. Placenta adhesive
Placenta melekat pada desidua endometrium lebih dalam
2. Placenta inkreta
Placenta melekat dan tumbuh pada villi dioralis lebih dalam dan menembus desidua
sampai ke miometrium
3. Placenta akreta
Placenta menembus lebih dalam ke dalam miometrium tetapi belum menembus serosa
4. Placenta perkreta
Menembus sampai serosa atau peritoneum diding rahim

F. Pencegahan retensio placenta dengan beberapa hal yaitu :


1. Meningkatkan KB
2. Meningkatkan pertolongan persalinan oleh petugas kesehatan yang terlatih
3. Pada waktu pertolongan persalinan kala III tidak di perkenankan untuk melakukan
masase dengan tujuan mempercepat persalinan karena dapat mengacaukan kontraksi
4. Gizi yang cukup
5. Tidak melakukan curettage terlalu bersih karena endometrium dapat terkikis habis.

G. Cara Lepasnya Placenta


1. Secara schulze
Yaitu placenta lepas mula- mula di bagian tengah
2. Secara Duncan
Yaitu placenta lepas dari pinggir
Pada saat melakukan manual placenta perlu di perhatikan adanya tanda – tanda
syok :
i. Tekanan darah turun
ii. Kulit dingin dan Lembab
iii. Denyut nadi lemah dan perdarahan
H. Penanganan
 Apabila uri belum lahir setengah sampai 1 jam setelah bayi lahir apalagi terjadi
perdarahan harus segara di keluarkan,tindakan yang dapat di kerjakan adalah :
i. Peneluaran urimdengan tangan (manual placenta) : di pasang infuse cairan dan
sektosa 5 %,ibu dalam posisi litotomi dengan narkosa dan segala sesuatunya
dalam keadaan yang suci dari hama.
Tekhniknya : Tangan kiri di fundus uteri,tangan kanan di masukkan ke dalam
rongga rahim menyusuri tali pusat sebagai penuntun, pinggir uri di lepas dan di
tebas dengan pinggir jari – jari tangan bila sudah lepas di tarik keluar, lakukan
eksplorasi apakah ada luka sisa – sisa uri dari yang di bersihkan. Bahaya manual
placenta adalah :dapat terjadi robekan jalan lahir (uterus) dan membawa infeksi.
ii. Bila perdarahan banyak memberikan transfuse darah
iii. Berikan juga obat – obatan : uterotonika dan antibiotika.

I. Komplikasi
Perdarahan dapat menyebabkan syok haempragik yang berakibat pada kematian

J. Prognosis
Retensio placenta merupakan salah satu penyebab dapat terjadinya beberapa hal pada ibu
:
a. Perdarahan
b. Infeksi
Karena ini merupakan penyebab tingginya kematian ibu.
c. Dapat terjadinya syok.
BAB IV
TEORI SOAP

