Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

ATOM z
HIDROGEN me

θ r
mp y
ϕ
x
Gambar 1.1 Posisi relatif antara proton dan elektron
Pendekatan yang lebih baik dilakukan dengan memandang
kedua partikel proton dan elektron berotasi di sekitar pusat
massa bersama yang berada (sedikit) di dekat pusat proton.
Tetapi sekali lagi untuk penyederhanaan, efek ini diabaikan
disini. Karena proton dianggap diam, maka kontribusi energi
Atom hidrogen merupakan atom paling sederhana sistem hanya diberikan oleh elektron yaitu energi kinetik
yang terdiri dari satu proton sebagai nukleus dan satu elektron r
yang mengitarinya. Pada bab ini akan diuraikan solusi dari p2 (1.1)
Ek =
persamaan Schrodinger untuk sistem fisis real atom hidrogen 2me
dan mengkaji berbagai konsekwensinya. Merujuk kebahasan
perkenalan kita dengan persamaan Schrodinger persoalan tiga dan energi potensial
dimensi memerlukan tiga bilangan kuantum untuk mencirikan
semua pemecahannya. Oleh karena itu, semua fungsi 2
gelombang atom hidrogen akan diperikan dengan tiga buah V(r)= − e 1 (1.2)
bilangan kuantum. Bilangan kuantum pertama, n, berkaitan 4πε 0 r
dengan pemecahan bagi fungsi radial, R( r ). Bilangan n ini
sama dengan pemecahan untuk menamai tingkat – tingkat Sehingga
energi dalam model Bohr. Pemecahan bagi fungsi polar,
r2
Θ ( θ ), memberikan bilangan kuantum l, dan bagi fungsi, 2
E ≡ H= p - e 1 (1.3)
Φ ( ϕ ), memberikan bilangan kuantum ketiga ml. 2me 4πε 0 r

1.1 Persamaan Schrodinger Atom Hidrogen Dengan demikian persamaan schrodinger untuk atom
hidrogen
Massa proton m p jauh lebih besar daripada massa
⎧ h2 2 e2 1⎫ r r (1.4)
elektron m e , m p =1836 m e . Di dalam pembahasan bab ini ⎨− ∇ − ⎬ψ (r ) = Eψ (r )
⎩ 2me 4πε 0 r⎭
dilakukan penyederhanaan berupa asumsi proton diam di
pusat koordinat dan elektron bergerak mengelilinginya di
bawah pengaruh medan atau gaya coloumb. mengingat sistem atom hidrogen memiliki simetri bola,
analisis menjadi lebih sederhana bila oprator ∇ 2 diungkapkan

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

dalam koordinat bola. Di dalam koordinat bola ( r, θ , ϕ ) , Kita pindahkan ke ruas kiri fungsi ( Eψ ) pada persamaan
persamaan 1.4 menjadi (1.5)
h2 1 ⎧ ∂ ⎛ 2 ∂ψ ⎞ 1 ∂ ⎛ ∂ψ ⎞ 1 ∂ 2ψ ⎫ ⎛ e2 1 ⎞
− 2 ⎨ ⎜r ⎟+ ⎜ sinθ ⎟+ 2 ⎬−⎜ ψ ⎟ = Eψ
−
h 2 1 ⎧ ∂ ⎛ 2 ∂ψ ⎞
⎨ ⎜r ⎟−
1 ∂ ⎛
⎜ sin θ
∂ψ ⎞
⎟−
1 ∂ 2ψ ⎫ ⎛ e 2 1 ⎞
⎬−⎜ ψ ⎟ = Eψ 2me r ⎩∂r ⎝ ∂r ⎠ sinθ ∂θ ⎝ ∂θ ⎠ sin θ ∂ϕ 2 ⎭ ⎜⎝ 4πε0 r ⎟⎠
2me r 2 ⎩ ∂r ⎝ ∂r ⎠ sin θ ∂θ ⎝ ∂θ ⎠ sin 2 θ ∂ϕ 2 ⎭ ⎜⎝ 4πε 0 r ⎟⎠
(1.5) persamaan (1.5) menjadi
h 2 1 ⎧ ∂ ⎛ 2 ∂ψ ⎞ 1 ∂ ⎛ ∂ψ ⎞ 1 ∂ 2ψ ⎫ ⎛ e 2 1 ⎞
Prosesnya : − ⎨ ⎜r ⎟+ ⎜ sin θ ⎟+ ⎬−⎜ ψ ⎟ − Eψ = 0
2me r 2 ⎩ ∂r ⎝ ∂r ⎠ sin θ ∂θ ⎝ ∂θ ⎠ sin 2 θ ∂ϕ 2 ⎭ ⎜⎝ 4πε 0 r ⎟⎠
(1.5a)
Dengan mengingat 2
kalikan persamaan tersebut dengan - 2me r
1 ∂ ⎛ 2 ∂⎞ 1 ∂ ⎛ ∂ ⎞ 1 ∂2
∇2 = 2 ⎜r ⎟+ 2 ⎜ sin θ ⎟+ 2 2 h2
r ∂r ⎝ ∂r ⎠ r sin θ ∂θ ⎝ ∂θ ⎠ r sin θ ∂ϕ 2 persamaan (1.5a) menjadi
maka persamaan (1.4) menjadi: ⎧ ∂ ⎛ 2 ∂ψ ⎞ 1 ∂ ⎛ ∂ψ ⎞ 1 ∂ 2ψ ⎫ 2me r 2 ⎛ e2 ⎞
⎨ ⎜r ⎟+ ⎜ sin θ ⎟+ ⎬+ ⎜⎜ Eψ + ψ ⎟⎟ = 0
h ⎧ 1 ∂ ⎛ 2 ∂ψ ⎞ 1 1 ∂ ⎛ ∂ψ ⎞ 1 1 ∂ ψ ⎫ ⎛ e 1 ⎞ ⎩ ∂r ⎝ ∂r ⎠ sin θ ∂θ ⎝ ∂θ ⎠ sin 2 θ ∂ϕ 2 ⎭ h2 4πε
2 2 2
⎝ ⎠
− ⎟+ ⎜ sin θ ⎟+ ⎬−⎜ ψ ⎟ = Eψ 0
⎨ ⎜r
2me ⎩ r 2 ∂r ⎝ ∂r ⎠ r 2 sin θ ∂θ ⎝ ∂θ ⎠ r 2 sin 2 θ ∂ϕ 2 ⎭ ⎜⎝ 4πε 0 r ⎟⎠ (1.5b)
faktor 1 kita keluarkan dari dalam kurung kurawal persamaan (1.5b) kita lakukan pemisahan variabel sebagai
r2 fungsi
didapatkan ψ ( r, θ , ϕ ) = R( r )Θ(θ )Φ (ϕ )
h 2 1 ⎧ ∂ ⎛ 2 ∂ψ ⎞ 1 ∂ ⎛ ∂ψ ⎞ 1 ∂ 2ψ ⎫ ⎛ e 2 1 ⎞ ⎧ ∂ ⎛ 2 ∂(RΘΦ) ⎞ ∂(RΘΦ) ⎞ 1 ∂ 2 (RΘΦ) ⎫ 2me r 2 ⎛
− 2 ⎨ ⎜r ⎟+ ⎜ sin θ ⎟+ 2 ⎬−⎜ ψ ⎟ = Eψ 1 ∂ ⎛
⎬ − 2 ⎜⎜ E(RΘΦ) +
e2 ⎞
(RΘΦ)⎟⎟ = 0
2me r ⎩ ∂r ⎝ ∂r ⎠ sin θ ∂θ ⎝ ∂θ ⎠ sin θ ∂ϕ 2 ⎭ ⎜⎝ 4πε 0 r ⎟⎠ ⎨ ⎜r
⎩∂r ⎝
⎟+ ⎜ sinθ
∂r ⎠ sinθ ∂θ ⎝
⎟+
∂θ ⎠ sin2 θ ∂ϕ 2 ⎭ h ⎝ 4πε0 ⎠

selanjutnya, untuk mendapatkan solusi bagi persamaan 1.5, persamaan diatas menjadi
r
dilakukan pemisahan variabel ψ (r ) = ( r , θ , ϕ ) sebagai 1 d ⎛ 2 dR ⎞
⎜r ⎟+
1 d ⎛
⎜ sin θ
dΘ ⎞
⎟+
1 d 2 Φ 2m e r 2
+
⎛
⎜⎜ E +
e2 1 ⎞
⎟=0
R dr ⎝ dr ⎠ Θ sin θ dθ ⎝ dθ ⎠ Φ sin θ dϕ 2
2
h2 ⎝ 4πε 0 r ⎟⎠
berikut

ψ ( r, θ , ϕ ) = R( r )Θ(θ )Φ (ϕ ) dari persamaan 1.7 tampak bahwa suku pertama dan keempat
hanya bergantung jari-jari r, suku kedua dan ketiga hanya
(1.6)
bergantung sudut θ dan ϕ .
subtitusikan ungkapan (1.6) ke dalam persamaan (1.5) Penjumlahan suku-suku yang hanya bergantung pada
jari-jari dan dua sudut ini akan selalu sama dengan nol untuk
kemudian dikalikan ⎛⎜ 2me r ⎞⎟ dan dibagi ungkapan 1.6
2

⎜ h2 ⎟ sembarang nilai r, θ dan ϕ jika masing-masing suku sama

⎝ ⎠
didapatkan dengan konstanta. Konstanta (c) berharga ± l( l + 1) . Suku
yang hanya bergantung jari-jari menjadi
1 d ⎛ 2 dR ⎞ 1 d ⎛ dΘ ⎞ 1 d 2 Φ 2 me r 2 ⎛ e2 1 ⎞
⎜r ⎟+ ⎜ sin θ ⎟+ + ⎜E + ⎟=0
R dr ⎝ dr ⎠ Θ sin θ dθ ⎝ dθ ⎠ Φ sin 2 θ dϕ 2 h 2 ⎜⎝ 4πε 0 r ⎟⎠ 1 d ⎛ 2 dR ⎞ 2me r 2 ⎛ e2 ⎞
⎜r ⎟+ ⎜⎜ E + ⎟⎟ = l(l + 1)
(1.7) R dr ⎝ dr ⎠ h2 ⎝ r ⎠
→ PD. Fungsi Laquerre (1.8a)
Prosesnya :

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

atau
atau setelah dikalikan Θ diperoleh
d ⎛ 2 dR ⎞ 2me r ⎛ e2 ⎞
2
sin 2 θ
⎜r ⎟+ ⎜ E + ⎟ R = l(l + 1)R
dr ⎝ dr ⎠ h 2 ⎜⎝ r ⎟⎠
1 d ⎛ dΘ ⎞ ⎧ m2 ⎫
(1.8b) ⎜ sin θ ⎟ + ⎨l(l + 1) − ⎬Θ = 0 (1.11b)
sin θ dθ ⎝ dθ ⎠ ⎩ sin 2 θ ⎭
sedangkan suku yang hanya mengandung sudut θ dan ϕ
menjadi dengan demikian, persamaan (1.5) dapat dipisah menjadi tiga
persamaan deferensial biasa, selanjutnya kita tentukan solusi
1 d ⎛ dΘ ⎞ 1 d 2Φ masing-masing persamaan tersebut.
⎜ sin θ ⎟+ = −l(l + 1)
Θ sin θ dθ ⎝ dθ ⎠ Φ sin θ dϕ 2
2
1.1.2 Persamaan Azimuth
(1.9a)
Kita mulai dari persamaan paling sederhana (1.10a)
setelah dikalikan dengan sin
2
θ , persamaan (4.9a) menjadi yakni persamaan azimuth yang menggambarkan rotasi
disekitar sumbu z. Sudut rotasi disekitar sumbu-z ini adalah 0
sin θ d ⎛ dΘ ⎞ 1 d 2 Φ sampai 2 π , dan periodesitasnya. Itulah sebabnya konstanta
⎜ sin θ ⎟+ + l( l + 1) sin 2 θ = 0
(4.11a) dipilih negatif (= − m 2 ) agar memberi solusi berupa
Θ dθ ⎝ dθ ⎠ Φ dϕ 2
(1.9b) fungsi sinusoidal dan periodik. Bila dipilih positif akan
memberi solusi fungsi exponensial sehingga untuk satu posisi
tampak bahwa persamaan (1.9b) juga terpisah menjadi dua yang sama akan diberi nilai yang berbeda Φ (π / 6) ∝ eπ / 6 ,
bagian yaitu bagian yang hanya bergantung pada sudut azimut dan Φ (2π + π / 6) ∝ e −2π −π / 6 karena posisi Φ = π / 6 sama
ϕ dan bagian yang bergantung pada θ . Selanjutnya tetapkan dengan posisi Φ = 2π + π / 6 . Jelas pemilihan konstanta
2 2 positif ini tidak menceritakan kondisi fisis yang
masing-masing bagian sama dengan konstanta - m dan m .
Dengan alasan yang akan menjadi jelas kemudian pilih sesungguhnya.
Untuk konstanta negatif solusinya
1 d 2Φ
= −m 2 (1.10a) Φ ≡ Φ m (Φ )e imϕ (4.12)
Φ dϕ 2
keunikan Φ disetiap ϕ yaitu
d 2Φ
atau + m 2ϕ = 0 (1.10b) (φ + 2 π ) (φ ) ( 2π )
dϕ 2 Φ(φ + 2π ) = Φ(φ ) atau e im = e im = e im =1
(4.13)
untuk setiap m bilangan bulat dipenuhi
sehingga
m= 0, ±1, ±2….. (1.14)
sin θ d ⎛ dΘ ⎞
⎟ + l(l + 1) sin θ = m (1.11a)
2 2
⎜ sin sedangkan syarat normalitas bagi Φ m
Θ dθ ⎝ dθ ⎠

