You are on page 1of 4

INTERPRESTASI RESISTIVITAS BATUAN UNTUK

MENENTUKAN KETERDAPATAN AIR TANAH DI


GUNUNG LUMPUR BANGKALAN

Ilham Wahyudi
Fakultas Teknik Geologi Universitas Mulawarman
ilhamwewahyudi@gmail.com

Abstrak
Gunung Lumpur Bangkalan merupakan gunung lumpur yang masih aktif yang terletak di Desa Katal Barat,
Kabupaten Bangkalan, Madura. Gunung Lumpur Bangkalan merupakan potensi pariwisata, mengingat kondisi dari
gunung lumpur ini yang semakin meluas dan membesar, pengelolaan pariwisata yang baik membutuhkan sumber air
disekitar objek pariwisata. Survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei geolistrik resistivitas yang
merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk menginterpretasi bawah permukaan tanah untuk
mendapatkan anomali dengan menggunakan konsep fisika berupa sifat listrik batuan dan tanpa merusak material-
material tersebut. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan yang berada di gunung lumpur Bujhel Tasek Laki
dan Bujhel Tasek Bini yang kemudian diinterpretasi dan dianalisa setelah dilakukan pemodelan dengan software
Res2dinv. Berdasarkan hasil analisa dikedua lintasan menunjukkan bahwa kedua titik tersebut memiliki resistivitas
rendah berkisar 0,8 Ωm – 7 Ωm pada kedalaman 2,50m hingga 26,9 m yang merupakan jenis akuifer dangkal.
Kata Kunci: Gunung Lumpur, Litologi Batua, Resistivitas, Litologi Batuan
Abstract

Gunung Lumpur Bangkalan is an active mud volcano located in Katal Barat Village, Bangkalan District,
Madura. Bangkalan Mud volcano is a tourism potential, considering the condition of this mud volcano is
increasingly widespread and enlarged, good tourism management requires a source of water around the object of
tourism. The survey used in this study is a resistivity geoelectricity survey which is one of the geophysical methods
used to interpret subsurface soil to obtain anomaly by using physics concept in the form of electrical properties of
rock and without damaging the materials. Data were collected on two tracks in Bujhel Tasek Laki and Bujhel Tasek
Bini mud volcanoes which were then interpreted and analyzed after modeling with Res2dinv software. Based on the
analysis results in both paths showed that both points have low resistivity ranged from 0.8 Ωm - 7 Ωm at a depth of
2.50m to 26.9 m which is a kind of shallow aquifer.

PENDAHULUAN diestimasi. Kondisi sifat-sifat listrik bawah


permukaan ini berhubungan dengan bermacam
Gunung Lumpur Bangkalan merupakan parameter geologi seperti : jenis mineral,
gunung lumpur aktif yang keadaannya berpotensi porositas, kandungan air dan derajat kejenuhan
sebagai tempat objek wisata. Pengelolaan air didalam batuan (Telford et. Al, 1990; Loke,
pariwisata yang baik membutuhkan sumber air 1999)
disekitar objek wisata tersebut.
METODOLOGI
Untuk memastikan keterdapatan air tanah di
daerah Gunung lumpur bangkalan perlu
dilakukannya penyelidikan. Sehingga pihak Dalam penelitian ini menggunakan metoda
pengelola dapat melakukan ataupun mencegah geolistrik tahanan jenis (resistivitas) dengan
dari kegiatan pengambilan air tanah didaerah konfigurasi Wenner Alpha. Data yang diperoleh
tersebut. Salah satu metoda yang digunakan dari metode geolistrik tahanan jenis kemudian
dalam ekplorasi bawah permukaan adalah dilakukan pengolahan data berdasarkan
metoda geofisika. Pemanfaatan metoda geofisika pengolahan data masing-masing software,
untuk ekplorasi bawah permukaan dilakukan setelah itu dilakukan interpretasi dan analisa data
untuk mendapatkan gambaran secara kuantitatif dari hasil pengolahan data geolistrik tahanan
dan kualitatif kondisi bawah permukaan sesuai jenis. Sedangkan hasil akhir dari metode tersebut
dengan sifat fisika yang digunakan dalam metode bias mengetahui resitivitas dan litologi batuan di
terkait. bawah permukaan Gunung Lumpur Bangkalan.