I. PENGKAJIAN
1. Data Subyektif (S)
Yaitu data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan pasien atau dengan
seseorang yang mengetahui dengan seluk-beluk keadaan pasien selama ini.
a. Biodata
1. Nama
Ditanyakan dengan tujuan agar dapat mengenal atau memanggil klien dan
tidak keliru dengan penderita lain.
2. Umur
Untuk mengetahui keadaan klien, apakah klien termasuk dewasa atau usia
lanjut.
3. Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap Agama yang
dianutnya sehingga memudahkan dalam melakukan asuhan dan pendekatan.
4. Suku / bangsa
Ditanyakan untuk mengetahui asal daerah klien.
5. Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui status sosial ekonomi sebagai dasar konseling
dan pengobatan yang diberikan.
6. Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu atau suami sebagai
dasar memberikan KIE.
7. Alamat
Ditanyakan untuk mengetahui klien tinggal dimana, menjaga kemungkinan
bila ada klien yang namanya sama, selain itu alamat juga diperlukan bila
mengadakan kunjungan kepada penderita.
b. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan oleh klien saat ini atau yang menyebabkan klien datang
ke RS.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Apakah klien menderita penyakit menurun, menular dan menahun.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien menderita penyakit menurun, menular dan menahun.
e. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui usia perkawinan dan apakah itu perkawinan yang pertama
kali.
f. Riwayat menstruasi
Perlu diketahui menarche, siklus haid teratur atau tidak, banyaknya darah yang
keluar waktu haid, lamanya haid, disertai nyeri atau tidak ada menopause.
g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ditanyakan tentang kehamilan persalinan dan nifas yang lalu pada Ibu yang
pernah hamil.
h. Riwayat kontrasepsi
Ditanyakan untuk mengetahui alat kontrasepsi apa yang dipakai Ibu selama ini.
i. Keadaan psikososial
- Untuk mengetahui bagaimana perasaan Ibu, suami, keluarga dalam
menerima penyakit yang diderita Ibu
j. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui pola kebiasaan sehari-hari Ibu sebelum dan saat sakit.
- Nutrisi
Untuk mengetahui komposisi makanan dan frekuensi makan dan minum.
- Eliminasi
Untuk mengetahui BAB berapa kali, ada gangguan atau tidak, BAK berapa
kali ada gangguan/tidak.
- Pola coitus
Untuk mengetahui bagaimana sexualitas pasien.
- Pola istirahat
Untuk mengetahui waktu istirahat yang berapa lama, ada gangguan atau
tidak.
- Personal hygiene
Untuk mengetahui kebersihan pasien.

2. Data Obyektif (O)


Yaitu data yang didapatkan dengan melakukan pemeriksaan langsung
kepada pasien, diantaranya pemeriksaan fisik, data psikologi, data psikososial, data
penunjang yang spesifik, data dalam pelaksanaan terapi.
Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : untuk mengetahui keadaan secara keseluruhan
- Tekanan darah : untuk mengetahui nilai tekanan darah Ibu
- Nadi : untuk mengetahui frekuensi detak jantung Ibu permenit
- Suhu : untuk mengetahui temperature suhu Ibu
- RR : untuk mengetahui frekuensi pernapasan permenit.
a) Isnspeksi
- Kepala : warna rambut, bersih atau tidak
- Muka : pucat atau tidak, ada cloasma atau tidak
- Mata : conjungtiva pucat atau tidak, sclera putih/kuning
- Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak
- Telinga : untuk mengetahui kebersihan telinga pasien
- Hidung : simetris atau tidak, ada secret/tidak
- Mulut : lembab/tidak, lidah kotor atau tidak, stomatitis ada atau
tidak, ada caries/tidak.
- Dada : bentuk simetris/tidak
- Payudara : simetris atau tidak, keadaan puting susu menonjol atau
tidak.
- Abdomen : ada massa atau tidak,pembesaran perut atau tidak, ada
atau tidak bekas sc.dan untuk mengetahui TFU.
- Ekstremitas atas : untuk mengetahui pergerakannya
- Ekstremitas bawah : lengkap atau tidak, apakah oedem atau tidak.
b) Palpasi
- Payudara : apakah ada nyeri tekan, benjolan abnormal ada atau
tidak ada
- Abdomen : apakah ada massa atau tidak
c) Auskultasi
- Dada : ada atau tidak bunyi wheezing dan ronchi
d) Perkusi
- Reflek patella : +/+ atau -/-
e) Data penunjang
Adalah data yang diperoleh dari hasil laboratorium, fotothorax atau hasil USG.

3. Analisis Data (A)


Untuk mengetahui atau menetukan Diagnosa,Diagnosa
Potensial,berdasarkan data Subjektif dan Objektif kemudian Masalah,Masalah
Potensial dan kebutuhan segera saat itu juga.