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

diperoleh menggunakan metode Frobenius dan diberikan oleh

2π deret berhingga yang dikenal sebagai polinom Legendre
(Φ m (ϕ ) = ∫ Φ m ∗ (ϕ )Φ n (ϕ )dϕ = δ mn terasosiasi. Inilah alasan penagmbilan tetapan ± l(l + 1)
0
ketika menguraikan persamaan (1.7) menjadi persamaan
(1.8a) dan (1.9a). bila konstantanya bukan ± l(l + 1) maka
dipenuhi oleh konstanta A= 1 (1.15) solusinya adalah deret takberhingga.
2π Solusi persamaan (1.11b) diberikan oleh polinom legendre
prosesnya Pl m (cos θ )
π a
Θ(θ ) ≡ Θ lm (θ ) = N lm Plm (cos θ ) (1.16)
∫ Φ m (ϕ )Φ n (ϕ )d ϕ = ∫c
∗
1= 2
dx = A 2 c 2 2 a
−π −a
dengan N lm merupakan konstanta normalisasi
a
π
∫ c dx = A c (Θ lm , Θ li m i ) = N lm N li m i ∫ Pl (cos θ )Pli (cos θ ) sin θdθ = δ lli δ mmi
2 2 2
2a ∗ m i
m

−a 0
π (1.17a)
∫ (e ) dϕ = A (e ) 2π
− imϕ 2 2 − imϕ 2

−π mengingat sifat ortogonalitas Pl m (cosθ )

e − 2imϕ = A2e − 2imϕ 2π
2 (l + m )!
π

∫ P (cosθ )P (cosθ )sin θdθ = 2(l + 1) (l − m )! δ

mi
1 l
m
li lli
δ mm i

A= 0
2π (1.17b)

Karena itu solusi yang diinginkan adalah didapatkan

1 −imϕ
Φ (m ) (ϕ ) =
N lm = 2(l + 1) (l − m )!
e (1.15)
2π (1.17c)
bilangan bulat m disebut bilangan kuantum magnetik. 2 (l + m )!
1.1.3 Persamaan Polar sehingga

1 d ⎛
⎜ sin θ
dΘ ⎞ ⎧ m2 ⎫
⎟ + ⎨l(l + 1) − 2 ⎬Θ = 0 (1.11b) 2(l + 1) (l − m )! m
Θ lm (θ ) = Pl (cos θ ) (1.18)
sin θ dθ ⎝ dθ ⎠ ⎩ sin θ ⎭ 2 (l + m )!

persamaan diferensial (1.11b) dengan konstanta bentuk explisit polinom Pl m (cosθ ) dapat diperoleh melalui
l(l + 1) dan m dikenal sebagai persamaan diferensial
2
rumus rodigues:
Legendre terasosiasi. Solusi dari persamaan ini dapat

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

Plm (cosθ ) =
l+ m
1
2 l l!
(
1 − cos 2 θ ) m /2 d
l+ m
(cos 2
θ − 1)
l (1.19)
1/ 2
d cos ⎛ 8m E ⎞
ρ = ⎜⎜ e2 ⎟
⎟ r dan (1.22)
dari hubungan (1.19) ini tampak bahwa untuk harga l ⎝ h ⎠
m
tertentu maka m maksimum terjadi jika m= l dan Pl 1/ 2
e2 ⎛ me ⎞ (1.23)
λ= ⎜ ⎟
2πε o h ⎜⎝ 8 E ⎟⎠
Pl m ≡ Pl l (cos θ ) =
membuat persamaan (1.8c) tereduksi menjadi
1
(1 − cos 2
θ )l/2 d 2l
( l (2l )!
cos 2 θ − 1) = l sin l θ (1.20a)
l 2l
2 l! d cos 2 l! 1 ∂ ⎛ 2 ∂R ⎞ l( l + 1) ⎛ λ 1⎞ (1.24)
⎜ρ ⎟− R + ⎜⎜ − ⎟⎟ R = 0
ρ 2 ∂ρ ⎝ ∂r ⎠ ρ2 ⎝ ρ 4⎠
sedangkan m minimum terjadi pada m= - l

Pl − l (cos θ ) = 1l (1 − cos2 θ )−l / 2 (cos2 θ − 1)l = (−l1) sin l θ

l
Prosesnya
2 l! 2 l!
(1.20b) Dari persamaan (1.22) didapat harga r²

−1
jika dikaitkan dengan ungkapan (4.14), maka untuk l tertentu ⎛ 8m E ⎞ 2 maka 2 ⎛ 8m e E ⎞
ρ = ⎜⎜ e2
2
⎟r r = ⎜⎜ ⎟ ρ2;
m dapat berharga ⎟ 2 ⎟
⎝ h ⎠ ⎝ h ⎠
m= 0, ±1, ±2…, ± l (1.21)
subtitusikan harga r² dan r ke dalam persamaan (1.8c)
bilangan bulat l disebut sebagai bilangan kuantum orbital. ⎛ ⎞
⎜ ⎟
−1
1 d ⎜ ⎛ 8m E ⎞ dR ⎟
1.1.4 Persamaan Radial ⎜ ⎜ e2 ⎟ ρ 2
⎟+
⎜ ⎜⎝ h ⎟
−1 −1 / 2 −1 / 2
⎛ 8m e E ⎞ ⎛ 8m e E ⎞ ⎠ ⎛ 8m e E ⎞ ⎟
⎜ ⎟ ρ 2
⎜ ⎟ d ρ ⎜⎜ ⎜ ⎟ dρ ⎟
Sekarang kita tentukan solusi persamaan (1.8b). pengalian ⎜ h2 ⎟ ⎜ h2 ⎟ ⎜ h2 ⎟ ⎟
(r)
1 2 pada persamaan (1.8b) memberikan
⎝
⎛
⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎝
⎞
⎠ ⎠

⎜ ⎟
2m e ⎜ e2 l(l + 1)h ⎟
1 d ⎛ 2 dR ⎞ 2me ⎛ e2 l(l + 1)h ⎞ 2
⎜E + −1 / 2
− −1
⎟R = 0
⎜r ⎟+ ⎜⎜ E + − ⎟ R = 0 (1.8c) h ⎜ ⎛ 8m e E ⎞ ⎛ 8m e E ⎞ ⎟
4πε 0 r 2me r 2 ⎟⎠ 4πε 0 ⎜⎜ ⎟ ⎜
ρ 2m e ⎜ ⎟
⎟ ρ ⎟⎟
2
r 2 dr ⎝ dr ⎠ h 2 ⎜⎜
⎝ ⎝ ⎝ h
2 ⎟
⎠ ⎝ h 2
⎠ ⎠

tampak pada persamaan radial ini terdapat nilai atau energi kita sederhanakan persamaannya menjadi
eigen E. Pada pembahasan paper ini penulis batasi pada
keadaan terikat yaitu keadaan dengan energi negatif
E = −E .
Dengan memisalkan

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

⎛ ⎞ karena pada pembahasan disini dibatasi pada keadaan terikat

⎜ ⎟
1 d ⎜ ⎛ 8m E ⎞
−1
dR ⎟ yaitu keadaan dari energi negatif E = − E maka hasil
⎜ ⎜ e2 ⎟ ρ 2
⎟+
⎜ ⎜⎝ h ⎟
−1 −1 / 2 −1 / 2
⎛ 8m e E ⎞ ⎛ 8m e E ⎞ ⎠ ⎛ 8m e E ⎞ ⎟ E
⎜ ⎟ ρ 2
⎜ ⎟ d ρ ⎜⎜ ⎜ ⎟ dρ ⎟ pembagian berharga negatif. Sehingga
⎜ h2 ⎟ ⎜ h2 ⎟ ⎜ h2 ⎟ ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎝ ⎠ ⎠ −E
⎛ ⎞ 1 d ⎛ 2 dR ⎞ ⎛⎜ 1 2m e he 2 l(l + 1) ⎞⎟
⎜ ⎟ ⎜⎜ ρ ⎟⎟ + − + 2 − R=0
⎜ 2m 2m e2 2m e l(l + 1)h ⎟ ρ 2 dρ ⎝ d ρ ⎠ ⎝⎜ 4 h m e (8 E ) 4πε 0 ρ
1/ 2 1/ 2
ρ 2 ⎟⎠
⎜ 2e E + 2e −1 / 2
− 2 −1
⎟R = 0
⎜ h h ⎛ 8m e E ⎞ h ⎛ 8m e E ⎞ ⎟
⎜⎜ 4πε 0 ⎜⎜ ⎟
⎟ ρ 2m e ⎜⎜ ⎟ ρ ⎟
⎟
2
kita sederhanakan
2 2 ⎟
⎝ ⎝ h ⎠ ⎝ h ⎠ ⎠

−1 1 d ⎛ 2 dR ⎞ ⎛⎜ 1 2m e he 2 l(l + 1) ⎞⎟
⎜⎜ ρ ⎟⎟ + − + 2 − R=0
kita kalikan persamaan tersebut dengan ⎛⎜ 8m e E ⎞⎟ ρ 2 dρ ⎝ dρ ⎠ ⎜ 4 h m e (8 E ) 4πε 0 ρ
1 / 2 1 / 2
ρ 2 ⎟⎠
2 ⎜ h ⎟ ⎝
⎝ ⎠ menjadi
−1
⎛ 8m e E ⎞
⎛ 2 dR ⎞ ⎛⎜ 2m e l(l + 1) ⎞⎟
1/ 2
⎜ ⎟ d 1 d me e2
⎜
1 ⎝ h
2 ⎟
⎛ 2 dR ⎞ ⎜⎜ ρ ⎟⎟ + E + − R=0
⎠
⎜ρ ⎟+ ρ 2 dρ ⎝ dρ ⎠ ⎜ h 2
h (8 E ) 2πε 0 ρ
1/ 2
ρ 2 ⎟⎠
ρ 2 ⎛ 8m e E ⎞ −1 ⎜⎝ dρ ⎟⎠ ⎝
⎜ ⎟ dρ
⎜ h2 ⎟
⎝ ⎠
dari persamaan diatas kita ubah menjadi
⎛ ⎛ 8m e E
−1
⎞ 2 ⎛ 8m e E ⎞
−1
⎞
⎜ ⎜ ⎟ e ⎜ ⎟ l(l + 1)h ⎟
⎜ 2m ⎛ 8m e E ⎞
−1
⎜ h2 ⎟ ⎜ 2 ⎟ ⎟
⎛ 2 dR ⎞ ⎛⎜ 1 l(l + 1) ⎞⎟
2m e ⎝ ⎠ 2m h 1/ 2
⎜ 2e ⎜ ⎟
⎜ h2 ⎟ E + h2 − 2e ⎝ ⎠ ⎟R = 0 1 d e 2 ⎛ me ⎞ 1
⎜⎜ ρ dρ ⎟⎟ + ⎜ − 4 + 2πεh ⎜⎜ 8 E ⎟ − R=0
−1 / 2 −1
⎜ h ⎝ ⎠ ⎛ 8m e E ⎞ h ⎛ 8m e E ⎞ ⎟ ⎟
⎜
4πε 0 ⎜ ⎟ ρ ⎜ ⎟ ρ 2 dρ ⎝ ⎠ ⎝ ρ ρ2 ⎟
⎟ ρ ⎟⎟ ⎝ ⎠
2
⎜⎜ 2 ⎟ 2m e ⎜ 2 ⎠
⎝ ⎝ h ⎠ ⎝ h ⎠ ⎠

dengan mengganti harga e2 ⎛ me

⎜
1/ 2
⎞
⎟
sebagai λ didapat
2πεh ⎜⎝ 8 E ⎟
⎠
persamaannya menjadi
persamaan
⎛ ⎛ 8m e E ⎞
−1 / 2
⎞
⎜ ⎜ ⎟ e 2 ⎟ 1 ∂ ⎛ 2 ∂R ⎞ l( l + 1) ⎛λ 1⎞
1 d ⎛ 2 dR ⎞ ⎜ 2m e 2m ⎜ h 2 ⎟
l(l + 1) ⎟ ⎜⎜ ρ ⎟⎟ − R + ⎜⎜ − ⎟⎟ R = 0
⎝ ⎠ ρ 2 ∂ρ ⎝ ∂ρ ⎠ ρ 2
⎝ ρ 4⎠
⎜ρ ⎟+⎜ E + 2e − ⎟R = 0
ρ 2 dρ ⎜⎝ dρ ⎟⎠ ⎜ h 2 h 4πε 0 ρ ρ2 ⎟ (1.24)
⎜⎜ ⎟⎟
⎝ ⎠
⎛ ⎞
Untuk menentukan solusi persamaan (1.24) kita selidiki
⎜ ⎟ terlebih dahulu perilaku persamaan tersebut pada dua daerah
1 d ⎛ 2 dR ⎞ ⎜ 2m e ⎛ h 2
⎞ 2m e e 2
l(l + 1) ⎟ extrim yaitu daerah jauh sekali dan daerah pusat koordinat.
⎜ρ ⎟+⎜ ⎜ ⎟ ⎟R = 0
ρ 2 dρ ⎜⎝ dρ ⎟⎠ ⎜ h 2 ⎜ 8m E ⎟ E + h 2 1/ 2
−
ρ2 ⎟
⎝ e ⎠ ⎛ 8m e E ⎞
⎜ ⎟
Sebelumnya tuliskan terlebih dahulu persamaan (1.25) dalam
⎜
⎜ ⎜ h 2 ⎟ 4πε 0 ρ ⎟
⎟ bentuk
⎝ ⎝ ⎠ ⎠

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

d2R 2 ∂R l( l + 1) ⎛ λ 1⎞ (1.25) Karena itu persamaan (1.25) tereduksi menjadi persamaan

+ 2 − R + ⎜⎜ − ⎟⎟ R = 0 deferensial untuk U
dρ 2
ρ ∂ρ ρ 2
⎝ ρ 4⎠

prosesnya d2U l( l + 1) ⎛λ 1⎞ (1.29)

