You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini banyak terjadi perkembangan di berbagai bidang,

mulai dari perkembangan bidang tekhnologi, ekonomi, sosial budaya, sampai

kesehatan. Pembangunan kesehatan menjadi sorotan karena bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan tersebut dapat

dilihat dari angka mortilitas, morbiditas dan usia harapan hidup seseorang

dalam lingkup masyarakat dari kalangan usia serta jenis kelamin (Profil

Kesehatan Jawa Timur, 2014). Upaya pembangunan kesehatan melibatkan

seluruh tenaga kesehatan salah satunya adalah perawat.

Perawat adalah orang yang paling dekat dengan pasien sehingga lebih

mengetahui kebutuhan pasiennya. Namun, sebagai perawat anak tidak hanya

mampu memenuhi kompetensi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya tetapi

perlu memberi kepercayaan yang lebih untuk dapat melakukan pendekatan

kepada anak dan keluarganya. Karena setiap anak memiliki karakteristik yang

berbeda dan cara yang berbeda untuk melakukan hubungan terapeutik

(Hidayat, 2008).

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan

perkembangan mulai dari bayi hingga remaja. Pada masa anak dan bayi

merupakan masa yang sulit karena anak memiliki fisiologis lebih rentan

dibanding orang dewasa karena perkembangan kompleks yang terjadi di setiap

Akper “Yakpermas” Banyumas


2

tahapnya. Keadaan sakit pada anak akan mempengaruhi keadaan fisiologis dan

psikologis dari anak tersebut (Hidayat, 2008).

Di Asia setiap tahun terjadi banyak kasus akibat penyakit infeksi, sekitar

50.000 kasus terjadi penyakit ensefalitis dengan kematian mencapai 10.000

kasus (WHO dalam Ompusunggu,dkk ; 2015). Di Indonesia penyakit

ensefalitis berjumlah lebih dari 50% pada populasi umum. Serta angka

kematiannya berkisar 20-30% dan sebanyak 85% kasus ensefalitis pada tahun

2016 terjadi pada kelompok umur ≤15 tahun (Tribunnews, 2017). Penelitian

penyakit Ensefalitis telah dilakukan sejak tahun 1975 dengan seroprevalensi

bervariasi antara 10%-75%. Walaupun penelitian telah dilakukan cukup lama,

namun angka kematian ensefalitis masih berkisar antara 20%-30%

(Rampengan, 2016), sehingga masyarakat perlu waspada karena berdasarkan

Permenkes RI No.560/Menkes/Per/VIII/1989 Bab II pasal 2 ensefalitis

merupakan penyakit yang dapat menimbulkan wabah di lingkungan masyarakat

dan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Penyakit infeksi ensefalitis ini terbilang berbahaya karena menimbulkan

banyak akibat berupa kecacatan. Soedarma, dkk (2008) mengatakan ensefalitis

dapat mengakibatkan kecacatan neurologis berupa gangguan-gangguan sistem

motorik halus 72%, kelumpuhan 44%, gerakan abnormal 8%, perilaku agresif

72 %, gangguan perhatian 55%, depresi 38%, intelektual abnormal 72 %,

retardasi 22%, gangguan ingatan 46%, afasia 38%, epilepsi 20%, paralisis saraf

kranial 16%, dan kebutaan 2%.

Akper “Yakpermas” Banyumas


3

Menurut Muzayyanah, Hapsara, dan Wibowo (2013) komplikasi yang

sering terjadi pada ensefalitis akut yaitu epilepsi. Faktor resiko terjadinya

epilepsi pascaensefalitis adalah kejang berulang, status epileptikum, penurunan

kesadaran berat, adanya tanda neurologis fokal dan deteriorasi neurologis

selama ensefalitis akut. Pasien dengan status epileptikus refrakter

meningkatkan resiko terjadinya intactable epilepsi pascaensefalitis.

Masih banyaknya kasus ensefalitis dan cara penanganan yang serius dari

anggota kesehatan khususnya perawat harus diperoleh asuhan keperawatan

yang komprehensif dan holistik. Oleh karena itu penulis tertarik untuk

mengambil kasus ensefalitis supaya penanganan kasus pada ensefalitis lebih

maksimal sehingga angka kesakitan maupun angka kematian bayi maupun

anak menurun maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus tersebut menjadi

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak dengan

Ensefalitis di RSUD Prof Margono Soekarjo”.

B. Tujuan
1. Tujuan umum

Penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah bertujuan untuk memberikan

asuhan keperawatan anak dengan Ensefalitis di RSUD Prof Margono

Soekarjo.

2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada anak dengan

Ensefalitis di RSUD Prof Margono Soekarjo.


b. Penulis mampu merumuskan dan memprioritaskan diagnosa keperawatan

pada anak dengan Ensefalitis di RSUD Prof Margono Soekarjo.

Akper “Yakpermas” Banyumas


4

c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan pada pada anak dengan

Ensefalitis di RSUD Prof Margono Soekarjo.


d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada pada anak

dengan Ensefalitis di RSUD Prof Margono Soekarjo.


e. Penulis mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada pada anak

dengan Ensefalitis di RSUD Prof Margono Soekarjo.


f. Penulis mampu melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan

pada pada anak dengan Ensefalitis di RSUD Prof Margono Soekarjo.

C. Batasan masalah
Penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah ini membahas tentang konsep dasar

asuhan keperawatan pada anak dengan Ensefalitis di RSUD Prof Margono

Soekarjo. Penulis melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari dengan

pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa

keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan

evaluasi keperawatan.

Akper “Yakpermas” Banyumas

You might also like