Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 Juta
orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk
mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun
sekolah agama dari berbagai tindakan.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit
Data penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) terkait Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat
Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan saja maka ada 5 juta kader kesehatan
yang dapat membantu terlaksananya dua strategi utama Departemen Kesehatan Berdasarkan
hasil pengumpulan data oleh mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjungkarang pada tanggal
21-24 Mei 2011, tentang penyakit yang dialami dalam tiga bulan terakhir terhadap anak usia
sekolah dasar diperoleh hasil sebagai berikut panas, batuk, pilek 47 anak (46,53%),
diare/mencret 18 anak (17,82%), panas 10 anak (9,90%), sakit gigi 5 anak (4,95%), sakit kulit
5 anak (4,95%), kurang gizi 3 anak (2,97%), lain-lain (1,98%), dan tidak ada keluhan 11anak
(10,89%).
Berdasarkan perilaku kebiasaan jajan di sekolah maupun di rumah terhadap anak usia
sekolah didapatkan hasil sebagai berikut sering/hampir setiap hari 82 anak(81,18%),
pernah/sekali-kali 17 anak(16,83%), dan tidak pernah 2 anak (1,98%)
Berdasarkan hasil pengumpulan data oleh mahasiswa Politeknik Kesehatan
Tanjungkarang pada tanggal 21-24 Mei 2011, tentang kebiasaan mencuci tangan
sebelum/setelah makan, buang air dan bermain terhadap anak usia sekolah dasar diperoleh
hasil sebagai berikut tidak pernah 8 anak (7,92%), pernah/sekali-kali 45 anak (44,55), dan
sering/hampir setiap hari 48 anak (47,52%).
Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS
disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan di
sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang
berwawasan kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa
Masyarakat sekolah mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan,
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi
apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan mereka.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan siswa/i dapat memahami dan mengaplikasikan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari terutama kebersihan tangan.
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini siswa/i dapat :
a. Menyebutkan pengertian cuci tangan yang benar
b. Menyebutkan alasan harus mencuci tangan yang benar
c. Menyebutkan waktu harus mencuci tangan yang benar
d. Menyebutkan cara cuci tangan yang benar
e. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan yang benar
f. Mempraktekkan cara cuci tangan yang benar
g. Pelaksanaan Kegiataan.
BAB II
ISI MATERI
1. Pengertian Cuci Tangan yang Benar
Cuci tangan yang benar adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman
2. Alasan harus mencuci tangan yang benar dengan sabun
1) Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman
2) Kotorsn dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran
masih tertinggal di tangan
3) Air kotor banyak menndung kuman dan bakteri penynga
3. Waktu harus mencuci tangan yang benar
1) Sebelum dan setelah makan
2) Sebelum memegang tangan
3) Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari kedalam mulut
4) Setelah bain dan berolahraga
5) Setelah buang air kecil dan Besar
6) Setelah buang sampah/ingus
7) Setelah menyentuh hewan peliharaan
8) Sebelum mengobati luka
4. Cara cuci tangan yang benar
1) Basahkan rata permukaan kedua telapak tangan dengan air mengalir
2) Sabunkan sampai berbuih
3) Usapkan kedua telapak tangan hingga sabun bener-bener rata ke seluruh telapak tangan.
4) Ratakan Sabun keselah jari
5) Bersihkan kuku jari dengan cara menggaruk-garuk jari ketelapak tangan
6) Bilas tangan dengan air mengalir hingga hilang semua sabun
7) Akhir keringkan tangan menggunakan lap tangan
5. Penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
1) Diare atau mencret
2) Infeksi cacing
3) Infeksi mata
4) Penyakit kulit
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
6. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. 100% siswa-siswi hadir
b. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta berperan aktif selama pertemuan
3. Evaluasi hasil
a. Siswa-siswi mampu menyebutkan pengertian mencuci tangnan yang benar
b. Siswa-siswi mampu menyebutkan alasan harus mencuci tangan yang benar
c. Siswa-siswi mampu menyebutkan waktu harus mencuci tangan yang benar
d. Siswa-siswi mampu mengetahui cara mencuci tangan yang benar
e. Siswa-siswi mampu menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan cuci tangan yang
benar
f. Siswa-siswi mampu mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar