Professional Documents
Culture Documents
NIM :22165007A
TEORI :5
SOAL !
Dexamethason Deksametason
(anaflaksis dan
antialergi)
Obat bernama Pehamoxil Amoxicillin
dagang (Antibiotik)
(Branded
Drug)
Diafac Metformin
(antidiabetes)
rhizome extract
(turmeric rhizome)
Fitofarmaka Curcumae domesticae
rheumaneer Rhizoma
- Zingiberis Rhizoma
ekstrak
- Curcumae Rhizoma
ekstrak
- Panduratae Rhizoma
ekstrak
- Retrofracti Fructus
ekstrak
untuk Menghilangkan
nyeri sendi
(arthralgia) dan kaku
sendi.
x-gra Ekstrak Ganoderma
lucidum
- Ekstrak Eurycomae
radix
- Ekstrak Ginseng
- Ekstrak Retrofracti
fructus
- Royal jelly
untuk Meningkatkan
stamina dan kesegaran
tubuh,
Contoh :
a) Tablet CTM , kandungannya : Chlorpheniramine maleate sebagai Anti Histamin
Contoh lainnya :
b) Kapsul Vitamin E , untuk Anti Sterilitas
c) Tablet Antimo , untuk Anti muntah dalam perjalanan
d) Tablet Emetinum , Anti disentri
e) Tablet Santonim ,untuk Obat cacing
Contoh :
a) hexadol , kandungannya : Hexetidine, alcohol sebagai antibakteri atau anti
protozoa
contoh lainnya :
b) Gargarisma kan , obat kumur
c) Listerin untuk obat kumur
d) Oral – B untuk obat kumur
e) Betadin gargle untuk obat kumur
3) P.No.3 Awas! Obat Keras, Hanya untuk bagian luar dari badan
Contoh :
a) betadin ,kandungan zatnya : Povidone-iodin sebagai antiseptik
b) Salep Sulfonamidum untuk Anti bakteri local
c) Liquor Burowi untuk Obat kompres
d) Tinctura Iodii untuk Antiseptik
e) Larutan Mercurochrom untuk Antiseptik Lokal
Contoh :
a) Sigaret Atsma , kandungan nya : Charica betle,salvadore persica, klorida,
potassium, fluoride, salvadorine, tannins, untuk melemaskan otot saluran
pernapasan agar longgar
Contoh lainnya :
b) Decoderm
c) Neoidoine
Contoh :
a) bufacetin , kandungannya :Kloramfenicol untuk infeksi anaerob
contoh lainnya :
b) Lysol
c) Ovula Sulfanilamidun
d) Suppositoria dulcolax
Contoh :
a) Tefaron , kandungan zat : Bismuth subgallate, hexachlorophene,lignocaine, zinc
oxide untuk anti wasir
Contoh lain :
b) Tramal suppositoria
c) Encare
d) Proris
e) Glycerini leciva
Pasal 36
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara perizinan
peredaran Narkotika dalam bentuk obat jadi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
(3) Untuk mendapatkan izin edar dari Menteri, Narkotika dalam
bentuk obat jadi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus melalui pendaftaran pada Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Pasal 37
Pasal 38
Setiap kegiatan peredaran Narkotika wajib dilengkapi dengan
dokumen yang sah.
Bagian Kedua
Penyaluran
Pasal 39
Pasal 40
b. apotek;
d. rumah sakit.
(2) Pedagang besar farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan
Narkotika kepada:
a. pedagang besar farmasi tertentu lainnya;
b. apotek;
c. sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu;
d. rumah sakit; dan
e. lembaga ilmu pengetahuan.
(3) Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
a. rumah sakit pemerintah;
b. pusat kesehatan masyarakat; dan
c. balai pengobatan pemerintah tertentu.
Pasal 41
Pasal 42
Bagian Ketiga
Penyerahan
Pasal 43
(1) Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh:
a. apotek;
b. rumah sakit;
c. pusat kesehatan masyarakat;
d. balai pengobatan; dan
e. dokter.
(2) Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada:
a. rumah sakit;
b. pusat kesehatan masyarakat;
c. apotek lainnya;
d. balai pengobatan;
e. dokter; dan
f. pasien.
(3) Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan balai
pengobatan hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada
pasien berdasarkan resep dokter.
(4) Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan
untuk: