You are on page 1of 15

“ LARUTAN ASAM BASA ”

BIOMEDIK I

DOSEN PENGAMPU : WILLIA NOVITA EKA RINI, S.KG., M.Kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

Putra Satya Hapradinata ( N1A117221 )

Lilian Ainun Nisa ( N1A117232 )

Mutiara Qasiapani Wiguna ( N1A117230 )

Rezky Irawati ( N1A117228 )

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

2017/2018

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakng .............................................. 1


B. Tujuan .............................................. 1
C. Rumusan Masalah .............................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam dan Basa .............................................. 2


B. Teori Asam Basa Menururt Beberapa Tokoh
.............................................. 2
C. Identifikasi Asam Basa .............................................. 8
D. Kekuatan Asam dan Basa .............................................. 9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .............................................. 12

Daftar Pustaka .............................................. 13

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari – hari, senyawa asam dan basah dapatdengan mudah kita
temukan. Mulai dari makanan, minuman, tubuh manusia, hewan hingga suku cadang
kendaraan bermotor. Buah – buahan mengandung senyawa asam, contohnya, jeruk
mengandung asam sitrat, tomat mengandung asam askorbat, apel mengandung asam
malat, sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Minuman ringan mengandung asam
karbonat. Lambung manusia mengandung asam klorida yang berguna untuk membunuh
kuman dalam tubuh. Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa.
Contohnya,sabun, deterjen, dan pembersih peralatan rumah tangga.

B. TUJUAN
a. Untuk mengetahui perbedaan asam dan basa
b. Untuk mengetahui pengertian asam basah oleh beberapa tokoh
c. Untuk mengetahui identifikasi asam basah dengan kertas lakmus
d. Untuk mengetahui indikator asam basa

C. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana perbedaan asam dan basah
b. Bagaimana pengertian asam basah menurut beberapa tokoh
c. Bagaimana identifikasi asam basah menggunakan kertas lakmus
d. Bagaimana indikator asam basah

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam Dan Basa


Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan
seharihari.
1. Asam
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin “Acetum” yang berarti cuka, karena
diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat.secara umum asam yaitu zat yang
berasa masam.
2. Basa
Basa (alkali) berasal dari ahasa arabyang berarti abu. Secara umum basa yaitu zat
yang berasa pahit bersifat kaustik.

B. Teori Asam Basa Menurut Beberapa Tokoh


1. Teori Asam dan basa menurut Svante Arrhenius

Senyawa Contoh Reaksi Ionisasi

HCL (Asam Klorida) HCL (aq) (aq) + (aq)


HBr (Asam Bromina) HBr (aq) (aq) + (aq)
Asam HI (Asam Iodida) HI (aq) (aq) + (aq)
HF (Asam Fluorida) HF (aq) (aq) + (aq)
S (Asam Asetat) S (aq) (aq) + (aq)
NaOH (Natrium Hidroksida) NaOH (aq) (aq) + (aq)
KOH (Kalium Hidroksida) KOH (aq) (aq) + (aq)
Basa Mg(Magnesium Klorida) Mg (aq) + (aq)
(Kalium Hidroksida) (aq) + (aq)
Al(Aluminium Hidroksida) Al (aq) + (aq)

Arrhenius menyatakan mulekul – mulekul zat elektrolit selalu menshasilkan ion – ion
positif dan negatif jika dilarutkan dalam air. Pada tahun 1984 Ilmuan Swedia, Svante
Arrhenius mengemukakan pengertian asam – asam berdasarkan reaksi ionisasi. Menurut

