Professional Documents
Culture Documents
Citra SAJAMUKA
“Sate Jamur Bumbu Kacang Kedelai”
Disusun Oleh :
1
BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN
1.1. SEJARAH PERUSAHAAN
Di era globalisasi seperti sekarang ini, jaman sudah sangat berkembang.
Tidak dapat dipungkiri lagi, banyak jenis-jenis makanan baru yang semakin
bermunculan dan digemari menjadi tren. Salah satu contohnya adalah junk food.
Banyak masyarakat yang menikmati junk food yang semakin bermunculan akhir-
akhir ini. Dan yang merasakan akibat buruk dari junk food juga tidak sedikit.
Banyak masyarakat terutama remaja-remaja jaman sekarang berlomba-lomba
menurunkan berat badan dengan cara diet, yang merupakan salah satu efek
samping dari berbagai macam junk food tersebut. Namun, tidak sedikit di antara
mereka yang melakukan diet tersebut malah berujung pada penyiksaan diri,
bahkan sampai anoreksia.
Selain itu, jumlah lemak jenuh dan kolesterol di jamur tiram tidak dalam
porsi yang berlebihan dan cukup untuk kebutuhan tubuh kita, sehingga dapat
mengontrol berat badan (diet), mencegah kolesterol tinggi, dan diabetes. Daging
yang dipakai untuk olahan sate biasanya sapi, ayam, kambing dan lain – lain,
daging itu merupakan sumber protein hewani dengan jumlah kolesterol dan lemak
yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan timbulnya penyakit - penyakit
kronis, yang membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi jangka panjang. Jadi
olahan sate jamur tiram ini sangat berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
2
Kacang kedelai, merupakan kacang - kacangan yang memiliki banyak
keunggulan diantaranya mengandung kalsium, Fosfor, protein yang tinggi untuk
kesehatan tulang, selain itu kelebihan kacang kedelai adalah rendah lemak yaitu
sebanyak 16,7 gram, lebih sedikit dibandingkan dengan kacang tanah sebanyak
42,7 gram per bijinya, olahan bumbu pada sate yang biasanya menggunakan
bahan kacang tanah kita perbaharui dengan menggunakan bahan kacang kedelai
yang lebih rendah lemak dan baik untuk kesehatan tulang, merawat kecantikan
kulit, serta mencegah berbagai macam penyakit.
Selain itu, akhir-akhir ini makanan olahan jamur juga banyak bermunculan
sehingga banyak masyarakat Indonesia yang mulai menyukai berbagai olahan
jamur. Kreasi olahan jamur yang ada saat ini kebanyakan berupa jamur goreng,
namun untuk dapat menurunkan berat badan, gorengan merupakan makanan yang
pantang. Oleh karena itu kemudian diputuskan untuk membuat sate jamur bumbu
kacang kedelai (SAJAMUKA).
1.2. VISI dan MISI
Visi : Pelopor Makanan Sehat Nusantara
Misi :
1.3. TUJUAN
Menjadi perusahaan di bidang pangan yang berbasis budaya dan inovasi.
1.4. SASARAN (hal yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan)
Ingin menjadi usaha yang besar, yang menguasai bidang makanan sehat di
nusantara.
1.5. KEPEMILIKAN
3
Struktur Organisasi Usaha
4
BAB II
GAMBARAN PRODUK
2.1. PRODUK
Produk yang kami jual adalah SAJAMUKA (Sate jamur bumbu kacang
kedelai). Sate ini terbuat dari jamur tiram dan jamur kuping, dengan bumbu
kcaang kedelai yang dilumuri saus tomat. Keunggulan produk sate kami
adalah lebih rendah lemak dibanding sate ayam atau sate berbahan daging
lainnya. Hal ini karena sate ini dibuat dari jamur dan berbumbu kacang
kedelai. Di mana kacang kedelai tersebut rendah lemak yang tentunya
memiliki rasa yang berbeda dengan sate – sate yang sudah ada sebelumnya.
