You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL DI


RUANG NAKULA RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA

Tgl/Jam MRS : 20 Januari 2018

Tgl/Jam Pengkajian : 13 Februari 2018

Metode Pengkajian : Wawancara dan observasi

Diagnosa Medis :

No. Registrasi :

A. PENGKAJIAN
I. INFORMASI UMUM
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.S
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ngawi
Umur : 37th
Agama : Islam
Status Perkawinan : Cerai
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak ada
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.M
Jenis Kelamin : Perepmuan
Umur : 58 th
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Ngawi
Hubungan dgn Klien : Ibu kandung

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien tampak menyendiri dan komunikasi kurang. Ketika diajak berbicara, pasien
hanya menjawab “ya” dan “tidak”.

III. Faktor Predisposisi


Pasien pernah mengalami gangguan jiwa 11 tahun yang lalu kurang lebih 6 kali pasien
sudah keluar masuk rumah sakit jiwa. Pasien sebelum dibawa ke rumah sakit jiwa pasien
tinggal bersama ibunya dirumah,pasien mengatakan selalu saja dimarahi oleh ibunya,
dengan alasan pasien sering dimarahi adalah pasien memiliki keluarga dengan didikan keras,
ayah pasien sudah lama meninggal dunia sekitar 8 tahun yang lalu. Pasien tidak pernah
mengalami aniaya fisik sebelumnya namun pasien mengalami pengalaman buruk pada saat
pasien bekerja di salah satu tempat khusus menajahit, pasien selalu mendapat perlakuan
buruk seperti sering dimarahi oleh atasannya karna pekerjaan tidak pernah selesai. Pasien
juga pernah bekerja di rumah tangga menjadi pengasuh anak di tempatnya bekerja pasien
juga mendapat perlakuan buruk dari majikannya yaitu sering dimarahi. Keluarga pasien
tidak ada yang menderita gangguan jiwa.

IV. Faktor Presipitasi


Pasien tampak sedih karena pasien tidak tahu kenapa pasien dibawa ke rumah sakit jiwa dan
tidak dijemput oleh keluarganya

V. Fisik
1. Tekanan Darah
1) TD : 100/70 mmHg
2) Nadi : 80 x/menit
3) Respirasi : 18 x/menit
2. TB
145 cm
3. BB
55 kg
4. Keluhan fisik : Pasien tidak ada keluhan fisik

VI. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : Tinggal Serumah : meninggal

: Laki-laki : Klien

a. Pengambilan keputusan
Klien mampu mengambil keputusan
b. Pola Asuh
Pasien tinggal bersama ibunya, ayah pasien sudah lama meninggal dunia sekitar 8
tahun, saat ini ibunya tinggal bersama kakak pasien dirumah karena pasien dirawat di
rumah sakit jiwa
c. Pola Komunikasi
Ketika diajak berkomunikasi, pasien hanya menjawab mampu berkomunikasi dengan
baik, dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh perawat serta saat
berkomunikasi pasien tampak kooperatif. Ketika berbicara, kontak mata pasien baik
selalu melihat kearah mata yang mengajak berbicara, salain itu pasien sewakt diajak
berkomunikasi tampak kooperatif.

2. Konsep Diri
1) Citra Tubuh
Ketika ditanya bagian tubuh mana yang disukai dan mana yang tidak disukai, pasien
mampu menjawab bagian tubuh yang dia sukai
2) Identitas Diri
Pasien mampu menetapkan keinginannya dan mengambil keputusan.
3) Peran
Peran pasien adalah sebagai anak, dan pasien selalu membantu ibunya dengan
bekerja menjadi pengasuh anak dan penjahit.
4) Ideal Diri
Harapan pasien adalah pasien ingin segera dijemput dan dibawa pulang karna pasien
sudah merasa tidak ada gangguan lagi.
5) Harga Diri
Pasien kurang percaya diri sehingga pasien hanya berdiam diri saja. Pasien memiliki
hambatan dalam melakuka hubungan social dengan orang lain.
3. Hubungan Sosial
Pasien tidak mengenal satu sama lain di ruangan tempat pasien dirawat dengan alasan
pasien kurang bisa mengingat nama teman-temannya. Pasien tampak tidak memiliki
hambatan dalam melakukan hubungan social dengan orang lain hanya saja pasien tidak
dapat mengingat nama temannya.
4. Spiritual
Pasien selalu melakukan sholat 5 waktu.