4. Penatalaksanaan (P)
Intervensi : mengacu pada kebutuhan segera
Implementasi : rencana asuhan menyeluruh dan di laksanakan langsung
Evaluasi : hasil asuhan secara menyeluruh.
BAB V
SOAP
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “S” P30003 DENGAN POST MANUAL PLACENTA ATAS INDIKASI
RETENSIO PLACENTA HARI KE – 2 DI RUANG MELATI RSUD “CINTAKU”
JOMBANG

Ruangan : Pav. Melati


Tanggal pengkajian : 29/05/2012

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif (S)
1.1 Identitas
Nama Ibu : Ny “S” Nama Suami : Tn “W”
Umur : 33 tahun Umur : 44 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat : Sukosari Alamat : Sukosari

1.2 Keluhan utama/alasan kunjungan saat ini


- Ibu mengatakan badannya terasa lemas dan lelah
1.3 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Jenis BB/P Usia
N Penolon Komplikas Keadaa Laktas
UK persalina B bayi Ana
o g i n i
n lahir k
1. 3 Abortus - - - Baik - -
2 Bula Spontan Bidan - ♀50 / Baik Lancar 12
3 n Spontan Bidan - 3400gr Baik Lancar tahun
4 9 Spontan Bidan - ♂49 / Baik Lancar 7
Bula 3400gr tahun
n ♂50 / 2
9 3400gr hari
Bula
n
9
Bula
n

1.4 Riwayat kesehatan


a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM,
asma, hipertensi, dll, tidak mempunyai penyakit menahun seperti jantung
dan tidak mempunyai penyakit menular seperti TBC.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
DM, asma, hipertensi, dll, tidak mempunyai penyakit menahun seperti
jantung dan tidak mempunyai penyakit menular seperti TBC.
c. Riwayat persalinan yang lalu
Pada tanggal 28 – 05 – 2012 pukul 02 : 00 wib melahirkan , bayi lahir
normal spontan, laki – laki di BPM, kemudian kala III lebih dari 30 menit
setelah itu dirujuk ke RSUD jombang dengan Retensio Placenta kemudian
di Lakukannya manual placenta di Ponek setelah itu pasien di bawa dan di
rawat di Pav.Melati.
d. Riwayat Kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti HIV,
hepatitis, maupun penyakit yang menurun seperti, DM, hipertensi, ataupun
penyakit yang menahun seperti asma, dll.
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah lahir anak yang ke 2 ibu pernah mengguanakan KB
suntik 1 bulan.
1.5 Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Saat hamil : makan 3x/hari, porsi 1 piring dengan menu (nasi, tempe,
sayur)
Minum + 8 gelas / hari, air putih,susu laktamil 2x / hari.
Saat nifas : Makan + 2 x/hari dengan porsi sedang (menu : nasi, ikan
ayam, sayur-sayuran, susu yang telah di sediakan).
Minum + 8 gelas / hari, air putih.
b. Pola aktifitas
Saat hamil : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan
Saat nifas : saat ini Ibu sudah mulai melakukan mobilisasi, seperti duduk
dan menyusui bayinya.
c. Pola istirahat
Saat hamil : Siang : 1-2 jam dari jam 13 : 00 – 15 : 00 wib
Malam ± 8 jam dari jam 21 : 00 – 04 : 00 wib
Saat nifas : Ibu mengatakan tidurnya tetap sperti biasa yaitu :
Siang : 1-2 jam dari jam 13 : 00 – 15 : 00 wib
Malam ± 8 jam dari jam 21 : 00 – 04 : 00 wib
d. Pola eliminasi
Saat hamil : BAB : 1x/hari, dengan konsistensi lunak
BAK : 4-5 x/hari dengan warna kuning jernih
Saat nifas : BAK : 1x/hari
BAB : belum BAB
e. Pola personal hygiene
Saat hamil : Ibu mandi 3x/hari, ganti baju 1x/hari, gosok gigi 2x
sehari,keramas 3 hari 1x,
Saat nifas : Ibu mandi 1x/hari dan ganti baju dan softek dengan bantuan
suamin dan keluarganya.
f. Pola seksualitas dan reproduksi
Saat hamil : TM I : 1X / minggu , tidak ada keluhan
TM II : 1- 2X / minggu , tidak ada keluhan
TM III : 1X / minggu , tidak ada keluhan
Saat nifas : belum pernah melakukan hubungan seksual
g. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan cemas dengan proses persalinannya, hubungan pasien
dengan suami dan keluarganya baik, dan keluarganya senang atas kelahiran
anggota baru dalam keluarganya.

