You are on page 1of 12

Sistem Gerak pada Manusia

Tulang/rangka
Tulang memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif. artinya tulang hanya bisa bekerja/bergerak
apabila ada bantuan dari otot.

Tulang atau rangka pada manusia tergolong ke dalam alat gerak pasif dikarenakan tulang hanya
akan bisa bergerak apabila ada aktifitas yang terjadi pada otot. tulang sendiri terbentuk oleh
kandungan kalsium yang berbentuk garam yang merekat erat dengan bantuan kalogen. di dalam
masa perkembangannya, bentuk tulang dapat berubah atau mengalami kelainan apabila ada
gangguan yang dibawa sejak lahir seperti adanya infeksi penyakit, faktor nutrisi dan gizi, ataupun
posisi tubuh yang salah. tulang yang satu dengan yang lain biasanya terhubung oleh sendi-sendi.
Materi mengenai persendian akan kita bahas setelah pembahasan mengenai tulang berikut ini:

Fungsi Rangka pada Manusia


Kerangka pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:

 Penegak tubuh
 Pembentuk tubuh
 Tempat Melekatnya otot
 Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah
 Alat gerak pasif

Kerangka pada manusia dapat dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: Bagian tengkorak, Bagian badan,
serta Bagian anggota gerak.

Bagian Tengkorak
Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang menjadi tempat
terjadinya proses pembentukan sel-sel darah merah dan putih. Bagian tengkorak pada manusia
terdiri dari:

Source: Google Images


Masing-masing tulang tersebut berjumlah 2 buah kecuali tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang
dahi (1 buah)
Bagian Badan
Bagian rangka badan pada manusia dipisahkan ke dalam 5 kelompok yaitu Ruas-ruas tulang
belakang, Tulang rusuk, Tulang dada, Gelang bahu, dan Gelang panggul seperti dapat dilihat di
dalam gambar berikut ini:

Source: Google Images


Bagian Anggota gerak
Bagian ini juga terbagi lagi ke dalam 2 bagian yaitu anggota gerak atas dan bawah:

Anggota gerak atas


Anggota gerak ini terdapat pada tangan kanan dan tangan kiri, terdiri dari:

Source: Google Images

Anggota Gerak Bawah


Untuk anggota gerak bawah tentunya merupakan rangka penyusun kaki kanan dan kiri yang terdiri
dari:

Source: Google Images


Jenis-jenis Tulang
Brdasarkan kepada jenisnya, tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:

Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan. Tulang ini bersifat lentur
karena terdapat ruang pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur dan zat
perekat. Diantara contoh tulang rawan adalah ujung tulang rusuk, hidung, telinga, trakea, laring,
bronkus, dan di antara ruas-ruas tulang belakang.

Tulang Keras
Seperti namanya, tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras daripada tulang
rawan. Jenis tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang). Terdapat banyak zat kapur
diantara sel tulang keras dengan sedikit zat perekat. itulah yang membuat jenis tulang ini menjadi
keras. Di dalam tulang keras kita dapat menjumpai saluran havers. di dalam saluran havers ini
terdapat pembuluh-pembuluh darah. Diantara contoh tulang keras adalah: tulang kering, tulang
lengan, dan tulang selangka.

Bentuk Tulang
Tulang dibedakan menjadi 3 macam jika didasarkan kepada bentuknya, yaitu:
Tulang Pipa
Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa. contoh tulang pipa
adalah tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.

Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan tulang rusuk.

Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang, tulang
pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi sebagai tempat
terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.

Kelainan pada Tulang


Berikut ini adalah eberapa contoh kelainan pada tulang :

Skoliosis
Merupakan kelainan pada tulang punggung yang mengakibatkan posisinya menjadi membengkok ke
samping kanan atau kiri. hal ini bisa terjadi karena terlau sering mengangkat beban pada salah satu
bahu atau lengan. atau juga bisa disebabkan oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang miring
sehingga beban tubuh bertumpu pada salah satu lengan.

Kifosis
Merupakan kelainan tulang punggung terlalu membengkok kearah belakang, kelainan ini biasanya
dikarenakan oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang terlalu membungkuk atau sering memanggul
beban yang berat dengan menggunakan punggung.

Lordosis
Kebalikan dari kifosis yaitu kelainan tulang punggung yang terlalu membengkok ke depan, posisi
duduk dengan membusungkan dada bisa menjadi penyebab dari kelainan ini.