4
Arrhenius, asam merupakan zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion . Adapun
basa merupakan zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion .
Contoh senyawa Asam – Basa menurut Svante Arrhenius

untuk asam – asam yang tiap molekulnya dapat menghasilkan lebih darisatu
ion dikelompokkan kedalam asam poliprotik.
Contoh :
a. Asam sulfat dalam air
S(aq) (aq) + (aq)
(aq) (aq) + (aq)
tu molekul asam ini dapat menghasilkan 2 ion . Karena itu, asam sulfat digolongkan dalm
asam diprotik.
b. Asam fosfat dalam air
P(aq) (aq) + (aq)
(aq) (aq) + (aq)
(aq) (aq) + (aq)
Satu molekul asam ini dapat menghasilkan 3 ion . Karena itu asam fosfat digolongkan
dalam asam Triprotik.
Jika tiap molekul asam hanya dapat memberikan satu ion , maka asam itu disebut asam
monoksida
Contoh :
a. Asam bromida dalam air
HBr (aq) (aq) + (aq)
b. Asam Nitrat dalam air
(aq) (aq) + (aq)
Dalam pelarut air, basa dapat menghasilkan ion hidroksida, baik secara langsung maupun
tidak langsung ketika bereaksi dalam air

Contoh: NaOH dalam air


NaOH (aq) (aq) + (aq)

2. Teori Asam dan Basa menurut Bronsted-Lowry

5
Pada tahun 1923, ilmwuan Denmark Johannes Bronsted dan Ilmuwan Inggris Thomas
Lowry mengemukakan teori asam dan basah berdasarkan serah terima proton.
Teori
· Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
· Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Pengertian asam dan basa yang dikemukakan oleh Bronsted – Lowry memperbaiki
kelemahan teori asam – basa Arrhenius. Pengertian asam – basa Arrhenius hanya berlaku
untuk senyawa yang larut dalam pelarut air karena reaksi ionisasi yang menghasilkan
ion dan ion hanya terjadi dalam pelarut air.
Dalam suatu persamaan reaksi asam – basa berdasarkan teori Bronsted – Lowry,
suatu asam dan basa masing – masing mempunyai pasangan. Pasangan asam disebut basa
konjugasi sedangkan pasangan basa disebut asam konjugasi.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam asam basa konjugasi:
a. Molekul atau ion yang membentuk pasangan asam basa harus berbeda hanya satu ion
Dalam suatu apsangan, asam selalu memilki kelebihan satu ion dari basa.
b. Asam konjugasi dapat dicari dengan cara menambahkan satu ion pada zat tersebut,
sedangkan basa konjugasi dapat dicari dengan menghilangkan satu ion pada zat tersebut.
c. Molekul atau ion yang mengandung atom H serta atom yang memiliki pasangan elektron
bebas dapat bersifat asam (memberikan ion) dan bersifat basa (menerima ion 0) zat
semacam ini disebut amfibrotik atu amfoter
Keunggulan asam – basa menurut Bronsted – Lowry:
a. Konsep asam – basa menurut Bronsted –Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi
juga menjelaskan reaksi asam – basa dalm pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
b. Asam dan basa dari Bronsted – Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi dapat juga
berupa kantion atu anion. Konsep asam dan basa dari Bronsted – Lowry dapat menjelaskan
sifat asam suatu senyawa.
Berdasarkan uraian diatas, kita mengetahui bahwa teori asam basa Bronsted –
Lowry dapat melengkapi teori asam basa Arrhenius. Namun demkian perkembangan teori
asam basa masih berlangjut. Pada tahun 1923, G.N. Lewis mengajukan teori asam basa yang
lebih luas lagi.
Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius
Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori Bronsted-
Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius. Ion hidroksida tetap berlaku sebagai basa

6
karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air. Asam
menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan molekul air melalui
pemberian sebuah proton pada molekul air. Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air
untuk menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah
proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk
antara satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion
hidroksonium, H3O+.
Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang berfungsi
sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai contoh, proton ditransferkan
dari ion hidroksonium ke ion hidroksida untuk mendapatkan air.
Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun anda berbicara
tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+(aq), sebenarnya anda sedang membicarakan
ion hidroksonium.
Permasalahan hidrogen klorida / amonia
Hal ini bukanlah suatu masalah yang berlarut-larut dengan menggunakan teori
Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang membicarakan mengenai reaksi pada keadaan larutan
ataupun pada keadaan gas, amonia adalah basa karena amonia menerima sebuah proton
(sebuah ion hidrogen). Hidrogen menjadi tertarik ke pasangan mandiri pada nitrogen yang
terdapat pada amonia melalui sebuah ikatan koordinasi.

