Professional Documents
Culture Documents
SEKTOR KONTRUKSI
TUKANG PASANG WATERPROOFING
PEMASANGAN WATERPROOFING
BUKU INFORMASI
KATA PENGANTAR
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan
sebagai upaya memenuhi kompetensi standar seorang pemangku jabatan kerja seperti
tersebut diatas, sehingga dimungkinkan adanya tambahan materi-materi lainnya untuk
lebih meningkatkan kompetensi dari standar yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja
Penyusunan modul ini melalui beberapa tahapan diantaranya Focus Group Discusion
serta Workshop yang melibatkan para nara sumber, praktisi, pemangku jabatan serta
stakeholder. Dengan keterbatasan pelibatan stakeholder terkait dalam proses
penyusunan modul ini, dan seiring dengan perkembangan dan dinamika teknologi
konstruksi kedepan, maka tetap diupayakan penyesuaian dan perbaikan secara
berkelanjutan sejalan dengan dilaksanakannya pelatihan dengan menggunakan modul
ini dilapangan melalui respon peserta pelatihan, instruktur , asesor serta semua pihak.
Pada kesempatan ini disampaikan banyak terimakasih kepada tim penyusun yang
telah mencurahkan segala kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan modul ini,
serta semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan modul pelatihan ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban
dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencapai keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku
Kerja.
e. Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Penerapan materi pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta
pelatihan sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /
tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku
Kerja.
2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan
adalah:
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2. Kondisi Pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan
dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja sesuai dengan tuntuan standar.
4. Aspek Kritis
4.1 Ketelitian dalam mempelajari kebocoran/ rembesan yang mungkin terjadi pada
lokasi/ area permukaan yang akan dilapisi waterproofing.
4.2 Kecermatan dalam memilih alat yang tepat dalam melakukan pelapisan
waterproofing
4.3 Ketelitian dalam menentukan kondisi permukaan yang akan dilapisi
waterproofing, khususnya pada saat pembersihan lokasi dari material asing
(loose material)
BAB III
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
perlengkapan contoh
dan peralatan penyiapan
untuk perlengkapan
pemasangan dan peralatan
waterproofing, untuk
pemasangan
2) Mampu waterproofing.
menyiapkan
perlengkapan 3. Menguraikan
dan peralatan langkah
untuk penyiapan
pemasangan perlengkapan
waterproofing. dan peralatan
untuk
3) Harus mampu pemasangan
menyiapkan waterproofing,
perlengkapan dengan rinci
dan peralatan dan teliti.
untuk
pemasangan
waterproofing.
dengan rinci dan
cermat
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
1.3 Kebutuhan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 15 menit
material yang pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
digunakan sesi ini, Kelompok penakaran Zamiel Ahmet,
sebagai lapisan peserta 3. Peragaan kebutuhan Des 2010
primer, ditakar mampu material yang
sesuai dengan menakar digunakan 2. Waterproofing
ketentuan. kebutuhan sebagai lapisan Serial Rumah,
material yang primer, sesuai Februari 2009
1) Dapat digunakan dengan
menakar sebagai ketentuan. 3. Internet
kebutuhan lapisan primer
material yang sesuai dengan 2. Memberikan
digunakan ketentuan. contoh
sebagai lapisan pelaksanaan
primer, sesuai penakaran
dengan kebutuhan
ketentuan. material yang
digunakan
2) Mampu sebagai lapisan
menakar primer, sesuai
kebutuhan dengan
material yang ketentuan.
digunakan
sebagai lapisan 3. Menguraikan
primer, sesuai langkah
dengan penakaran
ketentuan. kebutuhan
material yang
3) Harus mampu digunakan
menakar sebagai lapisan
kebutuhan primer, sesuai
material yang dengan
digunakan ketentuan
sebagai lapisan dengan cepat
primer, sesuai dan cermat.
dengan
ketentuan
dengan cepat
dan cermat.
1.4 Komponen Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 15 menit
primer dicampur pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
dalam satu sesi ini, Kelompok pencampuran Zamiel Ahmet,
wadah sesuai peserta 3. Peragaan komponen Des 2010
kebutuhan mampu primer dalam
sampai mencampur satu wadah 2. Waterproofing
homogen. komponen sesuai Serial Rumah,
primer dalam kebutuhan Februari 2009
1) Dapat satu wadah sampai
mencampur sesuai homogen 3. Internet
komponen kebutuhan
primer dalam sampai 2. Memberikan
satu wadah homogen. contoh
sesuai pelaksanaan
kebutuhan pencampuran
sampai komponen
homogen primer dalam
satu wadah
2) Mampu sesuai
mencampur kebutuhan
komponen sampai
primer dalam homogen
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
satu wadah
sesuai 3. Menguraikan
kebutuhan langkah
sampai pencampuran
homogen komponen
primer dalam
3) Harus mampu satu wadah
mencampur sesuai
komponen kebutuhan
primer dalam sampai
satu wadah homogen
sesuai dengan cepat
kebutuhan dan cermat
sampai
homogen
dengan cepat
dan cermat.
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
membran pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
digelar pada sesi ini, peser- Kelompok penggelaran Zamiel Ahmet,
permukaan ta dapat 3. Peragaan gulungan Des 2010
yang akan menggelar membran pada
dilapisi sesuai gulungan permukaan 2. Waterproofing
dengan jenis membran pada yang akan Serial Rumah,
membran yang permukaan dilapisi sesuai Februari 2009
digunakan yang akan dengan jenis
(dibakar/ dilapisi sesuai membran yang 3. Internet
ditempel). dengan jenis digunakan
membran yang (dibakar/
digunakan ditempel).
