You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN TN.

P DENGAN
FRAKTUR COSTAE XIII, IX, X SINISTRA
DI RUANG HCU RSUD Dr. MOEWARDI

Oleh :
TAMAM HUSNI
NIM SN171194

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2017/2018

1
ASUHAN KEPERAWATAN TN. P DENGAN
FRAKTUR COSTAE XIII, IX, X SINISTRA
DI RUANG HCU RSUD Dr. MOEWARDI

Tanggal / Jam Masuk RS : 30 – 11 – 2017 jam 15.40 WIB


Tanggal / Jam Pengkajian : 4 – 12 – 2017 jam 14.30 WIB
Metode Pengkajian : alloanamnesa dan autoanamnesa
Diagnosa medis : Fraktur costae XIII, IX, X Sinistra Lateral simpel
No. Registrasi : 014006xx

PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. IdentitasKlien
Nama Klien : Tn. P
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Tegalsari, Simo, Boyolali
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : petani
2. IdentitasPenanggungJawab
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Alamat : Tegalsari, Simo, Boyolali
Hubungan dengan Pasien : Anak

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri di daerah dada kiri.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
4 jam sebelum masuk RS pasien sedang menarik sapinya, pasien

2
terpeleset dan terjatuh. Pasien terinjak sapinya di dada sebelah kiri.
Kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke tenaga kesehatan setempat
(perawat) dan dianjurkan untuk dibawa ke RS. Kemudian pasien dibawa
ke IGD RSUD Dr. moewardi. Dari catatan perkembangan pasien
didapatkan data pemeriksaan di IGD tekanan darah 130/85 mmHg, HR
88 kali/menit, RR 16 kali/menit, suhu 37oC. Pasien di IGD mendapatkan
terapi Oksigen nasal 2 L/menit, infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit, injeksi
metamizole 1 gram/8 jam, ranitidine 50 mg/12 jam dan pasang chest
tube.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah jatuh / kecelakaan. Pasien tidak mempunyai riwayat
hipertensi, penyakit jantung dan DM.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga juga tidak ada yang mempunyai penyakit DM, Hipertensi, dan
penyakit jantung.
Genogram :

tn. P

Keterangan :
: perempuan : sudah meninggal

: laki-laki : tinggal dalam satu rumah

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Pasien tinggal di lingkungan pedesaan bersama keluarga. Tempat tinggal
pasien tidak berdekatan dengan pabrik ataupun sumber polusi.

3
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : cm, kedaan umum lemah, tampak menahan
sakit
b. Tanda-Tanda Vital
1) TekananDarah : 135/80 mmHg
2) Nadi :
- Frekuensi : 96 X/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
3) Pernafasan
- Frekuensi : 16 kali/menit
- Irama : teratur
4) Suhu :37 C
2. Kepala
a. Bentuk Kepala : bentuk mesocepal,
b. Kulit Kepala : kulit kepala bersih dan tidak ada lesi
c. Rambut : beruban dengan pertumbuhan merata.
3. Muka
a. Mata
1) Palpebra : tidak oedem
2) Konjungtiva : tidak anemis
3) Sclera : putih, tidak ikterik
4) Pupil : isokor
5) Diameter pupil ki/ka : 2 mm
6) Reflek terhadap cahaya : baik
7) Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak
b. Hidung : bersih, tidak ada sekret, penciuman normal
c. Mulut : bersih, gigi ada yang sudah tanggal
d. Telinga : bersih, tidak ada serumen
4. Leher
a. Kelenjar tiroid : tidak membesar

4
b. Kelenjar limfe : tidak membesar
c. JVP : tidak meningkat
5. Dada (Thorax)
a. Paru-paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri simetris, terdapat
jejas dan WSD di dada kiri, tampak undulasi, tidak ada
gelembung udara, tidak ada darah.
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama.
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara tambahan
b. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi : Teraba ictus kordis pada intracosta 5 Midclavikula
sinistra
Perkusi : redup
Auskultasi : terdengar BJ I dan II, Tidak terdapat suara tambahan
6. Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada jejas.
Auskultasi : Peristaltik 10 x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Genitalia
Terpasang kateter urin, tidak ada rembesan urin / darah.
8. Rektum
Tidak dikaji
9. Ektremitas
a. Atas
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif, normal Aktif, normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 3 detik < 3 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada

5
Terpasang IV cateter di tangan kiri hari pertama.
b. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif, normal Aktif, normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 3 detik < 3 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien menganggap kesehatan merupakan hal yang penting, oleh karena
itu apabila klien sakit, maka klien selalu berobat ke puskesmas atau
dokter.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Pengkajian Nutrisi (ABCD) :
1) Antropometri

BB: 57 kg, TB: 160 cm IMT: 21,5 kg/𝑚2 (normal)


2) Biochemical tanggal 3 Desember 2107
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Analisa
Hb 10,6 g/dl 13,5 – 17,5 Turun
Albumin 3,2 g/dl 3,5 – 5,2 Turun
Ureum 27 mg/dl < 50 Normal
creatinin 1,0 mg/dl 0.9 – 1,3 Normal
GDS 121 mg/dl 60 - 140 Normal
Natrium 135 Mmol/L 136 - 145 Normal
darah
3) Clinical Sign: TD : 135/80 mmHg, tidak ada ascites, tidak ada
keluhan mual, tidak ada riwayat muntah.
4) Diit : Pasien mendapat diit 1700 kcal berupa nasi.

6
b. Pengkajian Pola Nutrisi
SebelumSakit SaatSakit
Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari
Nasi, sayur, tahu, Nasi, sayur, lauk, buah,snack
Jenis
tempe, telur
Porsi Satu piring biasa Satu porsi rumah sakit
Keluhan Tidak ada Tidak ada

3. PolaEliminasi
a. BAB
JENIS SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Frekuensi 1 x perhari 1 x perhari
Konsistensi Lunak berbentuk Lunak
Bau Khas Khas
Warna Kuning Kuning
Keluhan - -
Penggunaan obat - -
pencahar
b. BAK
JENIS SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Frekuensi 5 – 6 x / hari Terpasang kateter
Jumlah Urine 1500 cc 1600 cc
Warna Kuning Kuning jernih
Keluhan - Nyeri, seperti anyang-
anyangen

4. PolaAktifitasdanLatihan
KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI 0 1 2 3 4
Makan dan Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di Tempat Tidur √
Berpindah √
Ambulasi √

7
Keterangan :
0 :Mandiri, 1: dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang
lain dan alat, 4 : tergantung total
5. Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah tidu rsiang 1 – 2 jam perhari 1-2 jam perhari
Jumlah tidur malam 7-8 jam perhari 6-7 jam perhari
Penggunaan obat tidur Tidak Tidak
Gangguan tidur Tidak Tidak
Perasaan waktu bangun Segar Segar
Kebiasaan sebelum tidur Berdoa Berdoa

6. Pola Kognitif-Perseptual
a. Status mental
Status mental baik, klien dapat diajak komunikasi dan menjawab
pertanyaan dengan baik.
b. Kemampuan pengindraan
Pendengaran : klien tidak mengalami gangguan pendengaran
Penglihatan : Penglihatan normal.
Penciuman : Penciuman baik
c. Pengkajian nyeri
Pasien mengeluh nyeri dada kiri, nyeri bertambah saat bergerak alih
posisi tidur, seperti tertusuk, nyeri berlangsung terus menerus, skala
nyeri 6.

7. Pola Persepsi Konsep Diri


a. Gambaran diri : Pasien mengatakan menerima keadaannya saat ini.
b. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul
dengan keluarga.
c. Peran :Pasien seorang kepala rumah tangga yang menjadi
tulang punggung keluarga.
d. Identitas diri : Pasien menyadari perannya sebagai tulang
punggung keluarga.
e. Harga diri : Pasien percaya diri dan mempunyai semangat
untuk segera sembuh.

