Professional Documents
Culture Documents
Gabungan dari bakteri aerobic dan anaerobic di daerah peritonsilar. Tempat yang bisa berpotensi
terjadinya abses adalah adalah didaerah pillar tonsil anteroposterior, fossa piriform inferior, dan palatum
superior.
Radang telinga tengah (bahasa Latin: otitis media) adalah peradangan telinga bagian tengah yang
biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering terjadi pada anak-anak.
Mastoiditis adalah infeksi tulang mastoid tengkorak.[1] Mastoid ini terletak tepat di belakang telinga.
Sinusitis, dikenal juga sebagai rhinosinusitis, adalah pembengkakan dari sinus (terdapat 6 sinus, 3 di kiri
dan 3 di kanan). Dapat disebabkan oleh infeksi, alergi, atau masalah-masalah auto imunitas.
Radang telinga tengah (bahasa Latin: otitis media) adalah peradangan telinga bagian tengah yang
biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering terjadi pada anak-anak.
Pada semua jenis otitis media juga dikeluhkan adanya gangguan dengar (tuli) konduktif.
Virus-virus tersebut memiliki kekerabatan yang jauh dengan virus parainfluenza manusia, yang
merupakan virus RNA yang merupakan bagian dari famili paramyxovirus yang merupakan penyebab
umum dari infeksi pernapasan pada anak, seperti croup (laryngotracheobronchitis),[19] namun dapat
juga menimbulkan penyakit yang serupa dengan influenza pada orang dewasa.[20]
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk
sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan pada spesies lain dan dapat
menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan suatu
pandemi influenza manusia.[21]
Virus tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menimbulkan
penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-serotipe
yang berbeda berdasarkan tanggapan antibodi terhadap virus ini.[22] Serotipe yang telah dikonfirmasi
pada manusia, diurutkan berdasarkan jumlah kematian pandemi pada manusia, adalah:
H1N1, yang menimbulkan Flu Spanyol pada tahun 1918, dan Flu Babi pada tahun 2009
H9N2
H7N2
H7N3
H10N7
Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara eksklusif hanya
menyerang manusia[22] dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui
dapat terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut[24] dan musang.[25] Jenis influenza ini
mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe A[26] dan oleh karenanya keragaman
genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat satu serotipe influenza B.[22] Karena tidak terdapat keragaman
antigenik, beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B biasanya diperoleh pada usia muda. Namun,
mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup untuk membuat kekebalan permanen menjadi tidak
mungkin.[27] Perubahan antigen yang lambat, dikombinasikan dengan jumlah inang yang terbatas (tidak
memungkinkan perpindahan antigen antarspesies), membuat pandemi influenza B tidak terjadi.[28]
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi,
kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal.[29][30] Namun, influenza C lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada
anak-anak.[31][32]