You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
 Aktivitas / Istrahat
Gejala : Klien mengeluh tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari
Tanda : Penurunan tonus otot, kelelahan, keletihan
 Sirkulasi
Tanda : Peningkatan tekanan darah, polisitemia
 Makanan dan Cairan
Gejala : Klien mengeluh tidak ada nafsu makan, klien mengeluh
rasa mual dan muntah
Tanda : Penurunan berat badan, porsi makan tidak dihabiskan
 Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Klien mengeluh nyeri pada pinggang
Tanda : Nyeri tekan pada daerah ginjal yang terkena, ekspresi
wajah nampak meringis
 Integritas Ego
Gejala : Klien mengeluh takut akan kondisi kesehatannya, klien
bertanya tentang penyakitnya
Tanda : Kegelisaan, ekspresi wajah tampak tidak tenang.
 Eliminasi
Gejala : Klien mengeluh kencingnya berwarna merah
Tanda : Hematuria

 Keamanan
Gejala : Klien mengeluh badannya terasa panas
Tanda : Suhu diatas normal tetapi hilang timbul

b. Pengelompokan Data
 Data Subyektif

 Klien mengeluh tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari


 Klien mengeluh tidak ada nafsu makan
 Klien mengeluh rasa mual dan muntah
 Klien mengeluh nyeri pada pinggang
 Mengeluh takut akan kondisi kesehatannya
 Klien bertanya tentang penyakitnya
 Klien mengeluh kencingnya berwarna merah
 Klien mengeluh badannya terasa panas

 Data Obyektif

 Penurunan tonus otot


 Kelelahan
 Keletihan
 Peningkatan tekanan darah
 Polisitemia
 Penurunan berat badan
 Porsi makan tidak dihabiskan
 Nyeri tekan pada daerah ginjal yang terkena
 Ekspresi wajah nampak meringis
 Kegelisaan
 Ekspresi wajah tampak tidak tenang.
 Hematuria
 Suhu diatas normal tetapi hilang timbul
c. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
Ds : Factor penyebab ca. ginjal Nyeri
 Klien mengeluh nyeri ↓
pada pinggang Pembentukan jaringan
 Nyeri tekan pada daerah baru yang berlebihan
ginjal yang terkena ↓
 Ekspresi wajah nampak Menekan saraf perifer
meringis ↓
Do : Merangsang pengeluaran
 Kegelisaan zat pirogen
 Hematuria ↓
 Klien mengeluh Impuls disampai ke cortex
kencingnya berwarna serebri
merah ↓
Thalamus

Nyeri dipersepsikan
Ds : Ca ginjal Kecemasan
 Mengeluh takut akan ↓
kondisi kesehatannya Perubahan kondisi
 Klien bertanya tentang kesehatan
penyakitnya ↓
Do : Kurang pengetahuan
 Kegelisaan tentang penyakit
 Ekspresi wajah tampak ↓
tidak tenang. Koping indvidu tidak
efektif

Stress psikologi

Kecemasan
Ds : Ca ginjal Intoleransi
 Klien mengeluh tidak ↓ aktivitas
dapat melakukan Perubahan kondisi
aktivitas sehari-hari kesehatan
Do : ↓
 Penurunan tonus otot Perubahan tonus otot
 Kelelahan dan keletihan ↓
Kelemahan otot

Intoleransi aktivitas
Ds : Faktor penyebab Gangguan
 Klien mengeluh tidak ↓ pemenuhan nutrisi
ada nafsu makan Ca ginjal
 Klien mengeluh rasa ↓
mual dan muntah Sekresi protein terganggu
Do : ↓
 Penurunan berat badan Sindrom uremia
 Porsi makan tidak ↓
dihabiskan Gangguan keseimbangan
asam basa

Produksi dan asam
lambung naik

Gastritis

Mual, muntah

Intake nutrisi kurang

Gangguan pemenuhan
nutrisi

d. Prioritas Masalah

1. Nyeri
2. Gangguan kebutuhan nutrisi
3. Intoleransi aktivitas
4. Kecemasan

2. Diagnosa Keperawatan

1) Nyeri berhubungan dengan pembentukan jaringan baru yang berlebihan yang


menekan saraf perifer ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh nyeri pada pinggang
Nyeri tekan pada daerah ginjal yang terkena