+− U + ⎜⎜ − ⎟⎟ U = 0
dρ 2 ρ2 ⎝ ρ 4⎠
1 ∂ ⎛ 2 ∂R ⎞ 1 ⎛ ∂R ∂2R ⎞
⎜⎜ ρ ⎟⎟ = 2 ⎜⎜ 2 ρ +ρ2 ⎟ Prosesnya
ρ ∂ρ
2
⎝ ∂ρ ⎠ ρ ⎝ ∂ρ ∂ρ 2 ⎟⎠
kita menyelesaikan persamaan ∂ ⎛⎜ ρ 2 ∂R ⎞⎟
2 ∂R ∂ 2 R
= + ∂ρ ⎜⎝ ∂ρ ⎟⎠
ρ ∂ρ ∂ρ 2
kita subtitusikan ke persamaan (1.24) sehingga persamaannya
terlebih dahulu menyelesaikan ⎛⎜ ∂R ⎞⎟ dengan memisalkan
menjadi ⎜ ∂ρ ⎟
⎝ ⎠
U( ρ ) maka
d2R 2 ∂R l( l + 1) ⎛ λ 1⎞ R( ρ ) =
+ 2 − R + ⎜⎜ − ⎟⎟ R = 0 . ρ
dρ 2
ρ ∂ρ ρ 2
⎝ ρ 4⎠
∂R ∂ ⎛ U ⎞ 1 ∂U 1
= ⎜ ⎟= − U
Pada persamaan (1.25) untuk daearah jauh sekali ρ → ∞, ∂ρ ∂ρ ⎜⎝ ρ ⎟⎠ ρ ∂ρ ρ 2
secara efektif persamaan tersebut menjadi kemudian disubtitusikan ke persamaan ∂ ⎛⎜ ρ 2 ∂R ⎞⎟ menjadi
∂ρ ⎜⎝ ∂ρ ⎟⎠
d2R 1 (1.26) ∂ ⎧ 2 ⎛ 1 ∂U 1 ⎞⎫ ∂ ⎛ ∂U ⎞
− R=0
⎨ρ ⎜ − U ⎟⎬ = ⎜ρ − U ⎟⎟
dρ 2 4 ∂ρ ⎩ ⎜⎝ ρ ∂ρ ρ 2 ⎟⎠⎭ ∂ρ ⎜⎝ ∂ρ ⎠
Solusi persamaan ini adalah ∂U ∂ 2 U ∂U
= +ρ −
∂ρ ∂ρ 2 ∂ρ
R ∝ e−ρ / 2 (1.27) ∂2U
=ρ
∂ρ 2
Sedangkan pada daerah titik asal, R ditulis sebagai jadi ∂ ⎛⎜ ρ 2 ∂U ⎞⎟ = = ρ ∂ U
2

∂ρ ⎜⎝ ∂ρ ⎟⎠ ∂ρ 2
R( ρ ) (1.28)
R( ρ ) = subtitusikan ke persamaan (1.24) menjadi:
ρ
1 ⎛ ∂ 2 U ⎞ l(l + 1) ⎛λ 1⎞
⎜ ρ 2 ⎟⎟ −
2 ⎜
U + ⎜⎜ − ⎟⎟ U = 0
ρ ⎝ ∂ρ ⎠ ρ 2
⎝ ρ 4⎠
dan subtitusikan ke dalam suku pertama persamaan (1.25)
diperoleh
kalikan persamaan diatas dengan ρ dan sederhanakan
⎧⎪ 2 ∂ ⎛ U ⎞ ⎫ ∂ 2U persamaannya sehingga didapat persamaan (1.29) yaitu
1 ∂
⎨ρ ⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ =
ρ ∂ρ ⎪⎩ ∂ρ ⎝ ρ ⎠ ⎭ ρ∂ρ
2
d2U l( l + 1) ⎛λ 1⎞
+− U + ⎜⎜ − ⎟⎟ U = 0
dρ 2 ρ2 ⎝ ρ 4⎠

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

ambil limit mendekati pusat koordinat − l(l + 1)

ρ 2
U=
− l(l + 1)
ρ2
[C .ρ
0 s
+ C1.ρ s + 1 + C 2 .r s + 2 + ...]
lim ⎧ d U 2
l( l + 1) ⎛ λ 1 ⎞ ⎫⎪ d U l( l + 1)
2

⎨ 2 +−
ρ → ∞ ⎩ dρ ρ 2
U + ⎜⎜ − ⎟⎟ U ⎬ =
⎝ ρ 4 ⎠ ⎪⎭ dρ
2
+−
ρ2
U=0 ∂2U
∂ρ 2
[
= S(S + 1)C 0 .ρ s − 2 + (S + 1)S.C1 .ρ s − 1 + (S + 2)(S + 1)C 2 .ρ s + ... ]
0 = −l(l + 1) + S(S − 1)C 0 .ρ s − 2 + [− l(l + 1) + (S + 1)S]l 1 .ρ s−1 + ...

harga ⎛⎜ λ − 1 ⎞⎟ U diabaikan pada lim . Sehingga tampak suku rs-2 → − l(l + 1) + S(S − 1) = 0
⎜ ρ 4⎟
⎝ ⎠ ρ →∞
dominanya adalah − l 2 − l + S2 − S2 = 0
(S2 − l 2 ) − (S + l) = 0
2
d U l( l + 1) (1.30) (S + l)(S − l) − (S + l) = 0
+− U=0
dρ 2 ρ2 (S + l)(S − l − 1) = 0
Solusi yang memenuhi persamaan suku dominan ini dan S = −l S = l + 1
kondisi fisis keberhinggaan ρ → ∞ adalah karena itu solusi untuk daerah asal (koordinat) menggunakan
hasil (1.31) dan hubungan (1.28) diberikan oleh
U ≈ ρ l+1 (1.31)
R ≈ ρl (.132a)
prosesnya
Mempertimbangkan solusi-solusi untuk daerah extrim di
dengan menggunakan deret depan, solusi umumnya diusulkan berbentuk perkalian antara
~ solusi titik asal, posisi jauh sekali dan fungsi umum terhadap
jika r = 0 maka deretnya : U = ρ s ∑ Cn.ρ n
jarak
n =0

dipilih → S= −l S = l +1 R (ρ ) = ρ l e − ρ / 2 L(ρ ) (1.32)

U~ ρ −l U~ ρ l +1 dari sini kita dapat menggunakan berbagai cara untuk

menyelesaikannya, menggunakan polinomial Laguerre atau
Solusi yang memenuhi kondisi fisis keberhinggaan r adalah
dengan deret polinomial.murni.
l + 1 karena − l infinite pada kondisi tersebut. dengan menggunakan polinomial Laguerre

− l(l + 1) dengan menggunakan persamaan (1.29) didapatkan

Mencari nilai S dari persamaan U dengan
ρ 2 persamaan untuk L, yaitu

mensubtitusi deret U pada ρ =0 ∂2L ⎧ ∂L

ρ + ⎨2(l + 1) − ρ } + {λ − (l + 1)}L = 0 (1.33)
∂ρ 2
⎩ ∂ρ

prosesnya

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

∂U 1 1 ∂L(ρ )
= (l + 1)ρ l e − ρ / 2 L(ρ ) + ρ l +1. − e − ρ / 2 L(ρ ) + ρ l +1. − e − ρ / 2
semua persamaan kita kalikan dengan
[ρ − (l )
.e − ρ / 2 ]
dρ 2 2 ∂ρ
Agar lebih mudah kita bagi menjadi 3 kelompok
∂U ∂L(ρ ) ⎡ l (l + 1) ρ ⎤
1 1 L ( p )⎢ + . − (l + 1)⎥
= (l + 1)ρ l e − ρ / 2 L(ρ ) + ρ l +1. − e − ρ / 2 L(ρ ) + ρ l +1. − e − ρ / 2 ⎣ ρ 4 ⎦
dρ 2 2 ∂ρ
bagian J l(l + 1) ρ
+. = λ (suatu konstanta)
(l + 1)ρ l e − ρ / 2 L(ρ ) ρ 4
bagian E maka
1 L( p)[λ − (l +1)]
ρ l +1 . − e − ρ / 2 L(ρ )
2 ∂L ( p )
bagian F ∂ρ
[2(l + 1)ρ (l ) .e − ρ / 2 − ρ (l +1) .e − ρ / 2 ]
1 ∂L(ρ ) ∂L ( p )
ρ l +1 . − e − ρ / 2 [2(l + 1) − ρ ]
2 ∂ρ ∂ρ
kemudian kita cari ∂ U
2
∂ 2 L( p )
[ρ ]
∂ρ 2 ∂ρ 2
untuk bagian J Sehingga
∂U2
1 ∂L(ρ ) ρ
∂2L ⎧ ∂L
+ ⎨2(l + 1) − ρ } + {λ − (l + 1)}L = 0
= (l + 1)ρ l −1e − ρ / 2 L(ρ ) + (l + 1)ρ l . − e − ρ / 2 L(ρ ) + (l + 1)ρ l .e − ρ / 2 ∂ρ 2 ⎩ ∂ρ
dρ 2 2 ∂ρ
untuk bagian E
∂ 2U 1 1 1 ∂L(ρ )
memberikan Solusi deret
= (l + 1)ρ l . − e − ρ / 2 L(ρ ) + ρ l +1e − ρ / 2 L(ρ ) + ρ l +1 − .e − ρ / 2
dρ 2 2 4 2 ∂ρ ~
untuk bagian F L = ρ s ∑ a s .ρ s (1.34)
∂ 2U l − ρ / 2 ∂L (ρ ) 1 − ρ / 2 ∂L(ρ ) l +1 − ρ / 2 ∂ L( ρ ) se
2
= (l + 1)ρ .e + ρ l +1
− e + ρ e s =0
dρ 2 ∂ρ 2 2 ∂ρ ∂ρ 2
sekarang kita kelompokkan Akan memberikan rumus rekursi
⎡ 1 1 1 ⎤
L( p )⎢l(l + 1)ρ (l −1).e − ρ / 2 − (l + 1)ρ (l ) .e − ρ / 2 − (l + 1)ρ (l ) .e − ρ / 2 + ρ (l +1). e − ρ / 2 ⎥
⎣ 2 2 4 ⎦ s + l +1− λ (1.35)
a s +1 = a
disederhanakan menjadi (s + 1)(s + 2l + 2) s
⎡ 1 ⎤
L ( p )⎢l (l + 1)ρ (l −1).e − ρ / 2 − (l + 1)ρ (l ).e − ρ / 2 + ρ (l +1). e − ρ / 2 ⎥
⎣ 4 ⎦
∂L ( p ) ⎡ (l +1) 1 − ρ / 2 1 ⎤
tampak bahwa deret akan berhingga jika λ adalah bilangan
(l + 1)ρ .e − ρ
(l ) − ρ / 2
.e + (l + 1)ρ e (l ) − ρ / 2
− ρ (l +1) . e − ρ / 2 ⎥ bulat, misalkan
∂ρ ⎢⎣ 2 2 ⎦
disederhanakan menjadi
λ =n (1.36)
∂L ( p )
∂ρ
[
2(l + 1)ρ (l ) .e − ρ / 2 − ρ (l +1) .e − ρ / 2 ]
∂ L ( p ) (l +1) − ρ / 2 maka as +1 dan seterusnya akan menajdi nol jika
[ ]
2
ρ .e
∂ρ 2
s = n − l −1 (1.37)

sehingga L(ρ ) merupakan polinomial

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

n -l-1 ∞
L = ρ 5 ∑ a s .ρ s (R nl , Rn i li ) = ∫ R nl Rn i li r dr = δ nn i δ ll i
(1.38) + 2
(1.45)
s=0
0

menggunakan pemilihan λ=n persamaan (1.33) menjadi

⎛ 2 ⎞ (n − l − 1)!
3

N nl = ⎜⎜ ⎟⎟ (1.46)
∂2L ⎧ ∂L ⎝ nao ⎠ 2n(n + l )!
ρ 2 + ⎨2(l + 1) − ρ } + {n − (l + 1)}L = 0
∂ρ ⎩ ∂ρ
dengan a = 4πε 0h 2 adalah radius bohr.
(1.39)
persamaan (1.39) ini tidak lain adalah persamaan differensial
o
(m e )
e
2

laguerre terasosiasi, yang mempunyai bentuk umum Dengan demikian, solusi lengkap persamaan (1.8c) berbentuk
l
⎧ 1/ 2
∂Lp ⎪⎛ 2 ⎞ (n − l − 1)!⎫⎪ ⎛ r ⎞ −r / nao 2 l +1 ⎛ r ⎞
3
∂2L
ρ 2 + {p + 1 − ρ } q + {q − p}Lqp = 0 (1.40) Rnl (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ ⎜⎜ 2 ⎟⎟ e Ln+l ⎜⎜ 2 ⎟⎟
∂ρ ∂ρ ⎪⎩⎝ nao ⎠ 2n(n + l )! ⎪⎭ ⎝ nao ⎠ ⎝ nao ⎠
p
solusinya disebut polinom Laguerre teasosiasi Lq dapat (1.47)
diperoleh dari rumus rodrigues
dari hubungan p,q, n dan l serta penyebut pada ungkapan
(1.42) didapat bahwa q-p harus lebih besar atau sama dengan
(e −ρ ρ q− p )
q
q! d
Lqp (ρ ) = eρ (1.41) nol, atau
(q − p )! dρ q

p≤ q (1.48a)
kemudian koefisien p dan q dihubungkan denganbilangan
kuantum orbital l dan bilangan bulat n yang nantinya disebut atau (2 l +1) ≤ n+ l , tepatnya
bilangan kuantum utama menurut
l ≤ n-1 (1.48b)
p = 2 l +1
q = n +l (1.42) jadi untuk n tertentu maka

karena itu solusi persamaan (1.39) diberikan oleh l = 0,1,2,3,...,n-1 (1.48c

Contoh : Menentukan R 10 ,R 20 , R 21
L ≡ Lqp = L2nl++l1 (ρ ) (1.43)
Rumus umum :
dengan demikian solusi radial diberikan oleh l
⎧ 1/ 2
⎪⎛ 2 ⎞ (n − l − 1)!⎫⎪ ⎛ r ⎞ −r / nao 2 l +1 ⎛ r ⎞
3

