You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antoine Henri Becquerel tercatat sebagai penemu Radioaktif. Lahir di Paris tahun
1852. Pendidikannya baik, dapat gelar doktor tahun 1888. Tahun 1892 dia jadi guru besar fisika
praktis di Musium Sejarah Alam (Musee d’ Histoire Naturelle) di Paris. Menarik untuk dicatat,
baik kakek maupun bapaknya bukan saja sama-sama ahli fisika tetapi juga pernah menempati
kedudukan yang sama. Anehnya, anaknya pun begitu. Di tahun 1895 Becquerel jadi gurubesar
fisika di perguruan tinggi politeknik. (Ecole Polytechnique) di Paris. Di sinilah pada tahun
1896 dia membuat penemuan besar yang membuat namanya kesohor.
Tahun sebelumnya Wilhelm Rontgen menemukan sinar X, satu penemuan yang
menggemparkan masyarakat ilmiah. Rontgen memprodusir sinar X dengan menggunakan
tabung katoda sinar, Becquerel berpikir apakah sinar X tidak bisa diprodusir dengan kegiatan
sinar matahari biasa di atas substansi non-metal. Becquerel memiliki di laboratoriumnya
beberapa kristal “Potasium uranium sulfate” –satu campuran yang dia tahu non-metalik– dan
dia memutuskan melakukan percobaan dengan itu: pertama, dia menempelkan beberapa
kertas hitam tebal di sekeliling lembaran fotografis untuk meyakinkan tidak ada cahaya yang
bisa tampak dapat mencapai lembaran itu. Lantas dia letakkan kristal non-metalik di atas
lembaran yang tertutup itu dan menyodorkannya ke bawah sinar matahari. Cukup
meyakinkan tatkala kemudian dapat menemukan film fotografis, satu bayangan kristal
muncul di atasnya.
Mulanya Becquerel yakin bahwa dia sudah berhasil menemukan sumber sinar X baru.
Kemudian, secara kebetulan, dia menemukan bahwa campuran uranium akan memasukkan
radiasi meskipun tidak disodorkan kepada cahaya yang terbuka. Memang ada hari-hari di
mana buat Becquerel masih samar-samar dan bimbang mengulangi percobaannya
sebagaimana mestinya. Karena itu dia letakkan barang-barangnya –kristal dan lembaran
fotografis yang terbungkus rapi dan hati-hati– jauh-jauh di lacinya, tanpa terlebih dulu
menampakkan kristalnya di bawah cahaya matahari. Beberapa hari kemudian tak urung dia
memutuskan mencuci lembaran fotografis yang tak terpakai itu. Dia terkejut, lembaran itu
menampakkan bayangan kristal!
Jelaslah apa yang terjadi bukanlah non-metal biasa. Dengan bijak Becquerel
memutuskan mengurungkan proyek aslinya dan menggantinya dengan penyelidikan
fenomena yang aneh yang dialaminya. Segera dia mengetahui bahwa radiasi akan diteruskan
oleh tiap campuran kimiawi uranium bukanlah sinar X. (Untuk sementara disebut sinar
Becquerel). Becquerel juga menemukan bahwa jenis baru radiasi ini akan diteruskan oleh
tiap-tiap kimiawi uranium dan tidak saja oleh apa yang diselidikinya pertama kali.
Kenyataannya, dia menemukan bahwa meskipun uranium metal mengandung radioaktif.
Karena radiasi tidak tergantung samasekali pada bentuk kimiawi uranium, Becquerel
menyadari bahwa radio aktivitas bukanlah berasal dari kmiawi, tetapi harus dari atom
uranium itu sendiri.
Tahun 1896 Becquerel menerbitkan beberapa kertas kerja ilmiah tentang fenomena yang
diketemukannya. Diantara para ilmuwan yang membaca kertas kerja menjadi tertarik dan
kemudian yang melakukan penyelidikan tambahan adalah Marie Curie. Dia segera
mengetahui bahwa unsur “thorium” juga mengandung radioaktif. Bekerja sama dengan
suaminya, Pierre, dia juga menemukan dua hal yang dulunya tidak dikenal, yaitu “polonium”
dan “radium”, keduanya mengandung radioaktif. (Kebetulan Marie Curie-lah yang pertama
kali menggunakan istilah “radio aktivitas” untuk menjelaskan fenomena itu).

