You are on page 1of 14

Proposal Perencanaan Bisnis

Citra SAJAMUKA
“Sate Jamur Bumbu Kacang Kedelai”

Disusun Oleh :

Dewa Ayu Gandhi Pratiwi (XII MIPA 5 / 05)


Dinda Audreya Azhari Barenns (XII MIPA 5 / 06)
Natasya Anindita (XII MIPA 5 / 22)
Ni Luh Putu Ayu Wira Pramiawati (XII MIPA 5 / 24)
Ni Putu Nila Ayunia Arta Widayanti (XII MIPA 5 / 27)
Putu Riana Wirastini (XII MIPA 5 / 34)

SMA NEGERI 4 DENPASAR


2017/2018

1
BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN
1.1. SEJARAH PERUSAHAAN
Dengan semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi makro Indonesia
akhir-akhir ini, maka semakin cepat pula perputaran perdagangan antar
individu, kelompok, perusahaan serta yang tidak kalah penting yaitu pasar
tradisional. Dan gejala tersebut tentunya harus diimbangi pula dengan
perbaikan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun alam serta
pendukungnya.
Apabila mencermati dan memperhatikan keadaan tersebut di atas,
sebenarnya di dalam perubahan tersebut terdapat kesempatan bagi kita
untuk berbuat sesuatu yang dapat membantu mempercepat perputaran
roda ekonomi tersebut. Kesempatan di sini dapat kita terjemahkan
sebagai hal yang mendasari penulis untuk berbuat sesuatu yang dapat
bermanfaat baik pribadi, orang lain maupun sekelompok masyarakat baik
langsung maupun tidak langsung. Adapun salah satu hal yang dapat kita
perbuat dalam hal ini adalah menciptakan/ membuat salah satu sarana
pendukung dalam dunia perdagangan. Salah satu sarana yang sangat
diperlukan dalam dunia perdangangan tersebut yaitu Tas plastik/plastik
pembungkus atau dalam bahasa sehari-hari lebih dikenal dengan nama
Tas kresek, di mana permintaan barang tersebut akhir-akhir ini cukup
tinggi sehingga beberapa distributor kewalahan memenuhi permintaan
tersebut. Dan selain itu dapat untuk memberdayakan sampah plastik yang
berada di daerah lingkungan tersebut
Atas dasar itulah maka penulis memberanikan diri untuk mencoba
menggandeng pihak lain untuk bekerja sama dalam pembuatan tas plastik
tersebut. Dan dalam pembuatan tas plastik tersebut tidak tertutup
kemungkinan juga dibuat atau diproduksi barang-barang serumpun guna
efisiensi mesin.

Berbicara tentang Tas plastik, tentunya kita tidak dapat terlepas dari
kegiatan dunia perdagangan secara luas. Karena dalam dunia
perdagangan baik yang bersifat tradisionil maupun modern, sekarang ini
peran Pembungkus/Packing serta tas penjinjing sudah didominasi oleh
barang yang berbahan plastik. Sedemikian tingginya permintaan akan
barang-barang tersebut, maka suplai dari distributor ke tingkat pengecer
di pasar-pasar kadang tersendat. Sehingga untuk saat ini dan akan datang
pembuatan.produksi tas plastik akan semakin cerah, apalagi dengan
cukup tersedianya bahan-bahan baku yang relatif mudah didapat.

VISI dan MISI

Visi : Industri kreatif ramah lingkungan


Misi :

 Menghadirkan inovasi – inovasi produk dengan memanfaatkan masalah


limbah plastik di Indonesia
 Memberikan fasilitas dan pelayanan yang terbaik.

2
1.2. TUJUAN
Menjadi perusahaan di bidang pangan yang berbasis budaya dan inovasi.
1.3. SASARAN (hal yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan)
Ingin menjadi usaha yang besar, yang menguasai bidang makanan sehat di
nusantara.
1.4. KEPEMILIKAN
Struktur Organisasi Usaha

3
BAB II
GAMBARAN PRODUK
2.1. PRODUK

2.1.1. RINCIAN PRODUK

Produk yang kami jual adalah SAJAMUKA (Sate jamur bumbu kacang
kedelai). Sate ini terbuat dari jamur tiram dan jamur kuping, dengan bumbu
kcaang kedelai yang dilumuri saus tomat. Keunggulan produk sate kami
adalah lebih rendah lemak dibanding sate ayam atau sate berbahan daging
lainnya. Hal ini karena sate ini dibuat dari jamur dan berbumbu kacang
kedelai. Di mana kacang kedelai tersebut rendah lemak yang tentunya
memiliki rasa yang berbeda dengan sate – sate yang sudah ada sebelumnya.

