You are on page 1of 23

LAPORAN STUDI KASUS

PENANGANAN CAMPAK PADA ANAK DENGAN LINGKUNGAN RUMAH TIDAK


SEHAT DILIHAT DARI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKAPUTIH
PERIODE 25 DESEMBER 2017 - 26 JANUARI 2018

Disusun Oleh :

Faisal Zakiri
1102012080
Kelompok

Pembimbing :
dr. Dini Widianti, MKK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul "Penanganan Campak pada Anak-anak
dengan Lingkungan Rumah tidak sehat Dilihat dari Pendekatan Kedokteran Keluarga di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode 25 Desember 2017 – 26 Januari 2018”
telah disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

Jakarta, Januari 2018

Pembimbing,

dr. Dini Widianti, MKK


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga laporan Studi Kasus pasien yang berjudul “Penanganan Campak
pada Anak dengan Lingkungan Rumah tidak sehat Dilihat dari Pendekatan
Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode 25
Desember 2017 – 26 Januari 2018” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai
salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu
Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih ketika penulis ditugaskan di puskesmas
tersebut pada periode 25 Desember 2017 - 26 Januari 2018.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen


pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Dini Widianti, MKK, selaku dosen pembimbing dan staf pengajar serta
kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
2. dr. Dini Widianti, MKK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku dosen pengajar kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
4. dr. Yusnita, M.Kes selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. dr. Dian Mardhiyah, MKK, DipIDK, selaku staf pengajar kepaniteraan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku staf pengajar kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih.
8. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.

Jakarta, Januari 2018

Penulis
BAB I

IDENTITAS PASIEN

I. Berkas Pasien
A. Identitas Pasien
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 8 Januari 2015
Umur : 2 tahun 11 bulan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cempaka Putih Timur 17, No. 26,
RT05/RW03, Jakarta Pusat
Suku Bangsa : Jawa
Tempat berobat : Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih
Tanggal berobat : Selasa, 2 Januari 2018

B. Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis kepada ibunya pada Selasa tanggal 2 Januari
2018 pukul 10.00 WIB di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.

1. Keluhan Utama
Demam selama 3 hari

2. Keluhan Tambahan
Bercak kemerahan di badan dan batuk

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan demam selama 3 hari yang naik turun.
Demam dirasakan naik saat malam hari. Sudah minum obat penurun panas
namun demam kembali lagi. Keluhan disertai munculnya bercak kemerahan
dibadan yang meluas hingga ke leher dan belakang telinga, dan keluhan batuk
tidak berdahak sejak 2 hari sebelum ke puskesmas.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah mengalami gejala yang serupa sebelumnya
5. Riwayat Penyakit Keluarga

Untuk saat ini keluarga pasien tidak ada yang mengeluhkan keluhan demam,
bercak kemerahan di tubuh maupuun batuk.

6. Riwayat Pengobatan
Pasien telah berobat sejak 2 tahun yang lalu untuk imunisasi di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.

7. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien berada di tingkatan sosial ekonomi menengah ke bawah.
Pasien sekarang tinggal di satu rumah bersama ayah dan ibu pasien.
Pasien mendapatkan kecukupan akan kebutuhan sehari-hari dari
penghasilan ayahnya. Penghasilan yang didapatkan berkisar Rp.
2.000.000 dari pekerjaan ayahnya sebagai supir barang perusahaan. Ibu
pasien sendiri tidak bekerja dan merawat pasien dalam kesehariannya
melakukan pekerjaan rumah tangga

8. Riwayat Kebiasaan
Saat pasien berusia 14 hari sudah diberikan susu formula,
dengan alasan ASI dari ibunya tidak keluar. Biasanya pasien diberi
makan bubur merah sereal 2 kali sehari dengan masing-masing
sebanyak satu bungkus kemasan. Ditambah dengan minum susu formula
saat pagi, sore, dan malam hari dengan jumlah 1 botol berukuran 50 cc.
Saat pasien berumur 9 bulan pasien diberi bubur tim. Pasien masih tidak
suka makan sayur, hanya wortel dan kentang. Pasien jarang
mengkonsumsi buah karena tidak suka.