KIMIA (Radio Aktif) 1


B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan radioaktif ?
2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis radioaktif ?
3. apakah manfaat radioaktif dalam teknologi dan kehidupan sehari hari
4. Bagaimanakah dampak yang di timbulkan oleh radioaktif ?
5. Sebutkan alat-alat pendeteksi deteksi radioaktif ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian radioaktif.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis radioaktif.
3. Mengetahui apakah manfaat radioaktif dalam teknologi dan kehidupan sehari
hari.
4. Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan oleh radioaktif.
5. Mengindentifikasi dan memberikan gambaran manfaat dari radioaktif.

KIMIA (Radio Aktif) 2


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Radio Aktif
Radioaktif adalah kesimpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil
memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus
induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit
untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan internasional (SI) untuk pengukuran
peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar
dalam ilmu kedokteran yaitu untuk mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang
penting antara lain tumor ganas. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan
radioisotop memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.

B. Jenis-Jenis Sinar Radio Aktif


Ernest Rutherford dapat membuktikan terdapatnya dua jenis radiasi. Jenis pertama
Rutherford menamakan sinar alpha, jenis kedua mempunyai daya ionisasi rendah tetapi daya
rembusnya besar oleh Rutherford dinamakan sinar beta (β). Sedangkan sinar gamma ditemukan
oleh Villard.

Gambar 1 :

Pengurai sinar radioaktif


dalam medan magnet

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rutherford dan Villard ternyata unsur-unsur radioaktif
dapat memancarkan 3 jenis sinar radioaktif yaitu :

KIMIA (Radio Aktif) 3


a. Sinar Alpha

 Sinar alpha terdiri dari inti Helium yang mengandung 2 proton dan 2 neutron.
 Ditemukan oleh Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1903
 Bermuatan positif, sehingga dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik
 Daya pengion tinggi, tetapi daya tembus terhadap suatu materi rendah
 Daya tembus kecil. Sinar a hanya mempunyai daya jangkau 2,8-8,5 cm dalam udara
dan dapat ditahan oleh selembar kertas biasa.
 LAMBANG

b. Sinar Beta

 Sinar beta terdiri dari elektron-elektron yang bergerak cepat


 Ditemukan oleh Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1903
 Bermuatan negatif, karena itu dalam medan listrik membelok ke kutub yang positif
 Kecepatan mendekati kecepatan cahaya
 Daya tembus lebih besar dari pada sinar alpha. Sinar beta dapat menembus lempeng
Timbal atau lempeng Aluminium yang cukup tebal.
 Dapat mengionkan benda-benda yang dilalui
 LAMBANG

KIMIA (Radio Aktif) 4


c. Sinar Gamma

 Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik. Satu jenis dengan sinar X tetapi
mempunyai panjang gelombang sangat pendek, berkisar antara 1-10-3A.
 Ditemukan oleh Paul Ulrich Villard
 Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet/listrik
 Daya tembus sangat besar hanya dapat ditahan oleh selapis baja atau beton
 Dapat mengionkan materi yang dilalui, tetapi tidak sekuat sinar Alpha atau Beta
 LAMBANG

Gambar 2 :

Sinar-sinar radioaktif

KIMIA (Radio Aktif) 5


C. SIFAT-SIFAT SINAR RADIOAKTIF

1. Dapat menghitamkan pelat fotografi / film


2. Memancarkan berbagai partikel
3. Tidak terlihat
4. Memiliki daya ionisasi terhadap gas
5. Memudarkan benda-benda yang berlapis seng sulfide (ZnS) atau seng blende
6. Merusak jaringan tubuh
7. Dapat dipengaruhi medan magnet atau medan listrik
8. Dapat terurai menjadi sinar alfa, beta, gamma
9. Memiliki inti yang tidak stabil
10. Dapat mengalami reaksi transmutasi (meluruhnya suatu isotop menjadi isotop
lain)
11. Dapat mengalami desintegrasi membentuk unsur baru
12. Dapat menembus lempeng logam tipis
13. Memancarkan sinar radiasi
14. Dapat mengubah sifat sel somatic
15. Memiliki waktu paruh

Tabel 1 : Jenis-jenis partikel


dasar

KIMIA (Radio Aktif) 6


D. Manfaat radioaktif dalam teknologi dan kehidupan sehari hari
Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir yang relatif
cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan zat-zat radioaktif
mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak dimiliki oleh unusr-unusr lain. Dengan
memanfaatkan sifat-sifat radioaktif tersebut, maka banyak persoalan yang rumit yang dapat
disederhanakan sehingga penyelesaiannya menjadi lebih mudah.
Salah satu sifat dari radioaktif yaitu mampu untuk menembus benda padat. Sifat ini
banyak digunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan bagian dalam suatu benda
dengan menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x, sinar gamma dan neutron. Hasil
pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x.

