Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
ROSALINA DILI PUTRI
173.0075
Oleh :
ROSALINA DILI PUTRI
173.0075
Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
2. Riwayat Penyakit Pada tanggal 17/12/2017 jam 23.00 pasien tiba di IGD dengan
Sekarang istrinya dan diantar anak menggunakan kendaraan pribadi .
Pasien datang ke IGD dalam keadaan lemah dengan nafas
ngos2san sehingga dari mobil ke IGD diantar menggunakan
brancart. Pasien mengeluh sesak nafas dan nyeri sehabis
melakukan aktivitas fisik, seperti tertusuk di bagian dada kiri
namun tidak menjalar dengan skala nyeri 5 nyeri sedang dan
nyeri dirasa hilang timbul sejak pukul 20.30. Keluarga pasien
mengatakan sudah sejak 2 hari yang lalu pasien mengalami sesak
nafas dimulai dari tanggal 15/12/2017 pada sabtu sore, menurut
istri keluhan yang terjadi karena Tn.S berusaha memperbaiki
genteng yang bocor sehingga kecapekan, sesak nafas terjadi
sekitar 2-3 kali selama dirumah dan keluarga dapat mengatasi
sesak nafas Tn.S menggunakan obat semprot ventolin inhaler,
ISDN dibawah lidah dan kompres air hangat yang diletakan di
atas dada sebelah kiri namun pada minggu malam ketika gejala
kambuh lagi, keluarga tidak dapat mengatasinya dengan cara
pengobatan yang sebelumnya dilakukan sehingga Tn.S harus
dibawa ke IGD RSAL dr. Ramelan Surabaya. Di IGD pasien di
observasi dengan hasil k/u: lemah, GCS :456, Kesadaran : CM.
Tanda-tanda vital : T:153/60, s : 36oC N : 73x/mnt, RR: 30x/mnt
dengan menggunakan masker 02 10 lpm, CRT <2dtk, Abdomen
cembung, terdapat oedema di ekstremitas bawah dekstra dan
sinistra dengan derajat 1 dan diberi terapi 02 masker 10 lpm,
CPG 4, aspilet 2, infus NS, inj. Ca glukonas 1 amp pelan. Hasil
konsul dokter MRS R. Jantung dan diberikan terapi cedokard, inj
diviti 1x1, CPG, aspilet.Pasien keluar dari IGD jam 02.15 untuk
dipindahkan di R.Jantung. Di ruang jantung dilakukan observasi
ulang. Pasien mengeluh sesak nafas dan nyeri sehabis melakukan
aktivitas fisik, seperti tertusuk di bagian dada kiri namun tidak
menjalar dengan skala nyeri 5 nyeri sedang dan nyeri dirasa
hilang timbul sejak pukul 20.30 . Didapatkan keadaan umum
pasien k/u : cukup, GCS: 456, kesadaran : komposmentis, dan
observasi tanda-tanda vital : T: 130/55mmHg, S: 36oC,
N:63x/mnt, RR :28x/mnt, sp02 : 100% menggunakan masker 02
10 lpm. Abdomen cembung, terdapat oedema di ekstremitas
bawah dekstra dan sinistra dengan derajat 1.
3. Riwayat Penyakit Pasien mengatakan punya riwayat HT 15thn yg lalu, penyakit
Dahulu jantung pjk 10 tahun yang lalu disusul dengan CHF sktr 8thn yg
lalu. Pasien terakhir dirawat 4 bulan yang lalu di RSAL dengan
penyakit yang sama.