(dibakar/
ditempel). 2 Memberikan
contoh
pelaksanaan
penggelaran
gulungan
membran pada
permukaan
yang akan
dilapisi sesuai
dengan jenis
membran yang
digunakan
(dibakar/
ditempel).
3. Menguraikan
langkah
penggelaran
gulungan
membran pada
permukaan yang
akan dilapisi
sesuai dengan
jenis membran
yang digunakan
(dibakar/
ditempel) dengan
teliti sesuai
ketentuan.
2.2 Penyambungan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 25 menit
antar lapisan pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
dilakukan sesi ini, peser- Kelompok penyambungan Zamiel Ahmet,
sesuai dengan ta dapat 3. Peragaan antar lapisan Des 2010
jenis membran melakukan sesuai dengan
yang digunakan penyambungan jenis membran 2. Waterproofing
(dibakar atau antar lapisan yang digunakan Serial Rumah,
ditempel) sesuai dengan (dibakar atau Februari 2009
jenis membran ditempel)
1) Dapat yang 3. Internet
melaksanakan digunakan 2. Memberikan
penyambungan (dibakar atau contoh
antar lapisan ditempel) pelaksanaan
sesuai dengan penyambungan
jenis membran antar lapisan
yang digunakan sesuai dengan
(dibakar atau jenis membran
ditempel) yang digunakan
(dibakar atau
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
2) Mampu ditempel)
menyambung
antar lapisan 3. Menguraikan
sesuai dengan langkah
jenis membran penyambungan
yang digunakan antar lapisan
(dibakar atau sesuai dengan
ditempel). jenis membran
yang digunakan
3) Harus mampu (dibakar atau
menyambung ditempel)
antar lapisan
sesuai dengan
jenis membran
yang digunakan
(dibakar atau
ditempel) dengan
teliti dan cepat.
Diskusi kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi elemen
kompetensi “ Melakukan pemasangan waterproofing bahan membrane sheet”
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
3.1 Aplikasi coating Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 20 menit
pertama pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
dilaksanakan sesi ini, Kelompok pelaksanaan Zamiel Ahmet,
sesuai ketentuan. peserta 3. Peragaan aplikasi coating Des 2010
mampu pertama sesuai
1) Dapat melaksanakan ketentuan. 2. Waterproofing
melaksanakan aplikasi Serial Rumah,
aplikasi coating coating 2. Memberikan Februari 2009
pertama sesuai pertama contoh
ketentuan. sesuai pelaksanaan 3. Internet
ketentuan. aplikasi coating
2) Mampu pertama sesuai
melaksanakan ketentuan.
aplikasi coating
pertama sesuai 3. Menguraikan
ketentuan. langkah
pelaksanaan
3) Harus mampu coating pertama
melaksanakan sesuai
aplikasi coating ketentuan
pertama sesuai dengan lengkap
ketentuan dan tepat
dengan lengkap
dan tepat.
3.2 Jika diperlukan, Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 20 menit
mesh dipasang pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
setelah coating. sesi ini, peserta Kelompok pemasangan Zamiel Ahmet,
mampu 3. Peragaan mesh setelah Des 2010
1) Dapat memasang coating (jika
memasang mesh setelah diperlukan) 2. Waterproofing
mesh setelah coating, jika Serial Rumah,
coating (jika diperlukan. 2. Memberikan Februari 2009
diperlukan) contoh
pelaksanaan 3. Internet
2) Mampu pemasangan
memasang mesh setelah
mesh setelah coating (jika
coating (jika diperlukan)
diperlukan)
3 Menguraikan
3) Harus mampu langkah
memasang pemasangan
mesh setelah mesh setelah
coating (jika coating (jika
diperlukan) diperlukan)
dengan tepat dengan tepat
dan cepat. dan cepat.
3.3 Aplikasi coating Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 25 menit
kedua dan pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
seterusnya sesi ini, Kelompok pelaksanaan Zamiel Ahmet,
dilaksanakan peserta 3. Peragaan aplikasi coating Des 2010
sesuai mampu kedua dan
ketentuan. melaksanakan seterusnya 2. Waterproofing
aplikasi sesuai Serial Rumah,
1) Dapat coating kedua ketentuan. Februari 2009
melaksanakan dan
aplikasi coating seterusnya 2 Memberikan 3. Internet
kedua dan sesuai contoh
seterusnya ketentuan. pelaksanaan
sesuai aplikasi coating
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
ketentuan. kedua dan
seterusnya
2) Mampu sesuai
melaksanakan ketentuan.
aplikasi coating
kedua dan 3. Menguraikan
seterusnya langkah
sesuai pelaksanaan
ketentuan. aplikasi coating
kedua dan
3) Harus mampu seterusnya
melaksanakan sesuai
aplikasi coating ketentuan
kedua dan dengan tepat
seterusnya dan cepat.
sesuai
ketentuan.
3.4 Hasil coating Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 15 menit
liquid membrane pembelajaran 2. Diskusi pemeriksaan Rembesan,
diperiksa. sesi ini, Kelompok hasil coating Zamiel Ahmet,
peserta 3. Peragaan / liquid Des 2010
1) Dapat mampu praktek membrane.
memeriksa hasil memeriksa 2. Waterproofing
coating liquid hasil coating 2 Memberikan Serial Rumah,
membrane. liquid contoh Februari 2009
membrane. pelaksanaan
2) Mampu pemeriksaan 3. Internet
memeriksa hasil hasil coating
coating liquid liquid
membrane. membrane
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
pekerjaan pelapisan pada 3. Internet
1) Dapat pelapisan pada tempat yang
melaksanakan tempat yang ditentukan.
pengumpulan ditentukan.
sisa material 2. Memberikan
dan benda- contoh
benda asing pelaksanaan
(scrap) hasil pengumpulan
pekerjaan sisa material
pelapisan pada dan benda-
tempat yang benda asing
ditentukan. (scrap) hasil
pekerjaan
2) Mampu pelapisan pada
melaksanakan tempat yang
pengumpulan ditentukan
sisa material
dan benda- 3. Menguraikan
benda asing langkah
(scrap) hasil pengumpulan
pekerjaan sisa material
pelapisan pada dan benda-
tempat yang benda asing
ditentukan. (scrap) hasil
pekerjaan
3) Harus mampu pelapisan pada
pengumpulan tempat yang
sisa material ditentukan.
dan benda-
benda asing
(scrap) hasil
pekerjaan
pelapisan pada
tempat yang
ditentukan
dengan cepat
dan tepat.