Radioaktif merupakan kumpulan beberapa tipe partikel subatom, biasanya disebut sinar
gamma, neutron, elektron, dan partikel alpha. radioaktif itu bersifat melaju melalui
celah/rongga ruang dengan kecepatan tinggi, yaitu sekitar 100,000 mili persekon. tentunya
Radioaktif dengan mudah bisa masuk ke tubuh dan merusak sel alami yang telah disusun
tubuh. Ini bisa menyebabkan sel kanker yang mematikan didalam tubuh kita, dan jika
mengenai bagian reproduksi, bisa merusak generasi manusia.

A. Bidang Kedokteran
Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta
orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X
untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang.
Berdasarkan radiasinya
1) Sterilisasi radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat
digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai
beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan
kimia), yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri
lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru
dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

2) Terapi tumor atau kanker.


Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel
normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata
lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan
dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer


Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi
gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh

KIMIA (Radio Aktif) 7


tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.
Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut.
Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang
sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang
muda.

4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)


Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit
radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik
elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa
perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat
partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan
sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat
selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan
serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan
memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda
pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife).
Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah
konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu
membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target.

5) Teknik Pengaktivan Neutron


Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh
terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co,
Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional.
Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat
tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian jenis
kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar dioperasi
menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan
kualitas bahan di dalam suatu industri yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan
ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang digunakan dalam bidang kedokteran dapat berupa
sumber terbuka (unsealed source) dan sumber tertup (sealed source). Ketika radioisotop
tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber radioaktif bekas tersebut sudah menjadi
limbah radioaktif.
Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari
organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan
film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya,
sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi
oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk
mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi
yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.
Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang
mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini
memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang
dipancarkannya berkurang secara cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan
pemancar gamma murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi
partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini
mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas pengemban) dari radioisotop molibdenum-

KIMIA (Radio Aktif) 8


99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini
dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi
penandaan (labelling).

Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang
ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian,
keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa
fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan.
Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula
digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di
dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi
bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu,
misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat
yang lalu di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa
radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil
litbang ini saat ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.

6) Sebagai Perunut
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk
mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop
tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan
pembedahan untuk mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh
beberapa radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan.

B. Bidang Hidrologi.
1. Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur
Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop
natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya, garam ini
dilarutkan ke dalam air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak
tertentu, intensitas radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai
jarak tersebut dapat diketahui.
2. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah, biasanya
digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop Na-24 ini
dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencacah
radioaktif Geiger Counter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang
mengandung radioisotop Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian, permukaan tanah di atas
pipa air diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan
adanya kebocoran. Radioisotop juga dapat digunakan untuk menguji kebocoran sambungan
logam pada pembuatan rangka pesawat.

C. Bidang Biologis
Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme
reaksi fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18).
Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau dari
H2O) yang akan membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses
fotosintesis.

KIMIA (Radio Aktif) 9


6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Pengukuran Usia Bahan Organik


Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom
nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.
Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara
dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai
pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14
yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga
mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun.
Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh
karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran
keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut


1) Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.
2) Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap
perkembangan tumbuhan.
3) Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.
4) Mempelajari kesetimbangan dinamis.
5) Mempelajari reaksi pengeseran.

D. Bidang pertanian.
Aplikasi radioisotop “si pencari jejak” ini di bidang pertanian tidak kalah menariknya.
Radioisotop dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar tanaman setelah
ditabur. Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam tumbuhan dapat ditelusuri
dengan mencampurkan radioisotop fosfor-32 (P-32) ke dalam senyawa fosfat di dalam
pupuk. Dengan cara ini dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas pemupukan.
1) Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium
dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi
sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang
hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul
dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi
hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi. (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

2) Pemuliaan tanaman
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang
bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang
mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok
menurut ukuran dosis radiasinya.
Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman. Dari proses mutasi
ini diharapkan dapat diperoleh tanaman dengan sifat-sifat yang menguntungkan, misalnya
tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih banyak. Selain itu,
radioisotop juga dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk-produk

KIMIA (Radio Aktif) 10


pertanian (Sutresna, 2007).