Polio
kelainan ini disebabkan oleh adanya infaksi virus polio, penderitanya akan mengalami kondisi
tulang yang kian lama kian mengecil sehingga berujung pada kelumpuhan.

Rakhitis
Kelainan yang terjadi akibat kekurangan asupan vitamin D, sehingga tulang kakinya berbentuk
menyerupai huruf X atau O.

Persendian
Seperti kalian ketahui, ada banyak sekali tulang yang menyusun rangka pada tubuh manusia.
masing-masing tulang tersebut tentu saling berhubungan. setidaknya ada 200 tulang yang posisinya
saling berhubungan di dalam tubuh manusia. Hubungan yang terdapat diantara 2 tulang itulah yang
disebut sebagai sendi ataupun artikulasi. Di dalam sistem gerak pada manusia, persendian memiliki
fungsi serta peranan yang amat penting di dalam proses terjadinya aktivitas ataupun gerakan.

Macam-macam Sendi
Berdasarkan kepada sifat pergerakannya, sendi dibedakan kedalam 3 macam, yaitu:

Sendi Mati (Sinartrosis)


Sendi yang tidak mempunyai celah sendi sehingga tidak mungkin terjadi pergerakan pada sendi
tersebut. Contoh dari sendi mati adalah sendi-sendi yang menghubungkan antar tulang pada bagian
tengkorak.

Sendi Kaku (Amfiartrosis)


Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas. contohnya adlah sendi pada ruas tulang belakang,
sendi pada pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.

Sendi Gerak (Diartrosis)


Sendi yang dapat digerakkan secara bebas. Sendi gerak dibedakan menjadi:

Sendi engsel
Seperti engsel pada pintu, sendi ini memungkinkan pergerakan tulang pada satu arah. contoh sendi
engsel adalah sendi pada lutut dan siku.

Sendi Pelana
Pada sendi peana, salah satu tulang dapat digerakkan menuju dua arah. contohnya adalah sendi yang
menghubungkan ruas jari dengan telapak tangan.

Sendi Geser
Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan pergeseran pada tulang. contohnya adalah sendi-sendi
pada ruas tulang belakang.

Sendi Putar
Pada jenis sendi ini, salah satu tulang dapat bergerak karena memiliki poros pada tulang yang lain.
contohnya adalah sendi yang menghubungkan tulang hasta dan tulang pengumpil.

Sendi Peluru
Pada sendi ini salah satu tulang berbentuk bonggol sehingga tulang itu dapat bergerak ke segala
arah. contohnya adalah sendi yang menghubungkan tulang lengan dengan tulang gelang bahu serta
tulang paha dan tulang gelang panggul.
Otot
Otot merupakan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya adalah sebagai alat
gerak aktif untuk membantu tulang agar bisa bergerak. Tanpa adanya otot, tubuh manusia tidak akan
bisa bergerak karena ototlah yang bisa membuat tulang bergerak.

Jenis-jenis Otot
berdasarkan jenisnya, otot dibedakan menjadi 3, yaitu:

Otot Polos
merupakan jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong dimana
dibagian ujungnya cenderung meruncing.

Otot Jantung
Otot yang terletak pada dinding jantung.

Otot Lurik
biasa disebut juga sebagai otot rangka karena otot ini biasanya melekat pada rangka. disebut lurik
karena bila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tampak terlihat garis gelap terang pada
serabut otot ini.

Gerak dan Kerja Otot


Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi maka ukurannya akan
memendek menjadi keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah. dengan adanya
kontraksi pada otot maka tulang akan tertarik.

Gerak Sinergis
Merupakan gerak selaras dari dua otot atau lebih. Pada gerak sinergis, otot-otot tersebut akan
berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. contohnya adalah gerakan pada otot punggung dan
leher.
Gerak Antagonis
Gerak berlawanan antara dua atau lebih otot untuk menggerakan pada suatu bagian tubuh.
contohnya adalah ketika lengan bawah terangkat maka otot bisep akan berelaksasi sementara otot
trisep melakukan relaksasi.

Kelainan pada Otot


Berikut adalah beberapa cntoh kelainan yang dapat terjadi pada otot manusia:
Tetanus
Kelainan pada otot yang disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga kondisi otot terus menegang.

Atrofi
Kondisi otot yang mengecil biasanya beriringan dengan adanya infeksi virus polio, karena tidak
digerakkan maka otot akan menyusut dan mengecil.

Kram
Kejang otot dikarenakan aktifitas otot berlebih. biasanya terjadi pada atlit olahraga.

Terkilir
Kelainan otot karena terjadinya kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja justru berlawanan
arah.