8
8. Pola Hubungan Peran
Pasien berperan sebagai kepala rumah tangga dan hubungan pasien
dengan keluarga dan masyarakat baik, hal ini dilihat dari para
pengunjung yang datang menjenguk.
9. Pola Seksualitas
Pola seksualitas pasien sudah tidak aktif.
10. Pola Mekanisme Koping
Dalam mengambil keputusan pasien bermusyawarah dengan istri dan
anak-anaknya.
11. Pola Nilai dan Keyakinan
Klien yakin bahwa penyakitnya merupakan cobaan dan akan segera
sembuh, klien dan keluarga juga selalu berdo’a untuk kesembuhan
penyakitnya.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium tanggal 30-11-2017
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Analisa
Hb 13,6 gr/d 12 – 15,6 Normal
Hematokrit 42 % 33 – 45 Normal
Leukosit 15,7 Ribu/ul 4,5 – 11 Naik
Eritrosit 5,06 Juta/ul 4,5 – 5,5 Normal
Trombosit 197 Ribu/ul 150 - 450 Normal
PT 11,6 Detik 10 – 15 Normal
APTT 25,1 Detik 20 – 40 Normal
INR 0,93 Normal
Gol darah O
HbsAg Non reaktif Non reaktif
2. Laboratorium darah tanggal 3-12-2017
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Analisa
Hb 10,6 gr/d 12 – 15,6 Turun
Hematokrit 35 % 33 – 45 Normal
Leukosit 11,2 Ribu/ul 4,5 – 11 Naik

9
Eritrosit 4,15 Juta/ul 4,5 – 5,5 Normal
Trombosit 135 Ribu/ul 150 - 450 Normal
GDS 121 mg/dl 60 – 140 Normal
Albumin 3,2 g/dl 3,5 – 5,2 Turun
Ureum 27 mg/dL < 50 Normal
Creatinin 1,0 mg/dl 0,6 – 1,1 Normal
Natrium 135 mmol/L 136-145 Rendah
darah
Kalium darah 3,8 mmol/L 3,3 – 5,1 Normal
Clorida darah 106 mmol/L 98 – 106 Normal

3. Rongent thorax tanggal 30-11-2017: tampak garis fraktur di costae XIII,


IX dan X sinistra lateral simpel, tampak tip chest tube setinggi castae IV,
tampak terpasang baik.
4. Elektro kardiografi tanggal 2-12-2017 : normo sinus

VI. TERAPI MEDIS


Hari/
Golongan & Fungsi &
Tanggal/ JenisTerapi Dosis
Kandungan Farmakologi
Jam
Senin, Infus Nacl 0,9% 20 tpm Cairan intra Pengganti
4-12- vena cairan dan
2017 elektroklit
jam caftriaxon 1gr/12 jam Anti biotik Mencegah
14.00 infeksi
Metamizole 1 gr/8 jam Analgetik Mengurangi
nyeri
ranitidine 50 mg/8jam Mengurangi
produksi asam
lambung

10
VII. ANALISA DATA
Nama : Tn. P Diagnosa Medis: fraktur Costae
Umur : 52 tahun No CM :014006xx
Hari/
No Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd
Jam
1 Senin 4- DS : Pasien mengeluh nyeri Nyeri Agen
12-2017 dada kiri, nyeri bertambah Akut cedera
jam saat bergerak alih posisi fisik
14.30 tidur, seperti tertusuk, nyeri (fraktur
wib berlangsung terus menerus, costae)
skala nyeri 6
DO :
- pasien tampak menahan
rasa sakit
- sekala nyeri 6, TD 135/80
mmHg, Suhu 37C, Nadi
96x/mnt, Respirasi 16
x/mnt
- Terdapat jejas di dada kiri.
- Terpasang WSD di dada
kiri
- Rongent thorax tanggal
30-11-2017: tampak garis
fraktur di costae XIII, IX
dan X sinistra lateral
simpel, tampak tip chest
tube setinggi castae IV,
tampak terpasang baik
2 Senin 4- DS: Hambatan Nyeri
12-2017 pasien mengatakan nyeri mobilitas
jam bertambah jika bergerak. fisik
14.30 DO:
wib pola aktivitas dan latihan
pasien dibantu keluarga
(skor 2)
3 Senin 4- DS: Resiko Prosedur
12-2017 DO: infeksi invasif
jam - Terdapat WSD di dada (WSD,
14.30 sebelah kiri urin
wib - Terpasang iv cateter di cateter,
tangan kiri hari pertama. dan IV
- Terpasang urine cateter cateter)
hari keempat
- Leukosit 11,2 ribu/ul

11
VIII. PRIORTAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen Agen cedera fisik (fraktur costae)
2. Resiko infeksi dengan faktor resiko adanya Prosedur invasif (WSD, urin
cateter, dan IV cateter) .
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.