9. Riwayat Persalinan
Pasien lahir di Wonogiri pada tanggal 8 Januari 2015 dengan ditolong
bidan, lahir normal, dengan berat badan lahir 3000 gr panjang badan 49
cm.

10. Riwayat Imunisasi


Hep B0-4, BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hib 1-3, MR 1-2
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital : HR : 98 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37,8 ºC
Berat badan : 16,6 kg
Panjang badan : 107 cm

a. Status gizi menggunakan kurva CDC :


BB Aktual : 16 Kg
𝐵𝐵 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
BB/TB = x 100%
𝐵𝐵 𝐵𝑎𝑘𝑢
16 𝑘𝑔
= 14 𝑘𝑔 x 100%

= 114 % (Gizi lebih)

Lingkar kepala : 50 cm

STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal
Mata : konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-) sekret (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), Sekret (+)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thorax : Simetris saat statis dan dinamis; retraksi (-)
Cor : S1 S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Pulmo : Suara napas vesikuler; rhonchi (-/-); wheezing (-/-)
Abdomen : Bising usus (+), macula eritema at regio abdominal
Ekstremitas : Akral hangat; capillary refill time <2 sec

II. Berkas Keluarga


A. Profil Keluarga
I. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama: Tn. D
Umur: 28 tahun
b. Identitas Pasangan
Nama: Ny. M
Umur: 26 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Tabel Anggota Keluarga

No. Nama Kedudukan dalam Jenis Umur Pendidikan Pekerja


keluarga kelamin
1. Tn. D Ayah Laki-laki 28 th SMA Wiraswasta
2. Ny. M Ibu Perempuan 26 th SMP Wiraswasta
3. An. A Anak Laki-laki 2 th - -

Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (Nuclear family). Keluarga inti terdiri
dari Tn. D (28 th) menikah dengan Ny. M (26 th) memiliki 1 orang anak,
yaitu: An. A (2 th).
Gambar 1 Genogram Keluarga

II. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah: Kontrakan
Daerah pemukiman: Padat

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal


Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 9 m2 Saat ini Tn. D tinggal bersama istrinya dan
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3 anaknya. Rumah terdiri dari 1 ruangan berbentuk
orang persegi panjang dengan panjang 3 x 3 m yang
Lantai rumah dari: Semen berfungsi sebagai ruang TV, tempat makan, dan
Dinding rumah dari: Bata putih tempat tidur. Rumah berukuran 9 m2 dengan
Jamban keluarga: Ada pencahayaan dan ventilasi yang tidak cukup.
Tempat bermain: Tidak ada Tersedianya air bersih, sehingga bila ingin MCK
Penerangan listrik : 600 watt bisa dilakukan di jamban keluarga tersebut.
Ketersediaan air bersih: Ada Tempat pembuangan sampah terdapat di depan
Tempat Pembuangan sampah: Ada rumah. Rumah yang saat ini pasien tinggal
merupakan kategori rumah tempat tinggal tidak
sehat.

b. Kepemilikan Barang Berharga


- Satu unit televisi
- Satu unit kipas angin
- Satu unit dispenser air minum
- Satu unit lemari
- Satu unit speaker
- Satu unit motor

Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
dan Miller (1998), keluarga Tn. D berada pada tahapan siklus keluarga
yang ke II, yaitu keluarga dalam masa kelahiran anak pertama.
c. Denah Rumah
3m

K. Mandi
3m
R. Keluarga

Gambar 2. Denah Rumah An. A

III. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, biasanya
keluarga An. A membeli obat di warung serta menunggu 2-3 hari
terlebih dahulu, bila tidak terjadi perubahan maka keluarga An. A akan
berobat ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.