3) Penyimpanan makanan
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan
bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum
bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas,
dengan dernikian dapat disimpan lebih lama. (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

4) Pemupukan
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan nitrogen-15 (N-
15). Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah. Jika pencacah tidak
mendeteksi lagi adanya radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada
saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan diketahui jangka
waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman (Sutresna, 2007).

E. Bidang Industri
Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan
digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang ada di
perut bumi.
1. Pemeriksaan tanpa merusak.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa
semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin
berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-
bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.

2. Mengontrol ketebalan bahan


Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang
diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan
dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima
detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga
ketebalan dapat dipertahankan.

3. Pengawetan hahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-
barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah
struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis
makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.
Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara:
a. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti merica,
ketumbar, dan kemimiri.
b. Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang biak
dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.

4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil

KIMIA (Radio Aktif) 11


5. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.
Radioisotop sebagai pencari jejak dimanfaatkan di berbagai pengujian. Kebocoran
dan dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan dapat dideteksi
menggunakan radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan zat yang
dikirim diikutsertakan dalam pengiriman setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan
radioisotop di luar jalur menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat
dicari jejaknya sambil bergerak dengan cepat, sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi
dengan panjang ratusan bahkan ribuan km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu relatif
singkat. Radioisotop dapat digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan
ataupun tangki reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia
yang inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133 (Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41), agar tidak
mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya. Di Pusat Radioisotop darn
Radiofarmka BATAN telah berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam
bentuk KBr untuk perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo benzena
untuk perunut cairan organik. Selain itu juga radioisotope juga di gunakan utuk pemeriksaan
tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam, Mengontrol ketebalan bahan, contoh :
Kertas film, lempeng logam,Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni,
Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil. Untuk mempelajari
pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja

Sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN

 untuk keperluan radiolabeling dan marker, misal pada reaksi kimia dan biokimia
 untuk radiotracer, pada proses pemetaan sungai bawah tanah, kebocoran pipa bawah tanah,
dll
 untuk deteksi tubuh dengan sinar rontgen, CT scan, dll
 untuk keperluan radiasi pada proses penemuan bibit tanaman baru, sintesis bahan baru, dll
 untuk sterilisasi keperluan peralatan medis, dll
 untuk deteksi umur fosil atau benda sejarah
 untuk senjata bom nuklir

Reaksi inti mengahsilkan energi yang sangat besar. Pada pembangkit tenaga nuklir
(PLTN), energi inti digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uapa. Kemudian,
uap in digunakan untuk mengerakkan turbin. Peregerakan turbin merupakan energi mekanik
yang dapat memberi kemampuan generator untuk mengubah energi mekanik tersebut menjadi
energi listrik. Pada PLTN, reaksi inti berlangsung terkendali di dalam suatu reaktor nuklir
(Sutresna, 2007).

Radioaktif Sebagai Perunut.


Sebagai perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari
sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop
mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan
untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.

F. Bidang Arkeologi
Menentukan umur fosil dengan C-14 Radioisotop memiliki peran yang masih sulit
digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia
sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih

KIMIA (Radio Aktif) 12


hidup, kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di
atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm (
disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup
tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati,
dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-
14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah
fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal
separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730 tahun.

G. Bidang Pertambangan
Radioisotop memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada
pertambangan minyak bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan
batuan. Pada pengeboran minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang
dapat diambil dengan memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis atau
tidak cukup, diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya.
Penambahan tekanan ini dapat dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak
dengan air yang dikenal dengan flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui pengeboran
sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa air yang dimasukkan ke
dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke cekungan minyak yang dikehendaki. Di sini lah
radioisotop memainkan peran. Radioisotop kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk
ion komplek hexacyanocobaltate merupakan solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama
dengan air suntikan sehingga arah gerakan air tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi
keberadaan radioisotop kobal tersebut. Radiosotop kobal-60 dalam bentuk
hexacyanocobaltate telah berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap
untuk didayagunakan.
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah
tanah dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam
sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung
yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah
diperoleh dengan cara ini (Bangkit Sanjaya, 2009)

H. Bidang Penelitian Kimia

a. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia.
Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat
dan alkohol.
Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti
berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna).
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18.
Adapun jika O – 18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.

b. Penggunaan isotop dalam bidang kimia analisis


Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit
dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu, sebagai berikut.
1) Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan
aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya

KIMIA (Radio Aktif) 13


dengan larutan standar.

