iii

ABSTRAK
Latar belakang. Pendengaran memegang peranan sangat penting bagi anak. Paparan
kebisingan yang melebihi ambang batas pada bayi prematur dapat meningkatkan risiko
terjadinya disfungsi koklea yang menyebabkan gangguan pendengaran.
Objektif. Penelitian ini bertujuan mengetahui lama paparan kebisingan sebagai faktor
risiko terjadinya disfungsi koklea pada bayi prematur.
Metode.Penelitian ini merupakan case control study, dari Mei sampai Desember 2017
pada bayi prematur yang dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis multivariat
dan model regresi logistik dilakukan untuk menunjukan lama paparan kebisingan
sebagai faktor risiko terjadinya disfungsi koklea.
Hasil. Hasil penelitian menunjukkan 52,4% bayi prematur mengalami disfungsi koklea.
Hasil analisis regresi ganda logistik memperlihatkan bahwa lama paparan kebisingan
≥12 hari merupakan faktor risiko yang independen mempunyai kemungkinan
mengalami disfungsi koklea, p value = 0,001(p<0,05) nilai AOR=7,918(95% CI 2,330-
26,902) pada bayi prematur yang dirawat di Neonatal Intensive care unit.
Kesimpulan. Lama paparan kebisingan lebih dari 12 hari pada bayi prematur
mempunyai hubungan dengan kejadian disfungsi koklea. Lama paparan kebisingan
merupakan faktor risiko terjadinya disfungsi koklea pada bayi prematur.

Kata kunci : paparan kebisingan, disfungsi koklea, bayi prematur.

 iv

ABSTRACT

Background. Hearing plays a very important role for children. Exposure to noise that
exceeds the threshold in a premature infant may increase the risk of cochlear
dysfunction causing hearing loss.
Objective. This study aims to determine the duration of exposure to noise as a risk
factor for the occurrence of cochlear dysfunction in premature infants.
Methods. This study is a case control study, conducted from May until December 2017
in premature infants in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar. The multivariate analysis and logistic regression
model showed the duration of noise exposure as a risk factor for cochlear dysfunction.
Results. The results of this study showed that the frequency of premature infants with
cochlear dysfunction was 52,4%. The result of multiple logistic regression analysis
showed that the duration of noise exposure ≥12 days was an independent risk factor for
having the possibility of cochlear dysfunction, p value = 0,001 (p <0,05) value of AOR =
7,918 (95% CI 2,330-26,902) in premature infants hospitalized at the Neonatal Intensive
care unit.
Conclusion. Length of exposure to noise over 12 days in preterm infants has been
associated with cochlear dysfunction. Long exposure to noise is a risk factor for
cochlear dysfunction in premature infants.

Keywords: exposure to noise, cochlear dysfunction, premature infant.