4. Riwayat Penyakit Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat
Keluarga penyakit seperti pasien
5. Riwayat Allergi Pasien mengatakan tidak memilikiriwayat alergi makanan, obat
dll
6. Keadaan Umum: Kesadaran : Composmentis
Baik GCS : 456
7. Tanda Vital
TD : 130/55mmHg S : 360C SpO2 : 100% menggunakan masker 02 10 lpm
N : 63x/Menit RR : 22x/Menit
C. Genogram
Keterangan :
1. Inspeksi
a. Bentuk dada : Normo Chest e. Pergerakan : Simetris
b. Sesak napas : Ada f. Batuk : (-) Sekret : (-)
c. Pola napas : Takipnea g. Irama Napas : Ireguler
d. Alat Bantu napas : Masker 10 lpm
2. Palpasi
Taktil / Vokal fremitus : Teraba
3. Perkusi
Bunyi lapang paru : Sonor
4. Auskultasi
a. Suara napas : Vesikuler
b. Suara napas tambahan : wheezing
MASALAH KEPERAWATAN : Pola napas tidak efektif
2) B2 / Blood / Sirkulasi
1. Inspeksi
a. Ictus Cordis : Normal
b. Nyeri Dada : ada
c. Perdarahan : Tidak Ada
d. Pembesaran Kelenjar Getah Bening : Tidak Ada
2. Palpasi
a. CRT : < 2 dtk c. Akral : dingin
b. Oedema : ekstremitas bawah desktra dan sinistra derajat 1
3. Perkusi
Perkusi jantung : Pekak
4. Auskultasi
Bunyi Jantung : S1-S2 Tunggal
1. Inspeksi
a. GCS Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6 Total : 15
b. Kepala : Kepala tampak bersih, tidak ada benjolan
c. Nyeri kepala : tidak ada nyeri kepala
d. Parese : Tidak ada parese
e. Kelemahan : Tidak mengalami kelemahan pada tangan dan kaki kanan
1. Inspeksi
a. Kebersihan : bersih
b. Eliminasi Urine SMRS Frek : 4x/hari
Jumlah : 1700 cc/hari Warna : Kuning pekat
c. Eliminasi Urine MRS Frek : -x/hari
Jumlah : 800cc/hari Warna : Kuning pekat
d. Gangguan : Tidak ada
2. Palpasi
a. Kandung Kemih : Tidak ada gangguan
b. Nyeri tekan : Tidak ada
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan
6) B6 / Bone/ Muskuloskletal
1. Inspeksi
a. Rambut : Penyebaran rambut rata i. Kuku : Bersih
b. Kulit Kepala : Tidak ada lesi
c. Warna Kulit : Sawo matang j. Turgor Kulit : Lembab
d. ROM : Aktif
e. Kekuatan Otot : 5555 5555
5555 5555
Keterangan :
5 = mampu melawan tahanan normal, 4 = mampu melawan tahanan ringan, 3 =
mampu melawan grafitasi, 2 = mampu menggerakkan sendi, 1 = terdapat kontraksi
otot, 0 = tidak ada kontraksi otot.
f. Tulang : Tidak ada fraktur / gangguan
g. Kelainan jaringan/trauma : tidak ada
h. Nyeri :
- O : nyeri dirasakan hilang timbul sejak 3 hari yang lalu
- P : penurunan curah jantung
- Q : tertusuk
- R : dada sebelah kiri
- S:5
- T : saat aktivitas berkurang saat istirahat
- U : meringis kesakitan
- V : nilai yang diharapkan pasien skala nyeri menjadi 0
MASALAH KEPERAWATAN : Nyeri Akut
1. Sistem Penglihatan
Lapang pandang : Normal
2. Sistem Pendengaran
Serumen : Tidak ada Keadaan telinga : Bersih
3. Sistem Penciuman
Polip : Tidak ada Mukosa Hidung : Normal
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan
2) Endokrin
1. Keadaan Tiroid
a. Pembesaran : Tidak ada
b. Nyeri Tekan : Tidak ada
2. Terkait Diabetes Melitus
a. Kadar Gula Darah : 150 mg/dL
b. Luka : Tidak ada
3. Terkait Pertumbuhan (Tidak ada gangguan)
4. Terkait Hormon Reproduksi (Tidak ada gangguan)
5. Terkait Hormon Adrenal (Tidak ada gangguan)
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada Masalah Keperawatan
3) Psikososiocultural
Pola Konsep Diri
Ideal diri : pasien berharap cepat sembuh
Harga diri : pasien pasrah dengan penyakit yang dideritanya