Rnl (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ ⎜⎜ 2 ⎟⎟ e Ln+l ⎜⎜ 2 ⎟⎟

R ≡ Rnl = N nl ρ l e ρ / 2 L2nl++l1 (ρ ) (1.44) ⎪⎩⎝ nao ⎠ 2n(n + l )! ⎪⎭ ⎝ nao ⎠ ⎝ nao ⎠

maka
dengan N nl adalah konstanta normalisasi

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

0 0
⎧ 1/ 2
⎧ 1/ 2
⎪⎛ 2 ⎞ (1 − 0 − 1)!⎫⎪ ⎛ r ⎞ −r / 1.ao 2.0 +1 ⎛ r ⎞ ⎪⎛ 2 ⎞ (2 − 0 − 1)!⎫⎪ ⎛ r ⎞ −r / 2.ao 2.0+1 ⎛ r ⎞
3 3

R10 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ ⎜⎜ 2 ⎟⎟ e L1+0 ⎜⎜ 2 ⎟⎟ R20 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ ⎜⎜ 2 L2+0 ⎜⎜ 2 ⎟⎟

⎪⎩⎝ 1.ao ⎠ 2.1(1 + 0)!⎪⎭ ⎝ 1.ao ⎠ ⎟⎟ e
⎝ 1ao ⎠ ⎪⎩⎝ 2ao ⎠ 2.2(2 + 0)!⎪⎭ ⎝ 2ao ⎠ ⎝ 2ao ⎠
⎧ 1/ 2
⎪⎛ 2 ⎞ 0!⎪⎫
3 0
1⎛ r ⎞ ⎧ 1/ 2
R10 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ .1.e −r / ao L1 ⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎪⎛ 1 ⎞ (2 − 0 − 1)!⎫⎪ ⎛ r ⎞ −r / 2 ao 1 ⎛ r ⎞
3

a
⎪⎩⎝ o ⎠ ⎪⎭ 2 a
⎝ o⎠ R20 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ ⎜⎜ ⎟⎟ e L2 ⎜⎜ ⎟⎟
⎪⎩⎝ ao ⎠ 2.2(2 + 0)!⎪⎭ ⎝ ao ⎠ ⎝ ao ⎠
⎧ 1 / 2
⎪⎛ 2 ⎞ 1 ⎫⎪
3
1⎛ r ⎞
R10 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ 1.e −r / ao L1 ⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎧ 1/ 2
⎪⎛ 1 ⎞ 1 ⎫⎪
3
1 ⎛ r ⎞
a
⎪⎩⎝ o ⎠ ⎪⎭ 2 a
⎝ o⎠ R20 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ 3 ⎬ 1.e −r / 2ao L2 ⎜⎜ ⎟⎟
⎪⎩⎝ ao ⎠ 2 ⎪⎭ ⎝ ao ⎠
⎧ 1/ 2
⎞ 3 1 ⎫⎪
3
⎪⎛ 1 1 ⎛ r ⎞
R10 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ 2 ⎬ 1.e − r / ao L1 ⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎧⎪⎛ 1 ⎞ 3/ 2
1 1 ⎛ r ⎞
⎪⎩⎝ a o ⎠ 2⎪
⎭ ⎝ o a ⎠ R20 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ 1.e −r / 2 ao L2 ⎜⎜ ⎟⎟
⎪⎩⎝ a0 ⎠ 2 2 ⎝ ao ⎠
⎧ 1/ 2
⎪⎛ 1 ⎞ 3 1 ⎫⎪
3
1 ⎛ r ⎞
R10 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ 2 ⎬ 1.e − r / ao L1 ⎜⎜ 2 ⎟⎟
⎪⎩⎝ a o ⎠ 2⎪
⎭ ⎝ ao ⎠ dari persamaan
⎧
⎪⎛ 1 ⎞ ⎫⎪
3 1/ 2
1⎛ r ⎞
Lqp (ρ ) =
q!
eρ
(q − p )! dρ q
(e ρ )
d q −ρ q− p
R10 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ 2 2 ⎬ 1.e − r / ao L1 ⎜⎜ 2 ⎟⎟
⎪⎩⎝ a o ⎠ ⎪⎭ ⎝ ao ⎠
2! ⎜⎜⎝ a0 ⎟⎟⎠ d 2 ⎛⎜ −⎜⎜⎝ a0 ⎟⎟⎠ ⎛ r ⎞ ⎞⎟
⎛ r ⎞ ⎛ r ⎞ 1
⎛ r ⎞
L12 ⎜⎜ ⎟⎟ = e e ⎜ ⎟
⎜a ⎟ ⎟
⎝ a0 ⎠ (2 − 1)!
3/ 2 2 ⎜
⎛ 1 ⎞ 1⎛ r ⎞ ⎛ r ⎞ ⎝ 0⎠ ⎠
R10 (r ) = 2⎜⎜ ⎟⎟ 1.e − r / ao L1 ⎜⎜ 2 ⎟⎟ d ⎜⎜ ⎟⎟ ⎝
⎝ ao ⎠ ⎝ o a ⎠ ⎝ a0 ⎠
dari persamaan
d 2 ⎛⎜ −⎜⎝⎜ a0 ⎟⎠⎟ ⎛ r ⎞ ⎞⎟
⎛ r ⎞ ⎛ r ⎞ 1
⎛ r ⎞ ⎜⎜ ⎟⎟
q!
(e ρ )
d q −ρ q− p L12 ⎜⎜ ⎟⎟ = 2e ⎝ 0 ⎠ ⎜ ⎟
a
L (ρ ) =
p
eρ 2 ⎜
e ⎜a ⎟ ⎟
q
(q − p )! dρ q ⎝ a0 ⎠ ⎛ r ⎞
d ⎜⎜ ⎟⎟ ⎝
⎝ 0⎠ ⎠
maka ⎝ a0 ⎠
⎛ 2r ⎞ 1!
2r
d1 ⎛ − 2 r ⎛ 2r ⎞ 0 ⎞ ⎛ r ⎞ ⎜ ⎟
⎛ r ⎞ ⎛ r ⎞

L11 ⎜⎜ ⎟⎟ = ⎜ e 1a0 ⎜ ⎟ ⎜a ⎟ r ⎜⎜ a ⎟⎟
( 1)!
e 1a0 ⎜ 1a ⎟⎟ ⎟ L12 ⎜⎜ ⎟⎟ = 2e ⎝ 0 ⎠ − e ⎝ 0 ⎠
− ⎛ 2r ⎞ ⎜⎝
1
1a
⎝ 0⎠ 1 ⎝ 0⎠ ⎠
d ⎜⎜ ⎟⎟ ⎝ a0 ⎠ a0
⎝ 1a0 ⎠ ⎛ r ⎞ ⎛ r ⎞
⎛ r ⎞ ⎜ ⎟
⎜a ⎟ r ⎜⎜ a ⎟⎟
⎛ 2r ⎞
2r
−
2r
L12 ⎜⎜ ⎟⎟ = 2e ⎝ 0 ⎠ − e ⎝ 0 ⎠
L11 ⎜⎜ ⎟⎟ = 1.e e ⎝ a0 ⎠ a0
1a0 1a0

⎝ a0 ⎠ ⎛ r ⎞ ⎛ r ⎞
⎛ 2r ⎞ ⎛ r ⎞ ⎜⎜ a ⎟⎟ ⎛ r ⎞ ⎜⎜ a ⎟⎟
L11 ⎜⎜ ⎟⎟ = 1 L12 ⎜⎜ ⎟⎟ = e ⎝ 0 ⎠ ⎜⎜ 2 − ⎟⎟e ⎝ 0 ⎠
⎝ a0 ⎠ ⎝ a0 ⎠ ⎝ a0 ⎠
sehingga R10 (r ) = 2(a0 )−3 / 2 .e −r / a o sehingga
⎧⎪⎛ 1 ⎞ 3 / 2 1 ⎛ r ⎞
R20 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟
Menentukan R 20
1.e − r / 2 ao ⎜⎜ 2 − ⎟⎟
Rumus umum :
l
⎪⎩⎝ a0 ⎠ 2 2 ⎝ ao ⎠
⎧ 1/ 2
⎞ (n − l − 1)!⎫⎪
3
⎪⎛ 2 ⎛ r ⎞ −r / nao 2 l +1 ⎛ r ⎞
Rnl (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ ⎜⎜ 2 ⎟⎟ e Ln +l ⎜⎜ 2 ⎟⎟
Menentukan R 21
⎪⎩⎝ nao ⎠ 2n(n + l )! ⎪⎭ ⎝ nao ⎠ ⎝ nao ⎠
Rumus umum

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

l
⎧ 1/ 2
d2R 1 (1.26)
⎞ (n − l − 1)!⎫⎪
3
⎪⎛ 2
Rnl (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟
⎛ r
⎜⎜ 2
⎞ − r / nao 2 l +1 ⎛ r
⎟⎟ e Ln+l ⎜⎜ 2
⎞
⎟⎟
− R=0
⎬ dρ 2 4
⎪⎩⎝ nao ⎠ 2n(n + l )! ⎪⎭ ⎝ nao ⎠ ⎝ nao ⎠
l
⎧ 1/ 2
−ρ / 2
⎞ (2 − 1 − 1)!⎫⎪ Solusi persamaan ini adalah R = e
3
⎪⎛ 2
R21 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟
⎛ r
⎜⎜ 2
⎞ −r / 2 ao 2.1+1 ⎛ r
⎟⎟ e L2+1 ⎜⎜ 2
⎞
⎟⎟
(1.27)
⎬
⎪⎩⎝ 2ao ⎠ 2.2(2 + 1)!⎪⎭ ⎝ 2ao ⎠ ⎝ 2a o ⎠ , kemudian kita masukkan dalam fungsi ρ didapatkan
1
⎧ 1/ 2
⎞ (0)! ⎫⎪
R (ρ ) = G (ρ )e − ρ / 2
3
⎪⎛ 1 ⎛ r ⎞ − r / 2 ao 3 ⎛ r ⎞
R21 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ ⎜⎜ ⎟⎟ e L3 ⎜⎜ ⎟⎟ (2.1)
⎪⎩⎝ ao ⎠ 4 x6 ⎪⎭ ⎝ ao ⎠ ⎝ ao ⎠

⎧ 1/ 2 1
Sedangkan pada daerah titik asal, R ditulis sebagai
⎞ 1 ⎪⎫
3
⎪⎛ 1 ⎛ r ⎞ − r / 2 ao 3 ⎛ r ⎞
R21 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬ ⎜⎜ ⎟⎟ e L3 ⎜⎜ ⎟⎟ d 2 R 2 dR l(l + 1) (2.2)
+ − R=0
⎪⎩⎝ ao ⎠ 4 x6 ⎪⎭ ⎝ ao ⎠ ⎝ ao ⎠ dρ 2 ρ dρ ρ2
⎧⎪⎛ 1 ⎞ 3 / 2 1 1 ⎫⎪⎛ r ⎞ − r / 2 ao 3 ⎛ r ⎞
dengan mengasumsikan R = ρ s (2.3)
R21 (r ) = ⎨⎜⎜ ⎟⎟ ⎬⎜⎜ ⎟⎟e L3 ⎜⎜ ⎟⎟
kita mendapatkan
⎪⎩⎝ a0 ⎠ 2 6 ⎪⎭⎝ ao ⎠ ⎝ ao ⎠
R R R
dari persamaan s( s − 1) + 2s − l(l + 1) =0
ρ2 ρ2 ρ2
(e −ρ ρ q− p )
q
q! d s − s + 2s = l + l
Lqp (ρ ) =
2 2

eρ
(q − p )! dρ q s2 + s = l2 + l
s 2 − l2 = −s + l
maka
(s + l)(s − l) = − s + l
⎛ r ⎞ 3!
r
d3 ⎛ −r ⎛ r ⎞
0
⎞ (s + l)(s − l) + s − l = 0
L33 ⎜⎜ ⎟⎟ = e a0 ⎜ e a0 ⎜ ⎟⎟ ⎟
⎜a
⎠ (3 − 3)! ⎛ r ⎞ ⎜⎝ ⎟ (s − l )[(s + l ) + 1] = 0
3
⎝ a0 ⎝ 0 ⎠ ⎠
d ⎜⎜ ⎟⎟ s=l
a
⎝ 0⎠
r r
atau s = − l − 1
⎛ r ⎞
penyelesaiannya adalah s = l karena persamaan ke dua
−
L33 ⎜⎜ ⎟⎟ = 1.e a0 e a0
⎝ a0 ⎠ bernilai (-).
⎛ r ⎞ Kemudian kita tuliskan persamaan G sebagai sebuah
L33 ⎜⎜ ⎟⎟ = 1
⎝ a0 ⎠ penjumlahan. Kita misalkan :
∞ ∞
G (ρ ) = ρ l a ρ k = a ρ k + l (2.4)
sehingga R (r ) = 1 (a )−3 / 2 ⎛⎜ r ⎞⎟e −r / 2a
21 0 ⎜ ⎟
o ∑ k ∑ k

⎝ a0 ⎠
0 0
2 6
persamaan deferensial untuk G dapat kita tulis
cara II. Tanpa menggunakan Laguerre terasosiasi dengan
d 2 G 2 dG l(l + 1) (2.5)
bantuan rumus rodrigues dan fungsi gamma. + − G=0
dρ 2 ρ dρ ρ2
Sehingga :
d2R 2 ∂R l( l + 1) ⎛ λ 1⎞ (1.25)
+ − R + ⎜⎜ − ⎟⎟ R = 0
∞

dρ 2 ρ 2 ∂ρ ∑ a { (k + l )(k + l − 1)ρ k +l −2
− (k + l )ρ k + l −1 + 2(k + l )ρ k + l − 2 + (λ − 1)ρ k + l −1 − (l + 1)ρ k + l − 2 }= 0
ρ2 ⎝ ρ 4⎠
k
0