Dengan harga yang terjangkau sate jamur ini sudah mengandung banyak
manfaat dan khasiat bagi kesehatan. Bahan baku yang digunakan tidak
menimbulkan efek samping pada kesehatan. Sate pada umumnya
menggunakan protein hewani yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh yang
kurang baik untuk kesehatan. Sedangkan kami berinovasi mengganti protein
hewani menjadi protein nabati yaitu jamur. Sate pada umumnya dibumbui
dengan kacang tanah, akan tetapi pada produk kami menggunakan bahan baku
kacang kedelai untuk membumbui sate jamur tersebut.
5
2.1.2. ANALISIS SWOT
S W
(Strengths/Kekuatan): (Weakness/Kelemahan):
6
Konsumen masih ragu sekolah,pameran dan mudah ditiru dan
akan cita rasa satenya. tempat umum dapat menjadi ciri
Banyak pesaing yang lainnya. khas dari produk
akan menawarkan Mempromosikan SAJAMUKA,
harga lebih murah. dengan membuat sehingga tidak
brosur yang berisi mudah ditiru oleh
kelebihan produk pesaing lain.
daripada produk sate
pada umumnya, dan
membuat pembeli
lebih yakin untuk
membeli produk ini.
Target produksi kami adalah membuat sebanyak 455 unit produk 3 bulan,
dengan rincian sebagai berikut:
Perkiraan
Target Jumlah
Gelombang Jumlah Tenaga
Durasi Produksi Produk yang
Produksi ke- Kerja yang
Dihasilkan
Dibutuhkan
1 1 jam 20 tusuk 2 orang
2 2 jam 40 tusuk 3 orang
3 3 jam 50 tusuk 3 orang
4 5 jam 70 tusuk 4 orang
5 6 jam 85 tusuk 4 orang
6 7 jam 90 tusuk 5 orang
7 7 jam 100 tusuk 6 orang
TOTAL 31 jam 455 tusuk 27 orang
BAB III
ANALISIS ASPEK PASAR
7
3.1. PELUANG BISNIS DAN PROSPEKNYA
Membuka restoran khusus jamur dan tidak hanya sate jamur, membuka
franchise di tempat- tempat ramai seperti Mall, Sekolah dan pusat keramaian
lainnya. Menjual produk yang dibutuhkan pasar yaitu, produk yang higienis
harganya terjangkau, rasa enak dan aman dikonsumsi. Karena produk ini
merupakan produk inovasi baru, maka pesaingnya sedikit dan membuat pasar
tertarik mencobanya.
8
ingin merasakan nikmatnya sate dengan mengkonsumsi produk kami yang
berbahan dasar protein nabati, serta seluruh kalangan yang ingin mencegah
peyakit kanker, kolesterol tinggi, diabetes sejak dini, terutama yang bertempat
tinggal di wilayah kota Denpasar dan kabupaten Badung khususnya.
Positioning
Agar produk kami selalu dikenal dan diingat di hati konsumen, maka kami
membuat Tagline :
SAJAMUKA : “ Berat Badan Turun Di Setiap Tusuknya…”
3.4.1. PRODUK
Produk yang kami jual adalah SAJAMUKA (Sate jamur bumbu kacang
kedelai). Sate ini terbuat dari jamur tiram, dengan bumbu kacang kedelai yang
dilumuri saus tomat. Keunggulan produk sate kami adalah lebih rendah lemak
dibanding sate ayam atau sate berbahan daging lainnya. Hal ini karena sate ini
dibuat dari jamur dan berbumbu kacang kedelai. Di mana kacang kedelai tersebut
rendah lemak yang tentunya memiliki rasa yang berbeda dengan sate – sate yang
sudah ada sebelumnya.
3.4.2. PRICE (ditentukan berdasarakan perkiraan laba kotor penjualan)
a) Rp 7000,00/3 tusuk
b) Rp 8000,00/3 tusuk + jagung
Tambahan topping
a) Jagung (+ Rp 1000,00)
3.4.3. PLACE
a) Di tempat-tempat umum;
b) Membuka stand-stand di pameran;
c) Berkontribusi di bazaar-bazaar;
d) Membuka Online shop;
e) Menitipkan di toko-toko sekitar sekolah.
3.4.4. PROMOTION
Mempromosikan produk kami melalui media-media sosial. Menyebarkan
brosur-brosur di wilayah sekolah. Mempromosikan produk kami di berbagai
media cetak, contohnya : Wiyata Mandala.