4.2 Material/ bahan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 10 menit
sisa yang masih pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
dapat sesi ini, Kelompok penyimpanan Zamiel Ahmet,
digunakan, peserta dapat 3. Peragaan material/ bahan Des 2010
disimpan pada menyimpan sisa yang masih
tempat yang material/ dapat 2. Waterproofing
ditentukan. bahan sisa digunakan, Serial Rumah,
yang masih pada tempat Februari 2009
1) Dapat dapat yang
menyimpan digunakan, ditentukan. 3. Internet
material/ bahan pada tempat
sisa yang masih yang 2. Memberikan
dapat ditentukan. contoh
digunakan, pada pelaksanaan
tempat yang penyimpanan
ditentukan. material/ bahan
sisa yang masih
2) Mampu dapat
menyimpan digunakan,
material/ bahan pada tempat
sisa yang masih yang
dapat ditentukan.
digunakan, pada
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
tempat yang 3. Menguraikan
ditentukan. langkah
penyimpanan
3) Harus mampu material/ bahan
menyimpan sisa yang masih
material/ bahan dapat
sisa yang masih digunakan,
dapat pada tempat
digunakan, pada yang ditentukan
tempat yang dengan tepat
ditentukan dan cepat.
dengan tepat
dan cepat.
4.3 Material/ bahan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 15 menit
sisa yang sudah pembelajaran 2. Diskusi tentang Rembesan,
tidak dapat sesi ini, peserta Kelompok pembuangan Zamiel Ahmet,
digunakan dan dapat 3. Peragaan material/ bahan Des 2010
scrap dibuang membuang sisa yang sudah
pada tempat scrap dan tidak dapat 2. Waterproofing
pembuangan material/ bahan digunakan dan Serial Rumah,
yang ditentukan. sisa yang scrap pada Februari 2009
sudah tidak tempat
1) Dapat dapat pembuangan 3. Internet
membuang digunakan pada yang
material/ bahan tempat ditentukan.
sisa yang sudah pembuangan
tidak dapat yang 2. Memberikan
digunakan dan ditentukan. contoh
scrap pada pelaksanaan
tempat pembuangan
pembuangan material/ bahan
yang ditentukan. sisa yang
sudah tidak
2) Mampu dapat
membuang digunakan dan
material/ bahan scrap pada
tempat
sisa yang sudah
pembuangan
tidak dapat yang
digunakan dan ditentukan
scrap pada
tempat 3 Menguraikan
pembuangan langkah
yang ditentukan. pembuangan
material/ bahan
sisa yang sudah
3) Harus mampu
tidak dapat
membuang digunakan dan
material/ bahan scrap pada
sisa yang sudah tempat
tidak dapat pembuangan
digunakan dan yang ditentukan
scrap pada dengan tepat
dan cepat.
tempat
pembuangan
yang ditentukan
dengan cepat
dan tepat.
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
4.4 Peralatan yang Pada akhir 1. Ceramah 1. Menguraikan 1. Kebocoran & 10 menit
masih di area pembelajaran 2. Diskusi penyimpanan Rembesan,
kerja pelapisan sesi ini, Kelompok peralatan yang Zamiel Ahmet,
waterproofing peserta dapat 3. Peragaan masih di area Des 2010
disimpan pada menyimpan kerja pelapisan
tempat yang peralatan yang waterproofing 2. Waterproofing
ditentukan. masih di area pada tempat Serial Rumah,
kerja pelapisan yang Februari 2009
1) Dapat waterproofing ditentukan.
menyimpan pada tempat 3. Internet
peralatan yang yang 2. Memberikan
masih di area ditentukan. contoh
kerja pelapisan pelaksanaan
waterproofing penyimpanan
pada tempat peralatan yang
yang ditentukan. masih di area
kerja pelapisan
2) Mampu waterproofing
menyimpan pada tempat
peralatan yang yang
masih di area ditentukan.
kerja pelapisan
waterproofing 3. Menguraikan
pada tempat langkah
yang ditentukan. penyimpanan
peralatan yang
3) Harus mampu masih di area
menyimpan kerja pelapisan
peralatan yang waterproofing
masih di area pada tempat
kerja pelapisan yang
waterproofing ditentukan
pada tempat dengan tepat
yang ditentukan dan cepat.
dengan tepat
dan cepat.
Diskusi Kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi Elemen
Kompetensi “ Melakukan pembersihan akhir sebelum melakukan test kebocoran”
BAB IV.
PELAPISAN/ PEMASANGAN WATERPROOFING
4.1 Umum
Material waterproofing saat ini telah lazim dan banyak digunakan untuk memberikan
proteksi terhadap kebocoran. Macam-macam jenis water proofing, misalnya
“Integrated water proofing”, yaitu aplikasinya dicampurkan pada saat pengadukan
beton mentah yang kerjanya mengisi pori-pori yang terjadi dalam beton (Pekerjaan
Waterproofing Dengan Metode Penjenuhan Pori-Pori Beton) .