ρ → ∞,
∞ ∞
Pada persamaan (1.25) untuk daearah jauh sekali ∑ a [(k + l )(k + l − 1) + 2(k + l) − l(l + 1)]ρ
0
k
k + l−2
= ∑ a k [(k + l ) − (λ − 1)]ρ k + l −1
0

secara efektif persamaan tersebut menjadi sekarang kita merubah ruas kiri sehingga faktor pengalinya
ρ k +l−1

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

dan a = 4πε 0h 2
∞ ∞

∑ a [(k + l + 1)(k + l ) + 2(k + l + 1) − l(l + 1)]ρ k + l −1

= ∑ a k [(k + l ) − (λ − 1)]ρ k + l −1
0
k +1
0 o
(m e )
e
2

koefisien pangkat ρ saling meniadakan, sehingga kita bisa didapatkan ρ = 2 r .

menurunkan hubungan persamaan rekursi untuk konstanta a0
ak .
a k +1
=
(k + l ) − (λ − 1)
ak (k + l + 1)(k + l) + 2(k + l + 1) − l(l + 1) Prosesnya
a k +1 k + l +1− λ k + l +1− λ ⎛
1/ 2
= = ⎜ 8m e me e 4 1 ⎞⎟
ak k (k + 2l + 1)2(k + l + 1) k (k + 2l + 2 ) + (k + 2l + 2 ) ⎜ 32π 2 ε 0 h 2 n ⎟
2 2

k + l +1− λ 1 ρ =⎜ 2 ⎟ r
= → ⎜ h ⎟
(k + 1)(k + 2l + 2 ) k ⎜ ⎟
⎝ ⎠
x
ini merupakan ciri rasio dari deret e , pada persamaan ini x = kemudian dikeluarkan dari akar (pangkat ½) didapatkan
ρ . Sehingga kita dapat menuliskan m e 2 1 karena
ρ= e r
G (ρ ) → ρ l e ρ (2.6) 2πε 0 h 2 n
ingat hubungan antara deret pangkat dengan rekursi 4πε 0h 2 ; kita dapat memanipulasi persamaan ini
ao =
memberikan (m e )
e
2

k + l +1− λ menjadi
a k +1 = a ≡Γ a
(k + 1)(k + 2l + 2) k kl k 1 me e 2
= 2;
2 me e 2
= sehingga persamaan diatas
ao 4πε 0 h ao 2πε 0 h 2
ak
pada limit k → ∞ hubungan diatas menjadi a k +1 ∝ menjadi
k 2
x
ρ= r
hal ini memiliki rasio yang sama dengan deret e , dimana x a0
= ρ . Oleh sebab itu persamaan diatas dapat ditulis dengan menggunakan hubungan rekursi
∞
(2.7) k + l +1− λ
∑
eρ = a ρ k a k +1 = a
k =0
k
(k + 1)(k + 2l + 2) k
dari persamaan ini kita dapat menemukan solusi persamaan ak +1 dan seterusnya akan menjadi nol jika k = n − l + 1
Rnl (ρ ) dengan mengalikan persamaan (2.1), (2.6) dan (2.7).
ρ
sehingga didapatkan 0
sehingga R (r ) = ρ 0 a ρ k e − 2 ; dengan ρ = 2 r
∞
(2.8)
10 ∑ k
Rnl (ρ ) = ρ l ∑ ak ρ k e − ρ / 2 k =0 a0
r
0 −
R10 (r ) = Ce a0

contoh menghitung Rnl (r ) untuk n = 1 dan l = 0 kemudian kita menghitung nilai konstanta C dengan kondisi
normalisasi
penyelesaian ∞
fungsi gelombang radial memberikan
n −l −1 ∫0
r 2 R∗nl Rnl dr = 1 (2.9)
Rnl (r ) = ρ l ∑ ak ρ k e − ρ / 2 2 ∞

dengan
0

⎛ 8m E ⎞
1/ 2
; subtitusikan harga 4
C ∫0
r 2e −2 r / a0 dr = 1 (2.10)
ρ = ⎜⎜ e2 ⎟ r me e 1 3/2 3/ 2
E = En =
⎝ h
⎟
⎠ 32π 2ε 0 h 2 n
2 2
sehingga harga C = 1 ⎛⎜ 2 ⎞⎟ ⎛ 1
= 2 ⎜⎜
⎞
⎟⎟ (2.11)
⎜ ⎟ 2 ⎝ a0 ⎠ ⎝ a0 ⎠

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

prosesnya R20 (r ) = (a0 + a1 ρ )e − ρ / 2

2 ∞
k + l +1− λ
C ∫ r 2 e −2 r / a0 dr = 1 a k +1 = ak
0
(k + 1)(k + 2l + 2)
kita ingat bahwa betuk integral fungsi gamma memberikan 0 + 0 +1− 2
∞ a1 = a0
Γ(n ) = ∫ x n −1e − x dx dimana (0 + 1)(0 + 2(0) + 2)
−1
0 a1 = a0
Γ(n ) = (n − 1)!
2

dengan n = 1,2,3,4... sehingga R (r ) = C ⎛⎜1 − r ⎞⎟e − r / 2 a 0

20 ⎜ ⎟ 2a0 ⎠
kita manipulasi bentuk persamaan (2.10) menjadi ⎝
a0 ⎛ a0 ⎞
2
∞ sekarang kita akan mencari harga C
∫ (2r / a ) e d (2r / a 0 ) = 1
2 2 − 2 r / a0
C ⎜ ⎟ ∞
∫
0
2 ⎝ 2 ⎠ 0
r 2 R ∗nl Rnl dr = 1
0
2
2⎛ r ⎞ −r / a
∞
∫0 r ⎜⎜⎝1 − 2a0 ⎟⎟⎠ e 0 dr = 1
3 2
2⎛ a ⎞ C
∫ (2r / a ) e
∞ − 2 r / a0
d (2r / a 0 ) = 1
2
C ⎜ 0⎟ 0
⎝ 2⎠ 0

2 ∞ ⎛ r r 2 ⎞⎟ − r / a0
C (a0 / 2 )
3 ∞ (2.12)
∫ (2r / a ) e d (2r / a0 ) = 1 C ∫ r 2 ⎜⎜1 − +
2
0
2 − 2 r / a0
2 ⎟
e dr = 1
⎝ a0 4a 0 ⎠
0 0
∞
Γ(n ) = ∫ x n −1e − x dx ∞⎛ r3 r 4 ⎞⎟ − r / a0
C 2 ∫ ⎜⎜ r 2 − + e dr = 1
0 0
⎝ a0 4a0 2 ⎟⎠
Γ(n ) = (n − 1)!
⎡ ∞⎛ r3 r4 ⎞ − r / a0 r ⎤
dari persamaan (2.12) terlihat bahwa harga n terpenuhi jika n C a0 ⎢∫ ⎜ r 2 −
2
+ ⎟e d ⎥ =1
0 ⎜ a 0 4a 0 2 ⎟ a 0 ⎥⎦
= 3 maka ⎣⎢ ⎝ ⎠
Γ(3) = (3 − 1)!= 2
sehingga persamaan (2.12) menjadi ⎡ ∞⎛
C a0 ⎢ ∫ ⎜⎜ r 2 − +
2 r3 r 4 ⎞ − r / a0 r ⎤
⎟e d ⎥ =1
C (a0 / 2) 2 = 1
2 3
⎢⎣ 0 ⎝ a0 4a0 2 ⎟⎠ a0 ⎥⎦
⎡ ⎛ ⎞ ∞
⎛ ⎞ ⎛ r ⎞ ∞ ⎛ r 4 ⎞ −(r / a )0 ⎛ r ⎞⎤
C (a0 / 2) 2 = 1 / 2(2 / a0 ) ( )
3
2 3 3 ∞ r r
C a0 ⎢ ∫ r 2 e −(r / a )d ⎜⎜ ⎟⎟ − ∫ ⎜⎜ ⎟⎟e −(r / a )0 d ⎜⎜ ⎟⎟ + ∫ ⎜⎜
2

a a ⎟⎟e d ⎜⎜ ⎟⎟⎥ = 1
⎣
0
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ a0 ⎠ 0 ⎝ 4a0 ⎠ ⎝ a0 ⎠⎦
c = 1 / 2 (2 / a0 )
0 0 0
3/ 2
⎡ 2 ∞⎛ r ⎞
2
⎛ r ⎞ ∞
2 ⎛ r ⎞
3
⎛ r ⎞ a 2 ∞
⎛ r ⎞
4
⎛ r ⎞⎤
C a0 ⎢a0 ∫ ⎜⎜ ⎟⎟ e −(r / a )d ⎜⎜ ⎟⎟ − a0 ∫ ⎜⎜ ⎟⎟ e −(r / a )0 d ⎜⎜ ⎟⎟ + 0 ∫ ⎜⎜ ⎟⎟ e −(r / a )0 d ⎜⎜ ⎟⎟ ⎥ = 1
2
3/2 3/2
1 ⎛ 2 ⎞ ⎛ 1 ⎞ a a a a 4 a ⎝ a0 ⎠ ⎦⎥
⎣⎢
0
C = ⎜⎜ ⎟⎟ = 2 ⎜⎜ ⎟⎟ ⎝ 0⎠ ⎝ 0⎠ 0⎝ 0 ⎠ ⎝ 0⎠ 0⎝ 0 ⎠
2 ⎝ a0 ⎠ ⎝ a0 ⎠ ⎡ 2 2
⎤
2 2 a
sehingga didapat C a0 ⎢a0 Γ(3) − a0 Γ( 4) + 0 Γ(5)⎥ = 1
⎣ 4 ⎦
3/ 2
⎛ 1 ⎞
R10 (r ) = 2⎜⎜ ⎟⎟ ⎡ 2 a0 ⎤
2
e − r / a0 2 2
C a0 ⎢a0 2!−a0 3!+ 4!⎥ = 1
⎝ a0 ⎠ 4 ⎦
⎣
Untuk R 20
n −l −1
Rnl (r ) = ρ l ∑a ρ k
k
e −ρ / 2
0
2− 0−1
R20 (r ) = ρ 0 ∑a ρ k
k
e −ρ / 2
k =0
1
R20 (r ) = ρ 0 ∑ ak ρ k e − ρ / 2
k =0

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

⎡ 2 a
2
⎤ ∞ 1 − r / a0 r
∫
2 2
2 2
C a 0 ⎢ 2 a0 − 6 a0 + 0 4 x 6 ⎥ = 1 C a0 a0 r4 4
e d =1
⎣ 4 ⎦
0
a0 a0
4
2 ⎡ 2 a
2
⎤ ∞ ⎛ r ⎞ − r / a0 ⎛ r ⎞ (2.10)
∫
2 2
C a 0 ⎢ 2 a0 − 6 a0 − 0 4 x 6 ⎥ = 1 C a0
3
⎜⎜ ⎟⎟ e d ⎜⎜ ⎟⎟ = 1
4
⎣ ⎦ 0
⎝ a0 ⎠ ⎝ a0 ⎠
2
C a 0 2 a0 = 1 [ ] 2
dari persamaan (2.10) terlihat bahwa harga n terpenuhi jika n
2
C 2 a0 = 1
3 = 5 maka
2 1 Γ(5) = (5 − 1)! = 4 x3 x 2 x1 = 4 x6 persamaan (2.10) menjadi
C = 2 3
2 a0
3
C = a0 4 x 6 = 1
2 1 1
C = 2
2a 0
3
C = 3
1/ 2
4 x6a0
⎛ 1 ⎞
C =⎜ ⎟ 1
⎜ 2a 3 ⎟ C =
2
⎝ 0 ⎠ 3
3/ 2 4 x6a0
1 ⎛ 1 ⎞
C= ⎜ ⎟⎟
2 ⎜⎝ a 0 2 1
⎠ C = 3
1x 2 ⎛ 1 ⎞
3/ 2
4 x6a0
⎜ ⎟⎟
2 x 2 ⎜⎝ a 0 ⎠
3/ 2
1 ⎛ 1 ⎞
C= ⎜ ⎟
2 6 ⎜⎝ a0 ⎟⎠
3/ 2
1x 2 ⎛ 1 ⎞
⎜ ⎟⎟
2 x 2 ⎜⎝ a 0 ⎠
3/ 2 R21 (r ) = C (r / a0 )e − r / 2 a0
2 ⎛ 1 ⎞
C = 3 / 2 ⎜⎜ ⎟⎟ 3/ 2
1 ⎛ 1⎞
2 ⎝ a0 ⎠ R21 (r ) = ⎜ ⎟ (r / a0 )e −r / 2 a
0

