Professional Documents
Culture Documents
P DENGAN
FRAKTUR COSTAE XIII, IX, X SINISTRA
DI RUANG HCU RSUD Dr. MOEWARDI
Oleh :
TAMAM HUSNI
NIM SN171194
1
ASUHAN KEPERAWATAN TN. P DENGAN
FRAKTUR COSTAE XIII, IX, X SINISTRA
DI RUANG HCU RSUD Dr. MOEWARDI
PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. IdentitasKlien
Nama Klien : Tn. P
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Tegalsari, Simo, Boyolali
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : petani
2. IdentitasPenanggungJawab
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Alamat : Tegalsari, Simo, Boyolali
Hubungan dengan Pasien : Anak
2
terpeleset dan terjatuh. Pasien terinjak sapinya di dada sebelah kiri.
Kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke tenaga kesehatan setempat
(perawat) dan dianjurkan untuk dibawa ke RS. Kemudian pasien dibawa
ke IGD RSUD Dr. moewardi. Dari catatan perkembangan pasien
didapatkan data pemeriksaan di IGD tekanan darah 130/85 mmHg, HR
88 kali/menit, RR 16 kali/menit, suhu 37oC. Pasien di IGD mendapatkan
terapi Oksigen nasal 2 L/menit, infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit, injeksi
metamizole 1 gram/8 jam, ranitidine 50 mg/12 jam dan pasang chest
tube.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah jatuh / kecelakaan. Pasien tidak mempunyai riwayat
hipertensi, penyakit jantung dan DM.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga juga tidak ada yang mempunyai penyakit DM, Hipertensi, dan
penyakit jantung.
Genogram :
tn. P
Keterangan :
: perempuan : sudah meninggal
3
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : cm, kedaan umum lemah, tampak menahan
sakit
b. Tanda-Tanda Vital
1) TekananDarah : 135/80 mmHg
2) Nadi :
- Frekuensi : 96 X/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
3) Pernafasan
- Frekuensi : 16 kali/menit
- Irama : teratur
4) Suhu :37 C
2. Kepala
a. Bentuk Kepala : bentuk mesocepal,
b. Kulit Kepala : kulit kepala bersih dan tidak ada lesi
c. Rambut : beruban dengan pertumbuhan merata.
3. Muka
a. Mata
1) Palpebra : tidak oedem
2) Konjungtiva : tidak anemis
3) Sclera : putih, tidak ikterik
4) Pupil : isokor
5) Diameter pupil ki/ka : 2 mm
6) Reflek terhadap cahaya : baik
7) Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak
b. Hidung : bersih, tidak ada sekret, penciuman normal
c. Mulut : bersih, gigi ada yang sudah tanggal
d. Telinga : bersih, tidak ada serumen
4. Leher
a. Kelenjar tiroid : tidak membesar
4
b. Kelenjar limfe : tidak membesar
c. JVP : tidak meningkat
5. Dada (Thorax)
a. Paru-paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri simetris, terdapat
jejas dan WSD di dada kiri, tampak undulasi, tidak ada
gelembung udara, tidak ada darah.
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama.
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara tambahan
b. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi : Teraba ictus kordis pada intracosta 5 Midclavikula
sinistra
Perkusi : redup
Auskultasi : terdengar BJ I dan II, Tidak terdapat suara tambahan
6. Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada jejas.
Auskultasi : Peristaltik 10 x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Genitalia
Terpasang kateter urin, tidak ada rembesan urin / darah.
8. Rektum
Tidak dikaji
9. Ektremitas
a. Atas
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif, normal Aktif, normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 3 detik < 3 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada
5
Terpasang IV cateter di tangan kiri hari pertama.
b. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif, normal Aktif, normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 3 detik < 3 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada
6
b. Pengkajian Pola Nutrisi
SebelumSakit SaatSakit
Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari
Nasi, sayur, tahu, Nasi, sayur, lauk, buah,snack
Jenis
tempe, telur
Porsi Satu piring biasa Satu porsi rumah sakit
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. PolaEliminasi
a. BAB
JENIS SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Frekuensi 1 x perhari 1 x perhari
Konsistensi Lunak berbentuk Lunak
Bau Khas Khas
Warna Kuning Kuning
Keluhan - -
Penggunaan obat - -
pencahar
b. BAK
JENIS SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT
Frekuensi 5 – 6 x / hari Terpasang kateter
Jumlah Urine 1500 cc 1600 cc
Warna Kuning Kuning jernih
Keluhan - Nyeri, seperti anyang-
anyangen
4. PolaAktifitasdanLatihan
KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI 0 1 2 3 4
Makan dan Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di Tempat Tidur √
Berpindah √
Ambulasi √
7
Keterangan :
0 :Mandiri, 1: dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang
lain dan alat, 4 : tergantung total
5. Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah tidu rsiang 1 – 2 jam perhari 1-2 jam perhari
Jumlah tidur malam 7-8 jam perhari 6-7 jam perhari
Penggunaan obat tidur Tidak Tidak
Gangguan tidur Tidak Tidak
Perasaan waktu bangun Segar Segar
Kebiasaan sebelum tidur Berdoa Berdoa
6. Pola Kognitif-Perseptual
a. Status mental
Status mental baik, klien dapat diajak komunikasi dan menjawab
pertanyaan dengan baik.
b. Kemampuan pengindraan
Pendengaran : klien tidak mengalami gangguan pendengaran
Penglihatan : Penglihatan normal.