Yang kedua adalah tipe membran yaitu menutup permukaan beton dengan elemen
membran, atau asphalt yang dibakar.
Juga ada tipe coating yaitu melapisi permukaan beton dengan bahan / cairan
waterproofing. Material water proofing tipe membran dan coating yang bagus harus
tahan terhadap cuaca panas dan dingin dan mempunyai kemampuan untuk dapat
meregang secara elastis. Tapi perlu diingat, material waterproofing yang bagus pun
tidak akan dapat mencegah kebocoran apabila struktur beton tidak bekerja secara
optimal.
Apabila terjadi retak-retak pada pelat eksisting (plat dak lama), maka apabila dirasa
diperlukan perbaikan struktur (misal dari lendutan yang terlalu berlebihan) maka
struktur plat harus diperkuat.
4) Menciptakan kondisi rumah yang tidak lembab dan berjamur serta lebih sehat
bagi seluruh anggota keluarga. Pada dasarnya, kondisi lembab akan
menimbulkan bau yang tidak sedap, serta mudah menimbulkan penyakit
karena jamur akan leluasa berkembang biak di sana.
Biasanya kebocoran dan rembes berasal dari dinding, lantai, atap dan dak. Oleh
karena itu, dibutuhkan pelindung antibocor yang kedap air, elastis, kuat melekat,
tahan cuaca, mudah diaplikasikan dan tidak beracun.
Seperti kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang”, bila Anda belum mengetahui
jenis-jenis waterproofing bisa saja akan kesulitan dalam menentukan produk
mana yang sesuai dengan kebocoran dan rembes yang dialami. Pengaplikasian
waterproofing biasanya tergantung jenis peruntukannya.
Waterproofing sebaiknya diaplikasikan pada cuaca yang cerah dan tidak berpotensi
hujan agar waterproofing dapat kering dengan sempurna. Ini dilakukan agar fungsi
waterproofing juga berjalan dengan baik.
1) Kape
Kape adalah alat pengeruk berbentuk segitiga yang berfungsi menghilangkan
kotoran yang menempel pada permukaan dinding.
2) Ampelas
Ampelas adalah alat pembersih setelah kape. Jika kape sebagai sebuah alat
pengeruk maka ampelas akan membantu untuk menyempurnakan pembersihan
permukaan dinding dari debu dan kotoran. Ampelas juga dapat menghapus
apisan ebelumnya hingga bersih.
3) Rol
Rol merupakan alat aplikasi berbentuk rol, yang berfungsi mengaplikasikan
waterproofing. Alat tersebut lebih ceat mengaplikasikan waterproofing
dibandingkan dengan kuas. Sebab, rol dapat menyerap cairan waterproofing
lebih banyak ketimbang kuas, serta memiliki area pengaplikasian yang lebih
luas.
4) Serat Fiber
Sebaiknya kita mengaplikasikan serat fiber pada area-area yang rawan
mengalami kebocoran atau keretakan. Sebab serat fiber dapat memperkuat
struktur perlindungan waterproofing.
5) Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan saat aplikasi waterproofing. Sarung tangan berfungsi
melindungi tangan kita agar tidak kotor dan mengalami iritasi.
6) Kuas
Kuas adalah alat untuk mengaplikasikan cat ataupun waterproofing selain rol.
Kuas digunakan terutama unuk sudut-sudut atau permukaan tertentu yang sulit
dijangkau dengan rol sehingga proses pengerjaannya lebih lama. Hal ini
dikarenakan kuas memiliki bentuk sapuan yang sedikit, sedangkan rol biasanya
lebih besar sehingga lebih banyak permukaan yang dapat dijangkau.
7) Sekop
Skop atau steel shovel termasuk salah satu alat bangunan yang sangat penting.
Fungsi dan kegunaannya sangat dominan saat dilakukan penambalan dan
perataan dinding bangunan.
struktur dari luar dan biasanya tidak tersembunyi, seperti dinding luar,
atap/genting, karpusan, dan dak beton yang tidak untuk area beraktifitas.
Biasanya waterproofing ini berbentuk cairan seperti cat (satu komponen) yang
akan sangat mudah dan praktis diaplikasikan. Karakteristiknya elastik, berdaya
rekat tinggi, tahan panas dan hujan, serta ramah lingkungan. Untuk warna, Anda
dapat memilih abu-au dan putih. Pengaplikasian waterproofing eksternal
mencakup area-area sebagai berikut :
a) atap/genting
b) karpusan,
c) dak beton, yang tidak untuk foot-traffic, dan
d) dinding luar bangunan.
Waterproofing internal akan sangat efektif dan kuat untuk struktur untuk struktur
yang berbasis semen karena didalamnya juga terkandung unsur semen. Jadi
kedua elemen yaitu waterproofing internal dan beton, akan menjadi satu
senyawa sehingga dapat menutup pori-pori pada beton dengan sempurna.
Selain itu, polimer dalam cairan yang agak mengental tersebut akan berfungsi
mengikat lapisan perlindungan supaya kuat dan tahan lama serta memberikan
elastisitas yang diperlukan dalam struktur pelindung antibocor.
Kebocoran lantai banyak terjadi pada rumah yang belum tuntas atau belum selesai
secara menyeluruh atau masih dalam tahap pembangunan. Sebagai contoh, dak
beton untuk lantai dua yang sebenarnya akan difungsikan sebagai lantai akhirnya
difungsikan sementara sebagai atap untuk lantai satu karena belum selesai
pembangunannya. Hal ini lebih sering terjadi karena pemilik rumah merencanakan
pembangunan rumahnya secara bertahap atau rumah tumbuh karena keterbatasan
biaya untuk penyelesaian pembangunan secara menyeluruh.
