Professional Documents
Culture Documents
Pemasaran
A. Deskripsi Modul
Modul ini lebih difokuskan pada aspek kognisi konsumen yaitu aspek
pengetahuan dan keterlibatan konsumen terhadap produk serta pengolahan
informasi konsumen dalam kaitannya dengan strategi pemasaran. Walaupun
demikian pada awal kegiatan mahasiswa diberikan pengantar tentang aspek
afeksi dan kognisi dari konsumen.
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1 : Pengantar Afeksi dan Kognisi
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 1
Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan dapat:
• Memahami afeksi dan kognisi sebagai tanggapan psikologis
Kognisi
Sistem kognisi telah dikembangkan oleh umat manusia dengan
sangat canggih yang mengungkapkan proses mental yang lebih tinggi
untuk pengertian, penilaian, perencanaan, penetapan dan berpikir :
• Pengertian menginterpretasikan atau menetapkan arti aspek
khusus lingkungan seseorang.
• Penilaian menetapkan apakah suatu aspek lingkungan atau
perilaku seseorang adalah baik atau buruk, positif atau negatif,
menyenangkan atau tidak menyenangkan.
• Perencanaan menetapkan bagaimana memecahkan suatu
permasalahan atau mencapai suatu tujuan.
• Penetapan membandingkan alternatif pemecahan suatu masalah
dari sudut pandang sifat yang relevan dan mencari alternatif
terbaik.
• Berpikir aktivitas kognitif yang muncul di sepanjang proses
diatas.
LINGKUNGAN
SISTEM AFEKTIF SISTEM KOGNITIF
TANGGAPAN TANGGAPAN
AFEKTIF : KOGNITIF :
• Emosi Pengetahuan
• Perasaan Arti
• Suasana hati Kepercayaan
• Evaluasi
Implikasi Pemasaran
Baik afeksi dan kognisi sangat dibutuhkan untuk memahami
perilaku konsumen. Sebagai contoh, citra merek terhadap komponen
afektif dan kognitif. Citra merek terdiri dari pengetahuan dan kepercayaan
(kognitif) terhadap ciri merek, konsukuensi penggunaan merek, dan situasi
pemanfaatan yang tepat, disamping evaluasi, perasaan, dan emosi
(tanggapan afektif) sehubungan dengan suatu merek. Pemasar harus
memahami dampak tanggapan pengaruh dan kognitif terhadap strategi
pemasaran seperti disain produk, iklan, dan tata letak toko. Untuk beberapa
tujuan pemasaran, tanggapan afektif konsumen lebih penting; pada kasus
lainnya, kognisi adalah kuncinya.
Namun perlu juga dipahami bahwa proses paling penting dari
perilaku konsumen bagi para pemasar adalah memahami bagaimana
konsumen membuat keputusan. Konsumen membuat keputusan tentang
berbagai jenis perilaku :
• Produk atau merek apa yang harus saya beli ?
• Dimana saya harus belanja?
• Acara TV mana yang akan saya nonton malam ini ?
• Apakah saya harus membayar tunai atau kredit?
• Berapa banyak uang yang harus saya pinjam?
• Apakah saya harus membaca iklan ini dengan teliti?
• Kepada siapa saya harus bertukar pikiran?
• Kepada salesmen yang mana saya harus membeli?
Konsumen menggunakan informasi untuk membuat keputusan
seperti diatas. Dari sudut pandang konsumen, sebagian besar aspek
lingkungan adalah informasi yang potensial.
Pengambilan keputusan konsumen melibatkan tiga proses kognitif
yang penting : (1) Konsumen harus menerjemahkan informasi yang relevan
dilingkungan sekitar untuk menciptakan arti atau pengetahuan personal. (2)
Konsumen harus mengkombinasikan atau mengintegrasikan pengetahuan
tersebut sebelum mengevaluasi produk atau tindakan yang mungkin, dan
untuk menetapkan perilaku diantara alternatif yang ada. (3) Konsumen
harus mengungkap ulang pengetahuan produk dari ingatannya untuk
digunakan dalam proses integrasi dan interpretasi.
1. Membuat (essay) tentang proses afeksi dan kognisi yang nyata anda
alami ketika anda melakukan pembelian terhadap produk pertanian
khususnya produk makanan!.(reference ; baca pengalaman Bruce
Macklin dalam Peter & Olson, 1996)
2. Hubungkan proses afeksi dan kognisi yang anda alami dengan strategi
pemasaran yang dikembangkan pada toko yang anda kunjungi.
2. Pengetahuan pembelian
• Pengetahuan tentang toko
• Lokasi produk didalam toko
• Penempatan produk yang sebenarnya didalam toko
3. Pengetahuan pemakaian
Konsumen mengetahui manfaat dalam produk.
Fisik segar
Perangkat SEPATU LARI Sehat
Kepuasan NIKE Usia panjang
KETERLIBATAN KONSUMEN
Konteks situasional
• Situasi pembelian
• Situasi penggunaan
yang diinginkan
• Tekanan waktu
• Lingkungan social
• Lingkungan fisik
3. Jelaskan pula hubungan produk yang anda uraikan diatas dengan startegi
pemasaran yang perlu dikembangkan.