b. Perilaku terhadapan Pelayanan Kesehatan


Keluarga An. A mengikuti program BPJS dan selalu
membayar iuran untuk mendapatkan jaminan kesehatan di puskesmas
ataupun rumah sakit. Walaupun mempunyai BPJS, keluarga An. A
belum menempatkan berobat ke dokter sebagai prioritas utamanya,
biasanya keluarga An. A akan membeli obat warung terlebih dahulu,
bila dirasa tidak membaik, mereka baru berobat ke puskesmas. Pasien
berobat ke puskesmas biasanya diantar oleh ibunya dengan angkutan
umum atau menggunakan motor. Biaya pengobatan di puskesmas gratis
dan tidak terlalu jauh dari tempat tinggal pasien.

c. Perilaku Terhadap Makanan


Keluarga An. A tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang berlemak ataupun juga tinggi garam, disebabkan oleh
pendapatan keluarga yang kurang, sehingga tidak dapat memilih-
milih makanan. Keluarga An. A mempunyai kebiasaan makan
sebanyak tiga kali sehari. Setiap makan, biasanya keluarga An. A
membeli lauk di warung sebab Ny. M tidak memasak dikarenakan
tidak memiliki tempat untuk memasak.
Selama 3 minggu ini, Ny. M biasanya mencuci tangan untuk
membuat makanan An. A hanya dengan air mengalir. Lalu apabila
telah selesai, Ny. M yang merapikan dan membersihkan peralatan
makan.

d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan


Ny. M dan An. A untuk saat ini tinggal di rumah orang tuanya
yang berada pada lingkungan yang padat. Di depan rumah pasien
terdapat tempat pembuangan sampah. Dan rutin diangkut oleh
petugas kebersihan setempat. Rumah tersebut tidak nyaman untuk
ditempati oleh tiga orang anggota keluarga lainnya.

IV. Pola Konsumsi MakanKeluarga


a. Kebiasaan Makan
Pola makan keluarga An. A mempunyai kebiasaan makan
sebanyak 3 kali sehari yaitu makan pagi, makan siang, dan makan
malam. Untuk makan, keluarga An. A membeli makan di warung
karena Ny. M tidak memasak karena bekerja. Menu makanan yang
biasa dibeli untuk keluarga An. A terdiri dari nasi, dan lauk pauk. Lauk
yang dimakan bervariasi seperti ayam, telur, tahu, tempe, dan
gorengan serta susu. Sedangkan buah-buahan dan sayur jarang.

b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang


Menu makanan gizi seimbang adalah makanan yang
terdiri dari nasi, lauk dan pauk, sayur mayur, buah, dan susu.
Namun menu makan sehari-hari An. A yang biasa disajikan
terdiri dari
Tanggal Waktu Menu makanan URT Jumlah Karbohi Protein Lemak Total
Kalori drat Jumlah
Kalori

31/12/17 Pagi Nasi goreng ¾ gelas 505 Kal 80 gr 15 gr 17 gr 630 Kal

Susu 1 gelas 125 Kal 10 gr 7 gr 6 gr

Siang Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 605 Kal

Ayam goreng 1 ptg sdg 100 Kal 0 gr 7 gr 7 gr

Sayur bayam 1 mangkuk 60 Kal 7,5 gr 1,5 gr 0 gr

Es cendol 1 gelas 240 Kal 20 gr 0 gr 5 gr

Malam Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 325 Kal

Ayam goreng 1 ptg sdg 75 Kal 0 gr 7 gr 7 gr

Tempe goreng 1 ptg sdg 75 Kal 7 gr 5 gr 3 gr

01/01/18 Pagi Nasi uduk ¾ gelas 360 Kal 60 gr 7 gr 12,5 gr 525 Kal

Telur dadar 1 butir 125 Kal 0 gr 7 gr 10 gr

The 1 gelas 40 Kal 5 gr 0 gr 0 gr

Siang Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 603 Kal

Gulai Telur 1 butir 263 Kal 0 gr 10,5 gr 22.5 gr

Gulai nangka 1 piring 125 Kal 25 gr 3 gr 2,5 gr

The 1 gelas 40 Kal 5 gr 0 gr 0 gr

Malam Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 402 Kal

Ayam goreng 1 ptg sdg 100 Kal 0 gr 7 gr 7 gr

Perkedel kentang 1 ptg sdg 102,5 Kal 10 gr 1,75 gr 1,25 gr

Sayur asem 1 mangkuk 75 Kal 18,5 gr 5,5 gr 1,5 gr

02/01/18 Pagi Mie goreng 1 piring 410 Kal 45 gr 15 gr 17 gr 535 Kal

Susu 1 gelas 125 Kal 10 gr 7 gr 6 gr

Siang Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 460 Kal

Sarden 1 ptg sdg 150 Kal 0 gr 21 gr 6 gr

Tempe 1 ptg sdg 75 Kal 7 gr 5 gr 3 gr


Sayur bayam 1 mangkuk 60 Kal 7,5 gr 1,5 gr

Malam Nasi putih ¾ gelas 175 Kal 40 gr 4 gr 0 gr 475 Kal

Sate ayam 1 piring 300 Kal 7 gr 19 gr 16 gr

 Total Perhitungan Kalori Sehari


Kalori : 1.470 + 1560 + 1530 / 3 = 1.520 Kalori
 Kebutuhan gizi An.A :
IMT = BB(kg)/TB2 (m)
=16,6/(1,07) 2
=
14,49
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 16) + (1,8 x 107) - (4,7 x 3)
= 655 + 249,6 + 196,2 – 18,8
= 843 kal/cm/24 jam
Specific Dynamic Action = 10% x BMR
= 84,3 kal
Tambahan kalori untuk aktifitas fisik = 20% x BMR
= 168,6 kal
Tambahan kalori untuk pertumbuhan = 2 kal / kgBB
= 52 kal
 Kebutuhan kalori total = BMR + SDA + Aktifitas fisik
+ Pertumbuhan

= 843 + 84,3 + 168,6 + 52 kal

= 1.147,9 kal

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa An.A mendapat rata-rata


kalori per hari melebihi energi/kalori total yang dibutuhkan.
Kesan: dari perbandingan rata-rata kalori food recall dan
perhitungan kebutuhan kalori pasien, dapat disimpulkan bahwa
asupan makanan masih melebihi kebutuhan yang seharusnya.
V. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
Saat An. A sakit, yang mengantar ke Puskesmas yaitu Ny. M. Fasilitas BPJS
yang telah tersedia cukup memudahkan keluarga An. A dan begitu juga
dengan keluarga yang turut membantu menyelesaikan masalah
kesehatan An. A. Jarak rumah dengan puskesmas tidak terlalu jauh, dapat
ditempuh dengan kendaraan umum ataupun dengan motor untuk berobat
ke puskesmas. Menurut ibu pasien, pelayanan di puskesmas cukup
memuaskan dan biaya pengobatan gratis karena pasien memiliki BPJS.

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga


Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita
oleh An. A, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang dapat
memperburuk atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan perburukan pada
pasien seperti kurangnya mengerti pentingnya thermometer yang bisa
memberikan perkiraan angka yang pasti akan suhu tubuh daripada sekedar
mengecek suhu tubuh dengan tangan,
Kurangnya pemberian konsumsi buah pada pasien sehingga
kurangnya vitamin yang didapat pasien yang membuat kurang terpenuhinya
gizi pasien.
Pasien tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Ventilasi udara yang sangat kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di
dalam rumah tidak baik. Keadaan lingkungan rumah yang padat dan adanya
tetangga yang menderita campak yang sering kontak dengan anggota
keluarga Tn. D.
VI Dinamika Keluarga