Perhatikan reaksi ke arah depan:


· HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.
· Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.
Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A -:
· H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke ion A-.
· Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.
3. Teori asam dan basa menurut Lewis
Diketahui sesuai konsep asam dan basa lewis, Asam Lewis merupakan senyawa yang
mampu menerima sepasang elektron bebas atau akseptor elektron, sedangkan Basa Lewis
merupakan senyawa yang mampu memberikan sepasang elektron bebas atau donor
elektron. Namun jika kita dihadapkan pada suatu basa atau asam yang memiliki ciri-ciri yang
sama maka kita dapat menentukan yang mana yang lebih memiliki tingkat keasaman atau

7
kebasaan yang lebih tinggi dibandingkan yang lain, yaitu dengan mereaksikannya dengan
asam atau basa tertentu.
Sebagai contoh (CH3)3N:, (CH3)3P:, (CH3)3As:, (CH3)3Sb:, (CH3)3Bi:. Kelima senyawa
tersebut termasuk kedalam basa lewis karena memiliki sepasang elektron bebas, namun
yang mana dari basa-basa tersebut yang lebih tinggi kekuatan basanya? Jika kita
mereaksikan basa-basa tersebut dengan suatu H+, maka manakah yang akan memiliki ikatan
yang paling kuat?
H+ merupakan asam, ion hidrogen, yang tidak memiliki satu elektron pun dalam
orbitalnya, dan memiliki ukuran yang sangat kecil. Jika ion hidrogen ini berikatan dengan
suatu basa, maka agar overlapped orbital yang terbentuk efektif diperlukan ukuran atom
donor dari basa yang kecil pula. Jika H+ ini berikatan dengan basa yang memiliki ukuran
atom donor yang besar maka overlapped orbital yang terbentuk kurang efektif (dibolak-
balik aja kata2 gw). Sekarang kita lihat ke basanya, dari kelima basa tersebut semakin ke
kanan dalam urutan di atas, ukuran atom donornya semakin besar sehingga (CH 3)3N: akan
memiliki overlap orbital yang paling efektif dibanding yang lainnya, kemudian berturut-turut
sesuai ukuran atom donornya. Maka urutan basa yang paling kuat dari basa-basa tersebut
{(CH3)3N, (CH3)3P, (CH3)3As, (CH3)3Sb, (CH3)3Bi} adalah
(CH3)3N: > (CH3)3P: > (CH3)3As: > (CH3)3Sb: > (CH3)3Bi:
Nah itu jika susunan basa-basa nya memiliki gugus yang sama dan atom donor yang
berbeda. Namun bagaimana jika kita dihadapkan pada susunan basa yang perbedaanya
terletak pada atom-atom/ gugus-gugus yang terikat pada atom donor yang sama??
Contohnya (CH3)3N:, H3N:, F3N:. Mudah saja!! Ketiga basa ini juga kita misalkan bereaksi
dengan H+, maka basa yang akan berikatan kuat dengan H+ adalah basa yang atom donornya
memberikan dorongan elektron yang kuat kepada H+ atau basa yang memiliki kerapatan
elektron yang besar pada atom donor. Perbedaan yang nyata pada ketiga basa ini adalah
gugus atau atom yang terikat pada atom donornya. Semakin elektronegatif suatu gugus
atau atom yang terikat pada atom donor maka akan menyebabkan elektron bebas pada
atom donornya akan tertarik kearah atom tersebut lebih besar sehingga menyebabkan
dorongan elektron untuk berikatan dengan H+berkurang (kerapatan elektron atom donor
berkurang). Atau kita mengenal istilah efek induksi positif yang jika saya artikan kemampuan
atom/gugus yang terikat pada atom donor dalam memberikan pengaruh positif pada atom
donornya. Jika efek induksi positif dari atom/gugus yang terikat besar maka akan
menyebabkan dorongan positif ke arah atom donor sehingga elektron bebas pada atom

