Professional Documents
Culture Documents
Beberapa sound meter digital mengatur rentang pengukuran sendiri. Ia mampu memilih
pengukuran yang terbaik, lalu memperlihatkan pada display.Ketepatan alat jenis ini jauh lebih
baik daripada jenis analog pada umumnya, yaitu lebih kecil daripada 1% dan sering hanya 0,1 %.
Kesalahan penunjukan akan dihilang oleh display digital.Walaupun instrumen digital pasti lebih
mudah dan jelas dibaca oleh semua orang, tetapi itu hanya benar kalau besaran yang diukur
bersifat statis. Untuk mengukur besaran secara relatif berubah pelan-pelan, sound meter analog
lebih sesuai. Karena itulah, sound meter analog lebih cocok untuk memperlihatkan trend (
kecendrungan ) jenjang ukuran.
Dalam setiap alat ukur pastilah memiliki prinsip kerja yang harus dipahami oleh orang atau
praktikan yang akan menggunakan alat ukur yang akan digunakan. Prinsip kerja SLM yaitu
apabila ada benda bergetar, maka akan menyebabkan perubahan tekanan udara yang dapat
ditangkap oleh alat ini dan selanjutnya akan menggerakkan meter petunjuk.
Pada gambar di bawah ini menunjukkan prinsip dasar alat meteran kebisingan suara (Sound
Meter)
Keterangan gambar :
Tekanan suara diubah menjadi tegangan melalui mikrofon.Pada umumnya mikrofon
menggunakan diafragma tipis untuk mengubah tekanan menjadi gerakan.
Gerakan ini selanjutnya diubah menjadi tegangan oleh tranduser yang cocok biasanya tipe
kapasitansi piezoelektrik atau tipe kumparan berputar.
Tegangan keluaran mikrofon secara umum adalah sangat kecil dan pada suatu tingkat impedansi
tinggi; sehingga pada keluaran mikrofon dipergunakan penguat dengan impedansi masukan dan
penguatan yang tinggi. Penguat ac sederhana relative dapat digunakan, karena tidak diperlukan
tanggapan terhadap tegangan yang static (tak berubah) atau tegangan yang berubah secara
perlahan.
Berikutnya setelah penguat pertama adalah jaringan imbangan. Jaringan ini adalah suatu filter
elektris yang mempunyai tanggapan frekuensi disesuaikan sehingga mendekati tanggapan
frekuensi telinga manusia rata-rata.
Jaringan timbangan adalah filter elektris yang dirancang mendekati tanggapan pendengaran
manusia pada tiga tingkat kenyaringan yang berbeda. Sehingga pembacaan instrument akan
menyatakan kenyaringan yang terasakan. Biasanya disediakan tiga buah filter, yaitu A (
mendekati tanggapan pendengaran 40 phon ), B ( 70 phon ), dan C ( 100 phon ). Kenyataannya,
banyak pengukuran praktis dibuat dengan menggunakan skala A karena ini merupakan
pendekatan sederhana yang memberikan hasil baik dalam banyak kasus dan telah ditulis ke
dalam banyak standard dan kode. Pembacaan dilakukan pada jaringan timbangan disebut tingkat
suara.
Selanjutnya pembacaan meter adalah nilai rms dan tekanan suara, ini dikalibrasi dalam desibel (
dB ) karena desibel mendefinisikan dengan baik suatu hubungan antara tekanan suara dalam
alat.
II.5 Kalibrasi Sound Meter Sebelum dan sesudah pengukuran-pengukuran, perlulah untuk
mengecek bahwa bacaan yang ditayangkan adalah benar dan kalibrasikan meteran tingkat
kebisingan. Kalibrasi dapat dilakukan dengan dua cara: secara internal dengan sinyal-sinyal
listrik atau secara akustik dengan kalibrator suara atau pistonphon.Kalibrasi internal dilakukan
dengan menggunakan referensi tegangan pada rangkaian-rangkaian listrik dari meteran tingkat
kebisingan serta amplitude disesuaikan. Penyesuaian dilakukan dengan membandingkan nilai
yang ditunjukkan oleh fitur kalibrasi internal terhadap nilai tertayang dari meteran tingkat
kebisingan.Kalibrasi akustik dilakukan dengan menyisipkan generator suara atau pistonphon ke
dalam mikrofon dari meteran tingkat kebisingan dan menggunakan tekanan ssuara referensi
(berbeda menurut alatnya, misalnya 94 dB pada 1 kHz, 124 dB pada 250 Hz, dll.). Skala penuh
(FS) dari meteran tingkat kebisingan yang dipakai oleh masukan sinyal kalibrasi disetel 6 dB
lebih tinggi dari pada tingkat tekanan suara dari sinyal kalibrasi normal. Misalnya, bila suara
sinyal kalibrasi adalah 124 dB, 130 dB disetel, atau bila suara sinyal kalibrasi adalah 94 dB, 100
dB disetel pada alat.Pada sound level meter tipe S2A, kalibrasi sound meter dilakukan dengan
hati-hati. Kalibrasikan sound meter sebelum melakukan tes suara. Menggunakan calibrator yang
