Professional Documents
Culture Documents
I. PENGKAJIAN.
A. Biodata.
1. Identitas klien : An. H
Tanggal lahir : 26/5/2008
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Handiwung 26/02 Gembor pagaden
Agama : Islam
Tanggal masuk : 02-06-2014
Tanggal pengkajian : 02-06-2014
Diagnosa medis : Kejang Demam Simpleks
No CM : 479210
2. Nama Ibu : Ny.G
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SI BK
Pekerjaan : Guru
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Handiwung 26/02 Gembor pagaden
3. Nama Ayah : Tn.D
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SI pertanian
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Handiwung 26/02 Gembor pagaden
B. Riwayat Kesehatan.
1. Keluhan Utama
Panas badan / demam tinggi
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Satu HSMRS anak demam, tidak muntah, tidak batuk, tidak pilek, kemudian diberi
paracetamol ½ sendok teh tetapi demam masih tinggi.
HMRS anak muntah 2 kali seperti yang dimakan tidak muncrat, BAB encer 1 kali,
demam tinggi, tidak ada edema. Anak kejang saat di UGD selam 2 menit, berhenti
dengan diazepam 5 mg suspensi dan 2 kali dumin suspensi masuk.
4. Riwayat Sosial
a. Pengasuh : Anak diasuh oleh kedua orang tuanya.
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Hubungan anak dengan anggota
keluarga yang lain baik. Selama dirawat di RS anak sering dijengauk oleh
saudara.
c. Hubungan dengan teman sebaya : Oleh ibu anak sering diajak
bermain dengan teman sebayanya.
5. Riwayat Keluarga
a. Sosial ekonomi : Anak tinggal dengan orang tua dan saudara
kandung di rumah sendiri ayah bekerja dibidang swasta dan ibu bekrja sebagai
guru TK. Pendapatan perbulan ± Rp 1.000. 000,-
b. Lingkungan rumah : Anak menempati rumah dengan dinding tembok,
lantai tegel, ventilasi dan penerangan cukup, kamar mandi dan jamban sendiri,
sumber air minum dari sumur.
c. Penyakit keluarga :
1) Ayah dan ibu memiliki riwayat alergi makanan
2) Sepupu anak dari pihak ayah pernah mengalami kejang demam
3) Nenek dari ayah dan ibu memiliki riwayat hipertensi
4) Kakek dari ibu memiliki riwayat penyakit jantung
4. Tidur dan istirahat : an. R tidur mulai jam 08.00 hingga jam 06.00,
kadang tertidur kembali. Siang tidur 3-4 jam/hari.
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : compos mentis
Nadi: 124 x/m Suhu: 38,2 °C RR: 30 x/m
BB: 8 kg TB: 77 cm LK: 45 cm
2. Kulit : turgor baik, tidak ada ptechie dan diaperras
3. Kepala : bersih, ubun-ubun belum menutup.
4. Mata : tidak ada edema palpebra, konjungtiva tidak pucat,
scelera tidak ikterik.
5. Telinga : kebersihan baik, tidak ada pengeluaran cairan.
6. Hidung : terpasang sonde.
7. Mulut : mukosa lembab, tidak ada iritasi mukosa.
8. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
9. Dada : Simetris, tidak ada ketinggalan gerak
10. Paru-paru : perkusi sonor, bunyi napas vesikular.
11. Jantung : Auskultasi S1 tunggal, S2 split tdk konstan, tidak
ada bising.
12. Abdomen : bentuk soepel, tidak ada distensi.
13. Anus dan rectum : tidak ada iritasi pada mukosa.
14. Muskuloskeletal : kekuatan otot baik, pergerakan tidak terbatas.
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Terapi
Tgl Obat Dosis Rute Jadwal
03/01/18 IVFD 15 gtt/menit IV Sesuai
Oksigen 2Lt / menit Per nasal Bila Perlu
Cefotaxime 2 x 250mg IV 09.00 wib, 21.00 wib
PCT Infus 140mg/ drip IV Bila Demam
PCT Sy 3 x 200mg Per oral Pagi, Siang, Sore
Diazepam 2,5mg IV Bila kejang
II. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Senjang Masalah Etiologi
03/01/18 DS: Hipertermi Peningkatan
- Ibu klien mengatakan an. R panas. Metabolik
08.00 DO:
- Suhu axila 38,2 °C.
- Kulit merah.
- Kulit teraba hangat.