Citra diri : pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya
Peran diri : pasien ingin cepat pulang bekumpul bersama keluarga dan beraktifitas
dirumah seperti biasanya
Identitas diri : pasien seorang ayah dari 3 anak
Pola Peran – Hubungan
Pekerjaan : Wiraswasta
Masalah keluarga mengenai perawatan di RS : tidak ada
Pola Koping
Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri) : Tidak ada
Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya : Ya, pasien lebih banyak istirahat
Kemampuan adaptasi : baik
Terapi Obat
No Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
1. ISDN 5mg 3x5jam Obat yang dapat digunakan untuk 1. Hipersensitivitas terhadap 1. Sakit kepala
(isosorbide dinitrate ) mengatasi angina (nyeri dada) isosorbid dinitrat 2. Flushing
yang disebabkan oleh penyakit 2. Px dg hipotensi berat, anemia, 3. Hipotensi
jantung. Obat ini bekerja dengan hipovolemia dan chf akibat 4. Vertigo
cara merelaksasi pembuluh darah obstruksi 5. Jantung berdebar
pada tubuh, sehingga mengurangi 3. Px dengan peningkatan TIK 6. Kelemahan
kerja yang harus dilakukan jantung 7. Mual muntah dan sakit
untuk memompa darah. perut
2. Diviti 0,5mg 1x1 Pencegahan venous 1. hipersensif terhadap 1. Anemia
thromboembolic events fondaparinux sodium/ berbagai 2. Pendarahan
eksipien 3. purpura
2. perdarahan aktif yang
signifikan secara klins
3. endokarditis
4. kerusakan ginjal berat
dengan kreatinin <20ml/menit
3. Lasix 10mg/jam 3x1 Pengobatan edema yang sidebabkan Pasien dengan hipersensitifitas Hipokalemi, hiperurikemia,
(Furosemid) oleh gagal jantung kongestif, sirosis terhadap lasix (furosemide). hiperglikemia, mual, muntah,
hati, dan penyakit Dikontraindikasikan pada pasien anoreksia
ginjal. Sebagai terapi tambahan dengan anuria.
untuk edema serebral atau paru
4 Ventolin neb + 8ns/8jam 1. merangsang reseptor beta-2 hipersensif terhadap salbutamol 1. palpitasi
bisolvon adrenagik terutama pada otot sulfate , kehamilan 2. nyeri dada
bronkus . 3. takikardi
2. bronkodilatasi 4. tremor
5. kram otot
6. sakit kepala
7. vasodilatasi perifer
8. aritmia
9. gangguan tidur
10. bronkospasme
paradoksikal
11. urtikaria
12. angioedema
13. hipotens
14. hipokalemi
15. kadar gula dalam
darah meningkat
5. Candesartan 5 mg 1x6jam Golongan obat penghambat wanita hamil Batuk, sakit tenggorokan,
reseptor angiotensin untuk Anak <6thn pusing, sakit kepala, vertigo,
penyakit ht , menghambat Konsumsi analgesik infeksi
penyempitan pembuluh darah Minum alkohol
Proses anastesi
6 Concor 2,5mg 1x2,5 jam Mengandung bisoprolol untuk ht, Blok jantung derajat 2 & 3, Pusing, rasa dingin, kebas,
beta bloker menurunkan denyut bradikardi, hipotensi, syok mual muntah, diare,
jantung , td, ketegangan pada kardiogenik, asidosis metabolik, konstipasi, kelelahan, pusing,
jantung gangguan sirkulasi perifer berat, sakit kepala
sindroma sick sinus,
feokromositoma yang tidak teratasi
chf tidak terkontrol, asma, PPOK
IV. ANALISA DATA
Normal TTV :
TD Systole : 100-130 mmHg
Diastole : 60-80 mmHg Suhu : 36-37,50C
RR : 12-20x/menit SpO2 : 99-100%
Nadi : 60-100x/menit
4 DS : Gangguan Hipervolemia
Pasien mengatakan sesak nafas saat mekanisme regulasi
beraktivitas dan berkurang ketika istirahat
namun semakin sasak jika tidur terlentang.
Pasien mengatakan minum satu gelas (habis),
kira-kira 600ml. Makan 3 kali sehari habis
separo.