⎛ 1 ⎞
3/ 2 2 6 ⎜⎝ a0 ⎟⎠
C = 2⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 2a 0 ⎠ Cara III menyelesiakan persamaan radial atom hidrogen
2
⎛ 1 ⎞
3/ 2
⎛ r ⎞ − r / 2 a0 dengan subtitusi ke deret dimana V (r ) Ze (bu parmi solution)
R20 (r ) = 2⎜⎜ ⎟⎟ ⎜⎜1 − ⎟⎟e r
⎝ 2a 0 ⎠ ⎝ 2a 0 ⎠ 1 ∂ ⎛ 2 ∂R ⎞ 2m ⎛ e2 ⎞ l(l + 1) (3.1)
⎜r ⎟ + 2 ⎜⎜ E + ⎟⎟R − R=0
sekarang kita coba menghitung R21 r ∂r ⎝ ∂r ⎠ h ⎝
2
r ⎠ r2
n −l −1
Rnl (r ) = ρ l ∑a ρ k
k
e −ρ / 2 misalkan ; R(r) = U(r)
0
r
2−1−1
R21 (r ) = ρ 1 ∑ a0 ρ 0 e − ρ / 2 ∂R ∂R ⎛ U ⎞ 1 ∂U − 1
k =0 = ⎜ ⎟= U
R21 (r ) = C (r / a0 )e − r / 2 a0 ∂r ∂r ⎝ r ⎠ r ∂r r 2
∞
∂ ⎧ 2 ⎛ 1 ∂U − 1 ⎞⎫ ∂ ⎛ ∂U ⎞
∫0
r 2 R∗nl Rnl dr = 1 (2.9)
⎨r ⎜ U ⎟⎬ = ⎜ r
∂r ⎩ ⎝ r ∂r r 2 ⎠⎭ ∂r ⎝ ∂r
− U⎟
2 ⎠
∞ ⎛ r ⎞ − r / a0
∫
2
C r 2 ⎜⎜ ⎟⎟ e dr = 1
0
⎝ a0 ⎠ ∂U ∂ 2 U ∂U
= +r 2 −
kita manipulasi bentuk diatas agar sesuai dengan integral ∂r ∂r ∂r
fungsi gamma ∂2U (3.2)
=r
∂r 2

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

1 ⎛ ∂ 2 R ⎞ 2m ⎛ e 2 ⎞ U l(l + 1) U
⎜⎜ r 2 ⎟⎟ + 2 ⎜⎜ E + ⎟⎟ −
Solusi yang memenuhi kondisi fisis keberhinggaan r adalah
=0
r2 ⎝ ∂r ⎠ h ⎝ r ⎠ r r2 r
∂ 2 U 2m ⎛ e2 ⎞ l(l + 1)
l + 1 karena − l infinite pada kondisi tersebut.
+ 2 ⎜⎜ E + ⎟⎟ U − U=0
∂r − l(l + 1)
2
h ⎝ r ⎠ r2
Mencari nilai S dari persamaan U dengan
∂ U ⎛ 2m ⎞
2
(3.3) r2
+⎜ E ⎟U = 0
∂r 2 ⎝ h 2 ⎠
mensubtitusi deret U pada r=0
dengan memisalkan
2m
γ = 2 E
2
− l( l + 1)
r 2
U=
− l(l + 1) 0 s
r2
[
C .r + C1 .r s + 1 + C 2 .r s + 2 + ... ]
h

maka solusi persamaan (3.3) untuk r → ∞ adalah

γ2
∂2U
∂r 2
[
= S(S + 1)C0 .r s − 2 + (S + 1)S.C1.r s − 1 + (S + 2)(S + 1)C 2 .r s + ...]
R∝e 2
+
pada dua daerah extrim yaitu daerah jauh sekali dan daerah 0 = −l(l + 1) + S(S − 1)C0 .r s − 2 + [− l(l + 1) + (S + 1)S]l 1.r s−1 + ...
pusat koordinat. Dapat dituliskan secara matematis dengan
rs-2 → − l(l + 1) + S(S − 1) = 0
limit (r → 0) dan limit (r → ~)
− l 2 − l + S2 − S2 = 0
Jika r → 0
(S2 − l 2 ) − (S + l) = 0
2
e
=0 (S + l)(S − l) − (S + l) = 0
r
(S + l)(S − l − 1) = 0
e 2 diabaikan terhadap l(l + 1) S = −l S = l + 1
E+
r r2
⇒ jika r → ~
l(l + 1)
=~ e2 l(l + 1)
r2 maka =0 dan =0
r r2
sehingga tampak suku yang paling berpengaruh adalah
d 2 U l(l + 1) (3.4) ∂ 2 U 2m ∂2U
− U=0 + E U = 0 ⇒ + ∂2U = 0
∂r 2 r2 ∂r 2 h2 ∂r 2
~
jika r = 0 maka deretnya : U = r S ∑ Cn.r n -γ2 > 0
n =0
dengan memisalkan γ = − 2m E
2

dipilih → S= −l S = l +1 h2

U~ r
−l
U~ r
l +1 diperoleh
U = Aeγr + Be-γr

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

r→~: eγr → ~ tidak memenuhi syarat ¾ Bagian C

e-γr → 0 ∂2U l − γr ∂F l +1 − γr ∂F l +1 − γr ∂ F
2
= ( l + 1)r e - γr (- γ )e + r e
U ~ e-γr → U = r l +1 e − γr F( r ) ∂r 2 ∂r ∂r ∂r 2

⎧ 2m 2m e 2 ⎫ l+1 −γr l(l + 1) l+1 −γr sehingga :

⎨ 2 E+ 2 ⎬r e F(r) − r e F(r)
⎩h h r⎭ r2 ∂2U ⎧ ∂F ⎫
= ⎨l(l + 1)r l−1e − γr F(r) + (l + 1)r l (− γ)e − γr F(r) + (l + 1)r l e − γr ⎬ +
∂r 2 ⎩ ∂r ⎭
⎧⎛ 2m e 2 ⎞ l(l + 1) ⎫ l +1 − γr
= ⎨⎜⎜ − γ 2 + 2 ⎟⎟ − 2 ⎬r e F(r)
⎩ ⎝ h r ⎠ r ⎭ ⎧ l − γr l +1 − γr l +1 − γr ∂F ⎫
⎨− γ (l + 1)r e F(r) - γr ( − γ)e F(r) - γr e ⎬+
⎩ ∂r ⎭
dU
= (l + 1)e − γr F(r) − r l+1γ (3.5)
dr
⎧ l − γr ∂F ∂F l +1 − γr ∂ 2 F ⎫
pembuktian: ⎨(l + 1)r e - γr l +1e − γr +r e ⎬
⎩ ∂r ∂r ∂r 2 ⎭
U = r l+1e − γr F(r) (3.6)
ƒ Untuk bagian
∂F
dU ⎧ ⎛ ∂F ⎞⎫
= ⎨(l + 1)r l e − γr F(r) + r l+1 ⎜ − γe − γr F(r) + e − γr ⎟⎬ ∂r
dr ⎩ ⎝ ∂r ⎠⎭
∂F
∂r
{
= (l + 1)r l e − γr - γrl + 1e − γr + (l + 1)r l e − γr − γr l +1e − γr }
⎧ − γ ∂F ⎫
⎨(l + 1)r e F(r) − γr e + r + 1e r ⎬
l − γr l +1 − γr l

⎩ ∂r ⎭
∂F
A B C = = {2(l + 1)r l e −γr - 2γr l+1e −γr }
∂r
ƒ Untuk bagian F(r)

¾ Bagian A
{
F(r ) = l(l + 1)r l −1e − γr - 2γ (l + 1)r l e − γr + γ 2 r l +1e − γr }
∂2U ∂F
= (l + 1)lr l−1e −γr F(r) + (l + 1)r l (− γ)e −γr F(r) + (l + 1)r l e −γr ƒ Untuk bagian F(r)
∂r 2 ∂r
∂ 2 F l+1 −γr
∂r 2
(
r e )
¾ Bagian B
∂2U ∂F Sehingga pers.nya menjadi:
= − γ (l + 1)r l e − γr F(r) − γr l+1 (-γ )e −γr F(r) - γr l +1e −γr
∂r 2 ∂r

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

∂F
{ }
F(r ) = l(l + 1)r l−1e −γr - 2γ (l + 1)r l e −γr + γ 2 (l + 1)r l+1e −γr +
∂r
( )
2(l + 1) rle −γr − 2γr l+1e −γr + ∂2U 1 k
− U+ U−
l(l + 1) U
=0
∂ 2 F l+1 − γr ∂ 2 U
∂Z 2
4 Z Z2
+ r e = 2
∂r 2 ∂r misal :
l +1 −Z
⎛ Z ⎞
U=⎜ ⎟ e 2 F(r)
⎝ 2U ⎠
∂ 2 U 2m ⎛ l 2 ⎞ − l(l + 1) ∂U ⎧⎪
l +1 l +1 − Z
∂F ⎫⎪
+ ⎜ + ⎟U U=0
−Z
→ E Zl ⎛ Z ⎞ ⎛ 1 ⎞ −Z ⎛Z⎞
h 2 ⎜⎝ r ⎟⎠
= ⎨(l + 1) e 2 F(Z) + ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ − ⎟e 2 F(Z) + ⎜⎜ ⎟⎟ e 2 ⎬
∂r 2 r2 ∂Z ⎪
⎩
( 2γ ) l +1
2γ
⎝ ⎠ ⎝ 2 ⎠ 2γ
⎝ ⎠ ∂Z⎪
⎭

2me 2 me 2 2γ sehingga persamaan diata dapat dirubah menjadi

=2 γ.
hγ hγ Z ∂ 2F ∂F
Z + (2l + 2 − Z) − (l + 1 − k)F = 0 ………… (B)
∂Z 2
∂Z
2me 2 1 2γ
=γ = ingat dari :
h2γ r Z
1F1 (a, c, Z)
ƒ 2γr = Z → 2γ ∂ r = ∂ Z
∂ 2Φ ∂Φ
me 2 ∂Z x + (c − x ) − aΦ = 0 …………………….. (A)
= k; = 2γ ∂Z 2
∂x
γh 2
∂r
Agar penyelesaian PD berupa polygonal yang terbatas
∂U ∂U ∂Z ∂U
= . = 2γ syaratnya:
∂r ∂Z ∂r ∂Z A=-n
∂ 2 U ∂ ⎛ ∂U ⎞ ∂Z
Bandingkan pers. (A) dan (B)
= ⎜ 2γ ⎟.
∂r 2 ∂Z ⎝ ∂Z ⎠ ∂r c = 2l + 2
a = l +1− k
= 2 γ. ∂ U 2 γ
2

∂Z 2 l + 1 − k = − nr
n=k =n+l
= 4γ 2 . ∂ U
2

∂Z
2
dimana:

ƒ 2me 2 me 2 2γ n r = bilangan kuantum radial

= 2. 2 γ = 2kγ
2
h r γh Z
l = bilangan kuantum ordinal
Pers. (a) menjadi:
k = n = bilangan kuantum utama
∂2U 4γ 2 4γ 2 l(l + 1) U
4γ 2 . 2 − γ 2 U + k.U − = 0 : 4γ2 Deretnya:
∂Z Z Z2
1F1 ( l + γ - k ; 2 l +2 ; Z) = F(Z)

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

n=3 l +1
ƒ ∂A = ⎛⎜ 1 ⎞⎟ ⎧(l + 1)lZ l−1e 2 F( Z) − Z l 1 e 2 F( Z) + (l + 1) Z l e 2 ∂F ⎫
−Z −Z −Z
m
Ψ nlm = R nl P l φ m ⎜ ⎟ ⎨ ⎬
n r = 2, 1, 0 ∂Z ⎝ 2γ ⎠ ⎩ 2 ∂Z ⎭
l +1
ƒ ∂B = 1 ⎛⎜ 1 ⎞⎟ ⎧(l + 1)lZl e 2 F( Z) − Zl+1 1 e 2 F( Z) + Zl+1e 2 ∂F ⎫
−Z −Z −Z

⎜ ⎟ ⎨ ⎬
l +1 −Z
∂Z 2 2 γ ⎝ ⎠ ⎩ 2 ∂Z ⎭
⎛Z⎞
U = ⎜⎜ ⎟⎟ e 2 F( Z) l +1
ƒ ∂C = ⎛⎜ 1 ⎞⎟ ⎧(l + 1)lZ l e 2 F( Z) − Zl+1 1 e 2 F( Z) + Zl+1e 2 ∂ F ⎫
−Z −Z −Z
⎝ 2γ ⎠
2

⎨ ⎬
∂Z ⎜⎝ 2γ ⎟⎠ ⎩ 2 ∂Z 2 ⎭
∂U ⎛⎜ 1
− Z F( Z) ⎞
l
l +1( l +1) Z F ( Z ) l +1 l +1 − Z
⎛ Z ⎞ ⎛ −1⎞ ⎟ + ⎛ Z ⎞ e 2 ∂F
= + ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ ⎟e 2 ⎜ ⎟
∂Z ⎜ 2 γ ⎝ 2γ ⎠ ⎝ 2 ⎠ ⎟ ⎝ 2λ ⎠ ∂Z
⎝ ⎠ ∂ 2 U ∂A ∂B ∂C
= + +
∂Z 2 ∂Z ∂Z ∂Z
A B C
∂2U 1 k l(l + 1) U
∂ U 2
⎛Z⎞
−Z l +1
⎧ ∂F ⎡ 1 1⎤ ⎡ 1 ⇒ − U+ U− =0
∂Z 2
= e ⎜⎜ ⎟⎟ 2 −1 −1 −2
⎨ ⎢(l + 1) Z . − + (l + 1) Z . − ⎥ + F( Z) ⎢(l + 1)lZ − (l + 1) Z
−1
∂Z 2
4 Z Z2
⎝ 2γ ⎠ ⎩ ∂Z ⎣ 2 2⎦ ⎣ 2

1 1 ⎤ ∂ 2F
− (l + 1) Z −1 + ⎥ + 2
2 4 ⎦ ∂Z ¾ Dari pers. di atas:
= ∂ 2F ∂F
Z + (2l + 2 − Z) − (l + 1 − k) = 0
∂Z 2
∂Z
−Z l +1
⎛ Z⎞ ⎧ ∂F
[ ] ⎫ ∂ F
2
⎧ 1
e 2
⎜⎜ ⎟⎟ ⎨ 2(l + 1) Z −1 − 1 + F( Z) + F( Z) ⎨(l + 1)lZ −2 − (l + 1) Z −1 ⎬ + 2
⎝ 2γ ⎠ ⎩ ∂Z ⎩ 2 ⎭ ∂Z
d 2Φ ∂F
x + (c − x) − (l + 1 − k)F = 0
Masuk ke pers. : dx 2
∂Z
c = 2l + 2
∂2U 1 k l(l + 1)
− U+ U− U=0 a = l +1 a = −n
∂Z 2
4 Z Z2
1 ∂ 2 F 1 ∂F 1 ⎫ 1 k l(l + 1) x FZ l + 1 − k = −n
0= +
F ∂Z 2 F ∂Z
{ ⎧
}
2(l + 1)Z −1 − 1 + ⎨(l + 1)lZ −2 − (l + 1)Z −1 + ⎬ − + −
4⎭ 4 Z Z2
⎩

∂ 2 F ∂F ∂ 2Φ ∂Φ a = l +1− k
Z + {2(l − 1) - Z} + {- (l + 1) + k}F = 0 x + (c − x) − −aΦ = 0 c = 2l + 2
∂Z 2 ∂Z ∂x 2
∂x
Z = 2 γr
⇒ PD. Confient Hypergeometric
~
(a )n.X n
∂ 2F
ƒ Z 2 + (2l + 2 − Z)
∂F
− (l + 1 − k ) F = 0 1F1 = ∑
∂Z ∂Z n =0 (c) n.n!