Umumnya dak beton yang diperuntukkan sebagai atap berbeda dengan dak beton
yang diperuntukkan sebagai lantai. Pebedaan yang paling menonjol adalah
kemiringan dak beton, penambahan tulangan susut dan perlakuan pelapisan kedap
air. Dak beton untuk lantai biasanya datar, sedangkan untuk atap memiliki kemiringan
tertentu untuk mengalirkan air. Kasus kebocoran pada dak beton yang bukan untuk
fungsi atap lebih sering terjadi karena adanya genangan akibat air tidak mengalir
dengan sempurna. Akibatnya lantai dak tersebut berlumut. Pada saat dak tersebut
akan dipasangi keramik, biasanya adukan untuk pasang keramik tidak dapat
menyatu dengan lantai beon tersebut. Akibatnya terdapat rongga yang dapat menjadi
tempat bagi air untuk bersembunyi. Terlebih lagi bila lantai tersebut akan dijadikan
kamar mandi atau tempat cuci yang sering basah.
Untuk hasil terbaik, biasanya setiap produk telah memberikan panduan berapa
banyak jumlah waterproofing yang harus diaplikasikan pada setiap luasan 1 m2.
Misalnya saja sebanyak 900 gram/m2.
Kebocoran pada sambungan dinding dan dak beton juga paling sering terjadi. Titik
kebocorannya agak sulit ditemukan karena retaknya tidak mudah dilihat langsung,
tetapi harus diperlukan observasi khusus untuk mengetahui adanya keretakan atau
kebocoran tersebut. Biasanya kebocoran seperti ini terjadi pada sambungan dak
beton dengan lisplang, dak beton dengan dinding bata (untuk penutup tangga, lift,
dan sebagainya), serta dak beton dengan dinding pondasi menara air atau reservoir.
Selain sering terjadi pada bangunan atau rumah bertingkat, kebocoran juga terjadi
pada rumah tidak bertingkat. Pada rumah berlantai satu biasanya kebocoran terjadi
berupa rembesan air pada lantai yang berawal dari dasar lantai yang berupa tanah.
Kejadian ini terjadi karena tanah sudah jenuh air sehingga air naik ke lantai ruangan.
Hal ini lebih sering terjadi pada ruang-ruang yang sering basah seperti kamar mandi,
ruang cuci dapur. Sementara daerah yang sering mengalami rembesan air adalah
daerah lembab, seperti daerah dekat danau atau sungai atau pantai, daerah dengan
permukaan air sangat rendah, dan daerah bekas rawa.
2) Perbaiki celah/retak rambut yang ada pada dinding dengan adukan semen yan
sudah dicampurkan/dimodifikasi dengan polimer perekat beton dengan
perbandingan 1 kg perekat : 2 kg air atau tegantung kekentalan perekatnya
dan kekentalan adukan yang dikehendaki.
4) Lalu, larutkan polimer perekat beton yang digunakan sebagai lapisan dasar/
primer dengan air, perbandingan I kg perekat : 1 kg air. Campuran ini dapat
digunakan untuk permukaan dengan luasan lebih kurang 15 m2, tergantung
kekentalan perekatnya atau sesuai dengan instruksi pada kemasan produk.
Untuk kebutuhan aplikasi, jika diperlukan air bersih dapat digunakan untuk
mengencerkan. Untuk takaran dan komposisinya bisa berbeda-beda antar produk,
karena itu silakan ikuti petunjuk pemakaian yang diberikan oleh produsen. Untuk
aplikasi pada genteng atau pada kebocoran lainnya, sangat disarankan untuk
menggunakan tanpa diencerkan dengan air bersih.
2) Campuran ini dapat digunakan untuk permukaan dengan luasan lebih kurang 15
m2, tergantung kekentalan perekatnya atau sesuai dengan instruksi pada
kemasan produk.
Penyebab retak rambut pada dak beton, umumnya karena setelah pengecoran, dak
beton tidak di rawat. Bila tidak dirawat dak beton akan menjadi kering liar tak
terkendali sehingga akan erjadi retak-retak rambut, terlebih bila selimut beton di
daerah pertemuan beton dan besi sangat tipis atau beton di daerah bagian bawah
pelat keropos.
Aplikasikan produk dengan ketebalan yang cukup dan merata keseluruh permukaan
bidang. Waterpoofing yang diaplikasikan terlalu tipis dapat membuat sifat anti bocor
dari waterproofing tersebut tidak optimal serta lapisan waterproofing mudah retak.
perhitungan struktur tidak tepat atau pengecoran awal pembangunan yang tidak
sempurna.
Tidak jarang kasus kebocoran atau rembesan pada atap atau dinding kerap
dikeluhkan. Hal tersebut terjadi tidak hanya karena cuaca ekstrem, tetapi juga
karena kurangnya elemen pelindung cairan yang terdapat pada lapisan dinding
ataupun atap seperti lapisan waterproofing.
sistem pemasangan waterproofing pada satu struktur. Seperti salah satu sistem
yang familiar adalah sistem membran sebagai proteksi terhadap benda cair.
Untuk melaksanakan pekerjaan waterproofing ini, kita perlu beberapa alat bantu
seperti sikat, sapu dan kape, sedangkan bahan-bahan yang disiapkan dalam
metode cara pemasangan waterproofing membrane antara lain :
1) Bahan primer coating
2) Waterproofing membrane
3) Screed beton
4) Acian halus
5) Kawat ayam, dan
6) Alat bantu pekerjaan Waterproofing lainnya menyesuaikan kebutuhan kerja
dan kondisi lapangan.