VII Fungsi Keluarga


a. Fungsi Biologis
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki kecacatan dan tidak ada yang
memiliki penyakit menular. Tn. D dan Ny. M telah menikah dan
mempunyai 1 orang anak yaitu An. A

b. Fungsi Psikologis
Saat ini, keluarga An. A dalam keadaan harmonis, tidak ada masalah
dalam keluarga An. A. Semuanya sepakat untuk membantu anggota
keluarganya yang sakit
c. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat tinggal keluarga pasien tergolong padat penduduk.
Hubungan keluarga pasien dekat dengan tetangga-tetangganya.

d. Fungsi Ekonomi
Pasien berada ditingkatan sosial ekonomi menengah ke bawah. Pasien
mendapatkan kebutuhan sehari-hari dari penghasilan Tn. D, sedangkan
Ny. M bertugas menjaga An. A dirumah. Penghasilan yang didapatkan
berkisar Rp. 2.000.000,- perbulan dari hasil bekerja sebagai supir
pengantar barang sebuah pabrik.
Identifikasi Masalah yang Terdapat Dalam Keluarga
Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini, yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan tentang penanganan pertama demam pada
keluarga yang sedang sakit, seperti thermometer yang dibiarkan
rusak dan hanya mengecek temperature dengan tangan.
2. Kebiasaan keluarga An. A dalam pencarian pengobatan, seperti
tidak langsung berobat ke dokter, namun membeli obat di warung
terlebih dahulu.
3. Lingkungan tempat tinggal pasien yang tidak memenuhi syarat
rumah sehat seperti ventilasi rumah dan jendela yang jarang dibuka
membantu penularan campak pada daerah lingkungan tempat
tinggal pasien.
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal
- Alasan Datang :
- Pasien datang dengan keluhan batuk sejak sekitar 3 hari
sebelum datang ke puskesmas. Keluhan disertai keluarnya ruam
merah ditubuh sejak 2 hari sebelum ke puskesmas. Batuk pilek
dirasakan muncul ketika sore hari. Batuk dirasakan seperti
batuk kering dan ruam tidak gatal.
- Harapan :
Ayah dan ibu pasien berharap jika berobat dan kontrol teratur
dapat mengurangi keluhan, sehingga berat badan An. A dapat
meningkat hingga normal.

- Kekhawatiran :
Ayah dan ibu pasien khawatir akan keadaan gemuk pada An. A
dan ketidaksukaan pasien akan memakan buah dan sayuran
sehingga terkena penyakit yang lain

- Persepsi Penyakit :
Ayah dan ibu pasien merasa sakit yang diderita pasien adalah
jarang terjadi dan jika tidak segera sembuh dengan obat
warung, maka akan dibawa ke puskesmas

- Pandangan Agama :
Menurut ayah dan ibu pasien mengenai penyakit yang diderita
pasien adalah merupakan ujian hidup dari Tuhan agar lebih
sabar dan terus berusaha untuk merawat An. A.

2. Aspek Klinis

- Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan batuk sejak kurang lebih 3 hari
sebelum datang ke puskesmas. Keluhan disertai ruam-ruam merah di
tubuh. Batuk dirasakan muncul ketika sore hari. Batuk dirasakan
seperti batuk kering. Keluhan lain seperti demam, mual, muntah,
BAB cair, gatal-gatal disangkal.

\
- Pemeriksaan Fisik:

Suhu: 37.8o C
Papil Eritem at regio abdominal

- Diagnosis kerja:

Campak

- Terapi: Vitamin A 200.000 IU


Paracetamol Syrup 120mg/5ml 3x1

3. Aspek Risiko Internal


Sejak usia 14 hari, pasien tidak mendapatkan ASI dari ibunya, dengan
alasan ASI tidak keluar lalu untuk saat ini sehari-hari pasien diberikan
susu formula dan sereal beras merah, sehingga dapat memberikan
dampak kepada pasien seperti penurunan berat badan yang
mengakibatkan gizi kurang dan daya tahan tubuh pasien terhadap
penyakit-penyakit berkurang seperti campak.