9
RENCANA KEUANGAN
a. Biaya Start Up
Biaya start up adalah biaya yang biasanya muncul saat memulai suatu
usaha, misalnya :
Peralatan yang diutuhkan (yang dipakai dalam jangka waktu
panjang dan tidak bisa habis, kecuali rusak)
Biaya promosi awal
Sewa tempat (jika dibayar dimuka dalam jangka waktu tertentu,
maka biaya sewa tempat dimasukkan ke dalam biaya start up,
tetapi jika dibayar tiap bulan, biaya sewa tempat masuk ke biaya
operasional bulanan)
Uang kas ( modal awal membeli bahan baku untuk produksi
TOTAL
TOTAL
Keterangan:
10
BAHAN BAKU LANGSUNG HARGA
Keterangan:
HPP merupakan penjumlahan dari tiga bagian, yaitu Total Biaya
Bahan Baku Langsung, Total Biaya Tenaga Kerja Langsung dan
Total Biaya OverHead
HPP per unit = HPP : jumlah produk atau barang atau jasa dala
sekali produksi
Bahan Baku Langsung = bahan baku yang berperan penting dalam
proses pembuatan produk dan tidak bias digantikan dengan bahan
lain.
Tenaga Kerja Langsung = tenaga kerja yang membantu proses
produksi (biasa ada bias tidak)
Biaya OverHead = biaya pendukung dalam proses produksi tetapi
diluar biaya bahan baku, seperti : kemasan, transportasi, upah
tenaga pengantar, dll.
11
c. Perkiraan Pendapatan Laba Kotor
Tabel 3. Perkiraan Laba Kotar per 3 Bulan
Bulan Varian HPP per Profit per Harga Target Perkiraan Perkiraan
Ke- Produk unit unit Jual Penjualan Pendapatan Laba Kotor
(unit)
Bulan 1
Jumlah A E
Bulan 2
Jumlah B F
Bulan 3
Jumlah C G
Keterangan:
Varian = jenis produk atau jasa yang dijual
HPP per unit varian diambil pada table sebelumnya (tiap varian
memiliki HPP tersendiri)
Profit per unit adalah keuntungan yang ingin didapat dari tiap
unit produk atau jasa yang dijual.
Harga Jual adalah harga yang ditetapkan untuk tiap varian
produk atau jasa agar memperoleh profit yang diinginkan (Harga
Jual = HPP per unit + Profit per unit)
Target Penjualan adalah target jumlah minimum produk yang
akan di jual.
Perkiraan pendapatan adalah perkiraan jumlah uang yang
diperoleh dari hasil penjualan (Perkiraan pendapatan = Harga
Jual x Target Penjualan)
Perkiraan Laba Kotor adalah perkiraan laba yang diperoleh dari
hasil penjualan produk dikurangi seluruh biaya produksi. [Laba
Kotor = Perkiraan Pendapatan – (HPP x Target Penjualan)]
12
d. Perkiraan Biaya Operasional
Tabel 4. Perkiraan Biaya Operasional
1 2 3
Sewa Tempat
Peralatan Usaha
Administrasi
Keterangan:
Sewa tempat yang masuk biaya operasional adalah sewa tempat yang
dibayar setiap bulan.
1 2 3
Keterangan:
Total Perkiraan Laba Kotor tiap bulan diambil dari data
sebelumnya (table 3. E F G).
Total Perkiraan Biaya Operasional tiap bulan diambil dari data
sebelumnya (table 4).
Total Perkiraan Laba Bersih = total laba kotor – total biaya
operasional.
13
f. Perkiraan Balik Modal (BEP)
BEP atau Break Event Point adalah titik dimana pendapatan dari
usaha sama dengan modal yang dikeluarkan (penghasilan = total biaya).
Laba yang diperoleh dikumpukan untuk selanjutnya digunakan untuk
mengembalikan modal usaha (start up). Besarnya laba yang diperoleh
akan berpengaruh pada cepat atau lambatnya jangka waktu
pengembalian biaya start up. Semakin banyak laba, maka akan semakin
cepat mencapai titik impas (balik modal).
BEP =
14
15