VII. Status Mental


1. Penampilan
Pasien tampak kurang rapi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pasien menguncir
rambut atasnya dengan tidak rapi, pasien juga kurang suka untuk berdandan tetapi pasien
selalu mengganti baju setelah mandi.
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Pasien dapat diajak berkomunikasi. Selain itu, pasien mampu memulai pembicaraan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
3. Aktivitas Motorik
Pasien terlihat mondar mandir ke satu tempat ketempat yang lainnya dan pasien terlihat
gelisah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Alam Perasaan
Pasien mengatakan merasa sedih karena belum bisa pulang kerumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek
Ekspresi wajah pasien datar, pasien kadang-kadang termenung. Pasien tersenyum ketika
ada stimulasi yang membuatnya tersenyum.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik diri
6. Persepsi
Pasien mengatakan takut jika tidur diatas kasur tempat tidurnya, jadi pasien selalu tidur
di bawah tempat tidur tanpa menggunakan kasur hanya bantal saja dengan alas an pasien
takut jika melihat hantu
Masalah Keperawatan : Gangguan perubahan sensori : Halusinasi penglihatan
7. Proses Pikir
Pembicaraan terhadap pasien tidak berbelit-belit. Ketika ditanya pasien mampu
menjawab semua pertanyaan yang diajukan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
8. Bentuk pikir

9. Isi Pikir
Klien tidak ada masalah dalam gangguan waham
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10. Tingkat Kesadaran
Pasien tahu saat ini berada di RS Jiwa,
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
11. Daya Ingat/memori
Pasien dapat mengingat kejadian yang terjadi sebelum masuk rumah sakit , terbukti
dengan pasien tahu dia dibawa ke RSJ dengan majikannya yang terakhir.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Ketika ditanya tentang hitungan pasien mampu menjawab dengan benar
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
13. Pengambilan Keputusan
Pasien mampu mengambil keputusan sendiri
14. Insight

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti biasanya, klien
makan 3x sehari, pagi, siang dan sore, minum ±6 gelas sehari
2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK ±5x sehari dan mampu melakukan eliminasi dengan baik,
menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK dengan baik.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari, menyikat gigi saat mandi,
kebersihan tubuh baik.
4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan rumah sakit,
klien dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan sudah sesuai dengan
aturan rumah sakit.
5. Pola Istirahat Tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat tidur dengan
kualitas 6-8 jam perhari, baik malam maupun siang.
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya □ Tidak
Perawatan dukungan √ Ya □ Tidak
Klien dapat memelihara kesehatannya sendiri, jika klien sakit langsung bilang dengan
perawatnya. Dalam perawatan dan pengobatan di RS klien selalu menurut dengan
anjuran dari perawat. Pada saat sudah pulang ke rumah diharapkan klien rutin kontrol ke
RSJD dr. Arif Zainudin jika obat habis.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, dll.
9. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan bekerja sehari-hari sebagai buruh.
IX. MEKANISME KOPING
1. Adaptif
Sebelum masuk RSJ pasien sering seperti orang bingung. Kesatu tempat tidak jadi dan
pindah ketempat yang lain namun tidak jadi juga.
2. Maladaptif
Reaksi pasien lambat.

Masalah Keperawatan : Tidak ada


X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien merasa temannya dan tetangganya menjauhi dirinya setelah sakit.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Pasien ingin cepat pulang dari RSJ.
3. Masalah dengan pendidikan
Pasien tamatan SD
4. Masalah dengan perumahan
Pasien tinggal bersama ibunya dan rumah yang ditinggali bersama ibunya adalah miliki
pribadi.

