You are on page 1of 7

Center for Indonesian Medical Student’s Activities

BEM KM FK UNAND
Program Kerja
NADHIRA DANISWARA - LPO 2016-2017

No Rencana kegiatan Latar Belakang Tujuan Sasaran Strategi Pelaksanaan Waktu Indikator keberhasilan Bob Budgeting
ot
1. Upgrading SCOPH  Goals Semua  Menentukan waktu dan tempat Sabtu, 21 Mei  Upgrading dapat 4 Rp
Incredible Time to Mewujudkan SCOPH CIMSA member pelaksanaan. 2016 dilaksanakan 700.000,00
Upgrade Everything UNAND yang mampu SCOPH  Memberikan materi tentang dengan baik
about SCOPH (i-Tunes) mewadahi dan CIMSA SCOPH-IFMSA,SCOPH CIMSA,  Kehadiran
mengembangkan softskill UNAND fokus SCOPH, Comdev in SCOPH member SCOPH
member SCOPH serta batch 2014-  Mengadakan pre-test dan post- 100%
membangun rasa kekeluargaan 2015 test  Peningkatan
antar member SCOPH  Melakukan diskusi dengan hasil pre-test dan
membagi member SCOPH menjadi post test menjadi
Tujuan 6 SWG 80%
 Meningkatkan  Melakukan pembahasan project  Seluruh materi
pengetahuan SCOPH Unand yang telah dapat
member SCOPH dijalankan dan hasil SWG disampaikan
tentang SCOPH- dengan baik
IFMSA,SCOPH  Seluruh project
CIMSA, fokus SCOPH telah
SCOPH, Comdev in dirumuskan
SCOPH
 Mendapatkan
project SCOPH
dalam
kepengurusan
CIMSA UNAND
2016/2017
2. i-Tunes vol.2   Melakukan evaluasi Member  Menentukan waktu dan tempat Akhir  100% member 4 Rp
kepengurusan SCOPH batch pelaksanaan kepengurusan SCOPH batch 1.500.000,00
SCOPH 2016/2017 2014, 2015,  Mengadakan LPJ dari LPC 2016/2017 2015 dan 2016
 Meningkatkan dan 2016 kepengurusan 2016/2017 hadir
partisipasi member  Melakukan pemilihan LPO  100% LPJ LPC
SCOPH untuk dipresentasikan
menentukan LPO  100% member
selanjutnya yang hadir
 Bonding antar berpartisipasi
member SCOPH aktif selama
acara
berlangsung
2. Diabetes Sustainable  Terjadi peningkatan Goals Mayarakat di • Intervensi  Bekrja sama 5 Rp
penderita diabetes Di RT X pada Maret 2017 RT X Deskripsi Kegiatan pertama : 17 dengan minimal 7.000.000,00
terhitung sejak 2007 terjadi peningkatan sebanyak 15 1. Intervensi Pertama September 1 dosen dalam
(1-2%) hingga 2013 pengetahuan dan orang Seluruh warga RT X dinilai 2016 training
(2-3%) kegiatan aktif preventif pengetahuannya mengenai • Intervensi pembuatan
(Riskesdas, 2007) diabetes melalui kader kedua : 1 kuisioner, SPSS,
diabetes melalui kuesioner dan
yang beranggotakan 15 Oktober 2016 dan validasi
dilakukan pemeriksaan fisik umum
 Terjai peningkatan orang kuisioner
kasus DM secara Dari kegiatan ini, akan ditentukan • Intervensi  Terlaksana SWG
signifikan dari 786 Tujuan 15 orang kader “Agen Diabetes” ketiga : 15 pembuatan
kasus menjadi 2436  Meningkatkan soft yang memiliki partisipasi aktif di Oktober 2016 kuisioner
kasus pada tingkat skill member SCOPH lingkungan RT X dan bersedia • Intervensi  Terlaksana
puskesmas Kota dan SCORE dalam training
Padang (Laporan mengikuti rangkaian project ini keempat : 22
komunikasi efektif pembuatan
Tahunan Dinkes  Meningkatkan 2. Intervensi Kedua Oktober 2016 kuisioner dan
Padang, 2014) kemampuan SCOPH-SCORE CIMSA UNAND • Intervensi SPSS masing-
penelitian melakukan edukasi preventif kelima : 26 masing minimal
menggunakan diabetes dari segi gizi bersama ahli November 1x
kuisioner bagi gizi 2016  Mendapatkan 15
member SCORE dan Pre- Test dan Post-tes tentang gizi orang yang
SCOPH menjadi sasaran
diabetes
 Meningkatkan dalam rangkaian
kesadaran 3. Intervensi Ketiga kegiatan project
masyarakat tentang SCOPH-SCORE CIMSA UNAND sekaligus
Diabetes Mellitus melakukan eksperimen bersama menjadi kader
melalui penyuluhan 15 calon kader mengenai kondisi yang memiliki
dan eksperimen kesehatan penderita diabetes pengetahuan
sederhana dan
dalam bentuk alat peraga
 Menggunakan hasil penyelenggara
Pre-Test dan Post-test tentang
penelitian sebaga kegiatan aktif
basis pembuatan kondisi kesehatan penderita preventif
sistem diabetes diabetes
berkelanjutan Eksperimen mengenai kondisi
upaya preventif kesehatan penderita diabetes
diabetes 4. Intervensi Keempat
 Melakukan upaya SCOPH-SCORE CIMSA UNAND
promosi dan
melakukan edukasi preventif
prevensi kepada
seluruh warga RT X diabetes dari olahraga bersama
yang berisiko narasumber
Diabetes Mellitus Pre- Test dan Posttest tentang
preventif diabetes dari segi
olahraga
Penjelasan usaha preventif
diabetes dari segi olahraga
5. Intervensi Kelima
SCOPH-SCORE CIMSA UNAND
melakukan penjelasan mengenai
sistem Agen Diabetes yang
diterapkan kepada 15 orang
sasaran.
Sistem yang diberikan berupa
upaya promosi dan prevensi
diabetes oleh Agen Diabetes
dengan mengadakan kegiatan
aktif preventif agar meningkatnya
pengetahuan masyarakat RT X
akan diabetes.