disetujui pabriknya.1. Mengaktifkan kalibrator dan sound level meter
2. Memutar tombol penyetel, dan mengatur tingkat tekanan suara
3. Memastikan kalibrator berada pada sound level meter yang benar
4. Menyesuaikan sound level meter untuk mendapatkan pembacaan yang benar.
II.6 Prosedur Pengukuran
Adapun prosedur pengukuran dalam sound meter adalah sebagai berikut :1. Memasangkan
Micrifone pada Sound Level Meter.2. Pengukuran dimulai dengan memposisikan microfone
setinggi telinga pekerja (150 cm dari tanah). 3. Menekan tombol “POWER”, lalu menunggu
hingga angka pada monitor menjadi stabil (Perubahan tidak signifikan). Kira-kira selama 1-2
menit.4. Kemudian pada tombol “RANGE” pilih “AUTO” untuk menujukkan semua skala
pengukuran.5. Setelah 30 detik, tombol “HOLD” ditekan lalu mencatat hasil pengukuran yang
ditunjukkan pada monitor SLM. Kemudian mengulangi langkah ini sebanyak 10 kali.Tabel
berikut ini merupakan peraturan pemerintah Indonesia mengenai kebisingan tercantum dalam
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-51/MEN/1999 dan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup no.48 Tahun 1996.
Sekolah dan
55 dBA
sekitarnya
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini
dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yangdisebut avometer gabungan dari
fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk
deteksi arca pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan
dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yangmengalir pada
kumparan yang selimuti melon magnet akan menimbulkan gayalorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yangmengalir maka semakin besar pula
simpangannya.
2. Voltmeter / Volt Meter
pengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Satuan yang digunakan
adalah celcius.
5. Jangka Sorong
Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan amok
mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini
perlu Untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan peneranganyang
cukup.Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukansebuah sensor yang
cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahayayang diterima oleh sensor dapat diukur
dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital.
Harga dari besarnya cahayadapat ditampilkan pada layar LCD(Liquid Crystal Display) denganm
enggunakan sebuah ADC (Analog to Digital Converter) Max ICL’7106 dengan tegangan
masukan antara200 mV – 2 V dan tegangan referensi antara 100 mV – 1 V. Sensor
cahayayang digunakan adalah solar cell dengan tegangan keluaran sebesar 0.5 V dan
arus20 mA sampai 30 mA. Alat ukur ini dibuat portable dengan menggunakantegangan somber 9
V DC dari baterai.
5. Barometer
Barometer merupakan alat pengukur tekanan dalam satuan mb.Barometer ada dua jenis yaitu bar
ometer raksa dan barometer aneroid.Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan
udara,
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktutertentu
harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.
Barometer baik raksa maupun anaeroid dipengaruhi oleh ketinggian,mengingat tekanan udara
akan berkurang seiring pertambahan ketinggian. sehingga perlu selalu pensettingan awal.
Barometer raksa ada dua jenis yaitu wheel barometer dan stick barometer.
Prinsip kerja wheel barometer adalah:
Peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada kolom merkurimenyebabkan ketinggian raksa
di tuba sebelah kiri meningkat dan di sebelah
kananmenurun (untuk lebih jelasnya lebih pada gambar yang ada dalam link yang sayasertakan).
terdapat pemberat kecil yang mengapung di atas merkuri, yangmengikuti pergerakan turun naik
merkuri ini dan menyebabkan dorongan yangterhubung pads pointer dimana
akan mengindikasikan kenaikan tekanan. jikaterjadi penurunan tekanan makan akan terjadi
proses sebaliknya. Barometer jenis ini sebaiknya diguncang dulu sebelum digunakan.
Stick barometer mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:
Barometer jenis ini dirancang untuk dapatmembaca tekanan pada sea level dan juga dapat langsu
ng dibaca oleh pengguna pada skala yang biasanya tercatat pada stick
barometer tersebut,sehingga memerlukan pengaturan yang lebih rumit dibanding wheel baromete
r untunk menyesuaikannya dengan ketinggian. Prinsip kerjanyahampir sama dengan wheel
barometer karena sama2 menggunakan air
raksa(merkuri).Barometer anaeroid, terdiri dari sate kapsul vacum yang bereaksiterhadap peruba
han tekanan udara dan meneruskan pergerakan ringan padaujung pengungkit B. Suatu seri
kumparan C melanjutkan pergerakan ini padarantai D,’dan mendorong pegas E kepada pointer F
yang disesuaikan. Gmerupakan teasyang digunakan untuk mengatur pointer yang akan dibaca.
B. Alat Ukur Besaran Fisika
Fisika tidak bisadilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur yang
digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang
digunakandalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisikamembutuhkan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
1. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti
meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-
masing mempunyai tingkatketelitian yang berbeda.
Mistar