Dengan harga yang terjangkau sate jamur ini sudah mengandung banyak
manfaat dan khasiat bagi kesehatan. Bahan baku yang digunakan tidak
menimbulkan efek samping pada kesehatan. Sate pada umumnya
menggunakan protein hewani yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh yang
kurang baik untuk kesehatan. Sedangkan kami berinovasi mengganti protein
hewani menjadi protein nabati yaitu jamur. Sate pada umumnya dibumbui
dengan kacang tanah, akan tetapi pada produk kami menggunakan bahan baku
kacang kedelai untuk membumbui sate jamur tersebut.

4
2.1.2. ANALISIS SWOT

S W
(Strengths/Kekuatan): (Weakness/Kelemahan):

 Kandungan gizi  Bahan baku tidak


Faktor Internal
SAJAMUKA lebih tahan lama
tinggi daripada sate  Susah menjaga
pada umumnya. kepercayaan terhadap
 Cita rasa yang pelanggan jika bisnis
berbeda-beda(tersedia ini dilaksanakan
varian rasa) secara online.
 Jamur yang  Jika terjadi perubahan
digunakan dalam suhu atau cuaca bisa
keadaan segar mengakibatkan
 Bebas bahan penurunan kualitas
Faktor Eksternal pengawet. produk.

O S-O (Strengths- W-O(Weakness-


(Opportunities/Kesempata Opportunities) Opportunities)
n)

 Sedikit pesaing (pasar  Membuat harga  Menggunakan bahan


masih luas). seterjangkau yang segar dan
 Banyak masyarakat mungkin. berkualitas langsung
yang ingin tubuh ideal, dari tempat
 Membuka outlet di budidaya.
jadi mereka
sekitar sekolah dan  Sate yang dijual
memerlukan makanan
universitas untuk langsung dibuat saat
yang tidak
mengenalkan produk ada konsumen, jadi
mengandung banyak
kepada para kaum sate tidak cepat
lemak.
remaja. rusak.
 Memberikan
keuntungan yang
cukup besar.
 Cocok untuk menu
makanan vegetarian
 Bisa membantu
menurunkan berat
badan.
T S-T W-T (Weakness-
(Threats/Ancaman) : (Strengths-Threats) Threats)

 Adanya pesaing  Dalam  Menggunakan


dagang sate yang memperkenalkan kemasan yang dapat
berbahan dasar selain produk, bisa dengan menjaga sate jamur
jamur. membuka stand dari suhu dan cuaca.
 Produk mudah ditiru. kuliner di Kemasan yang tidak

5
 Konsumen masih ragu sekolah,pameran dan mudah ditiru dan
akan cita rasa satenya. tempat umum dapat menjadi ciri
 Banyak pesaing yang lainnya. khas dari produk
akan menawarkan  Mempromosikan SAJAMUKA,
harga lebih murah. dengan membuat sehingga tidak
brosur yang berisi mudah ditiru oleh
kelebihan produk pesaing lain.
daripada produk sate
pada umumnya, dan
membuat pembeli
lebih yakin untuk
membeli produk ini.

2.2. RENCANA DISTRIBUSI

Di wilayah sekolah-sekolah sekitaran Denpasar. Lalu kami juga akan


memasarkan khususnya di wilayah kecamatan Denpasar Barat dengan membuka
gerai kecil. Setelah itu, untuk menjangkau pasar yang lebih luas kami juga akan
membuka online shop untuk wilayah Badung dan Denpasar, di mana kami
menggunakan teknik COD (Cash On Delivery) yang artinya produk yang dijual
akan dibayar saat bertemu dengan si penjual secara langsung.

2.3. TARGET PRODUKSI

Target produksi kami adalah membuat sebanyak 455 unit produk 3 bulan,
dengan rincian sebagai berikut:
Perkiraan
Target Jumlah
Gelombang Jumlah Tenaga
Durasi Produksi Produk yang
Produksi ke- Kerja yang
Dihasilkan
Dibutuhkan
1 1 jam 20 tusuk 2 orang
2 2 jam 40 tusuk 3 orang
3 3 jam 50 tusuk 3 orang
4 5 jam 70 tusuk 4 orang
5 6 jam 85 tusuk 4 orang
6 7 jam 90 tusuk 5 orang
7 7 jam 100 tusuk 6 orang
TOTAL 31 jam 455 tusuk 27 orang
BAB III
ANALISIS ASPEK PASAR

6
3.1. PELUANG BISNIS DAN PROSPEKNYA
Membuka restoran khusus jamur dan tidak hanya sate jamur, membuka
franchise di tempat- tempat ramai seperti Mall, Sekolah dan pusat keramaian
lainnya. Menjual produk yang dibutuhkan pasar yaitu, produk yang higienis
harganya terjangkau, rasa enak dan aman dikonsumsi. Karena produk ini
merupakan produk inovasi baru, maka pesaingnya sedikit dan membuat pasar
tertarik mencobanya.