B. Data Objektif (O)


1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
Keadaan umum : baik
TB / BB : 154 cm / 58 kg
TTV :
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 35,6 0C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Lochea : rubra
Perdarahan : ± 100 cc
TFU : 3 jari dibawah pusat

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : kulit kepala bersih, rambut sedikit rontok, tidak ada benjolan,
tidak tampak adanya lesi.
Muka : tidak oedema, terlihat pucat,
Mata : simetris, konjuntiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada sekret,tidak ada polip.
Mulut : simetris, tidak ada stomatitis, bibir lembab, tidak ada caries
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak tampak
pembesaran vena jugularis
Ketiak : tidak tampak pembesaran kelenjar limfe
Dada : puting susu menonjol, ASI +/+ , bersih, simetris
Abdomen : simetris, tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : tidak ada jahitan pada perineum, ada lochea rubra terdapat
perdarahan ± 100 cc, tidak ada odema
Anus : tidak ada hemoroid dan varises
Ekstrimitas : Atas : simetris, tidak ada odema, tidak ada gangguan
aktifitas +/+
Bawah : simetris, tidak ada odema, tidak ada gangguan
aktifitas +/+
b. Palpasi
Payudara : , tidak ada benjolan abnormal.simetris,tidak ada nyeri
tekan, ASI
Abdomen : 3 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, tidak ada nyeri tekan.
c. Auskultasi
Dada : ronchi/wheezing : -/-
Abdomen : bising usus 20x/ menit
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
HB : 11,1 gr % pada tanggal 28 – 05 – 2012
Terapi : - infuse RL doeble
- Drip piton 2 amp
- inj.metergin 1 amp secara IM
- Misoprostol 4 tab/rectal
- inj.ceftriaxone 2x (1gr) secara IV
- manual placenta

II. ANALISIS DATA (A)


Dx : Ny “S” P40013 Dengan nifas hari ke – 2 atas indikasi retensio plasenta.
Ds : ibu cemas dengan keadaannya
Dx potensial : Infeksi nifas
Ds potensial : ibu stress dengan keadaannya
Kebutuhan : observasi TTV
Nutrisi
Mobilisasi dini
Perawatan payudara
Senam nifas
ASI eksklusif
Perawtan bayi sehari - hari
Kolaborasi dengan dr.SPOG untuk pencegahan infeksi.