IX. RENCANA KEPERAWATAN


Nama : Tn. P Diagnosa Medis: fraktur Costae
Umur : 52 tahun No CM :014006xx
No Hari/tgl/jam TUJUAN DAN INTERVENSI ttd
Dx. KRITERIA HASIL (NIC)
(NOC)
1 Senin 4-12- Pain control : Setelah Paint managemen
2017 jam dilakukan tindakan 1. Observasi ttv
14.30 wib keperawatan selama 3x24 2. Lakukan pengkajian
jam diharapkan masalah nyeri secara
nyeri teratasi dengan komperehensif
kriteria hasil: meliputi
1. Nyeri berkurang lokasi,karakteristik,d
dengan skala 2 urasi dan intensitas.
2. Pasien tampak rileks 3. Ajarkan penggunaan
3. Tanda-tanda vital teknik
dalam batas normal nonfarmakologi
- RR : 16-24x/menit 4. Berikan dukungan
- N : 60-100x/menit pada pasien
- TD : 120/80- 5. Kolaborasi
140/90mmHg pemberian analgesik
2 Senin 4-12- Wound healing: setelah Wound Care
2017 jam dilakukan tindakan 1. Monitor karakteristik,
14.30 wib keperawatan selama 3x24 warna, ukuran, cairan
jam tidak terjadi infeksi dan bau luka
dengan kriteria: 2. Bersihkan luka
1. Tidak ada tanda-tanda dengan normal salin
infeksi 3. Rawat luka dengan
2. menunjukkan konsep steril
pemahaman terhadap 4. Ajarkan klien dan
tanda-tanda infeksi keluarga untuk
melakukan perawatan
luka
5. Berikan penjelasan
kepada klien dan
keluarga mengenai
tanda dan gejala dari
infeksi

12
6. Kolaborasi pemberian
antibiotic

Infection Control
1. cuci tangan setiap dan
sebelum tindakan
keperawatan
2. jelaskan pada pasien
dan keluarga tentang
tanda dan gejala
infeksi
3. pantau tanda dan
gejala infeksi (kolor,
lubor, dolor,
fungsiolesa atau
REEDA)
4. lakukan perawatan
luka
5. kolaborasi pemberian
antibiotik
3 Senin 4-12- Ambulation : setelah Latihan untuk ambulasi
2017 jam dilakukan tindakan (Exercise
14.30 wib keperawatan selama 3x24 therapy:Ambulation)
jam diharapkan gangguan 1. Kaji tingkat aktivitas
mobilitas fisik teratasi pasien.
dengan kriteria hasil : 2. Ukur tanda vital
- Makan dan minum: 1 sebelumdan sesudah
- Mandi: 1 latihan/aktivitas.
- Toileting: 1 3. Ajarkan teknik
- Berpakaian: 1 Ambulasi dan
- Mobilitas di tempat perpindahan yang
tidur:1 aman.
- Berpindah: 1 4. Jelaskan pentingnya
- Ambulasi: 1 mobilisasi dini di
tempat tidur.
5. Beri penguatan positif
untuk berlatih mandiri
dalam batasan yang
aman.

13
X. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. P Diagnosa Medis: fraktur Costae
Umur : 52 tahun No CM :014006xx
No. Hari/Tgl
Implementasi Respon Ttd
Dx Jam
1,2, Senin 4 Mengobservasi TTV S :pasien mengatakan
3 Desember dan KU mau diukur TTV
2017 jam O:
14.00 wib TD=135/80 mmHg
N=96x/mnt
S=37o C
RR=16 x/menit

1,3 17.00 wib Memberikan injeksi S:pasien bersedia


metamizole 1 gr O: obat dapat masuk
ranitidine 50 mg intra vena melalui IV
line

2 17.15 wib Memantau tanda dan S:


gejala infeksi di sekitar O: tidak ada tanda-
insersi WSD dan IV tanda infeksi
cateter

3 17.30 wib Mengkaji pola aktivitas S: pasien mengatakan


pasien aktivitas dilakukan di
tempat tidur dibantu
keluarganya.
O: aktivitas pasien nilai
skor 2

3 19.00 wib Menganjurkan untuk S: pasien mengatakan


alih posisi miring takut untuk miring
O: pasien belum
mampu miring

1 19.15 wib Mengajarkan S: pasien mengatakan


penggunaan teknik mau diajari teknik
nonfarmakologi: relaksasi nafas dalam
ralaksasi nafas dalam O : pasien terlihat agak
rileks.Pasien mampu
mempraktikkan
relaksasi nafas dalam.

