Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan kegiatan
Mahasiswa profesi Ners kelompok stase manajemen keperawatan USM di
ruang RB 3 melakukan role play pada tanggal 24 januari 2018 sampai 10
februari 2018. Role play dilaksanakan pada 3 kamar yaitu kamar III.4, kamar
III.5 dan kamar III.6. Kelompok membuat penjadwalan role play sehingga
setiap anggota kelompok mendapat peran sebagai Karu, Katim, dan perawat
pelaksana. Dalam pembagian kelompok terdapat 1 karu, 3 katim, 7 perawat
pelaksana yang diberitanggungjawab untuk melakukan asuhan keperawatan.
142
2. Membuat denah kamar ruang RB 3 yang baru
3. Melakukan edukasi kepada keluarga pasien tentang cuci tanggan
menggunakan handrup
4. Melakukan sosialisasi cara pengisian dischange planning kepada perawat.
5. Pemberian nomor bed disetiap kamar
6. Menempel nomor bed di status pasien
7. Mengganti form yang rusak
8. Mengganti stempel yang rusak
9. Membuat Satuan Asuhan Keperawatan (SAK) 10 diagnosa terbesar di ruang
RB3 menggunakan NANDA NIC NOC terbaru
10. Memberikan bukusaku discharge planning tentang kanker
11. Memberikan poster relaksasi hipnotis 5 jari
143
1. Fungsi Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kelompok pada perawat di
ruang RB3 yang melakukan manajemen nyeri non farmakologi yaitu
35,7%. Maka kelompok melakukan penyegaran melalui DRK
manajemen nyeri non farmakologi. Kelompok telah berkoordinasi dan
bekerjasama dengan kepala ruangan dan clinical Instruktur untuk
mengadakan diskusi refleksi kasus (DRK) manajemen nyeri non
farmakologi yang bertujuan sebagai penyegaran kembali manajemen
nyeri non farmakologi, sehingga diharapkan perawat dapat
menerapkan kembali manajemen nyeri non farmakologi pada pasien.
144
2. Fungsi Pengorganisasian
Denah merupakan sebuah peta berukuran kecil yang menunjukan dan
menggabarkan detail lokasi suatu bangunan yang berfungsi untuk
menunjukan susunan ruang, sehingga dengan melihat denah dapat
dengan mudah melihat letak susunan ruang. Kondisi denah yang
terdapat di ruang RB3 kondisinya sudah tidak baik dan kurang rapi
sehingga kelompok membuat denah baru yang lebih baik dan efesien
dalam penggunaanya.
3. Fungsi Pengarahan
Kepatuhan keluarga pasien Mencuci Tangan
Pasien yang dirawat di rumah sakit sangat rentan terhadap infeksi,
Infeksi dapat disebabkan oleh tindakan keperawatan, tindakan medis
dan kondisi lingkungan disekitar rumah sakit. Penularan dapat terjadi
dari pasien ke pasien, pasien kepada petugas, dan dari pasien kepada
keluarga atau pengunjung kepada pasien. Infeksi dapat
memperpanjang lama rawat, meningkatkan morbilitas dan mortalitas
serta menambah biaya rumah sakit (damari 2010).
145
Saat melakukan pendidikan kesehatan kelompok memberikan
penyuluhan tentang enam langkah cuci tangan dan kelompok
mendemonstrasikan langkah cuci tangan, kemudian mengevaluasi
kembali pengetahuan dan kemampuan keluarga pasien dengan
bertanya kembali kepada pasien atau keluarga dan menganjurkan
untuk mencoba ulang cara hand hygene yang telah diajarkan, 17 orang
atau 34,8% keluarga pasien dapat melakukan tehnik hand hygene
dengan benar. Evaluasi hari pertama tanggal 29 Februari 2018 yang
melakukan hand hygene dengan benar 20 orang (43,5%) dan hari
kedua evaluasi yang melakukan hand hygene dengan benar 23 orang
(50%).
4. Fungsi Pengawasan
Kepatuhan Mengisi Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang berisi data
tentang keadaan pasien yang dilihat tidak saja dari tingkat kesakitan
akan tetapi juga dilihat dari jenis kualitas dan kuantitas dari layanan
yang telah diberikan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien
(Ali,2010).
146
merupakan proses mengidentifikasi kebutuhan pasien dan
perencanaannya dituliskan untuk memfasilitasi keberlanjutan suatu
pelayanan kesehatan dari suatu lingkungan ke lingkungan lain.
147
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelaksanan kegiatan praktek manajemen di Ruangan RB3 dimulai pada
tanggal 15 Januari s/d 10 Februari 2018. Kelompok melakukan pengkajian
selama 7 hari dari tanggal 15 Januari s/d 21 Januari 2018 kemudian data
diolah/analisa dan merumuskan masalah dimana kelompok menemukan
beberapa masalah yang perlu diintervensi. Dari masalah – masalah tersebut
kelompok sudah melakukan intervensi yaitu :
1. Mengadakan DRK ( diskusi refleksi kasus )
Kelompok bekerjasama dengan kepala ruangan dan CI RB3 untuk
mengadakan DRK. Adapun materi DRK adalah manajemen Nyeri yang
bertujuan melakukan penyegaran.
2. Membuat denah kamar ruang RB 3 yang baru
3. Melakukan edukasi kepada keluarga pasien tentang cuci tanggan
menggunakan handrup
4. Melakukan sosialisasi cara pengisian dischange planning kepada perawat.
Beberapa masalah lain yang ditemukan kelompok di ruangan RB3 tidak dapat
diintervensi karena keterbatasan kemampuan kelompok dalam mengatasi
masalah tersebut, seperti perekrutan tenaga perawat dan peningkatan SDM
untuk runagan RB3, membuat penomoran/ penamaan pada setiap ruangan
sesuai dengan aturan JCIA, pengadaan beberapa bahan logistik fisik dan
material yang dibutuhkan beberapa ruangan RB3 yang disesuaikan dengan
standart JCI, dan lain – lain.
148
B. Saran
1. Pihak perawat ruangan RB3 RSUP H. Adam Malik Medan
a. Perawat diharapkan mampu melakukan perannya dengan optimal
sebagai pemberi asuhan keperawatan advocat, educator, koordinator
dan kolaborasi dalam melaksanakan dicharge planning untuk
mempersiapkan pasien dan keluarga sehingga siap menghadapi
pemulangan dan melakukan perawatan lanjutan dirumah
b. Perawat seharusnya melakukan proses dischart planning pada pasien di
mulai dari awal masuk dan sebelum pulang.
c. Perawat mampu menerapkan menejemen nyeri non farmakologi pada
pasien
2. Pihak keluarga pasien
Bagi keluarga lebih mengoptimalkan pentingnya pelaksanaan hand hygene
sebelum dan sesudah tindakan keperawatan untuk meningkatkan
keselamatan pasien dan diri sendiri dengan mengikuti prosedur yang
ditetapkan oleh rumah sakit.
C. Kesan
149