Cara pemasangan gulungan membran pada permukaan yang akan dilapisi sesuai
dengan jenis membran yang digunakan adalah dibakar dengan cara dipanaskan
hingga meleleh ke permukaan beton dengan pemasangan satu lapis atau lebih
agar beton dan strukturnya tidak dapat ditembus air.
MORTERPLAS SBS FP ( 4Kg – 3MM) adalah lembaran kedap air buatan Spanyol
dengan ketebalan 3 mm berwarna hitam untuk dilapiskan dengan tulangan poliester
stabil, cara pemasangan adalah dengan dipanaskan hingga meleleh ke permukaan
beton dengan pemasangan satu lapis atau lebih agar beton dan strukturnya tidak
dapat ditembus air.
Digunakan terutama untuk melindungi struktur beton yang luas seperti atap beton
basemen tangki air kolam renang terowongan dan lainnya.
Waterproofing membrane adalah pelapis tahan air yang diaplikasikan dengan cara
dibakar. Waterproofing membrane pelapis kedap air yang mempunyai kelembaban
baik untuk bangunan seperti dinding basement, dak beton, kolam renang dan
balkon.
4) Lakukan tes rendam setelah aplikasi selesai, untuk melihat kekuatan aplikasi
waterproofing.
Fungsi:
Lapisan pelindung pada pasangan batu, pipa besi ( anti karat) , genting tanah liat,
beton, metal dan bahan penutup lapisan atap secara umum.
Lapisan perbaikan: atap beton, genting, keramik, saluran, kolam, logam dan
bidang atap.
Memiliki daya rekat yang baik terhadap logam/ besi, beton dan kayu. Pemasangan
yang sangat mudah dengan melepas lembaran plastik stiker penutup bitumennya
dan ditempel pada bidang permukaan obyek tanpa perlu pelapisan awal/ primer
coat.
Ukuran : Per-roll/ box.
Tebal : 1, 6 mm.
Lebar : 1 m.
Panjang : 20 m.
Waterproofing Membrane
Waterproofing jenis ini berbeda sistem dan bahan yg digunakan, waterproofing ini
menggunakan sistem bakar dengan bahan Roll membrane. Waterproofing jenis ini
mempunyai ketaha :nan relative lama dibandingkan jenis lain (dengan
pemasangan yg tepat). Banyak diaplikasikan di dak beton perkantoran, hotel, mal,
rumah mewah dan lain-lain.
1) Perbaiki permukaan lantai yang retak dan berlubang dengan sistem grouting,
yaitu memasukkan mortar ke celah atau retakan beton dengan cara injeksi,
2) Bersihkan permukaan dak beton dari segala macam kotoran, debu dan kerikil,
dan penutup lain seperti plesteran,
3) Kuaskan waterproofing coating setebal 0,5 mm, dan biarkan selama 24 jam
hingga benar-benar meresap ke dalam pori-pori dak beton dan tidak lengket lagi
bila diinjak,
4) Pasang waterproofing membrane torching tipe granule setebal 4 mm dengan cara
ujung lembaran waterproofing yang satu ditumpuk dengan ujung lembaran lain
selebar 10 cm. Pemasangan ini harus dilanjutkan hingga berbelok ke atas bagian
dinding atau lisplang setinggi 20 cm dari permukaan dak beton,
5) Untuk pemasangan pada lubang “roof drain” (saluran atap), usahakan
waterproofing nya masuk secara baik dan rapi hingga ke dalam lubang pipa,
6) Lakukan pengetesan kebocoran.
Waterproofing Coating
Waterproofing ini dilakukan dengan cara coating/ kuas. Ada beberapa macam bahan
seperti cementitious, elastomeric dan lain lain. Banyak diaplikasikan untuk
bangunan : dak beton ruko, dinding bangunan, kolam renang, kamar mandi dan lain
lainl .
8) Kemiringan dak beton untuk pembuangan air tidak baik atau tidak memenuhi
syarat,
9) Terjadi genangan air akibat kurangnya talang pembuangan yang
mengakibatkan ketidakseimbangan antara air masuk dan keluar,
10) Sambungan antaa roof drain sebagai tempat kucuran air di talang dengan
beton tidak menyatu dengan baik
11) Adanya kecurangan saat pelaksanaan pekerjaan pembangunan, misalnya
diameter atau jarak tulangan beton diubah untuk mengurangi penggunaan
material beton..
,
Jika dilihat sekilas, produk waterproofing jenis liquid terlihat sangat mirip dengan
produk cat dinding . Sejatinya, produk waterproofing memang bisa dibilang “saudara
dekat” dari produk cat. Bersama produk varnishing, baik cat maupun produk
waterproofing termasuk produk untuk finishing dan memiliki prinsip kerja yang sama,
yaitu dengan melapisi (coating) permukaan bidang aplikasi (substrat).
Coating adalah kegiatan melapisi suatu obyek dengan tujuan meningkatkan atau
memperbaiki kondisi permukaan bidang yang diaplikasikannya (substrat). Lapisan
tersebut dapat membuat Substrat nampak lebih bagus, kedap air, tidak lengket,
tahan karat dan tahan gores.
Cara mencegah dan mengatasi bocor pada sambungan dak beton dan lisplang
Kasa penguat ini ditepatkan di atas lapisan pertama yang masih basah untuk
menutup keretakan atau memperkuat area yang mempunyai potensi keretakan.