Metoda geolistik digunakan untuk Metode Pengumpulan Data


menentukan distribusi sifat-sifat listrik medium
bawah permukaan. Dari pengukuran ini, kondisi Pengambilan data geolistrik tahanan jenis
sifat-sifat listrik bawah permukaan dapat dilakukan dengan mengukur tahanan jenis

1
batuan. Penyelidikan yang digunakan adalah Laki dengan posisi 6o 59’
jenis mapping (secara horisontal). Pengambilan 31,57” – 6o 59’ 35,20” LS dan
data mapping menggunakan konfigurasi Wenner 112o 58’ 10,84” – 112o 58’
Alpha dengan tiap spasi awal 10 meter dengan 09,35” BT.
panjang tiap lintasan 150 meter.
Resistivitas Semu
Proses pengambilan data pada metode
mapping dengan menggunakan konfigurasi
Proses data resistivitas yang telah dilakukan
Wenner Alpha dengan panjang tiap lintasan 150
selanjutnya digunakan unuk mengidentifikasi
meter bentangan AB antara 10 meter (spasi
struktur litologi batuan yang berada dibawah
elektroda).
permukaan gunung lumpur Bangkalan. Selain itu
Data geolistrik mapping yang telah juga untuk mengetahui pola sebaran dari gunung
diperoleh dilapangan diolah dengan lumpur dengan melihat nilai resistivitas
menggunakan software Ms. Excel 2010 untuk semunya. Nilai resistivitas semu disini
menghitung nilai resistivitasnya dan software merupakan representasi dari resistivitas suatu
Res2Dinv untuk mendapatkan data struktur medium fiktif homogeny yang ekuivalen dengan
bawah permukaan sehhingga memberikan data 2 medium berlapis yang diteliti. Nilai R (resistansi)
dimensi sebaran nilai resistivitas pada titik-titik yang terukur bukan merupakan resistansi untuk
pengukuran yang telah menjadi target poin. satu lapisan terutama untuk range elektroda yang
lebar, sehingga nilai yang terukur nilainya
Metode Analisis Data
bervaiasi. Bervariasinya nilai resistansi pada tiap
Analisa dan interpretasi data geolistrik pengukuran dipengaruhi oleh lapisan-lapisan
dilakukan dengan analisa dan interpretasi dibumi. Lapisan-lapisan dibumi tersusun oleh
mapping dua dimensi. Analisa dan Interpretasi 2 nilai konduktivitas yang berbeda, semakin besar
didemnsi mapping memberikan gambaran nilai konduktifitas maka semakin rendah nilai
sebaran nilai resistivitas dengan bentuk tampilan resistivitasnya begitupun sebaliknnya. Hal ini
menyerupai pemetaan. Informasi yang diperoleh berarti semakin besar nilai dari resistivitas suatu
adalah nilai resistivitas secara merata diarea batuan maka semakin sulit batuan dalam
lumpur dengan ketebalan lapisan tanah yang menghantarkan arus listik.
diduga 20-30 meter.
Tabel 1. Resistivitas dari batuan dan bijih
mineral (ohm-meter)(milter,2003)
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gunung lumpur bangkalan memiliki 2


gunung lumpur yaitu Gunung lumpur Bujhel
Tasek Laki maupun Bujhel Tasek bini. Bujhel
tasek laki memiliki bentuk kerucut seperti
gunung api dengan tinggi mencapai 10-15 meter.
Sedangkan Bujhel Tasek Bini membentuk
sebuah kolam lumpur (salses) dengan lebar
kolam 12 meter. Semburan kedua gunung
lumpur termasuk kecil dan memiliki suhu yang
rendah.

Metoda geofisika yang digunakan untuk


mengidentifikasi bawah permukaan gunung
lumpur adalah metofe geolistrik resistivitas.
Penelitian dilakukan dengan mengambil 2 line
(garis) dengan panjang masing-masing line 150
meter. Dengan posisi :
1. Line 1 : berada di sebelah timur
dari gunung lumpur Bujhel
Tasek Bini dengan posisi 6o 59’
40,31” - 6o 59’ 43,34” LS dan Interpretasi Kualitatif
112o 58’ 23,56” - 112o 58’
21,35” BT. Dilakukan dengan cara membaca pola
2. Line 2 : berada di sebelah barat anomaly resistivitas atau tahanan jenis yang
gunung lumpur Bujhel Tasek selanjutnya dihubungkan dengan table nilai