Penciuman : Penciuman baik
c. Pengkajian nyeri
Pasien mengeluh nyeri dada kiri, nyeri bertambah saat bergerak alih
posisi tidur, seperti tertusuk, nyeri berlangsung terus menerus, skala
nyeri 6.
8
8. Pola Hubungan Peran
Pasien berperan sebagai kepala rumah tangga dan hubungan pasien
dengan keluarga dan masyarakat baik, hal ini dilihat dari para
pengunjung yang datang menjenguk.
9. Pola Seksualitas
Pola seksualitas pasien sudah tidak aktif.
10. Pola Mekanisme Koping
Dalam mengambil keputusan pasien bermusyawarah dengan istri dan
anak-anaknya.
11. Pola Nilai dan Keyakinan
Klien yakin bahwa penyakitnya merupakan cobaan dan akan segera
sembuh, klien dan keluarga juga selalu berdo’a untuk kesembuhan
penyakitnya.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium tanggal 30-11-2017
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Analisa
Hb 13,6 gr/d 12 – 15,6 Normal
Hematokrit 42 % 33 – 45 Normal
Leukosit 15,7 Ribu/ul 4,5 – 11 Naik
Eritrosit 5,06 Juta/ul 4,5 – 5,5 Normal
Trombosit 197 Ribu/ul 150 - 450 Normal
PT 11,6 Detik 10 – 15 Normal
APTT 25,1 Detik 20 – 40 Normal
INR 0,93 Normal
Gol darah O
HbsAg Non reaktif Non reaktif
2. Laboratorium darah tanggal 3-12-2017
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Analisa
Hb 10,6 gr/d 12 – 15,6 Turun
Hematokrit 35 % 33 – 45 Normal
Leukosit 11,2 Ribu/ul 4,5 – 11 Naik
9
Eritrosit 4,15 Juta/ul 4,5 – 5,5 Normal
Trombosit 135 Ribu/ul 150 - 450 Normal
GDS 121 mg/dl 60 – 140 Normal
Albumin 3,2 g/dl 3,5 – 5,2 Turun
Ureum 27 mg/dL < 50 Normal
Creatinin 1,0 mg/dl 0,6 – 1,1 Normal
Natrium 135 mmol/L 136-145 Rendah
darah
Kalium darah 3,8 mmol/L 3,3 – 5,1 Normal
Clorida darah 106 mmol/L 98 – 106 Normal
10
VII. ANALISA DATA
Nama : Tn. P Diagnosa Medis: fraktur Costae
Umur : 52 tahun No CM :014006xx
Hari/
No Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd
Jam
1 Senin 4- DS : Pasien mengeluh nyeri Nyeri Agen
12-2017 dada kiri, nyeri bertambah Akut cedera
jam saat bergerak alih posisi fisik
14.30 tidur, seperti tertusuk, nyeri (fraktur
wib berlangsung terus menerus, costae)
skala nyeri 6
DO :
- pasien tampak menahan
rasa sakit
- sekala nyeri 6, TD 135/80
mmHg, Suhu 37C, Nadi
96x/mnt, Respirasi 16
x/mnt
- Terdapat jejas di dada kiri.
- Terpasang WSD di dada
kiri
- Rongent thorax tanggal
30-11-2017: tampak garis
fraktur di costae XIII, IX
dan X sinistra lateral
simpel, tampak tip chest
tube setinggi castae IV,
tampak terpasang baik
2 Senin 4- DS: Hambatan Nyeri
12-2017 pasien mengatakan nyeri mobilitas
jam bertambah jika bergerak. fisik
14.30 DO:
wib pola aktivitas dan latihan
pasien dibantu keluarga
(skor 2)
3 Senin 4- DS: Resiko Prosedur
12-2017 DO: infeksi invasif
jam - Terdapat WSD di dada (WSD,
14.30 sebelah kiri urin
wib - Terpasang iv cateter di cateter,
tangan kiri hari pertama. dan IV
- Terpasang urine cateter cateter)
hari keempat
- Leukosit 11,2 ribu/ul
11
VIII. PRIORTAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen Agen cedera fisik (fraktur costae)
2. Resiko infeksi dengan faktor resiko adanya Prosedur invasif (WSD, urin
cateter, dan IV cateter) .
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.