DO:
Terdapat oedema di ekstremitas bawah
dekstra dan sinistra
Urine primer : 800cc/24jam
Balance Cairan
Intake :
- Injeksi : lasik 50cc,
- Makan+Minum : 900+600cc
- iwl : (15xbb: 24)=( 15x80:24) = 50cc
BC = 1600- 800 = +800 cc
Kalium : 6,88 mmol/L
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif b.d Hambatan upaya napas napas ( kelemahan
otot pernapasan)
2. Nyeri akut b.d iskemia
3. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi
VI. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
TANGGAL PARAF
NO MASALAH KEPERAWATAN
Ditemukan Teratasi (Nama)
Diagnosa
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Pola napas tidak Setelah dilakukan 1. Frekuensi pernapasan normal 16- 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui keadaan umum
tindakan keperawatan 20x/mnt terutama frekuensi nafas, pasien
efektif b.d selama 3x24 jam di 2. Spo2>90% dengan mengurangi alat auskultasi adanya suara nafas Perubahan frekuensi napas
Hambatan upaya harapkan pola nafas bantu pernapasan atau terlepas dari tambahan merupakan tanda adanya gangguan
paten alat bantu pernapasan 2. Berikan alat bantu napas masker pada pernapasan, auskultasi lapang
napas napas 3. pasien merasa nyaman dengan NRBM 10 lpm paru untuk mengidentifikasi adanya
( kelemahan otot adanya depresi pernapasan 3. Ajarkan tekhnik relaksasi napas suara nafas tambahan yang dapat
4. hasil auskultasi menunjukan tidak dalam menjadi patokan penyebab perubahan
pernapasan) ada suara napas tambahan 4. Anjurkan pasien untuk membatasi frekuensi nafas
5.pasien menyatakan memahami aktivitas fisik dengan beristirahat 2. Untuk membantu memenuhi
tentang pentingnya menarik nafas 5. Beri pemahaman kepada pasien kebutuhan O2 dalam tubuh
secara periodik tentang pentingnya pembatasan 3. Agar pasien rileks dan mengurangi
6. pasien menyatakan pentingnya aktivitas dengan istirahat disstres pernapasan
memahami pentingnya beristirahat 6. Beri pemahaman kepada pasien 4. Membantu pasien untuk menghemat
dengan sering untuk menarik nafas dalam secara energi yang menyebabkan kelelahan
7. pasien mempraktikan tehnik periodik sehingga sesak
relaksasi 7. Ganti alat bantu pernafasan 5. Agar pasien dapat menjalani anjuran
8. pasien melaporkan kemampuannya dengan O2 rendah bila kondisi perawat ketika pasien dapat
untuk bernapas secara nyaman memungkinkan memahami fungsi dari anjuran
8. Anjurkan klien untuk melaporkan tersebut
kondisinya setiap ada perubahan 6. Untuk menghasilkan pola napas yang
lebih efektif
7. Menurunkan alat bantu O2 rendah
merupakan tidakan latihan pasien
untuk bernafas secara bebas
8. Agar perawat dapat dengan cepat
menentukan tindakan selanjutnya
2. Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan 1. Tanda-tanda vital dalam 1. Observasi tanda-tanda 1. Untuk mengetahui keadaan
faktor psikologis asuhan keperawatan rentang normal vitalsetiap 6 jam umum pasien
(hypoxia cerebral) selama 3x24 jam - Systole : 100-130 mmHg 2. Kaji intensitas nyeri 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri
diharapkan nyeri - Diastole : 60-80 mmHg menggunakan skala nyeri yang dialami pasien
hilang - Suhu : 36-37,50C 3. Bantu dan ajarkan 3. Teknik relaksasi dan distraksi
- RR : 14-20x/menit penanganan terhadap nyeri, bisa mengurangi rasa nyeri yang
- SpO2 : 99-100% penggunaan teknik relaksasi dan dirasakan pasien
