Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
leher setelah diteliti juga dapat digunakan sebagai uji saring sederhana dan cepat untuk
mengetahui adanya obesitas (Nafiu et al, 2010).
Skreening obesitas dapat menggunakan berbagai metode pengukuran antropometri tubuh.
Salah satu metode tersebut adalah pengukuran lingkar leher. Selain mudah dan murah
pengukuran dengan lingkar leher merupakan index obesitas tubuh bagian atas karena lingkar
leher merupakan salah satu indeks distribusi lemak subkutan. Lingkar leher mempunyai
hubungan yang kuat dengan IMT dengan besar koefisien korelasi laki-laki 0,83 dan pada
perempuan 0,71 (Nafiu et al, 2010).
Lingkar pinggang merupakan ukuran antropometri yang digunakan untuk mengukur
obesitas sentral. Seorang pria di Asia Pasifik dikatakan obesitas sentral jika ukuran lingkar
pinggang ≥ 90 cm sedangkan wanita dikatakan obesitas sentral jika ukuran lingkar pinggang ≥
80 cm. Lingkar pinggang adalah indeks yang sangat berguna untuk menentukan obesitas sentral
dan komplikasi metabolik yang terkait (Hariadi, 2005).
Beberapa penelitian mengatakan bahwa lingkar pinggang memiliki korelasi yang kuat
dengan obesitas sentral dan resiko kardiovaskular. Selain itu dari beberapa penelitian
membuktikan bahwa lingkar pinggang dapat mendeteksi obesitas sentral dan sindroma metabolik
dengan ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan jika menggunakan Indeks Massa Tubuh dan
lingkar panggul (Kahn et al. 2005).
2
2. Mengidentifikasi angka kejadian hipertensi di PKM Lhok Bengkuang
3. Menganalisa hubungan lingkar pinggang terhadap angka kejadian hipertensi di PKM Lhok
Bengkuang