2
resistivitas batuan, sehingga dapat mengetahui
gambaran struktur geologi bawah permukaan
daerah penelitian.
Pada lintasan 1 (panjang lintasan 150
meter berada disebelah timur dari gunung Gambar 2 Model penampang 2D lintasan 2
lumpur Bujhel Tasek Bini) hasilnya setelah
Tabel 3 Hasil Interpretasi litologi pada lintasan 1
dikorelasi dengan data geologi daerah penelitian
(Sumber acuan : Telford 1990; Loke, 2004)
yaitu diduga terdiri atas : batu kapur yang
mengandung air asin, lempung, pasir, dan air
tanah. Nilai
Pada lintasan 2 diduga bahwa kandungan No Skala Jenis
batuannya tidak jaug berbeda dengan lintasan 1. Tahanan
Batuan/Mat
Dari peta penampang bawah pemukaan dapat Warna Jenis (Ωm) erial
ditafsirkan bahwa terdapat beberapa batuan
terdiri atas lempung, batupasir, batu kapur yang
Air tanah,
mengandung air asin dan pirit 1 - 0,867 – 1,40
magnetite,
.
Interpretasi Kuantitatif pirit,pasir,
lempung
Analisis penampang pola anomali Air tanah,
resistivitas sepanjang lintasan yang telah 2 - 1,41 – 1,65
magnetite,
ditentukan. .
pirit,pasir,
lempung
Pasir,
3 - 1,66 – 3 lempung,
.
batu kapur
Gambar 1 Model penampang 2D lintasan 1 yang
mengandung
Tabel 2 Hasil Interpretasi litologi pada lintasan 1 air asin
(Sumber acuan : Telford 1990; Loke, 2004)
Dari hasil konservasi kedua lintasan
menggunakan software Res2dinv diperoleh 3
Nilai
No Skala Jenis gambar. Gambar pertama adalah gambar yang
Tahanan menunjukkan hasil model data yang terukur di
Batuan/Mat
Warna Jenis (Ωm) erial lapangan. Gambar kedua merupakan hasil dari
model yang dibuat oleh software yang diperoleh
dari hasil perhitungan untuk mendekati bentuk
Air tanah, dari model pertama. Sedangkan gambar yang
1 - 0,990 - 1,71
magnetite, ketiga adalah hasil inversi dari gambar kedua,
.
pirit, dengan nilai error yang merupakan perbedaan
dari gambar pertama dan gambar kedua.
pasir
Semakin kecil nilai error yang dihasilkan maka
Pasir, data yang diperoleh semakin mendekati model
2 - 1,72 - 2,96
lempung, struktur bawah permukaan yang sebenarnya.
.
batu kapur
yang Pada penelitian ini kedalaman yang
mengandung berhasil teridentifikasi mencapai 26,9 meter pada
lintasan 1 dan 2. Dari kedua lintasan nilai error
air asin
yang dihasilkan dibawah 10% yang idealnya
Batu pasir, dikatakan mendekati keadaan sebenarnya.
3 - 2,97 – 7 lempung,
. Dari kedua lintasan menunjukkan nilai
lempung
pasiran, batu tahanan jenis yang relative rendah jika kita
kapur yang melihat pada Tabel 1, dan juga table interpretasi
acuan Telford 1990 dan Loke,2004. yaitu 0,8
mengandung Ωm – 7 Ωm. Pada keadaan restivitas rendah ini
air asin batuan yang diperkirakan berfungsi sebagai

3
akuifer dangkal dan pada daerah penilitian
memiliki kedalaman 2,50m hingga 26,9 m.

KESIMPULAN
Berdasarkan penarikan asumsi dapat
disimpulkan bahwa lapisan batuan pada Gunung
Lumpur Bangkalan pada kedalaman 2,50m hingga
26,9 m dengan nilai ketahanan jenis <20 Ωm yang
mengindikasikan batuan dengan resistivitas
rendah. Lapisan ini dapat mengandung air dan
membentuk akuifer-akuifer dangkal dekat
dengan permukaan dan mengandung air asin
dibuktikan dengan litologi batu kapur yang
mengandung air asin sehingga tidak layak
konsumsi pada kedalaman ini.

DAFTAR PUSTAKA
Telford, M. W., Gerdart, L. P., Sheriff, R. E,
Keys, D. A. 1990. Applied Geophysics.
USA: Cambrige University Press.

Hurun, Nurisyadzatul. 1990. ANALISIS DATA


GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK
PEMODELAN STRUKTUR GEOLOGI
BAWAH PERMUKAAN GUNUNG
LUMPUR BANGKALAN. Malang:
Fakultas Sains Dan Teknologi.
Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim

Loke, M. H.. 1990. Electrical Imaging Surveys


for Environmental and Engineering
Studies.

You might also like