3. Kegiatan Belajar 3 : Pengolahan Informasi
Pemaparan
Pemaparan (exposure) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemasar
untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. Konsumen yang
merasakan stimulus yang datang ke salah satu pancainderanya disebut dengan
sensasi. Konsumen dapat terekspose pada informasi dalam lingkungannya
seperti strategi pemasaran, terutama melalui perilaku mereka sendiri. Ada 2
jenis eksposur terhadap informasi pemasaran : eksposur yang diinginkan
(intentional exposure) atau disengaja dan eksposur tak sengaja
(accidental exposure) atau random.
Sensasi adalah respon langsung dan cepat dari pancaindra terhadap
stimulus yang datang, contohnya : iklan, kemasan, merk, dll Sensasi
dipengaruhi oleh ambang ajbsolute dan perbedaan ambang
Ambang absolut (the absolute threshold) adalah jumlah minimum
intensitas atau energi stimulus yang diperlukan oleh konsumen agar ia
merasakan sensasi, atau titik dimana konsumen merasakan perbedaan ada &
tidak ada dari suatu stimulus.
Contohnya :
Reklame ada orang yang bisa membaca dan melihat merek suatu
produk yang berukuran 30 cm dengan jarak 200m, sedangkan konsumen
lainnya mungkin dari jarak 100m. Angka 100m atau 200m itulah yang
disebut dengan ambang absolute.
Konsumen yang terus menerus menerima stimulus sama dalam
intensitas maupun jenisnya, mungkin awalnya akan menarik perhatiannya.
Selanjutnya konsumen akan merasakan adaptasi terhadap stimulus tersebut :
sensory adaptation. Konsumen mungkin merasa bosan dengan iklan sama
yang terus menerus ditayangkan : advertising wearout. Selain itu konsumen
juga akan selektif memilih stimulus mana yang akan dilihatnya : selective
exposure. Zapping : kebiasaan konsumen unutk mengubah-ubah saluran
ketika menonton televise, ketika iklan ditayangkan pada program yang
sedang ditontonnya. Adanya sensory adaptation, advertising wearout dan
zapping mendorong pemasar untuk kreatif merancang komunikasi
produknya.
Ambang berbeda ( the differential threshold) adalah batas perbedaan
terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip.
The Just Noticeable Difference Threshold (JND) dapat dijelaskan dalam
penetapan suatu harga produk, contoh : pemasaran jus jeruk per bungkus Rp
2.000 kalau mau menurunkan harga, maka diharapkan konsumen
merasakan penurunan harga tersebut, misalnya Rp. 200 maka Rp. 200,- itu
yang disebut JDN. Dengan kata lain : jumlah minimal perbedaan harga yang
dapat dirasakan konsumen.
Ernst Weber : ΔI = I x K
ΔI = JND
Contoh :
Produk I ΔI K Harga
(harga awal) (perubahan (% perubahan) akhir
harga)
Beras Rojolele Rp 4000/kg Rp 400 10% Rp 3600
Pizza Hot Large Rp 40000/pan Rp 400 1% Rp 39600
Pemahaman
Adalah usaha konsumen untuk mengartikan atau menginterpretasikan
stimulus. Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dalam Sumarwan (2004)
menyebutkan tahap ini sebagai tahap memberikan makna kepada stimulus.
Pada tahap ini konsumen melakukan perceptual organization. Ada tiga prinsip
perceptual organization : figure and ground, grouping, and closure.
• Figure and ground ( gambar dan latar belakang) gambar
adalah objek atau stimulus yang ditempatkan dalam suatu latar belakang.
Konsumen cenderung memisahkan mana objek yang harus diperhatikan
dan mana latar belakangnya.
• Grouping (pengelompokan)orang akan lebih muda mengingat
informasi dalam bentuk kelompok atau berkaitan dengan sesuatu hal
dibandingkan informasi tersebut terpisah-pisah. Tiga prinsip grouping
adalah kedekatan, kesamaan, dan kesinambungan.
• Closure konsumen akan berusaha memahami suatu objek
dalam arti yang utuh walaupun ada bagian dari objek tersebut yang
hilang/tidak lengkap.
Penerimaan
Tahap pemaparan, perhatian dan pemahaman merupakan persepsi
konsumen. Setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan, dan
memahami stimulus terebut maka sampailah kepada suatu kesimpulan
mengenai objek tersebut. Inilah yang disebut dengan persepsi konsumen
terhadap objek atau citra produk. Persepsi konsumen tersebut merupakan
output dari penerimaan konsumen terhadap stimulus persepsi produk,
persepsi merek, persepsi pelayanan, persepsi harga, persepsi kualitas, persepsi
took dan persepsi terhadap produsen.
Retensi
Adalah proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang
(long-term theory). Memori terdiri dari 3 sistem penyimpanan :
1. Sensory memory
Sifatnya : sementara, kapasitas tinggi, lama 1 detik (penglihatan)
atau beberapa detik pendengaran.
2. Short-term memory
Sifatnya : singkat, informasi yang sedang dipakai, kapasitas
terbatas, lama : <20 dtk.
3. Long-term memory
Sifatnya : permanent, kapasitas tidak terbatas, lamanya permanent.