Serat fiber baik juga untuk tindakan pencegahan, sejak awal finishing konstruksi,
terutama pada daerah yang rawan retak atau bocor, serta pertemuan antara dua
bidang . Contohnya antara atap dan tembok, karpusan, atau antara dinding dan
lantai. Kasa penguat ini terbuat dari bahan yang kuat namun lentur, sehingga
mudah menyatu dengan lapisan waterproofing serta lebih tahan terhadap retak,
pergerakan substrat maupun benturan. Hasil akhirnya adalah lapisan waterproofing
Cara mencegah dan mengatasi bocor pada sambungan dak beton dan
dinding bata.
Contoh pelaksanaan coating ke dua, bisa dilihat pada bocor sambungan dak beton
dengan dinding pondasi menara air (reservoir).Penyebab kebocoran biasanya
terjadi karena beban menara air atau reservoar tidak tertahan di atas dak beton.
Akibatnya, dak beton menjadi retak akibat lendutan atau goyangan menara air atau
reservoar yang disebabkan oleh angin.
Coating adalah kegiatan melapisi suatu obyek dengan tujuan meningkatkan atau
memperbaiki kondisi permukaan bidang yang diaplikasikannya (substrat). Lapisan
tersebut dapat membuat Substrat nampak lebih bagus, kedap air, tidak lengket,
tahan karat dan tahan gores.
Cara mencegah dan mengatasi bocor pada sambungan dak beton dengan
dinding pondasi menara air (reservoar)
Perlebar pondasi menara air sehingga bebannya bukan beban titik (beban pada
kaki menara ke pelat beton), melainkan menjadi beban bidang ( beban titik yang
didistribusikan melebar ke segala arah)
1) Bersihkan permukaan dak beton dan sambungannya pada dinding pondasi
menara air
2) Kuaskan waterproofing coating pada sambungan dak beton dengan dinding
pondasi menara air, hingga ketinggian minimal 20 cm sekitar tebal 0,5 mm,
3) Rekatkan serat poliester pada lapisan waterproofing coating hingga benar-
benar menutupi sambungan,
4) Kuaskan waterproofing coating sekali lagi setebal 1,5 mm hingga menutupi
poliester.
Cara mengatasi retak rambut pada lantai kamar mandi lantai dua :
1) Lepaskan penutup lantai yang menutupi lantai yang bocor, termasuk lapisan
waterproofing lama,
2) Ratakan tonjolan-tonjolan di permukaan lantai, misalnya sisa-sisa penutup
lantai yang belum terangkat, dengan cara di chipping atau di pangkas
menggunakan alat poles,
3) Bila ada lubang, tambal dengan adukan semen dan pasir (1:2) atau semen
instan,
4) Bersihkan segala macam kotoran yang masih berada di permukaan dak beton
lantai kamar mandi/WC,
5) Kuaskan waterproofing coating setebal 0,5 mm di lantai yang kotor atau
rembes,
6) Lekatkan serat polyester pada lapisan waterproofing coating,
7) Kuaskan kembali waterproofing coating setebal 1,5 mm hingga menutupi serat
polyester,
8) Tes kebocoran dengan direndam air setinggi 5 cm selama 24 jam,
9) Bila tidak rembes, pasang penutup lantai seperti keramik.
Misalnya pada dinding luar yang bocor, kita perlu mengenal penyebabnya, sebab
dinding bagian luar sangat berpotensi terjadi rembesan atau kebocoran karena
berhubungan langsung dengan kondisi cuaca, seperti panas dan hujan yang
saling bergantian. Kondisi cuaca seperti ini akan mempercepat terjadinya
keretakan dinding.
1) Bila dinding akan dibuat dari beton, jangan berhenti pengecorannya sebelum
semuanya selesi dicor agar tidak terdapat sambungan beton.
2) Bila dinding akan dibuat dari bata, batako atau bata ringan, gunakan adukan
kedap air yang terdiri campuran semen : pasir (1 : 2) atau semen instan untuk
pemasangan dan plesterannya.
3) Gunakan material beton berkualitas dengan pengadkan merata atau sudah
menjadi solid.
4) Hitung dengan teliti struktur atau penulangannya agar tidak terjadi kekurangan.
5) Gunakan sloof atau dinding trasraam dari material berkualitas.
6) Gunakan pipa air berkualitas untuk pipa yang dianam dalam dinding agar tidak
mudah pecah atau retak.
7) Jangan melakukan pengacian dinding yang terlalu cepat, biarkan hingga
plesteran dinding benar-benar kering.
8) Gunakan produk waterproofing coating dan epoxy bermutu baik dengan aplikasi
sesuai petunjuk.
Langkah pemeriksaan hasil coating liquid membrane bisa dilihat pada Cara
mengatasi rembesan dari dinding luar, menggunakan waterproofing coating :
1) Amplas permukaan dinding bagian luar dengan mesin amplas atau alat poles.
2) Untuk dinding lama, bersihkan pelapis dindingnya yang menutupi permukaan
dinding bagian luar seperti cat, keramik, granit, dan sebagainya dengan cara
pembongkaran.
3) Ratakan dengan cara di chipping atau dipangkas hingga rata pada bagian
permukaan dinding yang menonjol atau tidak rata yang terjadi akibat aktivitas
pembongkaran pelapis dinding tidak sempurna.
4) Bila ada lubang, tambal atau plester lubang tersebut dengan adukan semen
dan pasir (1 : 2) atau semen instan.
5) Bersihkan dinding yang baru diamplas tersebut dengan menggunakan vacum
cleaner agar diperoleh dinding yang bebas dari debu, minyak atau oli.
6) Lakukan pengapikasian epoxy primer pada permukaan dinding, lalu biarkan
lapisan epoxy tersebut kering dengan cara didiamkan selama 10 jam.
7) Dempul merata bagian dinding yang mengalami keretakan atau berlubang
setelah lapisan epoxy primer didiamkan 10 jam. Lalu, diamkan selama 10 jam.