XI. KURANG PENGETAHUAN


Pasien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang pasien alami sekarang. Pasien belum
mengetahui cara pengobatan yang dilakukan.
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan
XII. ASPEK MEDIS
Diagnose Medis :
Terapi medis :

XIII. DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Resiko Prilaku Kekerasan berhubungan dengan Koping Individu tidak efektif

XIV. INTERVENSI KEPERAWATAN


DIAGNOSIS TUJUAN /KH INTERVENSI PARAF
Resiko Prilaku TUM: 1. Bina hubungan saling percaya
Kekerasan Dalam membina hubungan saling
Kliendapat percaya perlu dipertimbangkan agar
melanjutkan pasien merasa aman dan nyaman saat
peran sesuai berinteraksi dengan saudara. Tindakan
dengan yang harus saudara lakukan dalam
rangka membina hubungan saling
tanggung jawab. percaya adalah:
TUK 1: a. Mengucapkan salam
Klien dapat terapeutik
b. Berjabat tangan
membina c. Menjelaskan tujuan
hubungan saling interaksi
percaya. d. Membuat kontrak topik,
waktu dan tempat setiap
kali bertemu
TUK 2: pasien
Pasien dapat 2. Diskusikan bersama pasien penyebab
mendiskusikan perilaku kekerasan saat ini dan yang
lalu
penyebab
3. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi
perilaku penyebab perilaku kekerasan
kekerasan saat a) Diskusikan tanda dan gejala
ini dan yang perilaku kekerasan secara fisik
b) Diskusikan tanda dan gejala
lalu perilaku kekerasan secara
Psikologis
TUK 3 : c) Diskusikan tanda dan gejala
Pasien pasien perilaku kekerasan secara sosial
dapat d) Diskusikan tanda dan gejala
mediskusikan perilaku kekerasan secara
bersama perawat spiritual
jika terjadi e) Diskusikan tanda dan gejala
penyebab perilaku kekerasan secara
perilaku intelektual
kekerasan 4. Diskusikan bersama pasien perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan pada
TUK 4; saat marah secara:
a) Verbal
Pasien dapat b) terhadap orang lain
mendiskusikan c) terhadap diri sendiri
perilaku d) terhadap lingkungan
5. Diskusikan bersama pasien akibat
kekerasan yang
perilakunya
biasa dilakukan 6. Diskusikan bersama pasien cara
pada saat marah mengontrol perilaku kekerasan secara:
a) Fisik: pukul kasur dan batal,
TUK 5; tarik nafas dalam
Pasien dapat b) Obat
mendiskusikan c) Social/verbal: menyatakan
akibat secara asertif rasa marahnya
perilakunya d) Spiritual: sholat/berdoa sesuai
keyakinan pasien
7. Latih pasien mengontrol perilaku
TUK 6 : kekerasan secara fisik:
Pasien mampu a) Latihan nafas dalam dan pukul
mendiskusikan kasur – bantal
b) Susun jadwal latihan
cara mengontrol
perilaku
kekerasan
XV. IMPLEMENTASI
Tanggal Diagnosis SP Implementasi Evaluasi
Resiko Prilaku SP 1 Membina
Kekerasan hubungan saling
percaya ,
Identifikasi
penyebab perasaan
marah , tanda dan
gejala yang
dirasakan , perilaku
kekerasan yang
dilakukan ,
akibatnya serta cara
mengontrol secara
fisik
SP 2 Latihan mengontrol
prilaku kekerasan
secara fisik
a. Evaluasi
latihan
nafas dalam
b. Latihan
cara fisik
pukul
kasur-bantal
c. Susun
jadwal
kegiatan
harian
SP 3 Latihan mengontrol
prilaku kekerasan
secara
social/Verbal
SP 4 Latihan mengontrol
prilaku kekerasan
secara spiritual

XVI. EVALUASI

You might also like