8
donornya kini memiliki kerapatan elektron yang lebih besar. Maka urutan basa yang paling
kuat dari basa-basa tersebut {(CH3)3N, NH3:, NF3:} adalah
(CH3)3N: > H3N: > F3N:
Keungulan konsep asam – basa Lewis:
Keunggulan asam basa Lewis dibandigkan konsep asam – basa Arrhenius dan
Bronsted – Lowry adalah dapat menjelaskan reaksi asam dan basa tanpa melibatkan proton
(ion ). Selain itu, teori asam basa Lewis dapat menjelaskan asam basa yang berlangsung
dalam pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali. Lebih luas lagi, teory
Lewis juga dapat menjelaskan reaksi- reaksi, seperti pembentukan ion logam, kompleks dan
reaksi organik.
Hubungan antara teori Lewis dan teori Bronsted-Lowry
Basa Lewis
Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan meninjau dengan
tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa Bronsted-Lowry menerima ion hidrogen.
Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada ion hidroksida, amonia dan air, dan ketianya
bersifat khas.
Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa karena
ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya bergabung dengan ion hidrigen
adalah karena ketiganya memiliki pasangan elektron mandiri – seperti yang dikatakan oleh
Teori Lewis. Keduanya konsisten.
Pada teori Lewis, tiap reaksi yang menggunakan amonia dan air menggunakan
pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi yang akan terhitung
selama keduanya berperilaku sebagai basa.
Sepanjang menyangkut amonia, amonia menjadi sama persis seperti ketika amonia
bereaksi dengan sebuah ion hidrogen – amonia menggunakan pasangan elektron mandiri-
nya untuk membentuk ikatan koordinasi. Jika anda memperlakukannya sebagai basa pada
suatu kasus, hal ini akan berlaku juga pada kasus yang lain.
Asam Lewis
Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya,
BF3berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan elektron mandiri milik
nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun disinggung menganai
keasamannya. Inilah tambahan mengenai istilah asam dari pengertian yang sudah biasa
digunakan.

9
C. Identifikasi Asam – Basa
Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan mencicipi
rasanya. Namun, tidak semua zat dapat di identifikasi dengan cara itu. Senyawa – senyawa
asam-basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator
merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa.
Indikator yang dapat digunakan adalah kertas lakmus, indikator asam – basa dan indikator
alami.
1. Mengidentifikasi asam – basa dengan kertas lakmus
Senyawa sam – basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus dengan cara
mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada dua
macam kertas lakmus yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Ketika dicelupkan dalam larutan asam dan larutan basa, kertas lakmus merah dan lakmus
biru akan menghasilkan perubahan warna yang berbeda. Larutan yang bersifat asam adalah
air jeruk dan larutan cuka, sedangkan larutan yang bersifat basa adalah air sabun dan
larutan soda kue.
Kertas lakmus merah yang dicelupkan dalam larutan asam tidak akan berubah warna,
jika kertas tersebut dicelupkan pada larutan basa akan berubah warna menjadi biru.
Sebaliknya, jika kertas lakmus biru yang dicelupkan kelarutan asam, lakmus akan berubah
menjadi merah. Adapaun jika dicelupkan kelarutan basa, warnanya tetap biru.

2. Mengidentifikasi asam – basa dengan indikator asam – basa


Selain kertas lakmus, kita juga dapat menggunakan indikator asam – basa untuk
membedakan asam dan basa. Indikator asm – basa adalah zat kimia yang mempunyai warna
yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam
– basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis
indikator asam – basa diantaranya fenolftalein, metil orange, bromotimul biru, metil ungu,
bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein dan metil orange.