2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)


Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat
laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu
radiasi yang dipancarkan adalah sinar ? . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer
gamma (? ) untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.
Dalam bidang kimia, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme
reaksi kimia, misalnya radioisotop oksigen-18 (O-18) digunakan untuk mempelajari
mekanisme reaksi esterifikasi. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada reaksi
esterifikasi, atom O yang membentuk senyawa H2O berasal dari asam karboksilat. Adapun
atom O yang membentuk senyawa ester berasal dari alkohol (Sutresna, 2007).
Radioisotop telah memberikan kontribusi pula di bidang penelitian kimia, utamanya
dalam menelusuri mekanisme reaksi. Radioisotop-radioisotop dari unsur hidrogen, karbon,
nitrogen dan sebagainya telah memainkan peran dalam menjelaskan berbagai mekanisme
reaksi pada reaksi-reaksi senyawa organik.
Radioisotop telah menemukan peran yang luas sebagai pencari jejak. Sampai saat ini,
ketangguhan radioisiotop belum tertandingi oleh pemain lain di bidang ini. Di masa yang
akan datang, kiprah radioisotop si pencari jejak ini tampaknya akan semakin luas. Mudah
mudahan manfaat-manfaat nyata tersebut akan membantu mengikis citranya yang
menyeramkan dan bahkan menakutkan.

E. DAMPAK RADIOAKTIF
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom
atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar
alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu
partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan
yang biasa ditemukan adalah 90-Th merupakan karsinogen tulang.Apabila ada makhluk
hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen
karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh
makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.Efek serta Akibat yang
ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih
yang jumlahnya berkurang

KIMIA (Radio Aktif) 14


F.Alat-Alat Deteksi
a. Pencacah Geiger (penghitung Geiger Muller)
b. Kamar kabut Wilson (Geiger Chamber)
c. Imulsi Film
d. Detektor Sintilasi
Orang mengenal radiasi radioaktif pertama kali melalui pelat foto, kemudian
berkembang menjadi alat deteksi emulsi fotografi. Perkembangan alat deteksi tersebut
kemudian disusul dengan detektor Geiger Muller yang memanfaatkan ionisasai menjadi pulsa
listrik.Kemudian alat ini berkembang menjadi tabung ionisasi dan tabung detector
proporsional. Dengan ditemukannya bahan-bahan sintilasi, yaitu bahan yang jika ditembus
radiasi akan memancarkan cahaya, timbul adanya detektor sintilasi. Pada dasarnya sistem
peralatan deteksi radiasi dapat digolongkan menjadi dua bagian utama, bagian pertama adalah
transduser yang disebut detektor, yaitu berupa alat yang mengubah radiasi radioaktif menjadi
sinyal elektris. bagian kedua berupa alat elektronik yang mampu memperkuat dan memproses
sinyal listrik menjadi besaran yang diamati. Detektor tabung ionisasi, tabung proporsional dan
tabung Geiger Muller merupakan alat yang sejenis. Semuanya memiliki bentuk dasar yang
sama serta mempergunakan ruang tertutup yang berisi gas atau campuran gas, dilengkapi
dengan anoda dan katoda dengan bentuk sedemikian rupa, sehingga medan listrik
memungkinkan terjadi ionisasi secara effisien.Jadi, semua memanfaatkan ionisasi menjadi
pulsa listrik. Detektor sintilasi mempergunakan dasar penyeleksianyang sangat berbeda dengan
jenis tabung Geiger Muller. Detektor sintilasi memanfaatkan cahaya yang timbul pada interaksi
radiasi, sehingga memerlukan bahan yang mengeluarkan cahaya jika kena radiasi, seperti pada
layar CRO atau layar televisi.bahan yang demikian itu disebut sintilator. Sintilator mempunyai
sifat bahwa intensitas cahaya yang tinmbul sebanding dengan energi radiasi yang
mengenainya, sehingga sangat menguntungkan jika digunakan untuk mengukur energi radiasi.

TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER (GM)


Detektor GM bekerja pada tegangan yang sangat tinggi, yaitu 1000volt - 1400volt.
Detektor ini menghasilkan sebuah pulsa listrik dari setiap partikel tunggal yang datang
padanya., dan tidak tergantung pada energi radiasi.Biasanya detektor ini digunakan untuk
mendeteksi sinar gamma (yang madah menembus dinding tabung) namun sinar betapapun
dapat dideteksi, yaitu melalui jendela ujung yang biasanya terbuat dari mika yang sangattipis
agar dinar beta dapat menembusnya. Sinar gamma yang menembus dinding (katoda)
menyebabkan atom gas terionisasi, sehingga ada elektron yang keluar dari ikatan atomnya,
kemudian menumbuk anoda sehingga terjadi pulsa listrik yang kemudian diperkuet dan dicatat
pada alat pencatat (scaler). Dengan demikian untuk sinar beta, akan menjadi ionisasi. Ion
negatif menuju anoda sebagai pulsa listrik dan seterusnya.