4. Aspek Psikososial Keluarga


Saat ini pasien dirawat oleh ibunya dan diberikan makan seperti ayah
pasien dan susu formula, sehingga pasien saat ini dalam keadaan gemuk.
Rumah tempat tinggal pasien merupakan rumah yang tidak sehat, karena
tidak terdapat ventilasi dan jendela yang mengakibatkan suhu dalam
ruangan menjadi tidak hangat atau sinar matahari tidak dapat masuk
yang dapat menjadi salah satu faktor risiko dari terjadinya penyakit
campak. Dalam hal kebersihan rumah juga tidak bersih, karena masih
banyak barang-barang seperti keset, buku-buku ditaruh di lantai yang
mengakibatkan pemilik rumah tidak membersihkan debu-debu rumah.

5. Aspek Fungsional
Menurut Internasional Classification Primary Care (ICPC) pasien
mempunyai aspek fungsional pasien belum mampu melakukan
pekerjaan seperti sebelum sakit dimasukkan ke nilai dalam klasifikasi
derajat fungsional derajat 2. Dikarenakan masih usia 3 tahun sehingga
terbatasnya fungsi apapun.

Identifikasi derajat fungsional pasien berdasarkan ICPC dan alasannya:


 Level 1: tidak ada keterbatasan fungsi apapun

 Level 2: mulai ada keterbatasan fungsi

 Level 3: banyak keterbatasan fungsi

 Level 4: sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian di
rumah)

Level 5: tidak bisa beraktivitas sama sekali (full bed, 100%)

A. Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan
Aspek  Campak adalah Pasien Saat pasien  Mengurangi
Personal penyakit akut yang dan berobat ke kecemasan pasien
membutuhkan orang Puskesmas dan orang tua
pengobatan yang tua  Pasien dan orang
cepat dan pasien tuanya mengetahui
kebutuhan gizi penyakitnya
yang cukup  Pasien meminum
obat secara teratur
 Campak sehingga pasien
merupakan dapat sembuh
penyakit yang  Mencegah terjadinya
dapat penularan campak
disembuhkan pada keluarga
bahkan dicegah ataupun orang di
dengan syarat sekitar pasien.
pasien mendapat
gizi yang
seimbang
ditambah dengan
imunisasi yang
lengkap dan tepat
waktu dianjurkan
dokter.
 Menjelaskan Orang
mengenai tua
penularan Campak pasien
dan menganjurkan
orang tua pasien
agar rajin
memandikan
pasien
 Untuk
meningkatkan
kepatuhan pasien
dalam meminum
obat, orang tua
harus menjadi
pengawas minum
obat (PMO) yang
benar.

Aspek  Obat Paracetamol Pasien Saat berobat  Pasien keluhan


Klinis 120mg/5ml ke berkurang
 Vit.A 200.000 IU Puskesmas

Aspek  Menganjurkan Pasien Saat berobat  Pasien mau


Interna pasien untuk makan dan ke merubah
yang sesuai dengan orang puskesmas kebiasaan
kebutuhan gizi tua dan saat ketidaksukaan
pasien pasien kunjungan terhadap buah
ke rumah dan sayur
pasien.
Aspek  Menjelaskan Orang Saat  Keluarga pasien
Psikososial kepada orang tua tua kunjungan dapat memahami
keluarga pasien tentang pasien ke rumah pengobatan yang
penyakit pasien dan diberikan untuk
pengobatannya. membantu
 Menjelaskan kesembuhan
kepada orang tua pasien.
mengenai  Memberi
pentingnya pengetahuan pada
ventilasi dan keluarga pasien
pencahayaan sinar mengenai cara
matahari pada pencegahan
rumah. penularan
penyakit.

Aspek  Menyarankan agar Pasien Saat berobat  Mencapai kondisi


fungsional pasien beristirahat dan ke kesehatan yang
selama sakit orang Puskesmas optimal agar
 Menyarankan tua dan saat dapat beraktivitas
pasien untuk kunjungan seperti biasa dan
minum obat secara ke rumah mencegah
teratur komplikasi yang
terjadi.

C. Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
Lampiran Foto

You might also like