2 20.00 wib Memberikan injeksi S:pasien bersedia


ceftriaxone 1 gram O: obat dapat masuk
intra vena melalui IV
line

14
1,2, Selasa, 5 Mencuci tangan setiap S:-
3 Desember dan sebelum tindakan O:-
2017 keperawatan

1,2, 14.00 wib Mengobservasi TTV S :pasien mengatakan


3 dan KU mau diukur TTV
O:
TD=130/80 mmHg
N=82x/mnt
S=37o C
RR=16 x/menit

2 14.30 Mengobservasi WSD S:-


O: tidak tampak
kemerahan sekitar
WSD,tampak undulasi,
tidak tampak
gelembung, tidak ada
emfisema subkutis.

1 15.30 Melakukan pengkajian S: Pasien mengeluh


nyeri secara nyeri dada kiri, nyeri
komperehensif meliputi bertambah saat
lokasi, karakteristik, bergerak alih posisi
durasi dan intensitas. tidur, seperti tertusuk,
nyeri berlangsung terus
menerus, skala nyeri 5

3 15.45 Mengajarkan alih posisi S: pasien mengatakan


tidur. mau untuk alih posisi
miring ke kanan
O: pasien mampu alih
posisi miring ke kanan
diganjal bantal.

1,3 16.00 wib Memberikan injeksi S:pasien bersedia


metamizole 1 gr O: obat dapat masuk
ranitidine 50 mg intra vena melalui IV
line

2 16.30 Menjelaskan pada S: pasien bersedia


pasien dan keluarga diberikan penkes
tentang tanda dan gejala O: pasien dan keluarga
infeksi memperhatikan

2 17.00 Memantau tanda dan S:


gejala infeksi di sekitar O: tidak ada tanda-
WSD dan IV cateter tanda infeksi

15
1 19.00 Mengajarkan S: pasien mengatakan
penggunaan teknik mau diajari teknik
nonfarmakologi: distraksi
distraksi. O : pasien terlihat
rileks.Pasien mampu
mempraktikkan teknik
distraksi.

2 20.00 Memberikan injeksi S:pasien bersedia


ceftriaxone 1 gram O: obat dapat masuk
intra vena melalui IV
line

2 Rabu, 6 Mencuci tangan setiap S:-


Desember dan sebelum tindakan O:-
2017 keperawatan

1,2, 14.00 wib Mengobservasi TTV S :pasien mengatakan


3 dan KU mau diukur TTV
O:
TD=130/85 mmHg
N=82x/mnt
S=37o C
RR=16 x/menit

2 14.15 wib Mengobservasi WSD S:-


O: tidak tampak
kemerahan sekitar
WSD,tampak undulasi,
tidak tampak
gelembung, tidak ada
emfisema subkutis.

1 14.30 Melakukan pengkajian S: Pasien mengeluh


nyeri secara nyeri dada kiri, nyeri
komperehensif meliputi bertambah saat
lokasi,karakteristik, bergerak alih posisi
durasi dan intensitas. tidur, seperti tertusuk,
nyeri berlangsung terus
menerus, skala nyeri 4
O: tampak wajah pasien
lebih relaks.

3 15.00 Membantu pasien S: pasien mau duduk


duduk di tempat tidur O: pasien mampu
duduk dibantu keluarga
dan petugas

16
1,3 16.00 wib Memberikan injeksi S:pasien bersedia
metamizole 1 gr O: obat dapat masuk
Memberikan injeksi intra vena melalui IV
ranitidine 50 mg line

2 16.30 wib Memantau tanda dan S:


gejala infeksi di sekitar O: tidak ada tanda-
insersi WSD dan IV tanda infeksi
cateter

