Prevalensi remaja dengan durasi tidur kurang semakin meningkat di
Indonesia (58%). Beberapa penelitian telah melaporkan adanya hubungan antara kuantitas (durasi) tidur dengan memori jangka pendek pada remaja dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Penelitian pun telah membuktikan bahwa salah satu bagian dari pencapaian prestasi akademik dapat mengalami gangguan karena durasi tidur yang kurang, yaitu kapasitas memori jangka pendek atau memori kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat apakah ada hubungan kuantitas (durasi) tidur dengan kapasitas memori jangka pendek pada siswa SMP N 2 Galang. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN 2 Galang. Berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi, sebanyak 92 orang (umur 13-15 tahun, 27,2% laki – laki dan 62,8% perempuan) bersedia menjadi responden. Semua responden mengisi lembar identitas, mengikuti wawancara mengenai durasi tidurnya serta mengikuti tes “Short Term Memory”. Berdasarkan durasi tidurnya responden dibagi menjadi 3, yaitu kurang tidur (<8 jam: n=18), cukup (8-9 jam; n= 64), dan , dan berlebih (>9 jam; n=10). Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa responden yang memiliki memori jangka pendek yang buruk sebanyak 32,6% dan dengan memori jangka pendek yang baik sebanyak 67,4%.Untuk hubungan dengan memori jangka pendek, uji statistik menyatakan nilai hubungan pada durasi umur p= 0,083 (p>0,05), pada jenis kelamin p=0,015 (p<0,05), dan pada durasi tidur p=0,00001 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kuantitas (durasi) tidur dengan memori jangka pendek siswa Kelas VIII SMPN 2 Galang.
Kata kunci : Remaja, memori jangka pendek, durasi tidur
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Prevalence of adolescent with lack of sleep increased in Indonesia (58%).
Several studies have reported a link between sleep quantity (duration)and academic achievement in adolescent. Evidence suggests that particular intellectual abilities that are integral in academic achievement may be susceptible to sleep loss, one such is shor term memory. The aim of the present study was to investigate the link between adolescent sleep duration with short term memory capacity in State 2 Galang Junior High School. The study was an analytic survey study with crossectional design. The population in this study were State 2 Galang Junior High School students. By exclussion and inclussion criteria, the study got 92 adolescents (age 13 – 15 years, 27,2% boys and 67,2% girls) volunteered for the study. All participants completed the identity question papers, had a sleep duration interview, and short term memory test. According to the sleep duration, participants were grouped into three parts,insufficient (< 8h ; n=18), sufficient (8-9 h ; n=64), and more sufficient (> 9 h; n=10). The result of study got that participants has 32,6 % had the bad memory and 67,4% had good memory. Analyzing short term memory, statistic test by chi square told the link between age and short term memory with p= 0,083 (p> 0,05), gender and short term memory with p= 0,015 (p<0,05), sleep duration and short term memory with p=0,00001 (p<0,05). Result of study show that there is a relationship between sleep quantity (duration) and short term memory in state 2 Galang Junior High school students.
Keywords : Adolescent, short term memory,sleep duration