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

~
(l + 1 − k )n Zn untuk harga F kita dapat menderetkannya sebagai berikut
1F1( Z) = ∑
n =0 ( 2l + 2) n n!
1F1[(l + 1 − k ) : 2l + 2 : 2γr ]
untuk merubah fungsi U (r ) kita pergunakan R(r ) = U (r )
r (a ) 0 (2γr ) 0 (a )1 (2γr )1 (a ) 2 (2 γr ) 2 (a ) 3 (2 γr ) 3
= + + +
U (2γr ) (c) 0 0! (c)11! (c) 2 2! (c) 3 3!
R (r ) → R( 2γr ) =
r
= 1 + (l + 1 − k) 2γr + (l + 1 − k)(l + 1 − k + 1) (2γr) (l + 1 − k)(l + 1 − k + 1)(l + 1 − k + 2)
2
+
1 l+1 −γr 2l + 2 1! (2l + 2)(2l + 3) 2! (2l + 2)(2l + 3)(2l + 4)
= C. .r , e F ( 2γr )
r (2γr)3 (l + 1 − k)(l + 1 − k + 1)(l + 1 − k + 2)(l + 1 − k + 3) (2γr)4
+
3! (2l + 2)(2l + 3)(2l + 4)(2l + 5) 4!
= C.r l , e −γr F (2γr )
sehingga untuk menentukan harga F kita dapat
n=k l nr mensubtitusikannya ke dalam deret. Oleh karena itu bu parmi
solution ini saya sebut cara subtitusi ke deret.
k=4 0 3
Dari bu parmi solution diatas kita dapat menentukan
1 2 persamaan untuk Rnl yaitu :
2 1 Rnl = N nl r l e −γ nr F (−nr ;2l + 2;2γ n r )
3 0 khusus untuk bu parmi solution (solusi dengan subtitusi)
karena menggunakan system satuan yang berbeda harus ada
Supaya deret tertentu → finite
konversi untuk harga r. harga r pada bu parmi akan sama
a = - nr dengan harga r yang lain (dengan gamma solution dan
polinom Laguerre) jika dibagi dengan sebuah konstanta a0 .
l +1 − k = − n r Jika r untuk solusi fungsi gamma dan polinom Lguerre kita
k = nr + l + 1 beri symbol `r maka harga r dan γ n r mempunyai harga
`r `r
di mana: r= dan γ n r =
a0 na0
K = bilangan kuantum utama
K=n
contoh :
n r = kuantum radial
menghitung R10
l = kuantum orgital Rnl = N nl r l e−γ n r F (nr ;2l + 2;2γ n r )
n=1→K R10 = N10 r 0 e −γ 1r F (1 − (1 + 0);2(0) + 2;2γ 1r )
R10 (r ) = 2(a0 ) r 0 e −γ 1r F (1 − (1 + 0);2(0) + 2;2γ 1r )
−3 / 2
n=2→L
R10 (r ) = 2(a0 ) e −γ1r F (1 − (1 + 0);2(0) + 2;2γ 1r )
−3 / 2
n=3→M
sekarang kita akan mencoba mengitung

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

F (1 − (1 + 0);2(0 ) + 2;2γ 1r ) ⎛1⎞

3/ 2
1 −
2
`r ⎛ `r ⎞
R20 = ⎜⎜ ⎟⎟ .e a0
⎜⎜1 − ⎟⎟
F (0;2;2γ 1r ) ⎝ a0 ⎠ 2 2 ⎝ 2a0 ⎠ atau dapat ditulis
(a ) 0 (2 γr ) 0 (a )1 ( 2 γr )1 (a ) 2 (2 γr ) 2 (a ) 3 (2 γr ) 3 3/ 2 2
+ + + ⎛1⎞ 1 − a 0 `r ⎛ `r ⎞
(c) 0 0! (c)11! (c) 2 2! (c) 3 3!
R20 = ⎜⎜ ⎟⎟ .e ⎜⎜ 2 − ⎟⎟
⎝ a0 ⎠ 2 2 ⎝ a0 ⎠
= 1+ (l +1− k) 2γr + (l +1 − k)(l +1− k +1) (2γr) (l + 1 − k)(l + 1 − k + 1)(l + 1 − k + 2)
2
+
2l + 2 1! (2l + 2)(2l + 3) 2! (2l + 2)(2l + 3)(2l + 4) sekarang kita akan menghitung R21
(2γr)3 (l + 1 − k)(l + 1 − k + 1)(l + 1 − k + 2)(l + 1 − k + 3) (2γr)4
3!
+
(2l + 2)(2l + 3)(2l + 4)(2l + 5) 4!
Rnl = N nl r l e −γ nr F (−nr ;2l + 2;2γ n r )
R21 = N 21r 1e −γ 2r F (2 − (1 + 1);2(1) + 2;2γ 2 r )
=1+ (0 +1−1) 2γr + (vanish) (deret ke-2 = 0)=1
2(0) + 2 1! `r −γ 2r
R21 = N 21. e F (0;3;2γ 2 r )
karena suku didepannya berharga 0 a0
sehingga persamaanya menjadi: 1
R10 (r ) = 2(a0 )
−3 / 2 − γ 1r
e 1
R21 = (a0 )−3 / 2 `r e −γ 2r F (0;3;2γ 2 r )
2 6 a0
`r `r dengan cara yang sama
dimana γ n r = dan r = sekarang kita akan mencoba mengitung
na0 a0 F (0;3;2γ 2 r )
R10 (r ) = 2(a0 )
−3 / 2
.e −`r / ao
= 1 + (1 + 1 − 2) 2γ 2 r = 0(vanish)
sekarang kita akan menghitung R20 2.1 + 2 1!
l −γ nr
Rnl = N nl r e F (−nr ;2l + 2;2γ n r ) = 1

R20 = N 20 r 0 e −γ 2r F (2 − (0 + 1);2(0) + 2;2γ 2 r ) = 1+ −1 2γr + (vanish) =1−γ r ; γ n r = `r

n
2 na0
R20 = N 20 .e −γ 2r F (1;2;2γ 2 r )
3/ 2 maka γ r = `r
⎛1⎞ 1 −γ 2r 2
2 a0
R20 = ⎜⎜ ⎟⎟ .e F (1;2;2γ 2 r )
⎝ a0 ⎠ 2 2
sekarang kita akan mencoba mengitung 1 ⎛ ⎞
R21 (r ) = (a0 )−3 / 2 ⎜⎜ `r ⎟⎟e −`r / 2a o

F (1;2;2γ 2 r ) 2 6 a
⎝ 0⎠
= 1+ (l +1− k) 2γ 2 r + (l +1− k)(l +1− k +1) (2γr)
2
(l +1− k)(l +1− k +1)(l +1− k + 2) 1.1.5 Solusi Eigen dan Distribusi Probabilitas
+
2l + 2 1! (2l + 2)(2l + 3) 2! (2l + 2)(2l + 3)(2l + 4)
(2γr) 3 (l +1− k)(l +1− k +1)(l +1− k + 2)(l +1− k + 3) (2γr) 4 Dari uraian didepan diperoleh solusi eigen lengkap bagi
+
3! (2l + 2)(2l + 3)(2l + 4)(2l + 5) 4! persamaan (1.5), yaitu
= (deret ke 3 = 0) r
1+
(0 +1− 2) 2γr (1+1− 2)(l +1− k +1) (2γr) 2
2(0) + 2 1!
+
(2l + 2)(2l + 3) 2!
vanish ψ (r ) ≡ ψ nlm ( r,θ ,ϕ ) = Rnl (r )Θ lm (θ )Φ m (ϕ ) (1.49)

= 1+ −1 2γr + (vanish) =1−γ r ; γ n r=

`r maka γ r = `r dengan
n 2
2 na0 2 a0 n = 1,2,3,...

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

l = 0,1,2,3,...,n-1 n=4
m =0, ± 1, ± 2, ± ,... ± l (1.50) l m
ψ nlm (r, θ , ϕ )
0 0
ψ 400 (r, θ , ϕ )
kombinasi ketiga bilangan n, l , m pada ψ nlm mendefinisikan 1 -1
ψ 41−1 (r, θ , ϕ )
suatu keadaan dari atom hydrogen. Mengingat Rnl , Θlm , 0
ψ 410 (r, θ , ϕ )
Φ m merupakan fungsi ternormalisasi, maka ψ nlm juga
ternormalisasi
1
ψ 411 (r, θ , ϕ )
2 -2
ψ 42 −2 (r, θ , ϕ )
(ψ ni li mi ,ψ nlm ) = ∫ ψ n l m *ψ nlm dv = δ nn δ ll δ mm
i i i i i i
-1
ψ 42−1 (r, θ , ϕ )
(1.51) 0
ψ 420 (r, θ , ϕ )
1
ψ 421 (r, θ , ϕ )
hal ini sesuia dengan penafsiran awal bahwa ψ ψ
*

merupakan rapat probabilitas untuk mendapatkan partikel

2
ψ 422 (r, θ , ϕ )
dalam keadaan n, l , m pada posisi (r , θ , ϕ ) . Mengingat
3 -3
ψ 43−3 (r, θ , ϕ )
bentuk (1.28) , fungsi rapat probabilitas dapat diuraikan -2
ψ 43− 2 (r, θ , ϕ )
menjadi bagian radial dan bagian angular.
Karena penulis hanya ditugasi untuk menyelesaikan
-1
ψ 43−1 (r, θ , ϕ )
persamaan Schrodinger saja, maka fungsi rapat probabilitas 0
ψ 430 (r,θ ,ϕ )
dapat anda pelajari sendiri.
1
ψ 431 (r, θ , ϕ )
ψ 432 (r, θ , ϕ )
Contoh Permasalahan 2
1. Untuk bilangan kuantum n = 4, tuliskan fungsi eigen
dengan semua nilai l dan m yang mungkin
3
ψ 433 (r, θ , ϕ )

Penyelesaian Distribusi probabilitas radial. Dari hubungan ortonormalitas

Dari uraian didepan didapatkan bahwa n tertentu terdapat n persamaan (1.45), tampak bahwa probabilitas per satuan
harga l . Untuk n = 4 maka panjang r diberikan oleh:

P (r ) = Rnl r 2
2
l =0,1,2,3 (1.52)

sedangkan untuk l tertentu adalah (2 l +1) harga m. bentuk fungsi probabilitas ini selain bergantung pada jarak
Lengkapnya diberikan dalam fungsi gelombang ψ nlm seperti juga bergantung pada bilangan n dan l . Untuk spesifikasi
tabel berikut: keadaan seringkali digunakan notasi spektroskopik sebagai
berikut:

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

l 0 1 2 3 ... beberapa fungsi Rnl diberikan pada tabel berikut

notasi spektroskopik s p d f ... Tabel 1.1 Fungsi Radial

Untuk mendapatkan gambaran prilaku umum Pnl (r ) kita n l Rnl

gunakan: 1 0 2a o
−3 / 2
e − r / ao
i. rumus rekursi (1.35) dan polinom (1.38) memperlihatkan
bahwa polinom merupakan polinom L(ρ ) , berorde s =
2 0 1/ 2 2 ao
−3 / 2
( 2 − r / a o ) e − r / 2 ao
n- l -1 sehingga L(ρ ) mempunyai s titik nol. 2 1 1/ 2 6 ao
−3 / 2
( r / a o ) e −2 r / a o
ii. Untuk nilai l terbesar ( l =n-1), Pnl (r ) hanya 3 0 1/ 9 3 ao
−3 / 2
( 6 − 4 r / a o + 4 r 2 / 9 a 2 ) e − r / 3 ao
mempunyai satu gelembung. Menurut ungkapan (1.47),
3 1 1/ 9 6 ao
−3 / 2
( 2r / 3a o )( 4 − 2r / 3a o )e − r / 3ao
n −1
⎛ r ⎞ 3 2 1/ 9 30 a o
−3 / 2
( 2 r / 3a o ) 2 e − r / 3ao
Rnn −1 (r ) ∝ ⎜⎜ ⎟⎟ e − r / nao
⎝ na 0 ⎠ Grafik-grafik probabilitas radial Pnl (r ) diberikan oelh
gambar 1.2
2n
⎛ 2r ⎞ −2 r / nao
karena itu, puncak Pnn −1 (r ) ∝ ⎜⎜ ⎟⎟ e terjadi jiak
⎝ na 0 ⎠
2 n −1
dPnn −1 2 2 ⎛ 2 r ⎞⎛ 2 r ⎞
= 2n − ⎜ ⎟⎜ ⎟ e −2 r / nao
dr na 0 na 0 ⎜⎝ na 0 ⎟⎠⎜⎝ na 0 ⎟⎠

dipenuhi oleh

2
r = n ao (1.53)