Sistem Peredaran Darah (Sirkulasi) Manusia


A. PENGERTIAN SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN) DARAH

Sistem sirkulasi atau peredaran darah adalah adalah sistem yang mengatur pemompaan darah yang
butuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup. Sistem ini juga bisa disebut sebagai sistem transportasi karena
sejalan dengan aliran darah, juga mengangkut zat-zat maupun hormon yang dibutuhkan tubuh sehingga
tersebar merata. Tidak hanya pada manusia, begitu juga dengan hewan. Tetapi pada artikel kali ini akan
dibahas khusus tentang proses peredaran darah pada tubuh manusia.

SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA

Pada saat tubuh manusia beristirahat, maka darah dipompa sebanyak 20 persen ke otot dan 80 persen ke
organ visceral yaitu G-iT, Hati, limpa dan ginjal. Berbeda jauh saat tubuh kita banyak melakukan pergerakan
atau olahraga, maka darah yang dipompa ke otot sekitar 85-90 persen atau disebut dengan redistribusi.
Redistribusi ini terjadi karena reflex venokontriksi organ inaktif dan reflek vasodilatasi pembuluh darah di
otot. Berarti, 450 ml O2 ditransfer ke otot tanpa peningkatan Cardiac Output atau 15 persen O2 total yang
dibutuhkan tubuh.

B. FUNGSI SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN) DARAH

Sistem peredaran darah memiliki fungsi ;

• Mensuplai Oksigen dan sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh

• Membawa gas Karbondioksida ke paru-paru

• Mengembalikan sisa metabolism ke ginjal untuk disekresikan

• Menjaga suhu tubuh

• Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel-sel tubuh.

C. ORGAN (ALAT) SIRKULASI PEREDARAN DARAH


Untuk lebih memahami pembahasan ini, akan lebih baik jika dikaji terlebih dahulu tentang darah dan organ-
organ atau alat yang ikut bekerja sama membantu peredaran darah pada tubuh manusia.

A. Darah

Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi.

Fungsi darah cukup banyak diantaranya ;

• Mengangkut Oksigen dan Karbondioksida ke jaringan dan paru-paru

• Mengangkut zat-zat lainnya ke seluruh tubuh seperti zat makanan, ion dan hormone ke seluruh
tubuh

• Berperan aktif melawan bakal penyakit

• Memelihara keseimbangan cairan tubuh

• Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme

• Memelihara suhu tubuh pada kondisi normal sekitar 37 derajat celcius

Dalam darah terdapat komponen-komponen penyusunnya yaitu

a. Plasma darah

Dari keseluruhan darah pada tubuh manusia, plasma darah merupakan bagian yang besar yaitu sekitar 55
persen dari seratus persen darah dalam tubuh. Plasma darah berbentuk cair berwarna kekuning-kuningan.
Komponen yang dimilikinya yaitu air, glukosa, asam amino, ion, protein, asam lemak, vitamin, hormone dan
gas O2 serta CO2. Plasma darah memiliki fungsi sebagai berikut :

• Sebagai pelarut bahan-bahan kimia

• Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion
hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.

• Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.

• Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel

b. Sel darah

Sel darah merupakan komponen lain dari darah. Dalam darah terdapat sekitar 45 persen sel darah yang
berupa padatan, lebih sedikit dari plasma darah.

Artikel Penunjang : Sel Darah : Pengertian, Pembentukan, Fungsi, Jenis

Jenis sel darah ada 3 yaitu ;

1. Eritosit

Eritrosit atau sel darah merah merupakan sel darah yang jumlahnya cukup banyak dibandingkan jenis yang
lainnya. Wanita memiliki setidaknya 4.5 juta sel darah merah dalam setiap mm3 darah. Pada laki-laki sekitar
5 juta sel darah merah setiap mm3. Factor-faktor yang mempengaruhi jumlah sel darah merah yang dimiliki
oleh setiap orangnya yaitu ketinggian tempatnya hidup dan kesehatannya. Sel darah merah tidak memiliki
inti sel, berbentuk cakram kikonkaf dengan diameter 7.5 µm dan ketebalannya 2 µm. jangka waktu aktifnya
sel darah merah sekitar 120 hari lalu dibentuk kembali dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada dan tulang
belakang.