12
6. Kolaborasi pemberian
antibiotic
Infection Control
1. cuci tangan setiap dan
sebelum tindakan
keperawatan
2. jelaskan pada pasien
dan keluarga tentang
tanda dan gejala
infeksi
3. pantau tanda dan
gejala infeksi (kolor,
lubor, dolor,
fungsiolesa atau
REEDA)
4. lakukan perawatan
luka
5. kolaborasi pemberian
antibiotik
3 Senin 4-12- Ambulation : setelah Latihan untuk ambulasi
2017 jam dilakukan tindakan (Exercise
14.30 wib keperawatan selama 3x24 therapy:Ambulation)
jam diharapkan gangguan 1. Kaji tingkat aktivitas
mobilitas fisik teratasi pasien.
dengan kriteria hasil : 2. Ukur tanda vital
- Makan dan minum: 1 sebelumdan sesudah
- Mandi: 1 latihan/aktivitas.
- Toileting: 1 3. Ajarkan teknik
- Berpakaian: 1 Ambulasi dan
- Mobilitas di tempat perpindahan yang
tidur:1 aman.
- Berpindah: 1 4. Jelaskan pentingnya
- Ambulasi: 1 mobilisasi dini di
tempat tidur.
5. Beri penguatan positif
untuk berlatih mandiri
dalam batasan yang
aman.
13
X. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. P Diagnosa Medis: fraktur Costae
Umur : 52 tahun No CM :014006xx
No. Hari/Tgl
Implementasi Respon Ttd
Dx Jam
1,2, Senin 4 Mengobservasi TTV S :pasien mengatakan
3 Desember dan KU mau diukur TTV
2017 jam O:
14.00 wib TD=135/80 mmHg
N=96x/mnt
S=37o C
RR=16 x/menit
14
1,2, Selasa, 5 Mencuci tangan setiap S:-
3 Desember dan sebelum tindakan O:-
2017 keperawatan
15
1 19.00 Mengajarkan S: pasien mengatakan
penggunaan teknik mau diajari teknik
nonfarmakologi: distraksi
distraksi. O : pasien terlihat
rileks.Pasien mampu
mempraktikkan teknik
distraksi.
16
1,3 16.00 wib Memberikan injeksi S:pasien bersedia
metamizole 1 gr O: obat dapat masuk
Memberikan injeksi intra vena melalui IV
ranitidine 50 mg line
17
dan urin cateter.
- Ganti IV cateter hari ketiga
- Ganti urin cateter hari ketujuh
- Kolaborasi anti biotik dan cek
lekosit
4/12/2017 3 S: pasien mengatakan masih takut bergerak
20.30 O: posisi tidur pasien terlentang, tidak mau
alih posisi miring.
Aktivitas dibantu keluarga.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
5/12/2017 1 S : Pasien mengeluh nyeri dada kiri, nyeri
20.30 bertambah saat bergerak alih posisi tidur,
seperti tertusuk, nyeri berlangsung terus
menerus, skala nyeri 5
O : Ekspresi wajah tampak menahan nyeri,
Skala 5
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Relaksasi/distraksi
- Kolaborasi analgesik : metamizole 1
gram/8 jam
5/12/2017 2 S:
20.30 O: tidak tampak kemerahan sekitar
WSD,tampak undulasi, tidak tampak
gelembung udara,tidak ada cairan/darah,
tidak teraba krepitasi.
IV cateter hari kedua, tidak tampak
kemerahan dan bengkak.
Urin cateter hari kelima, tidak tampak
kemerahan di gland penis, pasien tidak
mengeluh nyeri, tidak rembes.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
- Observasi tanda dan gejala infeksi di
tempat pemasangan WSD, IV cateter
dan urin cateter.
- Ganti IV cateter hari ketiga
- Ganti urin cateter hari ketujuh
- Kolaborasi anti biotik
5/12/2017 3 S: pasien mengatakan mau untuk alih
20.30 posisi miring ke kanan
18
O: pasien mampu miring kekanan dibantu
keluarga dan di ganjal bantal.
Aktivitas dibantu keluarga.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
6/12/2017 1 S : Pasien mengeluh nyeri dada kiri, nyeri
20.30 bertambah saat bergerak alih posisi tidur,
seperti tertusuk, nyeri hilang timbul setiap
5-10 menit, berlangsung selama 5 – 10
menit, skala nyeri 4
O : Ekspresi wajah tampak relaks, Skala 5
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Relaksasi/distraksi
- Kolaborasi analgesik : metamizole 1
gram/8 jam
6/12/2017 2 S:
20.30 O: tidak tampak kemerahan sekitar
WSD,tampak undulasi, tidak tampak
gelembung udara,tidak ada cairan/darah,
tidak teraba krepitasi.
IV cateter hari ketiga, tidak tampak
kemerahan dan bengkak.
Urin cateter hari keenam, tidak tampak
kemerahan di gland penis, pasien tidak
mengeluh nyeri, tidak rembes.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
- Observasi tanda dan gejala infeksi di
tempat pemasangan WSD, IV cateter
dan urin cateter.
- Ganti IV cateter hari ketiga
- Ganti urin cateter hari ketujuh
- Kolaborasi anti biotik
6/12/2017 3 S: pasien mengatakan mau untuk alih
20.30 posisi duduk
O: pasien mampu duduk dibantu keluarga
dan petugas.
Aktivitas dibantu keluarga.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
19