III. PENATALAKSANAAN (P)


1. Lakukan pendekatan pada Ibu
Melakukan pendekatan pada bu agar terjalin kepercayaan dan kerjasama klien
dengan petugas
Klien dapat mempercayai petugas dan dapat bekerjasama
2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan / nutrisi yang adekuat dengan menu 4
sehat 5 seimbang (nasi, lauk, sayur, buah, susu)
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan / nutrisi yang adekuat dengan
menu 4 sehat 5 seimbang (nasi, lauk, sayur, buah, susu)
Ibu melaksanakan apa yang telah di anjurkan petugas kesehatan.
3. Lakukan pemeriksaan umum seperti TTV
Melakukan pemeriksaan umum seperti TTV untuk mengetahui KU baik atau tidak
Pasien telah menerima hasil pemeriksaan dari petugas kesehatan dengan hasil T :
120/80 mmHg, N : 80x/menit, S : 350C, RR : 20x/menit, KU baik, dan perdarahan
tidak lebih dari 500 cc serta kontraksi Uterus baik.
4. Ajarkan ibu untuk mobilisasi dini
Mengajarkan ibu untuk mobilisasi dini dengan cara miring kanan kiri terlebih
dahulu, kemudian duduk dan berjalan
Klien dapat melakukan apa yangtelah di ajarkan petugas.
5. Ajarkan perawatan payudara pada ibu
Mengajarkan perawatan payudara pada ibu untuk memperlancar keluarnya ASI
pada ibu
Klien dapat melakukan apa yangtelah di ajarkan oleh petugas.
6. Ajarkan senam nifas pada ibu
Mengajarkan senam nifas pada ibu agar relaksasi pada otot – otot vagina untuk
memulihkan kekencangan otot – otot vagina.
Klien dapat melakukan apa yang telah di ajarkan oleh petugas.
7. Ajarkan ibu bagaimana cara menyusui yang benar
Mengajarkan ibu bagaimana cara menyusui yang benar agar mempermudah bayi
dalam penghisapan
Klien dapat melakukan apa yang telah di ajarkan oleh petugas.
8. Ajarkan ibu bagaiman cara perawatan nifas sehari-hari (personal hygiene)
Mengajarkan ibu bagaiman cara perawatan nifas sehari-hari (personal hygiene) agar
kebersihan tetap terjaga terutama daerah genetalia.
Klien dapat melakukan apa yang telah di ajarkan oleh petugas.
9. Ajarkan ibu bagaimana cara perawatan bayi sehari-hari
Mengajarkan ibu bagaimana cara perawatan bayi sehari-hari agar kesehatan dan
kebersihan bayi selalu terjaga
Klien mengerti dan dapat melakukan apa yang telah di ajarkan oleh petugas.
10. Follow Up jika ada keluhan.

IV. EVALUASI
Tanggal : 30-05-2012
S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas dan
Ibu mengatakan keadaan lebih baik dan tidak ada keluhan
O : KU baik
TD 120/80 mmHg
N 80x/menit
S 350C
RR 20x/menit
A : Ny “S” P40013 nifas dengan KU baik
P : Nutrisi
Perawatan payudara
Senam nifas
ASI eksklusif
Fe 1x1 tab

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas setelah 2 hari post partum
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan prosedur tindakan antara teori
dan implementasi yang dilakukan Bidan dilapangan/lahan praktek yaitu:
 Pada ibu nifas setelah 2 hari post partum dilakukan Asuhan Kebidanan. Observasi
TTV, pemantauan volume darah yang keluar, melakukan pemeriksaan fisik,
memberikan konseling tentang personal hygiene pada masa nifas, perawatan
payudara, pemberian obat-obatan seperti antibiotik, analgesik serta vitamin dan obat
pencegah perdarahan.
 Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang dibuat.
Meskipun demikian masih terdapat beberapa asuhan kebidanan yang belum
dilaksanakan yaitu tentang mobilisasi dalam teori dijelaskan bahwa ibu post partum
beristirahat terlentang selama 8 jam namun dalam realisasinya sebelum 8 jam ibu sudah
di izinkan untuk pulang.
Jadi tidak semua rencana asuhan kebidanan yang kita implementasikan dapat
terlaksana secara menyeluruh karena adanya kendala atau adanya teori baru yang belum
tersampaikan.

B. Saran
 Bagi Instansi
 Supaya lebih memberikan kesempatan serta peluang bagi peserta didik untuk
menggali ilmu lebih banyak lagi.
 Dapat menilai serta mengevaluasi dari kekurangan peserta didik.
 Bagi Mahasiswa
 Agar mahasiswa dapat menggali ilmu lebih dalam lagi serta lebih giat belajar lagi
dalam memahami teori sehingga dapat di terapkan di lahan praktek.
 Supaya mahasiswa lebih disiplin serta mengefisiensikan waktu dalam menjalankan
tugasnya.

 Bagi Petugas Kesehatan/Bidan


 Agar lebih sabar serta telaten dalam membimbing peserta praktek.
 Dapat menerapkan teori dalam praktek jika telah sesuai standard kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.


Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Tridasa Printer : Jakarta.
Sastrawinama, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman.
Wiknjosastro, Hanifa . Prof .dr.DSOG .Ilmu Kebidanan Edisi II.Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.1999.
Diposkan oleh annisa auliya di 09.06
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi
ke TwitterBerbagi ke Facebook

1 komentar:

1.

Susi Reza Andani3 Juli 2013 17.49

makasih ya kak ilmunya :)

Balas

Tambahkan komentar
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Backstreet Boys - Shape Of My Heart
[gigya width="150" height="300"
src="http://www.widgipedia.com/widgets/widgetindex/httpwidgetindex2ndblogspotcom-
5982-
8192_134217728.widget?__in%22%20+%22stall_id=1277962946655&__view=embed\"
title="grab this widget @ widgetindex2nd.blogspot" quality="autohigh" loop="false"
wmode="transparent" menu="false" allowScriptAccess="sameDomain" ]

Arsip Blog
 2012 (4)
o Juli (4)
 Ex "SOAP"
 SOAP lagiii
 Catatan Lama
 All My Entrii

Hasil PenaQ

annisa auliya
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk
dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki

Ketika kau menyakiti orang lain yang "pertama" akan merasakan rasa sakit itu
bukanlah Musuhmu tapi Dirimu sendiri.....
Hidup itu hanya sekejap mata bagaikan embun, kilat, plembungan, setitik air....
Lihat profil lengkapku

Laman
 Beranda

Ent
ri
Po Follow by Email
pul
er
 S
O
A
P

l
a
g
i
i
i

S
O
A
P

A
S
U
H
A
N

K
E
B
I
D
A
N
A
N

P
A
D
A

N
Y


S

P
3
0
0
0
3

D
E
N
G
A
N

P
O
S
T

M
A
N
U
A
L

P
L
A
C
E
N
T
A

A
T
A
S

I
N
D
I
K
A
S
I

R
E
T
E
N
S
I
O

P
L
A
C
E
N
T
A

H
A
R
I

K
E

D
I

R
U
A
N
G

M
E
L
A
T
I

R
S
U
D


.
.
.

 E
x

"
S
O
A
P
"

S
O
A
P

A
S
U
H
A
N

K
E
B
I
D
A
N
A
N

P
A
D
A

N
Y


A

D
E
N
G
A
N

M
I
O
M
A

U
T
E
R
I

D
I

P
O
L
I

K
A
N
D
U
N
G
A
N

R
S
U
D


C
I
N
T
A
K
U

J
O
M
B
A
N
G

O
l
e
h

A
N
N
I
S
A

A
U
L
I
Y
A

R
A
M
A
H

7
2
1
0
0
.
.
.

 C
a
t
a
t
a
n

L
a
m
a

S
e
b
e
n
a
r
n
y
a

a
k
u

s
u
l
i
t

a
k
u

w
a
n
i
t
a

b
i
a
s
a
,
S
e
d
i
h

"
J
a
n
g
a
n

s
e
d
i
h
"
B
u
k
a
n

m
a
k
s
u
d

a
k
u

u
n
t
u
k

b
e
r
b
o
h
o
n
g
,

a
t
a
u

m
e
m
a
k
s
a
k
a
n

m
e
l
a
k
u
k
a
n

s
e
s
u
a
t
u

.
.
.

 A
l
l

M
y
E
n
t
r
i
i

C
i
n
t
a

t
i
d
a
k

m
e
n
j
a
m
i
n

k
e
b
a
h
a
g
i
a
a
n
,

t
a
p
i

t
i
d
a
k

a
d
a

k
e
b
a
h
a
g
i
a
a
n

t
a
n
p
a

c
i
n
t
a
.

T
u
h
a
n

k
a
m
i

Y
a
n
g

M
a
h
a

C
i
n
t
a
,

T
e
m
u
k
a
n
l
a
h

k
a
m
i

y
a
n
g

m
a
s
i
h

s
e
n
d
i
r
.
.
.

Tra
nsl
ate
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like