8) Lakukan pekerjaan body coat atau intermediate coat dengan menggunakan
epoxy.
9) Akhiri pelaksanaan pekerjaan ini dengan di coating menggunakan epoxy.
Penyedia Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin bahwa
tempat kerja, struktur, kantor sementara, tempat hunian dipelihara bebas dari
akumulasi sisa bahan bangunan, sampah dan kotoran lainnya yang diakibatkan oleh
operasi-operasi di tempat kerja dan memelihara tempat kerja dalam kondisi rapi dan
bersih setiap saat.
2) Penyimpanan material/ bahan sisa yang masih dapat digunakan, pada tempat
yang ditentukan.
3) Pembuangan material/ bahan sisa yang sudah tidak dapat digunakan dan scrap
pada tempat pembuangan yang ditentukan.
1) Penyedia Jasa harus menjamin bahwa sistem drainase terpelihara dan bebas dari
kotoran dan bahan yang lepas dan berada dalam kondisi operasional pada setiap
saat.
3) Penyedia Jasa harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah di
tempat yang telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat maupun Daerah dan
Undang-undang Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
4) Penyedia jasa tidak diperkenankan mengubur sampah atau sisa bahan bangunan
di lokasi kegiatan tanpa persetujuan dari Pemilik.
Bilamana ditemukan bahwa saluran drainase samping atau bagian lain dari sistem
drainase yang dipakai untuk pembuangan setiap jenis bahan selain dari pengaliran air
permukaan, baik oleh tukang maupun pihak lain, maka Penyedia Jasa harus segera
melaporkan kejadian tersebut kepada Pemilik, dan segera mengambil tindakan
pemulihan untuk mencegah terjadinya pencemaran lebih lanjut.
4.5.2 Penyimpanan material/ bahan sisa yang masih dapat digunakan, pada
tempat yang ditentukan.
Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan
bersih dan siap untuk dipakai pemilik. Penyedia Jasa juga harus mengembalikan
bagian-bagian dari tempat kerja ke kondisi semula.
Pembersihan dan penyimpanan peralatan dan bahan sisa yang telah digunakan
dalam pekerjaan waterproofing adalah sebagai berikut :
3) Rol yang masih bisa dipakai, dicuci dan disimpan pada tempatnya.
Rol merupakan alat aplikasi berbentuk rol, yang berfungsi mengaplikasikan
waterproofing. Alat tersebut lebih ceat mengaplikasikan waterproofing
dibandingkan dengan kuas. Sebab, rol dapat menyerap cairan waterproofing
lebih banyak ketimbang kuas, serta memiliki area pengaplikasian yang lebih
luas.
sangat efektif untuk penyambungan beton lama dan beton baru ini juga dapat
dipakai dalam campuran /adukan untuk menutup ataupun memperbaiki celah
dan terjadinya keretakan.
4.5.3 Pembuangan material/ bahan sisa yang sudah tidak dapat digunakan
dan scrap pada tempat pembuangan yang ditentukan.
Setiap cairan berbahaya atau bahan pencemar padat, seperti minyak pelumas, yang
jatuh atau tumpah diatas tempat kerja dan lingkungan yang bersebelahan, atau
route pengangkutan harus dibersihkan segera oleh Penyedia Jasa agar dapat
menghindari pencemaran air dan tanah.
Material/bahan sisa yang sudah tidak dapat digunakan dan scrap yang harus
dibuang , biasanya adalah hasil kegiatan pertama pada setiap elemen, sebagai
contoh adalah sebagai berikut :
1) Jika dilihat per elemen, maka pada elemen atap, waterproofing dapat
diaplikasikan pada dak beton, atap asbes, karpus atau sudut sambungan antar
genteng, bagian talang, serta taman atap. Kegiatan pertama adalah
membersihkan permukaan yang akan diwaterproofing dari debu, kotoran,
minyak dengan menggunakan kape dan ampelas
kamar mandi yang berada di lantai atas pada gedung bertingkat wajib
dilindungi dengan waterproofing. Kegiatan pertama adalah membersihkan
permukaan yang akan diwaterproofing dari kotoran, minyak dengan
menggunakan kape dan ampelas
1) Bagian lantai lainnya yang perlu diberi aplikasi waterproofing adalah lantai kolam
ikan, kolam hias, kolam renang dan bak penampung air. Ruang basement,
ruang penyimpan atau gudang bawah tanah juga memerlukan lapisan kedap air.
Kegiatan pertama adalah membersihkan permukaan yang akan diwaterproofing
dari kotoran, minyak dengan menggunakan kape dan ampelas.
2) Pastikan kondisi dinding dalam keadaan benar-benar kering dan bersih.
3) Kuaskan waterproofing coating pada permukaan dinding bagian luar secara
merata setebal 0,5 mm.
Setelah pekerjaan selesai, maka peralatan yang masih ada di area kerja pelapisan
waterproofing, dibersihkan dan disimpan pada tempat yang telah ditentukan.
Lakukan pembersihan dan penyimpanan peralatan yang masih ada di area kerja
pelapisan waterproofing pada tempat yang telah ditentukan, seperti Kape, Ampelas,
Rol, Serat Fiber, Sarung Tangan, Kuas dan Sekop.
3) Rol yang masih bisa dipakai, dicuci dan disimpan pada tempatnya.
Rol merupakan alat aplikasi berbentuk rol, yang berfungsi mengaplikasikan
waterproofing. Alat tersebut lebih ceat mengaplikasikan waterproofing
BAB V
5.1.2 Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan
merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan
peserta.
2) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
peserta.
3) Mencatat pencapaian / perolehan peserta.
5.1.3 Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber
dukungan dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses
belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang
berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta.