You are on page 1of 2

Asuhan keperawatan

Perawat praktik di semua tipe tatanan perawatan pasien yang berada di berbagai tahap proses
berduka. Duka cita bersifat sangat individual. Proses duka cita dapat berkisar dari tidak nyaman
hingga melemahkan dan dapat berlangsung sehari atau seumur hidup, bergantung pada arti
kehilangan bagi orang yang mengalaminya.
Promosi kesehatan
Perawat mempertimbangkan respons individu yang sangat beragam saat merencanakan dan
megimplementasikan asuhan keperawatan bagi pasien yang mengalami kehidupan. Dimana rawat
akut yang singkat bagi pasien, , perawat dapat merasa bahwa pengkajian duka cita kompleks tidak
mungkin atau minimal tidak praktis. Namun penelitian klinis menunjukkan bahwa pasien yang
proses berdukanya terlambat setelah kehilangan rentan mengalami masalah kesehatan yang dapat
berlangsung seumur hidup.
Pengkajian
Pengetahuan mengenai reaksi fisik yang diharapkan terhadap kehilangan memberi landasan bagi
perawat untuk mengenali reaksi yang membutuhkan pengkajian lanjutan. Untuk mengkaji
keparahan gangguan fisik, perawat mengamati perubahan dalam proses sensoris dan mengajukan
pertanyaan tentang pola tidur dan makan pasien, kegiatan sehari-hari, status kesehatan umum dan
nyeri.
Pengkajian fisik
Orang yang mengalami kehilangan dapat merasakan satu atau lebih gejala somatic (fisik)
yang dapat diprediksi. Manifestasi pencernaan seperti salah cerna, mual atau muntah, anoreksia,
kenaikan atau penurunan berat badan, atau diare sering terjadi. Syok dan tidak percaya yang
menyertai kehilangan dapat menyebabkan napas pendek, sensasi tercekik, hiperventilasi, atau
kelemahan. Beberapa orang juga melaporkan insomnia, sulit tidur, keletihan, dan penurunan atau
peningkatan tingkat aktivitas.
Menangis dan kesedihan diamati selama keadaan duka cita normal. Menangis dapat
membuat individu merasa kelelahan dan mengganggu kelancaran aktivitas harian. Namun, orang
yang tidak dapat menangis mungkin mengalami kesulitan menyelesaikan proses berkabung. Jika
orang tidak mengalami mengungkapkan perasaan duka cita gejala somatik dapat meningkat.
Reaksi kehilangan tidak selalu terlihat. Sebagai contoh, pada pasien yang mengalami sakit
setelah kehilangan serius, pengkajian dapat menunjukkan keluhan somatic yang terkait dengan
keadaan duka cita serta sakit. Ketika orang yang sebelumnya sehat mulai mengembangkan pola
peningkatan sakit, perawat harus menyadari bahwa ini menandakan berduka disfungsional. Ini
sangat umum pada kehilangan dan berduka yang terkait dengan perubahan citra tubuh. Selain
melakukan pengkajian fisik, kaji persepsi pasien terhadap perubahan citra tubuh. Kehilangan
bagian tubuh, kenaikan atau penurunan berat badan, dan jaringan parut akibat operasi atau trauma
dapat sulit diterima pasien. Beberapa pasien dapat berduka karena kerontokan rambut akibat
kemoterapi yang digunakan pada pengobatan kanker.
Sangat penting bahwa keprihatinan pasien yang menjelang ajal tentang nyeri harus dikaji,
khususnya jika pasien menderita kanker atau sakitr yang menimbulkan nyeri lainnya.
Pengkajian spiritual
Keyakinan dan praktik spiritual harus diindentifikasi saat menkaji kehilangan karena sangat
berpengaruh terhadap reaksi kehilangan. Pasien yang sehat spiritual mempunyai sumber dari
dalam yang membantu mengatasi proses berduka cita. Keimanan, doa, percaya kepada Tuhan atau
Yang Maha Kuasa, persepsi terhadap tujuan hidup, atau keyakinan akan keabadian adalah contoh
sumber dari dalam yang dapat mendukung pasien selama kehilangan actual atau yang dirasakan.
Pasien yang sebelumnya menganggap dirinya tidak religius sebelum kehilangan actual atau yang
dirasakan sering kembali kepada agama untuk mencari kenyamanan atau menghadapi perasaan
putus asa, tidak berdaya, putus harapan, atau bersalah.
Mengkaji kehidupan spiritual pasien yang menjelang ajal dan bermakna bagi pasien serta
keluarga membantu mengenali system dukungan spiritual. Beberapa perawat tidak nyaman pada
saat mengkaji kebutuhan spiritual pasien. System keyakinan yang tak sesuai dengan system
keyakinan anggota keluarga dapat menjadi sumber stress tambahan bagi pasien dalam menghadapi
kehilangan.

You might also like