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

maka probabilitas per satuan panjang untuk mendapatkan

elektron pada jarak r dari inti

4r 2
P (r ) = 3
e − r / nao
a0

karena itu, probabilitas elektron berada pada jarak kurang dari

a0 ,
a
4 0
P (r )dr = 3 ∫ e − 2 r / a0 r 2 dr
a0
∫0
a0 0

a0 a
4 ⎧ a a 0
= 3 ⎨ − 0 e − 2 r / a0 r 2 + 0 ∫ e −2 r / a0 2rdr
a0 ⎩ 2 0
2 0

2
= 1-5 / e

= 0,323

distribusi probabilitas anguler. Dari persamaan (1.49),(1.15)

dan (1.18) diperoleh bagian sudut

Θ lm (θ )Φ m (ϕ ) ≡ Ylm (θ , ϕ ) = 2l + 1 (l − m )! P m (cos θ ) 1 imϕ

e
2 (l + m )!
l
2π
(1.54)

2l + 1 (l − m )! m
Gambar 1.2 Rapat Probabilitas sebagai fungsi jarak
1 imϕ
Ylm = Pl (cos θ ) e
2 (l + m )! 2π
2. Hitung kemungkinan mendapatkan elektron berada pada 2l + 1 (l − m )! m (1.54*)
Ylm = Pl (cos θ )e imϕ
jarak kurang dari jari-jari bohr untuk atom hidrogen pada 4π (l + m )!
keadaan dasar.
Penyelesaian: sekarang kita akan coba menghitung
Fungsi radial keadaan dasar atom hidrogen Y00 , Y10 , Y±11 , Y20
untuk Y00
R10 (r ) ∝ (2a 0 ) e − r / nao
3/ 2

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum
1
⎛d ⎞
2l + 1 (l − m )! m P11 ( x) = (1 − x 2 )1/ 2 ⎜ ⎟ x
Ylm = Pl (cos θ )e imϕ ⎝ dx ⎠
4π (l + m )!
P1 ( x) = (1 − x )
1 2 1/ 2

20 + 1 (0 − 0 )! 0
Y00 = P0 (cos θ )e i 0ϕ
4π (0 + 0 )!
jika x= cos θ , maka persamaan untuk P1 ( cosθ )menjadi
1

1
Y00 = P11 (cos θ ) = (1 − cos2 θ )1 / 2
4π
untuk Y10 P11 (cos θ ) = (sin 2 θ )1 / 2
P11 (cos θ ) = sin θ
2(1) + 1 (1 − 0 )! 0
Y10 = P1 (cos θ )e i 0ϕ
4π (1 + 0 )! sehingga Y11 dapat kita hitung dengan cara
∂
( ) ( )
1
3 1
2.1 + 1 (1 − 1 )! 1
0/2
Y10 = 1 − cos 2 θ cos 2 θ − 1
4π 2 0 0! ∂ cos θ 1 Y11 = P1 (cos θ )e i1ϕ
4π (1 + 1 )!
3
Y10 = cos θ
4π 3
Y11 = (sin θ )e iϕ
akan lebih mudah ketika kita menggunakan simbol x untuk 8π
menggantikan cos θ . Pada akhir penyelesaianya nanti kita
baru mensubtitusikannya lagi. untuk Y1−1 karena pada perumusan pada bagian
Contoh : ⎡m ⎤ ⎛d ⎞
⎡m ⎤
⎛d ⎞ Pl m ( x ) = (1 − x 2 ) ⎡m ⎤ / 2 ⎜ ⎟ Pl ( x )
Pl m ( x) = (1 − x 2 ) ⎡m ⎤ / 2 ⎜ ⎟ Pl ( x) ⎝ dx ⎠
⎝ dx ⎠
m selalu berharga negative, maka pada bagian ini sama
misalnya kita akan menghitung P11 (x ), P20 ( x ), P21 (x ), P22 (x ) dengan Y11 , tetapi pada bagian azimutnya m dapat berharga
rumus umum negatif. Sehingga Y1−1 memiliki
⎡m ⎤
⎛d ⎞ 3
(sin θ )e−iϕ
Pl m ( x) = (1 − x 2 ) ⎡m ⎤ / 2 ⎜ ⎟ Pl ( x) Y1−1 =
⎝ dx ⎠ 8π
penghitungan yang lain :
kita subtitusikan
⎛d ⎞
⎡1⎤ 1
P11 ( x) = (1 − x 2 ) ⎡1⎤ / 2 ⎜ ⎟ P1 ( x) P20 ( x) = (3 x 2 − 1),
⎝ dx ⎠ 2
1 d ⎛1 ⎞
P21 ( x) = (1 − x 2 )1 / 2 ⎜ (3x 2 − 1) ⎟ = 3x 1 − x 2
rumus rodrigues memberikan: 2 dx ⎝ 2 ⎠

P1 ( x) =
1 d
( )' ( x 2 − 1)' = x 1 d ⎛d ⎞
211! dx P22 ( x) = (1 − x 2 ) ⎜ (3x 2 − 1) ⎟ = 3(1 − x 2 )
2 dx ⎝ dx ⎠
dst.

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

Sehingga untuk Y20 Mengingat bentuk eksplisit Φ m , maka rapat probabilitas

2.2 + 1 (2 − 0 )! 0
polar hanya bergantung pada sudut θ .
Y20 = P2 (cos θ )e i 0ϕ
4π (2 + 0 )!
P (θ ,ϕ ) = Y * lm (θ ,ϕ )Ylm (θ ,ϕ ) ∝ Θ* lm (θ )Θ lm (θ ) = P (θ )
karena P20 ( x) = 1 (3 x 2 − 1), maka (1.56)
2

2.2 + 1 (2 − 0 )! ⎛ 1 ⎞ i 0ϕ Gambar-gambar probabilitas angular diberikan dalam diagram

Y20 = ⎜ 3 cos θ − 1⎟e
2

4π (2 + 0 )! ⎝ 2 ⎠ tiga dimensi berikut:

Y20 =
5 1
4π 4
(
3 cos 2 θ − 1 1 )
Y20 =
5
16π
(
3 cos 2 θ − 1 )
dalam penyelesaian yang lain ,yang kita butuhkan adalah

Pl m cos θ dan 1 − cos 2 = sin θ jadi V selalu polinomial

dalam cosθ beberapa fungsi legendre dalam cosθ dituliskan
pada tabel 1.2
fungsi Ylm (θ , ϕ ) disebut fungsi harmonik bola dan
memenuhi ortonormalitas

∫ Y (θ ,ϕ )Y (θ ,ϕ )sin θdθdϕ = δ
li mi lm li l
δm m
i (1.55)

Tabel 1.2 Fungsi Harmonik Bola

1 5
Y00 (θ ,ϕ ) = Y10 (θ ,ϕ ) = (3 cos 2 θ − 1)
4π 16π

Y10 (θ ,ϕ ) =
3
cosθ Y10 (θ ,ϕ ) =
15
sin θ cosθe ±iϕ Gambar 1.3 Representasi permukaan Ylm (θ , ϕ )
4π 8π
3 15 Rapat probabilitas di setiap titik di dalam ruang diperoleh
Y10 (θ ,ϕ ) = cosθe ±iϕ Y10 (θ ,ϕ ) = sin θe ± 2iϕ dari perkalian antara distribusi angular P (θ ) dan distribusi
8π 32π
radial P (r ) . Solusi eigen lainnya adalah nilai eigen yang
diperoleh dari persamaan (1.24) dan (1.35), yaitu energi atom
hidrogen.

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

me1
4 maka
E → En = (1.57)
32π ε 0 h n
2 2 2 E k
+ Ep = E k
+ Ep
3. Hitung: = E
a. Energi kinetic rata-rata
b. Energi potensial rata-rata, electron dalam keadaan =E
dasar dari atom hidrogen. Sehingga
Ep = E − E k

Penyelesaian : me e 4
=− − Ek
Fungsi gelombang keadaan dasar ψ 100 hanya bergantung 32π 2ε 0 h 2
2

pada jari-jari r,
= -13,6 eV – 13,6 eV
1 1
ψ 100 (r,θ ,ϕ ) = e − r / a0 = -27,2 eV
π a0 3/ 2
4. tulislah solusi eigen lengkap untuk notasi spektroskop
Karena itu energi kinetik rata-ratanya 1s, 2s dan 3p
⎛ p ⎞
E k = ∫ψ 100 ⎜⎜ ⎟⎟ψ 100 dv penyelesaian :
⎝ 2m e ⎠ untuk 1s solusi eigennya
1 2
= ∫ψ 100 (− ih∇ )2ψ 100 dv ψ 100 = 3 / 2 e − r / a 0 Y00
2me a0

− h2 1 − r / a0 ⎧ 1 d ⎛ 2 d ⎞ ⎫ − r / a0 2 1
ψ 100 = e −r / a0
= ∫
2me πa 0 3
e ⎨ 2
⎩ r dr
⎜r
⎝ dr
⎟ ⎬e
⎠ ⎭
4πr 2 dr a0
3/ 2
4π
untuk 2s solusi eigennya
− 2h 2 − r / a0 ⎧ d 2 2 d ⎫ − r / a0 2 1 ⎛ r ⎞
me a 0 ∫
= e ⎨ 2 ⎬e ( r dr ) ψ 200 = ⎜ 2 − ⎟⎟e −r / 2 a0 Y00
2 2a0 ⎜⎝
3
⎩ dr r dr ⎭
3/ 2
a0 ⎠

− 2h 2 − r / a0 2 4h 2 ∞ 1 ⎛ r ⎞ 1

me a 0 ∫ ∫
= e r dr + e − r / a0 rdr ψ 200 = ⎜ 2 − ⎟⎟e −r / 2 a0
2 2a0 ⎜⎝ 4π
3/ 2
3 4 a0 ⎠
me a 0 0
untuk 3p solusi eigenya
h2 4h 2
= 3
+ 2
me a 0 me a 0
h2
= 3
me a0
= 13,6 eV
b. Energi total electron keadaan dasar
Ek + E p = E

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

1 r −r / 2 a0 1 ⎛ 1 1 ⎞
ψ 211 = 3/ 2
e Y11
= R⎜ 2 − 2 ⎟ (1.60)
2 6 a0 a ⎜ ⎟
0
λ ⎝ ni nf ⎠
1 r −r / 2 a0 3
ψ 211 = e sin θ .e iϕ
2 6 a0
3/ 2
a 0 8π Dimana
2
1 r −r / 2 a0 m ⎛ e2 ⎞
ψ 210 = 3/ 2
e Y10 R≅ ⎜ ⎟⎟ = 1.097 × 10 7 m −1 (1.61)
2 6 a0 a0 4πh 3 c ⎜⎝ 4πε 0 ⎠
1 r −r / 2 a0 3
ψ 210 = e cos θ
3/ 2
2 6 a0 a0 4π R adalah konstanta Rydberg.Transisi dari ground state (nf=1)
1 r −r / 2 a0 terletak pada ultraviolet yang diketahui sebagai deret lyman.
ψ 21−1 = 3/ 2
e Y1−1 Eksitasi tingkat pertama (nf =2) dalam daerah cahaya tampak
2 6 a0 a0
termasuk dalam deret balmer. Transisi ke nf =3 ( deret
1 r −r / 2 a0 3 paschen) pada daerah infra merah dst.pada suhu ruang
ψ 21−1 = e sin θ .e −iϕ
3/ 2
2 6 a0 a0 8π kebanyakan atom hidrogen terletak pada keadaan dasar, akan
erjadi emisi cahaya, pertama anda harus memompa dari
keadaan dasar ke keadaan eksitasi.
1.1.6 Spektrum Atom Hidrogen

Pada prinsipnya, jika anda mengambil atom hidogen dalam

keadaan tetap ψnlm, itu bisa berada disana selamanya. Jika
anda mengabaikan ( dengan tumbukan atom lain , katakanlah
dengan sinar cahaya) kemudian atom pada tingkat dasar
betransisi ke keadaan dasar yang lain dengan menyerap energi
untuk bergerak ke level di atasnya. Atau dengan memberikan
energi (radiasi elektromagnetik) dan bergerak ke level yang
lebih rendah. Dalam kenyataannya gangguan lain akan selalu
datang ; tansisi (atau disebut “quantum jump”) terjadi tetap
dan hasilya adalah berisi sebuah (photon).
Dimana energinya berbeda untuk energi sepanjang awal dan
akhir:
⎛ 1 1 ⎞
Eγ = Ei − E r = 13.6ev⎜⎜ 2 − 2 ⎟⎟ (1.58)
⎝n i n f ⎠
Sekarang, menurut rumus planck, energi photon proporsional
pada frekuensi ini :
Eγ = hv (1.59)
Dengan panjang gelombang : λ = c/v , jadi

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

TUGAS

FISIKA KUANTUM

ATOM HIDROGEN

081 5 484 939 05

copyright by Jeffry_handhika@plasa.com

Oleh : Jeffry Handhika, S.Si.

S830907011

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com
Tugas Fisika Kuantum Tugas Fisika Kuantum

DAFTAR ISI
WARNING!!!

Pengantar………………………………………… (1)
1.1 Persamaan Scrhodinger atom hydrogen……... (1)
1.2 Pesamaan Azimuth…………………………... (6)
1.3 Persamaan Polar……………………………... (7)
1.4 Persamaan Radial……………………………. (9) POST MODERN READING SYNDROME.
• Cara I
(PolinomLaguerre dan Rumus rodrigues ) (15)
• Cara II
(deret, rekursi dan fungsi gamma) (23)
• Cara III (subtitusi deret)
(bu parmi method) (30)
1.5 Solusi eigen dan distribusi probabilitas...…... (42)
Contoh Permasalahan…………………..………. (43)
1.6 Spektrum Atom hidrogen…………………... (55)

Jeffry_handhika@plasa.com Jeffry_handhika@plasa.com