TABUNG SINTILASI
Setiap partikel radiasi didalam sintilator menghasilkan satu puksa cahaya. Radiasi yang
datang pada sintilator akan menimbulkan foton, akibat dari eksitasi atom gas. Foton ini
kemudian diteruskan ke bagian-bagian photomultiplier yang dalamnya terdapat dynode-
dynode yang berurutan yang diberi tegangan satu lebih tinggi. Foton tersebut menumbuk
dynoda sehingga menghasilkan foto elektron. Foto elektron tersebut kemudian menumbuk
dynoda berikutnya dan akhirnya terjadi elektron sekunder, sehingga didapatkan elektron
berlipat ganda. Elektron ini dipergunakan untuk pengukuran energi radiasi (sopektrometeri

KIMIA (Radio Aktif) 15


energi) ukuran pulsa-pulsa listrik yang terjadi sebanding dengan energi radiasi dan jumlah
pulsa sebanding dengan jumlah partikel radiasi.

KAMAR KABUT WILSON


Uap (alkohol) jenuh diembunkan pada ion-ion udara yang ditimbulkan oleh radiasi. Akibatnya,
terlihat garis putih dari tetesan-tetesan zat cair yang sangat kecil, yang merupakan jejal lintasan
dalam kamar tersebut, asal diterangi dengan tepat. Perlu dicatat, bahwa yang kita lihat hanyalah
jejak lintasan, bukan radiasi yang menimbulkan ionisasi.
terdapat tiga jenis kamar kabut yaitu :
-Expansion cloud chamber (kamar kabut pemuaian)
-Diffusion cloud chamber (kamar kabut diffusi)
-Bubble chamber (kamar gelembung)
Pada bubble chamber radiasi yang mengionkan akan mennggalkan jejak berupa
gelembung-gelembung didalam hidrogen cair. Pada sistem ini perkiraan massa dan
kelanjutannya dapat diperoleh, berdasarkan hukum kekekalan energi dan momentum.

EMULSI FILM
Garis-garis sinar dari ketiga jenis radiasi, dapat juga dipelajari pada film fotografi.
Emulsi film foto, dapat mengurangi jangkauan partikel alpha sekitar 0,002mm dan bahkan
garis lintasan partikel beta, hanya sekitar 1 mm. Karena itu, harus menggunakan mikroskop
untuk mengamatinya. Emulsi nuklir yang khusus, digunakan untuk maksud ini. Emulsi tersebut
lebih tebal dari biasanya dan mempunyai kepekaan butir-butir perak bromida yang lebih tinggi.
Metoda ini mempunyai keuntungan karena secara otomatis diperoleh rekaman yang permanen
dari gejala yang dipelajari.

KIMIA (Radio Aktif) 16


BAB III
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu untuk
mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara lain tumor ganas.
Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop memudahkan
aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
B.Saran
1. Masalah zat radioaktif dan radioisotop hendaknya tidak ditafsirkan sebagai satu fenomena
yang menakutkan.
2. Penerapan dalam diagnosa berbagai penyakit hendaknya memikirkan efek-efek yang akan
ditimbulkan.
3. Diharapkan penggunaan zat radioaktif dan radioisotop ini untuk kemakmuran dan
kesejahteraan umat manusia.

KIMIA (Radio Aktif) 17


DAFTAR PUSTAKA
http://www.sanctaursula-jkt.sch.id/websiswi/12ipa3/12ipa3_30_adelia/situsku/kegunaan.html
http://ingebinzoez.wordpress.com/radioaktif/
http://elangbiru3004.blogspot.com/2010/08/pemanfaatan-material-radioaktif.html
http://www.infonuklir.com/readmore/read/iptek_nuklir/teknologi_pengolaan_limbah/16ets1-
1/Limbah%20Radioakktif
http://komikfisika.blogspot.com/2011/01/radioaktivitas.html
http://www.scribd.com/doc/35281400/penggunaan-bahan-radioaktif

KIMIA (Radio Aktif) 18

You might also like