Discharge planning:
Identifikasi pengetahuan
keluarga.
Diskusikan dengan
keluarga tentang
tatalaksana post hospital.
Diskusikan dengan
keluarga untuk melakukan
rujukan ke pelayanan
kesehatan sehubungan
perawatan klien.
V. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No. Catatan Keperawatan Evaluasi
DK
03/01/18 1 S:
08.00 Memonitor tanda vital klien: suhu Ibu klien mengatakan suhu
axila 38,2 °C, rr 30 x/m dan nadi 124 kulit an. R turun dari
x/m. Kulit kemerahan. sebelumnya.
Memberikan tapid sponge. O:
Mengelola pemberian antipiretik Temperatur 37,6 °C.
paracetamol ¾ cth. Tidak ada kejang.
A:
09.00 Memotivasi ibu untuk tetap Hipertermi belum teratasi.
memberikan ASI atau cairan peroral P:
lainnya. Monitor perubahan tanda
vital ekstrim.
11.00 Memonitor tanda vital klien: suhu Berikan tapid sponge bila
axila 37,6 °C, rr 30 x/m dan nadi 124 panas.
x/m. Tingkatkan hidrasi.
Memotivasi keluarga untuk tetap
memberikan tapid sponge.
Menganjurkan ibu untuk
memasangkan pakaian tipis, menyerap
keringat dan memudahkan sirkulasi
udara.
03/01/18 2 S:
08.00 Memantau status hidrasi klien: turgor Ibu klien menyatakan an. R
kulit baik, klien muntah dan BAB 1 mau menetek.
kali. O:
Mengaff infus: daerah insersi flebitis. Intake hingga jam 13.00 ±
120 cc.
Memberikan cairan/PASI personde 20 Output hingga jam 13.00
09.00 cc. ± 85cc.
Menghitung output urine ± 25cc. Mukosa mulut lembab.
A:
Menghitung output urine ± 15 cc dan Defisit cairan tidak terjadi.
11.00 feces ± 50 cc. P:
Memberikan diet personde 60 cc Monitor input-output.
Motivasi pemberian intake
peroral.
04/01/18 3 S:
09.30 Mendiskusikan dengan ibu klien Ibu klien mengatakan sudah
tentang antisipasi demam dan kejang. bisa melakukan antisipasi
Menjelaskan kepada ibu penyebab demam dan kejang.
kejang terdahulu. O:
Mendiskusikan dengan ibu -
menanganan di rumah bila anak kembali A:
demam tinggi serta terjadi kejang. Pengetahuan ibu meningkat.
Memotivasi ibu untuk memanfaatkan Injuri tidak terjadi.
fasilitas kesehatan. P:
Monitor perubahan suhu.
04/01/18 1 21.00
14.00 Memonitor tanda vital klien: suhu S:
axila 38 °C, rr 32 x/m dan nadi 180 x/m. Ibu klien mengatakan anak
Memotivasi ibu untuk memberikan kembali panas.
tapid sponge. O:
Temperatur 38,6 °C.
Mengukur tanda vital klien: suhu Tidak ada kejang.
21.00 aksila 38,6 °C, rr 32 x/m dan nadi 178 A:
x/m. Hipertermi belum teratasi.
Memberikan tapid spnge. P:
Mengelola pemberian antipiretik ¾ Monitor perubahan tanda
cth. vital ekstrim.
Tingkatkan hidrasi.
04/01/18 2 21.00
14.00 Memantau status hidrasi klien: turgor S:
kulit baik, klien muntah tidak ada dan Ibu klien menyatakan an. R
BAB 1 kali. mau menetek.
Memberikan cairan/PASI personde 40 O:
cc. Intake sore hingga jam
Menghitung output urine ± 20cc. 21.00 ± 255 cc.
Output sore hingga jam
Menghitung output urine ± 20 cc. 21.00 ± 120 cc.
16.00 Memberikan diet personde 60 cc Mukosa mulut lembab.
Tidak ada diare.
Memonitor pemberian ASI 60 cc. A:
Defisit cairan tidak terjadi.
Memberikan ASI 40 cc. P:
17.00 Mengelola pemberian dialac 1 sachet. Monitor input-output.
Memonitor pengeluaran urine ± 20cc. Motivasi pemberian
18.00 intake peroral.
Memberikan cairan/PASI 55 cc.
Memonitor out output urine ± 20cc.