10
Warna yang dihasilkan
Indikator asam - basa
Larutan asam Larutan basa
fenolftalein Bening Merah muda
Metil oranye Merah Kuning
Bromotimol biru Kuning Biru
Metil ungu Ungu Hijau
Bromokresol ungu Kuning Ungu
Fenol merah Kuning Merah
Timolftalien Bening Biru
Metil oranye Merah Kuning

Jika kita meneteskan larutan asam – basa kedalam larutan tersebut, kita akan
melihat perubahan warna larutan indikator. Perhatikan tabel berikut:
3. Mengidentifikasi Asam–Basa dengan indikator alami
Selain indikator buatan, kamu juga dapat mengidentifikasi senyawa asam dan basa
menggunakan indikator alami. Indikator tersebut dapat dibuat dari bumbu dapur, bunga
dan buah – buahan.

D. Kekuatan Asam Dan Basa


Senyawa asam – basa dapat dikelompokkan berdasarkan kekuatannya yaitu:
1. Asam dan basa kuat
Asam atau basa yang sebagian besaratau seluruhnya terurai menjadi ion – ionnya
merupakan asam kuat atu basa kuat
Contoh:
a. Asam klorida (HCL) merupakan asm kuat yang terionisasi seluruhnya menjadi ion –
ion dan .
HCL(aq) (aq) + (aq)
2. Asam lemah dan basa lemah
Jika hanya sebagian kecil saja asam atau basa yang terurai menjadi ion – ionnya, maka
merupakan asam lemah atau basa lemah.

11
a. Asam lemah
Untuk asam lemah HA kesetimbangan reaksinya adalah:
HA(aq) (aq) + (aq)
Dan ketetapan ionisasi asamnya () adalah:
[] + [A]
= ─────────
[HA]
Semakin besar nilai tetapan ionisasi asamnya, berarti semakin banyak ion yang dihasilkan,
dan semakin kuat asam tersebut.
Harga tetapan ionisasi beberapa asam

Asam Rumus kimia

COOH Asam asetat 1,8 x


HCOOH Asam format 1,8 x
HCN Asam sianida 4,9 x

b. Basa lemah
Untuk basa lemah BOH, kesetimbangan reaksinya adalah:
BOH(aq) (aq) + (aq)
Semakin besar nilai tetapan ionisasi basanya, berarti semakin banyak ion yang
dihasilkan, dan semakin kuat basa tersebuT.
Harga tetapan ionisasi beberapa basa:

Basa Rumus kimia

Amonia 1,8 x
Hidrazin 1,7 x
OH Hidroksilamin 1,1 x

3. Campuran asam dan asam


Campuran asam dan asam merupakan campuran yang memiliki ion yang sama sehingga
tidak bereaksi. pH campuran tersebut dapat dihitung jika konsentrasinya diketahui
4. Campuran basa dan basa
Campuran basa dan basa tidak bereaksi, pH campuran ini bisa dihitung jika konsentrasinya
diketahui:

12
5. Campuran asam kuat dan basa kuat
Ada 3 kemungkinan:
a. Jika yang tersisa asam kuat, gunakan rumus berikut:
b. Jika asam kuat dan basa kuat kedua – duanya habis bereaksi, maka:
c. Jika yang tersisa basa kuat, gunakan rumus berikut:

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori asam dan basa menurut Svante Arrheniu:
Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang jika dilarutkan dalam air
menghasilkan ion . Adapun basa merupakan zat yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion .
Teori asam basa menurut Bronsted - Lowry:
Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen
Teori asam basa menurut Lewis:
Asam yaitu senyawa yang menerima proton
Basa yaitu senyawa yang memberikan proton.

14
DAFTAR PUSTAKA

www.chem-is-try.org
Justina Sandri, Muchtaridi. 2007. KIMIA 2. Jakarta: Yudistira
Retnowati, Priscilla. 2006. SeribuPena KIMA. Jakarta: Erlangga.
E, Winarni. 2007. KIMIA. Jakarta: Satu Buku
www.google.com

15

You might also like