3.2. KONDISI PERSAINGAN

Keunggulan bersaing kami adalah dengan harga yang terjangkau sate


jamur ini sudah mengandung banyak manfaat dan khasiat bagi kesehatan. Bahan
baku yang digunakan tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan. Sate pada
umumnya menggunakan protein hewani yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh
yang kurang baik untuk kesehatan. Sedangkan kami berinovasi mengganti protein
hewani menjadi protein nabati yaitu jamur. Sate pada umumnya dibumbui dengan
kacang tanah, akan tetapi pada produk kami menggunakan bahan baku kacang
kedelai untuk membumbui sate jamur tersebut. (jelaskan kondisi persaingan
berdasarkan konsumen tetap atau tidak tetap)

3.3. ANALISIS KONSUMEN

Segmenting atau pengelompokan calon konsumen dibagi berdasarkan 3 hal yaitu :


 Geografi
Geografi yaitu di wilayah Denpasar khususnya Denpasar Barat, dan juga di
daerah Kabupaten Badung di mana merupakan daerah tempat tinggal pemilik.
 Demografi
1. Usia, yaitu semua usia kecuali bayi. Khususnya konsumen kalangan remaja
sampai dewasa yang memiliki masalah kelebihan berat badan serta kalangan
vegetarian.
2. Pendapatan, yaitu dari masyarakat pendapatan menengah ke atas. Karena tidak
semua kalangan bersedia membeli produk kami 10 tusuk seharga 16.000, maka
kami membuat paket 3 tusuk seharga 5.000.
 Targeting atau pemilihan
Konsumen yang menjadi target kami adalah remaja serta dewasa muda yang
sering kehilangan percaya diri karena berat badan serta kaum vegetarian yang

7
ingin merasakan nikmatnya sate dengan mengkonsumsi produk kami yang
berbahan dasar protein nabati, serta seluruh kalangan yang ingin mencegah
peyakit kanker, kolesterol tinggi, diabetes sejak dini, terutama yang bertempat
tinggal di wilayah kota Denpasar dan kabupaten Badung khususnya.
 Positioning
Agar produk kami selalu dikenal dan diingat di hati konsumen, maka kami
membuat Tagline :
SAJAMUKA : “ Berat Badan Turun Di Setiap Tusuknya…”

3.4. USAHA PEMASARAN / BAURAN PASAR

3.4.1. PRODUK
Produk yang kami jual adalah SAJAMUKA (Sate jamur bumbu kacang
kedelai). Sate ini terbuat dari jamur tiram, dengan bumbu kacang kedelai yang
dilumuri saus tomat. Keunggulan produk sate kami adalah lebih rendah lemak
dibanding sate ayam atau sate berbahan daging lainnya. Hal ini karena sate ini
dibuat dari jamur dan berbumbu kacang kedelai. Di mana kacang kedelai tersebut
rendah lemak yang tentunya memiliki rasa yang berbeda dengan sate – sate yang
sudah ada sebelumnya.
3.4.2. PRICE (ditentukan berdasarakan perkiraan laba kotor penjualan)
a) Rp 7000,00/3 tusuk
b) Rp 8000,00/3 tusuk + jagung
Tambahan topping
a) Jagung (+ Rp 1000,00)
3.4.3. PLACE
a) Di tempat-tempat umum;
b) Membuka stand-stand di pameran;
c) Berkontribusi di bazaar-bazaar;
d) Membuka Online shop;
e) Menitipkan di toko-toko sekitar sekolah.
3.4.4. PROMOTION
Mempromosikan produk kami melalui media-media sosial. Menyebarkan
brosur-brosur di wilayah sekolah. Mempromosikan produk kami di berbagai
media cetak, contohnya : Wiyata Mandala.

PERBAIKI DAN LANJUTKAN KE RENCANA KEUANGAN

8
RENCANA KEUANGAN
a. Biaya Start Up
Biaya start up adalah biaya yang biasanya muncul saat memulai suatu
usaha, misalnya :
 Peralatan yang diutuhkan (yang dipakai dalam jangka waktu
panjang dan tidak bisa habis, kecuali rusak)
 Biaya promosi awal
 Sewa tempat (jika dibayar dimuka dalam jangka waktu tertentu,
maka biaya sewa tempat dimasukkan ke dalam biaya start up,
tetapi jika dibayar tiap bulan, biaya sewa tempat masuk ke biaya
operasional bulanan)
 Uang kas ( modal awal membeli bahan baku untuk produksi

