kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional. Kesehatan lingkungan memegang peranan penting karena kesehatan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan lingkungan meliputi pengawasan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan jamban, pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pengawasan tempat – tempat Umum (TTU), pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM), pengawasan Industri, kegiatan Klinik Sanitasi, pengawasan DAM, dan akses jamban. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional. Kesehatan lingkungan memegang peranan penting karena kesehatan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan lingkungan meliputi pengawasan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan jamban, pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pengawasan tempat – tempat Umum (TTU), pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM), pengawasan Industri, kegiatan Klinik Sanitasi, pengawasan DAM, dan akses jamban. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional. Kesehatan lingkungan memegang peranan penting karena kesehatan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan lingkungan meliputi pengawasan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan jamban, pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pengawasan tempat – tempat Umum (TTU), pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM), pengawasan Industri, kegiatan Klinik Sanitasi, pengawasan DAM, dan akses jamban. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional. Kesehatan lingkungan memegang peranan penting karena kesehatan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan lingkungan meliputi pengawasan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan jamban, pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pengawasan tempat – tempat Umum (TTU), pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM), pengawasan Industri, kegiatan Klinik Sanitasi, pengawasan DAM, dan akses jamban. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional. Kesehatan lingkungan memegang peranan penting karena kesehatan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan lingkungan meliputi pengawasan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan jamban, pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pengawasan tempat – tempat Umum (TTU), pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM), pengawasan Industri, kegiatan Klinik Sanitasi, pengawasan DAM, dan akses jamban. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional. Kesehatan lingkungan memegang peranan penting karena kesehatan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan lingkungan meliputi pengawasan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan jamban, pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pengawasan tempat – tempat Umum (TTU), pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM), pengawasan Industri, kegiatan Klinik Sanitasi, pengawasan DAM, dan akses jamban. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional. Kesehatan lingkungan memegang peranan penting karena kesehatan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan lingkungan meliputi pengawasan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan jamban, pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pengawasan tempat – tempat Umum (TTU), pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM), pengawasan Industri, kegiatan Klinik Sanitasi, pengawasan DAM, dan akses jamban. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan komitmen global dan nasional. Kesehatan lingkungan memegang peranan penting karena kesehatan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan upaya kesehatan lingkungan meliputi pengawasan rumah sehat, pengawasan sarana air bersih, pengawasan jamban, pengawasan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pengawasan tempat – tempat Umum (TTU), pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM), pengawasan Industri, kegiatan Klinik Sanitasi, pengawasan DAM, dan akses jamban. Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum mendapatkan