You are on page 1of 10

NAMA : AYU LIFIA NUR KARTIKASARI

NIM :22165007A

TEORI :5

TUGAS PRIBADI MINGGU PERTAMA !

SOAL !

1. Tuliskan contoh masing-masing satu obat berdasarkan jenis dalam


pelayanan! [nama dagang dan zat berkhasiatnya!
2. Tuliskan contoh masing-masing satu obat bebas terbatas yang bertanda
peringatan nomor 1-6! [nama dagang dan zat berkhasiatnya!

3. Bagaimana tanggungjawab Apoteker Pengelola Apotek dalam distribusi


narkotika? [lihat UU No. 35 tahun 2009!
JAWAB:

1. Contoh masing-masing satu obat berdasarkan jenis dalam pelayanan! [nama


dagang dan zat berkhasiatnya!

JENIS GAMBAR LOGO NAMA ZAT BERKHASIAT GAMBAR


DALAM DAGANG
PELAYANAN
Obat Generik Allopurinol Allopurinol
(analgesic ,antipiretik
,
antiinflamasi,antipirai)

Dexamethason Deksametason
(anaflaksis dan
antialergi)
Obat bernama Pehamoxil Amoxicillin
dagang (Antibiotik)
(Branded
Drug)

Diafac Metformin
(antidiabetes)

Jamu Keji beling Kalium, asam salisilat,


natrium, alkanoida,
kalsium, saponin,
flavonoid, polifenol
(untuk mengobati batu
ginjal )

Tolak angin Zingibenis


rhizome,royall jelly
,panax gingseng
,bhimeae folia
,menthue folia
(untuk analgesic)
Obat Herbal Diapet Attapulgite, carbon,
Terstandar psidii folium extract
(guava leaves),
curcumae domesticate

rhizome extract
(turmeric rhizome)
Fitofarmaka Curcumae domesticae
rheumaneer Rhizoma
- Zingiberis Rhizoma
ekstrak
- Curcumae Rhizoma
ekstrak
- Panduratae Rhizoma
ekstrak
- Retrofracti Fructus
ekstrak
untuk Menghilangkan
nyeri sendi
(arthralgia) dan kaku
sendi.
x-gra Ekstrak Ganoderma
lucidum
- Ekstrak Eurycomae
radix
- Ekstrak Ginseng
- Ekstrak Retrofracti
fructus
- Royal jelly
untuk Meningkatkan
stamina dan kesegaran
tubuh,

2. contoh masing-masing satu obat bebas terbatas yang bertanda peringatan


nomor 1-6! [nama dagang dan zat berkhasiatnya!

1) P.No.1 Awas! Obat Keras, Bacalah Aturan Pemakaiannya

Contoh :
a) Tablet CTM , kandungannya : Chlorpheniramine maleate sebagai Anti Histamin
Contoh lainnya :
b) Kapsul Vitamin E , untuk Anti Sterilitas
c) Tablet Antimo , untuk Anti muntah dalam perjalanan
d) Tablet Emetinum , Anti disentri
e) Tablet Santonim ,untuk Obat cacing

2) P.No.2 Awas! Obat Keras, Hanya untuk kumur, jangan ditelan

Contoh :
a) hexadol , kandungannya : Hexetidine, alcohol sebagai antibakteri atau anti
protozoa
contoh lainnya :
b) Gargarisma kan , obat kumur
c) Listerin untuk obat kumur
d) Oral – B untuk obat kumur
e) Betadin gargle untuk obat kumur

3) P.No.3 Awas! Obat Keras, Hanya untuk bagian luar dari badan

Contoh :
a) betadin ,kandungan zatnya : Povidone-iodin sebagai antiseptik
b) Salep Sulfonamidum untuk Anti bakteri local
c) Liquor Burowi untuk Obat kompres
d) Tinctura Iodii untuk Antiseptik
e) Larutan Mercurochrom untuk Antiseptik Lokal

4) P.No.4 Awas! Obat Keras, Hanya untuk dibakar

Contoh :
a) Sigaret Atsma , kandungan nya : Charica betle,salvadore persica, klorida,
potassium, fluoride, salvadorine, tannins, untuk melemaskan otot saluran
pernapasan agar longgar
Contoh lainnya :

b) Decoderm
c) Neoidoine

5) P.No.5 Awas! Obat Keras, Tidak boleh ditelan

Contoh :
a) bufacetin , kandungannya :Kloramfenicol untuk infeksi anaerob
contoh lainnya :
b) Lysol
c) Ovula Sulfanilamidun
d) Suppositoria dulcolax

6) P.No.6 Awas! Obat Keras, Obat wasir, jangan ditelan

Contoh :
a) Tefaron , kandungan zat : Bismuth subgallate, hexachlorophene,lignocaine, zinc
oxide untuk anti wasir
Contoh lain :
b) Tramal suppositoria
c) Encare
d) Proris
e) Glycerini leciva

3. tanggungjawab Apoteker Pengelola Apotek dalam distribusi narkotika?


[lihat UU No. 35 tahun 2009]
Tanggung jawab pengelola apotek dalam distribusi narkotika adalah yang
pertama sebagai pengelola apotek harus bijak dalam menangani atau
melayani konsumen kususnya narkotika agar lebih teliti dan detail , seperti
mencatat alamat dengan benar atau kontak personal consumen secara detail ,
meneliti kembali resep dokter atau instansi yang dibawa oleh konsumen
seperti konfirmasi dengan pihak dokter atau instansi yang tertera pada resep
konsumen yang bersangkutan tentang kebenaran resep tersebut ,dan yang
terakhir melaporkan catatan distribusi Obat narkotika psikotropika kepada
pihak yang berwenang . Hal ini yang diperjelas dengan kesesuaian UU no 35
tahun 2009 sebagai berikut
Pasal 35

Peredaran Narkotika meliputi setiap kegiatan atau serangkaian


kegiatan penyaluran atau penyerahan Narkotika, baik dalam rangka
perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk
kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Pasal 36

(1) Narkotika dalam bentuk obat jadi hanya dapat diedarkan


setelah mendapatkan izin edar dari Menteri.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara perizinan
peredaran Narkotika dalam bentuk obat jadi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
(3) Untuk mendapatkan izin edar dari Menteri, Narkotika dalam
bentuk obat jadi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus melalui pendaftaran pada Badan Pengawas Obat dan
Makanan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara


pendaftaran Narkotika dalam bentuk obat jadi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan.

Pasal 37

Narkotika Golongan II dan Golongan III yang berupa bahan baku,


baik alami maupun sintetis, yang digunakan untuk produksi obat
diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 38
Setiap kegiatan peredaran Narkotika wajib dilengkapi dengan
dokumen yang sah.

Bagian Kedua
Penyaluran

Pasal 39

(1) Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi,


pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan
farmasi pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang ini.

(2) Industri Farmasi, pedagang besar farmasi, dan sarana


penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki izin khusus penyaluran
Narkotika dari Menteri.

Pasal 40

(1) Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika


kepada:

a. pedagang besar farmasi tertentu;

b. apotek;

c. sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu;


dan

d. rumah sakit.
(2) Pedagang besar farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan
Narkotika kepada:
a. pedagang besar farmasi tertentu lainnya;
b. apotek;
c. sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu;
d. rumah sakit; dan
e. lembaga ilmu pengetahuan.
(3) Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
a. rumah sakit pemerintah;
b. pusat kesehatan masyarakat; dan
c. balai pengobatan pemerintah tertentu.

Pasal 41

Narkotika Golongan I hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar


farmasi tertentu kepada lembaga ilmu pengetahuan tertentu untuk
kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 42

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara penyaluran


Narkotika diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Ketiga
Penyerahan

Pasal 43
(1) Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh:
a. apotek;
b. rumah sakit;
c. pusat kesehatan masyarakat;
d. balai pengobatan; dan
e. dokter.
(2) Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada:
a. rumah sakit;
b. pusat kesehatan masyarakat;
c. apotek lainnya;
d. balai pengobatan;
e. dokter; dan
f. pasien.
(3) Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan balai
pengobatan hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada
pasien berdasarkan resep dokter.
(4) Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan
untuk:

a. menjalankan praktik dokter dengan memberikan Narkotika


melalui suntikan;

b. menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan


memberikan Narkotika melalui suntikan; atau

c. menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada


apotek.

(5) Narkotika dalam bentuk suntikan dalam jumlah tertentu yang


diserahkan oleh dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
hanya dapat diperoleh di apotek.

You might also like