2 20.00 Memberikan injeksi S:pasien bersedia


ceftriaxone 1 gram O: obat dapat masuk
intra vena melalui IV
line

XI. CATATAN PERKEMBANGAN


Nama : Tn. P Diagnosa Medis: fraktur Costae
Umur : 52 tahun No CM :014006xx
Tgl/jam No.Dx Catatan perkembangan Ttd
4/12/2017 1 S : Pasien mengeluh nyeri dada kiri, nyeri
20.30 bertambah saat bergerak alih posisi tidur,
seperti tertusuk, nyeri berlangsung terus
menerus, skala nyeri 6
O : Ekspresi wajah tampak menahan nyeri,
Skala 6
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Relaksasi/distraksi
- Kolaborasi analgesik : metamizole 1
gram/8 jam
4/12/2017 2 O: tidak tampak kemerahan sekitar
20.30 WSD,tampak undulasi, tidak tampak
gelembung udara,tidak ada cairan/darah,
tidak teraba krepitasi.
IV cateter hari pertama, tidak tampak
kemerahan dan bengkak.
Urin cateter hari keempat, tidak tampak
kemerahan di gland penis, pasien tidak
mengeluh nyeri, tidak rembes.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
- Observasi tanda dan gejala infeksi di
tempat pemasangan WSD, IV cateter

17
dan urin cateter.
- Ganti IV cateter hari ketiga
- Ganti urin cateter hari ketujuh
- Kolaborasi anti biotik dan cek
lekosit
4/12/2017 3 S: pasien mengatakan masih takut bergerak
20.30 O: posisi tidur pasien terlentang, tidak mau
alih posisi miring.
Aktivitas dibantu keluarga.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
5/12/2017 1 S : Pasien mengeluh nyeri dada kiri, nyeri
20.30 bertambah saat bergerak alih posisi tidur,
seperti tertusuk, nyeri berlangsung terus
menerus, skala nyeri 5
O : Ekspresi wajah tampak menahan nyeri,
Skala 5
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Relaksasi/distraksi
- Kolaborasi analgesik : metamizole 1
gram/8 jam
5/12/2017 2 S:
20.30 O: tidak tampak kemerahan sekitar
WSD,tampak undulasi, tidak tampak
gelembung udara,tidak ada cairan/darah,
tidak teraba krepitasi.
IV cateter hari kedua, tidak tampak
kemerahan dan bengkak.
Urin cateter hari kelima, tidak tampak
kemerahan di gland penis, pasien tidak
mengeluh nyeri, tidak rembes.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
- Observasi tanda dan gejala infeksi di
tempat pemasangan WSD, IV cateter
dan urin cateter.
- Ganti IV cateter hari ketiga
- Ganti urin cateter hari ketujuh
- Kolaborasi anti biotik
5/12/2017 3 S: pasien mengatakan mau untuk alih
20.30 posisi miring ke kanan

18
O: pasien mampu miring kekanan dibantu
keluarga dan di ganjal bantal.
Aktivitas dibantu keluarga.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
6/12/2017 1 S : Pasien mengeluh nyeri dada kiri, nyeri
20.30 bertambah saat bergerak alih posisi tidur,
seperti tertusuk, nyeri hilang timbul setiap
5-10 menit, berlangsung selama 5 – 10
menit, skala nyeri 4
O : Ekspresi wajah tampak relaks, Skala 5
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Relaksasi/distraksi
- Kolaborasi analgesik : metamizole 1
gram/8 jam
6/12/2017 2 S:
20.30 O: tidak tampak kemerahan sekitar
WSD,tampak undulasi, tidak tampak
gelembung udara,tidak ada cairan/darah,
tidak teraba krepitasi.
IV cateter hari ketiga, tidak tampak
kemerahan dan bengkak.
Urin cateter hari keenam, tidak tampak
kemerahan di gland penis, pasien tidak
mengeluh nyeri, tidak rembes.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
- Observasi tanda dan gejala infeksi di
tempat pemasangan WSD, IV cateter
dan urin cateter.
- Ganti IV cateter hari ketiga
- Ganti urin cateter hari ketujuh
- Kolaborasi anti biotik
6/12/2017 3 S: pasien mengatakan mau untuk alih
20.30 posisi duduk
O: pasien mampu duduk dibantu keluarga
dan petugas.
Aktivitas dibantu keluarga.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

19

You might also like