- Nadi : 60-100x/menit distraksi 4. Pemahaman pasien tentang
2. Skala nyeri berkurang (skala 4. Jelaskan pada pasien sebab- penyebab nyeri yang terjadi akan
nyeri menjadi 0-1) sebab timbulnya nyeri mengurangi ketegangan pasien
3. Pasien mengungkapkan 5. Kolaborasi dengan dokter 5. Obat analgesic dapat membantu
perasaan nyaman berkurangnya dalam pemberian obat analgesic mengurangi nyeri pasien
nyeri atau anti nyeri 6. Agar nyeri berkurang
4. Pasien mendapatkan 6. Menganjurkan pasien untuk
pemahaman tentang nyeri sehingga kembali beristirahat ketika nyeri
dapat menghindari nyeri berlangsung
5. Pasien tidak cemas saat
beraktifitas
6. Ekspresi wajah pasien rileks
3. Hipervolemia b.d Setelah dilakukan 1. Keseimbangan cairan dan 1. Observasi intake dan output 1. Kurangnya intake dan peningkatan
ganguuan ekanisme asuhan keperawatan elektrolit. setiap pergantian shift. output menjadi indikasi cairan dalam
regulasi selama kelebihan 2. Output urine dalam batas normal tubuh
volume cairan dapat 3. Tidak ada suara napas tambahan 2. Memeriksan adanya edema, 2.Untuk mendukung pemantauan yang
dikurangi dan edema memantau indikasi kelebihan konsisten
volume cairan 3. Untuk mengurangi jumlah cairan
3. Memberikan pendidikan dalam tubuh dan kerja jantung
kesehatan kepada klien dan
keluarga untuk pembatasan cairan 4. Untuk meningkatkan sekuncup,
dan diet, serta aktivitas memperbaiki kontraktilitas dan
4. Kolaborasi dalam pemberian menurunkan kongesti
terapi sesuai indikasi
1,2 - Mengajarkan tekhnik relaksasi napas dalam untuk S: - Pasien mengatakan telah menggunakan
tekhnik nafas dalam untuk mengurangi nyeri
1,2 - Menganjurkan pasien untuk membatasi aktivitas - pasien mengatakan sudah tidak merakan
fisik dengan beristirahat nyeri pada padanya skala 0 namun kadang
masih berdebar2 di dada
1 - memberi pemahaman kepada pasien dan keluarga 0 : pasien terlihat lebih rileks
tentang pentingnya pembatasan aktivitas dengan T:100/70mmHg , N: 63x/mnt, RR:25x/mnt,
istirahat S: 360C, SPO2 : 100%
A: Intervensi berhasil
1 - Memberi pemahaman kepada pasien dan keluarga P: Hentikan intervensi
untuk menarik nafas dalam secara periodik
S: Pasien mengatakan dalam sehari minum
1,5 liter
O: Urine output 600ml/24 jam
3 04.00 - Mengobservasi intake dan output - oedema di ekstremitas bawah dekstra dan
- melakukan pemeriksaan EKG sinistra derajat 1
1,2,3 - mengobservasi keadaan umum pasien A: Intervensi belum berhasil
P : Lanjutkan intervensi
K/U: sedang, GCS : 456, Kesadaran : CM,
abdomen cembung, terdapat oedema di
ekstremitas bawah dekstra dan sinistra dengan
derajat 1
1,2,3
- Menanyakan dan mengkaji keluhan pasien
1 -
07.10 - Memberi terapi hasil kolaborasi dengan
08.00 dokter ISDN 5mg
1 09.00 - Memberi terapi hasil kolaborasi dengan
dokter candesartan 5mg
1 - Memberi terapi nebul dengan ventolin-
11.00 bisolvon 15 tts
- Memberi terapi hasil kolaborasi dengan
1 12.00 dokter
- mengobservasi keadaan umum pasien
K/U: sedang, GCS : 456, Kesadaran : CM,
abdomen cembung,
2 Senin Nyeri akut b.d iskemia S: - Pasien mengatakan telah menggunakan tekhnik
18 Desember nafas dalam untuk mengurangi nyeri
2017 - pasien mengatakan sudah tidak merakan nyeri
pada padanya skala 0 namun kadang masih
berdebar2 di dada
0 : pasien terlihat lebih rileks
T:100/70mmHg , N: 63x/mnt, RR:25x/mnt, S:
360C, SPO2 : 100%
A: Intervensi berhasil
P: Hentikan intervensi