Artikel Penunjang : Eritrosit : Pengertian, Struktur, Fungsi, Pembentukan

2. Leukosit

Sel darah putih memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dari infeksi. Sel darah putih memiliki satu inti sel
dan berbentuk tidak tetap dengan jangka waktu aktifnya 12-13 hari. Ukurannya cenderung lebih besar
tetapi jumlahnya lebih sedikit sekitar 5-10 ribu µl, tidak berwarna. Leukosit memiliki banyak jenis.
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dikelompokkan menjadi

MACAM - MACAM SEL DARAH MANUSIA

a. Granulosit

• Neutrofil, plasmanya bersifat netral dengan inti sel yang seringkaliberjumlah banyak
dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fatogis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan
mati.memiliki jumlah terbanyak dari leukosit yang lain. Saat infeksi kuman dapat mencapai 10.000-
20.000 sel/mm3 dan menerobos dinding pembuluh darah untuk memakan bakteri.

• Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetesi eosin
bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi. Jumlahnya kurang lebih
2 – 3 persen dari jumlah leukosit.

• Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru bila ditetesi larutan basa
jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat
kimia anti penggumpalan. Dapat mengikat zat warna. Memiliki zat beku sehingga darah tidak
membeku pada pembuluh darah.

b. Agranulosit

• Lomfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukurannya ada yang besar dan kecil, berfungsi
membentuk antibody. Memiliki dua jenis limfosit B dan limfosit T yang berperan melawan virus.

• Monosit, dapat bergerak seperti amoeba, berukuran besar, memiliki inti yang bulat atau
bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.

Artikel Penunjang : Leukosit : Pengertian, Struktur, Fungsi, Pembentukan

3. Trombosit

Trombosit atau keeping-keping darah adalah fragmen sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar dalam
tulang belakang. Bentuk trombosit berbentuk seperti cakram atau lonjong dengan ukuran 2 µm
dengan masa aktif 8-10 hari. Normalnya, dalam setiap mm3 darah terdapat 150.000 – 400.000
keping darah. Fungsinya untuk membekukan darah. Saat tubuh terluka, trombosit pada
permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan ezim trombokinase yang mengubah
protrombin dengan bantuan ion kalsium selanjutnya thrombin akan mengubah fibrinogen menjadi
fibrin.

Artikel Penunjang : Trombosit : Pengertian, Struktur, Fungsi, Pembentukan

B. Jantung

Jantng merupakan salah satu organ yang penting dalam kelangsungan hidup kita. Sudah jadi
rahasia umum bahwa jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk menyediakan oksigen
beserta zat-zat lainnya untuk kepentingan seluruh sel dalam tubuh kita. Karena itulah jantung
terus menerus berkontraksi memompa darah tanpa henti sepanjang hidup. Jantung terletak di
rongga dada, diselaputi oleh suatu membrane pelindung yang disebut pericardium. Otot jantung
bekerja secara otomatis diluar kehendak kita. Pada orang dewasa denyut jantung sekitar 60-80 per
menit.

Dalam jantung, terdapat saraf saraf yaitu saraf otonom (saraf simpatis dan saraf parasimpatis) dan
saraf cranial atau saraf vagus atau saraf nomor X.

Artikel Penunjang : Jantung : Pengertian, Struktur, Fungsi

STRUKTUR JANTUNG

Jantung dibagi menjadi dua bagian yaitu kanan dan kiri yang masing masing terdiri dari dua bagian lagi yaitu
atrium dan ventrikel. Jantung bagian kanan berhubungan dengan fungsi pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida di paru-paru dimana jantung kanan yang memompa darah ke paru-paru. Sedangkan jantung kiri
berhubungan dengan fungsi peredaran darah ke seluruh tubuh karena jantung kiri yang memompa darah ke
seluruh tubuh. Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung
disebut diastolik. Sementara itu, sistolik adalah tekanan darah saat otot jantung berkontraksi sehingga
jantung mengemois dan darah dipompa keluar dari jantung.
Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu
 Epikardium, merupakan selaput paling luar sebagai pembungkus jantung. Merupakan membrane
serosa jantung, membentuk batas visceral erikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis
gepeng atau mesotel. Jaringan adipose yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam lapisan
ini.
 Miokardium, merupakan lapaisan tengah/lapisan yang paling tebal dibentuk dari sel-sel otot
jantung.sel-sel otot jantung dibagi dalam 2 kelompok, sel-sel kontraktil dan sel-sel yang
menimbulkan dan menghantarkan impuls sehingga mengakibatkan denyut jantung.
 Endokardium, merupakan selaput pembatas ruang jantung yang mengandung pembuluh darah,
saraf dan cabang dari sistem peredaran ke jantung. Terletak pada lapisan subendotel sebelah
dalamnya diabtasi endotel. Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan banyak
mengandung vena, syaraf, dan cabang-cabang sistem pengantar impuls.
Di antara bilik kanan dan bilik kiri dipisahkan oleh septum interventrikularis, antara serambi kanan dan
serambi kiri dipisahkan oleh septum interatrial, sedangan antara bilik dan serambi dipisahkan septum
atrioventrikularis

Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah melalui keempat bagian jantung dalam satu arah.
Ada 2 jenis katup yaitu Katup atrioventrikuler (AV), antara atrium & ventrikel dan Katup semilunaris,
memisahkan aorta dan arteri pulmonalis dengan ventrikel

Di antara serambi dan bilik terdapat katup yaitu antara serambi kiri dan serambi kiri terdapat katup yang
disebut valvula bikuspidalis, sedangkan katup antara bilik kanan dan serambi kanan disebut valvula
trikuspidalis. Fungsi katup ini adalah untuk menjaga agar darah yang masuk dari serambi ke bilik tidak lagi
ke serambi saat darah dipompa oleh bilik.
Setip bagian jantung memiliki tugas masing-masing. Serambi kanan bertugas untuk menerima darah yang
kaya CO2 dari seluruh tubuh saat berkontraksi dan saat menguncup atau relaksasi mengeluarkan darah yang
kaya CO2 menuju bilik kanan. Serambi kiri bertugas menerima darah yang kaya O2 dari paru paru saat
berkontaksi dan mengeluarkan darah yang kaya O2 menuju bilik kiri saat relaksasi. Bilik kanan bertugas
menerima darah yang kaya CO2 dari serambi kanan saat berkontaksi dan mengeluarkan darah yang kaya
CO2 menuju paru untuk dibersihkan saat relaksasi. Begitupun dengan bilik kiri yang bertugas menerima
darah yang kaya O2 dari serambi kanan saat jantung berkontraksi dan mengeluarkan darah yang kaya O2
menuju seluruh tubuh saat jantung relaksasi.

Kondisi jantung saat terjadinya peredaran darah ada dua. Yang pertama adalah sistol dimana keadaan
jantung yang sedang berkontraksi atau mengempis membuat tekanan ruang jantung menjadi paling tinggi
atau maksimum. Keadaan yang kedua yaitu diastol dimana otot jaunting menjadi relaks atau mengendur
membuat tekanan ruang jantung menjadi paling rendah atau minimum.

C. Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastic, sifat ini sangatlah bermanfaat
untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Pada keadaan normal, apabila tekanan darah
meningkat, maka diameter pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi untuk menurunkan
tekanan yang berlebih agar menjadi normal. Elastisitas pembuluh darah tidak tetap, pembuluh darah akan
menjadi kakau seiring bertambahnya usia oleh karena itu tekanan darah pada orang lanjut usia cenderung
lebih tinggi. Penyebab lain dari kekauan pembuluh darah adalah kolesterol yang menumpuk pada dinding
dalm pembuluh darah, kolesterol juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Untuk mnjaga
elastisitas pembuluh darah agar tetap normal dan baik yaitu melakukan olahraga secara teratur.
Artikel Penunjang : Pembuluh Darah : Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis
Berdasarkan fungsinya, susunan pembuluh darah dapat digolongkan dalam 3 sistem yaitu sistem distribusi
yang terjadi pada arteri, sistem pengumpulan yang terjadi pada vena dan sistem kapiler yang terjadi di
pembuluh darah kapiler antara arteri dan vena.

PEMBULUH DARAH MANUSIA

a. Arteri
Pembuluh nadi atau arteri berfungsi untuk mengalirkan darah keluar dari jantung dengan cirri letaknya
tersembunyi di dalam, dindingnya tebal dan elastis, denyutnya terasa dan memiliki satu katup dekat dengan
jantung. Jika pembuluh ini terpotong maka darah akan keluar memancar. Pembuluh nadi ada 3 jenis yaitu ;
 Aorta, Pembuluh darah arteri yang keluar dari ventrikel kiri
 Arteri, Percabangan dari aorta
 Arteriol, pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
Artikel Penunjang : Arteri : Pengertian, Struktur, Fungsi

b. Vena
Pembuluh balik atau vena berfungsi mengalirkan darah menuju jantung dengan cirri letaknya di permukaan,
dindingnya tipis dan tidak elastic, denyutnya tidak terasa dan memiliki katup disepanjang tubuh. Jika
terpotong darahnya akan menetes keluar. Pembuluh vena juga memiliki 3 jenis yaitu ;
 Vena kava, pembuluh vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung melalui atrium
kanan
 Venula, vena yang berhubungan dengan kapiler
 Vena pulmonalis, satu-satunya pembuluh vena yang mangalirkan darah yang kaya oksigen dari
paru-paru menuju atrium kiri.

c. Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus yang memiliki fungsi sebagai alat
penghubung antara pembuluh arteri dan vena, tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan
jaringan, menyerap makanan yang terdapat di usus dan menyaring darah yang terdapat di ginjal.
Artikel Penunjang : Pembuluh Kapiler : Pengertian, Struktur, Fungsi
D. MEKANISME DAN KLASIFIKASI SISTEM PEREDARAN (SIRKULASI) DARAH MANUSIA
Setelah mengetahui dasar-dasar pemahaman sistem sirkulasi darah pada manusia, maka kita akan kembali
ke pembahasan utama kita. Pada manusia, dikenal 2 sistem sirkulasi darah, yaitu sirkulasi pulmonal dan
sirkulasi sistemik. Selama masa peredarannya, darah selalu melewati pembuluh darah, maka dari itulah
peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah tertutup.

a. Sirkulasi pulmonal
Pembuluh darah pulmonal memiliki dinding yang lebih tipis, tekanannya 1/6 dari pembuluh darah sistemik
dan dipengaruhi oleh perubahan kadar oksigen dan CO2. Peredaran darah ini mengalirkan darah dari jantung
ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-
paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan
oksigen yang selanjutnya dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.

SIRKULASI PULMONAL

b. Sirkulasi sistemik
Peredaran darah ini mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan jantung.
SIRKULASI SISTEMIK

E. KELAINAN (PENYAKIT) PADA SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN) DARAH MANUSIA


Kelainan sistem sirkulasi darah akan mempengaruhi keadaan normal dan baik tubuh sehingga timbul
berbagai macam penyakit.

PENYAKIT PADA SISTEM SIRKULASI MANUSIA

Anemia, rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
Kekurangan hemoglobin menyebabkan suplai oksigen ke jaringan menurun sehingga dapat mengganggu
fungsi kerja sel. Gejalanya muka pucat, sakit kepala, mudah lelah, jantung berdebar, dan denyut nadi di
pergelangan tangan meningkat.

Talasemia, secara genetic tubuh membentu Hb yang tidak normal. Kelainan yang mengakibatkan sel mudah
rapuh dan rusak.
Polisitemia, produksi eritrosit berlebihan sehingga darah mengental dan memperlambat aliran darah di
dalam pembuluh atau juga dapat membentuk gumpalan dalam pembuluh darah.

Leukemia, kelebihan produksi leukosit terjadi di sumsum tulang atau jaringan limpa bekerja secara tidak
normal sehingga leukosit menjadi berlipat ganda sedangkan eritrosit dan trombosit menurun.

Hemophilia, darah sukar membeku

Hipertrofi, menebalnya otot jantung karena katup jantung tidak berfungsi secara wajar. Pada waktu
tertentu jantung tidak dapat lagi memberikan cukup oksigen kepada jaringan.

Agranulositosis, kebalikan dari leukemia sehingga penderita rentan terhadap penyakit.

Trombositopenia, sedikitnya keping darah dalam darah

Jantung koroner, tersumbatnya arteri koroner karena endapan lemak sehingga aliran darah terganggu.

Varises, pelebaran pembuluh darah balik atau vena.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, memiliki gejala seperti otot leher tegang, suka marah-marah.
Penyebabnya yaitu makanan berlemak, makanan bergaram, kurang olahraga, usia tua.

Hipotensi atau Tekanan darah rendah, memiliki gejala cepat lelah, kaki dan tangan terasa dingin dan kepala
pusing. Penyebabnya kurang olahraga dan kurang makan makanan yang bergizi.

Thrombus atau embolus adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di nadi sehingga otot
jantung kekurangan makanan dan oksigen dan terjadi serangan jantung.

Hiperemia, terdapat peningkatan jumlah darah atau darah dalam jumlah yang berlebih dalam pembuluh
darah pada daerah tertentu. Berdasarkan waktu serangnya, hyperemia terbagi atas 2 yaitu ;

 Pasif akut dimana serangannya akan berlangsung singkat dan tidak mempengaruhi jaringan yang
terkena.
 Pasif kronis dimana serangannya dapat berlangsung lama dan terjadi perubahan yang permanen
pada jaringan dan terjadi dilatasi vena.

You might also like