Metode Assessment
Data sekunder:
1. Data Riskesdas pada tahun 2007
dan2014 terkait Kejadian Diabetes
di Berbagai Provinsi
2. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan
Kota Padang 2014
Data primer:
1. Berkonsultasi dengan Dinkes
terkait daerah di Kota Padang
dengan penderita DM yang tinggi.
2. Melihat rekam medis di RSUP M.
Djamil Padang terkait dominasi
tempat tinggal pasien yang
melakukan pemeriksaan diabetes
Metode evaluasi
• Internal
Melakukan rapat evaluasi internal
kepanitiaan
• Evaluasi materi
1. Feedback dari dosen ahli dan
narasumber
2. Pre test dan post test setiap
intervensi
3. Feedback dari sasaran setiap
intervensi
• Evaluasi pelaksanaan project
Feedback oleh peserta dan
stakeholder
 Follow up terhadap sistem yang
dilakukan minimal sebulan sekali
sampai Maret 2017

Manfaat Project
Dengan project ini, diharapkan 15 orang
kader Agen Diabetes ini dapat mewujudkan
upaya aktif preventif dari Diabetes terhadap
lingkungan sekitarnya. Kemudian, dengan
diterapkannya upaya tersebut diharapkan RT
X menjadi model lingkungan bebas diabetes

Kerjasama Eksternal
• Terjalinnya kerjasama SCOPH-
SCORE CIMSA UNAND dan RT X
sehingga keberlanjutan dari sistem
Agen Diabetes ini dapat
diterapkan pada masyarakat RT X
• Bekerjasama dengan Persadia dari
segi materi dan dukungan kepada
Agen Diabetes dalam upaya aktif
preventif Diabetes di RT X

3 Spirit of Social Care to  Dari 10.2 juta laki- Goals Anak laki-laki Deskripsi Project Desember 2016  Seluruh peserta 5 Rp
Improve the Number of laki (>= 15 Terwujudnya Nagari X sebagai di Nagari X • Project diadakan di Nagari X di sirkumsisi telah 12.000.000,00
Great Things (SPRING) tahun)yang nagari yang memiliki kesadaran Sumatera Barat mendapatkan
merupakan polupasi kesehatan kelamin dengan Sasaran project ini 55 anak laki-laki di Nagari anamnesis dan
non-Muslim, melakukan sirkumsisi pada X inform consent
terdapat diantaranya seluruh anak laki-laki usia Metode Assessment dari panitia
2.5 juta laki-laki yang sekolah Data sekunder  Dapat melakukan
telah sirkumsisi. • Data WHO pada tahun 2007 sirkumsisi
 Di Indonesia, usia Tujuan terkait Tren Dunia tentang terhadap 60 orang
rata-rata sirkumsisi Sirkumsisi pada Laki-Laki anak
5-18 tahun  Meningkatkan soft Data primer  100% member
(WHO,2007) skill member SCOPH • Berkonsultasi dengan Dinkes 2014 menjadi
dalam komunikasi terkait wilayah di Sumbar yang operator
efektif dan teknik masih sedikit melakukan sirkumsisi sirkumsisi
sirkumsisi • Melakukan assessment bersama  100% member
 Meningkatkan dengan stakeholder di Nagari X 2015 menjadi co-
kualitas kesehatan terkait jumlah anak laki-laki yang operator
masyarakat dari belum disirkumsisi sirkumsisi
segi kesehatan alat Metode Evaluasi  Seluruh peserta
kelamin laki-laki • Internal sirkumsisi
Melakukan rapat evaluasi internal terfollow up dalam
kepanitiaan satu minggu pasca
• Evaluasi materi sirkumsisi sirkumsisi
1. Pre test dan post test pada setiap 
tentiren
2. Evaluasi panitia setelah
pelaksanaan kegiatan
• Evaluasi pelaksanaan project
Feedback oleh stakeholder
Feedback dari peserta sirkumsisi dalam
waktu seminggu setelah sirkumsisi

Dampak Project
Diharapkan dengan dilaksanakannya project
ini pada Nagari X, diharapkan masyarakat
memiliki kesadaran untuk melakukan
sirkumsisi pada anak laki-laki sejak usia
sekolah demi terwujudnya Nagari X yang
sehat.