Tabel 1. Biaya Start Up

ITEM BIAYA KETERANGAN

TOTAL

SUMBER DANA JUMLAH

TOTAL

Keterangan:

 item yang dimaksud berupa peralatan, biaya promosi awal, sewa


tempat dan uang kas.
 sumber dana dapat bersumber dari dana pribadi, pinjaman tanpa
bunga (orang tua atau saudara), dan pinjaman berbunga.
 Total pada item harus sama dengan total pada sumber dana

b. Harga Pokok Penjualan


Tabel 2. Perhitungan HPP

9
BAHAN BAKU LANGSUNG HARGA

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU LANGSUNG

TENAGA KERJA LANGSUNG BIAYA

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

BIAYA OVERHEAD BIAYA

TOTAL BIAYA OVERHEAD

HPP ( HARGA POKOK PENJUALAN)

HPP per unit

Keterangan:
 HPP merupakan penjumlahan dari tiga bagian, yaitu Total Biaya
Bahan Baku Langsung, Total Biaya Tenaga Kerja Langsung dan
Total Biaya OverHead
 HPP per unit = HPP : jumlah produk atau barang atau jasa dala
sekali produksi
 Bahan Baku Langsung = bahan baku yang berperan penting dalam
proses pembuatan produk dan tidak bias digantikan dengan bahan
lain.
 Tenaga Kerja Langsung = tenaga kerja yang membantu proses
produksi (biasa ada bias tidak)
 Biaya OverHead = biaya pendukung dalam proses produksi tetapi
diluar biaya bahan baku, seperti : kemasan, transportasi, upah
tenaga pengantar, dll.

10
c. Perkiraan Pendapatan Laba Kotor
Tabel 3. Perkiraan Laba Kotar per 3 Bulan

Bulan Varian HPP per Profit per Harga Target Perkiraan Perkiraan
Ke- Produk unit unit Jual Penjualan Pendapatan Laba Kotor
(unit)

Bulan 1

Jumlah A E

Bulan 2

Jumlah B F

Bulan 3

Jumlah C G

Total target Penjualan Selama 3 bulan = A+B+C

Total Perkiraan Laba Kotor Selama 3 Bulan = E+F+G

Keterangan:
 Varian = jenis produk atau jasa yang dijual
 HPP per unit varian diambil pada table sebelumnya (tiap varian
memiliki HPP tersendiri)
 Profit per unit adalah keuntungan yang ingin didapat dari tiap
unit produk atau jasa yang dijual.
 Harga Jual adalah harga yang ditetapkan untuk tiap varian
produk atau jasa agar memperoleh profit yang diinginkan (Harga
Jual = HPP per unit + Profit per unit)
 Target Penjualan adalah target jumlah minimum produk yang
akan di jual.
 Perkiraan pendapatan adalah perkiraan jumlah uang yang
diperoleh dari hasil penjualan (Perkiraan pendapatan = Harga
Jual x Target Penjualan)
 Perkiraan Laba Kotor adalah perkiraan laba yang diperoleh dari
hasil penjualan produk dikurangi seluruh biaya produksi. [Laba
Kotor = Perkiraan Pendapatan – (HPP x Target Penjualan)]

11
d. Perkiraan Biaya Operasional
Tabel 4. Perkiraan Biaya Operasional

ITEM BULAN KE- TOTAL

1 2 3

Gaji Karyawan dan Upah

Sewa Tempat

Peralatan Usaha

Administrasi

Marketing dan sales

Total Perkiraan Biaya


Operasional Selama 3 Bulan

Keterangan:
Sewa tempat yang masuk biaya operasional adalah sewa tempat yang
dibayar setiap bulan.

e. Perkiraan Laba Bersih


Tabel 5. Perkiraan Laba Bersih Selama 3 Bualan

ITEM BULAN KE- TOTAL

1 2 3

Total Perkiraan Laba Kotor

Total Perkiraan Biaya


Operasional

Total Perkiraan Laba Bersih

Keterangan:
 Total Perkiraan Laba Kotor tiap bulan diambil dari data
sebelumnya (table 3. E F G).
 Total Perkiraan Biaya Operasional tiap bulan diambil dari data
sebelumnya (table 4).
 Total Perkiraan Laba Bersih = total laba kotor – total biaya
operasional.

12
f. Perkiraan Balik Modal (BEP)
BEP atau Break Event Point adalah titik dimana pendapatan dari
usaha sama dengan modal yang dikeluarkan (penghasilan = total biaya).
Laba yang diperoleh dikumpukan untuk selanjutnya digunakan untuk
mengembalikan modal usaha (start up). Besarnya laba yang diperoleh
akan berpengaruh pada cepat atau lambatnya jangka waktu
pengembalian biaya start up. Semakin banyak laba, maka akan semakin
cepat mencapai titik impas (balik modal).

Perhitungan Mencari BEP

BEP =

13
14

You might also like