Manfaat project
 Project ini dapat meningkatkan
softskills member SCOPH,
terutama dalam komunikasi efektif
dan teknik sirkumsisi.
 Meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan
sirkumsisi terlepas dari kendala
biaya atau pendidikan orang tua
sehingga dapat mencegah dari
penularan penyakit kelamin.

Kerjasama eksternal
• Terjalinnya kerjasama antara
Nagari X dan SCOPH CIMSA
UNAND sehingga terlaksananya
project ini dengan baik dan
memunculkan kesadaran
masyarakat Nagari X tentang
pentingnya menjaga kebersihan
alat kelamin
• Bekerjasama dengan Dinkes
Sumbar terkait penentuan sasaran
dan dukungan agar terlaksananya
project ini

4. SCOPH Increasing  Pertumbuhan dan Goals Komunitas X Deskripsi Kegiatan  Menemukan 4 Rp


Motoric Development for perkembangan Terwujudnya komunitas X pada pada  Melakukan assessment komunitas Februari 2017 komunitas 4.000.000,00
Moms (SMURFS) mengalami Kelurahan Y di Kota Padang kelurahan Y dengan angka balita yang tinggi s.d … dengan angka
peningkatan yang yang dapat berperan aktif serta di Kota  Memilih komunitas yang menjadi balita yang tinggi
pesat pada usia 0-5 mandiri dalam perkembangan Padang sasaran comdev SMURFS  Didapatkannya
tahun. Oleh karena motorik anak-anak balita  Melakukan assessment terhadap masalah
itu, masa tersebut komunitas untuk menentukan perkembangan
disebut fase “Golden Tujuan masalah dan member prioritas motorik balita
Age”.  Meningkatkan soft masalah terkait perkembangan dan
 Pertumbuhan skill member SCOPH motorik balita penyebabnya
merupakan untuk melakukan  Menentukan penyebab masalah pada komunitas
perubahan yang komunikasi efektif perkembangan motorik balita tersebut
bersifat terukur, tentang pada komunitas  Terlaksananya
sedangkan perkembangan  Melakukan perencanaan bonding bonding dan
perkembangan balita dan implementasi implementasi
terjadi secara  Memandirikan  Melakukan bonding kepada awal pada
simultan dengan komunitas untuk komunitas tersebutmulai dari komunitas
pertumbuhan mengawasi sendiri stakeholder, tenaga kesehatan, terkait
Sumber: Sari Pediatri perkembangan dan keluarga. perkembangan
2003 motorik anak-anak  Melakukan implementasi kepada motorik balita
 Upaya Kesehatan di bawah 5 tahun komunitas berupa pemicuan,
Bersumber  Tercapainya seluruh penyuluhan, ataupun konsultasi
Masyarakat (UKBM) perkembangan dengan ahli bidang
motorik balita pada  Melakukan evaluasi dengan
merupakan salah
komunitas tersebut menilai perkembangan motorik
satu sarana
berdasar usia balita di komunitas
kesehatan dengan
tersebut
konsep Metode Assessment
pemberdayaan • Data sekunder:
masyarakat berupa 1. Data Profil Kesehatan Kota Padang
Pos Kesehatan tahun 2014 terkait jumlah sarana
Kelurahan yang kesehatan pada tingkat kelurahan
tersebar dalam 104 (Poskeskel)
2. Data Profil Kesehatan Kota
kelurahan di Kota
Padang tahun 2014 terkait strata
Padang Posyandu di Kota Padang
 Sejak tahun 2012, Data primer:
tidak terdapat 1. Berkonsultasi dengan Dinkes
penambahan jumlah terkait UKBM di Kota Padang.
Poskeskel di Kota 2. Berkonsultasi dengan Bagian Anak
Padang. RSUP Dr.M.Djamil terkait
perkembangan motorik anak di
 Tidak meratanya Kota Padang
strata posyandu di Metode Evaluasi
Kota Padang untuk • Internal
melayani kebutuhan Melakukan rapat evaluasi internal
kesehatan kelurahan kepanitiaan
setempat. • Evaluasi pada setiap kunjungan
1. Feedback dari stakeholder
Sumber: Profil
2. Evaluasi panitia setelah
Kesehatan Kota pelaksanaan kegiatan
Padang 2014 Manfaat
Diharapkan dengan dilaksanakannya comdev
ini, komunitas di Kelurahan Y dapat berperan
aktif dan mandiri dalam mengawasi
perkembangan motorik balita sehingga
tercapainya Golden Period pada usia 0-5
tahun

Kerjasama Eksternal
• Diharapkan dengan terlaksananya
comdev ini, SCOPH CIMSA UNAND
dapat bekerjasama baik dengan
komunitas di Kelurahan Y
• Bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan kota Padang terkait
peningkatan dari sarana dan
prasarana kesehatan pada
komunitas agar manfaat project
berjalan komprhensif dengan
program pemerintah

5.    
6.

7.

8.

9.

10.

You might also like