Ekspresi wajah nampak meringis


Do : Kegelisaan

Hematuria

Klien mengeluh kencingnya berwarna merah

2) Gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat


ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh tidak ada nafsu makan

Klien mengeluh rasa mual dan muntah


Do : Penurunan berat badan

Porsi makan tidak dihabiskan

3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot ditandai dengan :


Ds : Klien mengeluh tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari
Do : Penurunan tonus otot

Kelelahan dan keletihan

4) Kecemasan berhubungan dengan kurang terpajang informasi tentang penyakitnya


ditandai dengan :
Ds : Mengeluh takut akan kondisi kesehatannya

Klien bertanya tentang penyakitnya


Do : Kegelisaan

Ekspresi wajah tampak tidak tenang.

3. Perencanaan
1) Nyeri berhubungan dengan pembentukan jaringan baru yang berlebihan yang
menekan saraf perifer

 Tupan : Setelah diberi askep selama beberapa hari gangguan nyaman nyeri
klien teratasi
 Tupen : Setelah diberi askep selama beberapa hari nyeri klien berangsur
angsur dapat berkurang dengan kriteria :

 Klien melaporkan tidak nyeri lagi


 Ekspresi wajah tidak meringis

 Intervensi

 Kaji skala nyeri, frekuensi, dan lokasi nyeri


 Atur posisi klien senyaman mungkin
 Ajarkan klien tehnik relaksasi dan tehnik distraksi
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan anjurkan klien beristrahat yang
cukup
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik

2) Gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat

 Tupan : Setelah diberi askep selama beberapa hari kebutuhan nutrisi klien
dapat terpenuhi
 Tupen : Setelah diberi askep selama beberapa hari masalah nutrisi klien akan
membaik secara bertahap dengan kriteria :

 Klien mengatakan tidak mual dan muntah-muntah lagi


 Porsi makan dihabiskan

 Intervensi

 Awasi konsumsi makanan/cairan dan hitung masukan kalori perhari


 Anjurkan pasien mempertahankan masukan makanan harian, termasuk
perkiraan jumlah konsumsi elektrolit (perhatikan individu, contoh
natrium, kalium, klorida, magnesium), dan protein
 Ukur massa otot melalui lipatan trisep atau prosedur serupa
 Dorong pasien untuk bepartisipasi dalam perencanaan menu
 Berikan makan sedikit dan frekuensi sering. Jadwalkan makan sesuai
dengan kebutuhan (untuk dialisis)
 Berikan perawatan mulut.
 Kolaborasi: berikan diet tinggi karbohidrat yang meliputi jumlah protein
kualitas tinggi dan asam amino esensial dengan pembatasan
natrium/kalium sesuai indekasi.
 Berikan antiemetik, contoh ptoklotperazin.

3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot

 Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalan intoleransi aktivitas


teratasi
 Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan secara bertahap klien mampu
beraktivitas secara mandiri dengan kriteria :

 Klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri


 Klien dapat ikut serta dalam proses pengobatan

 Intervensi

 Pantau kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari


 Bantu klien dalam melakukan pemeuhan kebutuhan sehari-hari
 Anjurkan klien untuk ikut serta dalam tindakan pemulihan kesehatan klien

4) Kecemasan berhubungan dengan kurang terpajang informasi tentang penyakitnya

 Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kecemasan klien teratasi


 Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama beberapa hari masalah
ansietas beransur ansur hilang dengan kriteria :

 Klien dapat memahami tentang penyakit dan proses pengobatannya


 Klien menerima akan kondisi kesehatannya

 Intervensi
 Kaji rasa kecemasan yang dialami klien
 Berikan informasi yang akuran pada klien mengenai penyakitnya dan
rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
 Anjurkan keluarga untuk memberikan suppor pada klien
 Kaji ulang pemahaman klien akan informasi yang telah diberikan
 Ikut sertakan klien dalam proses penyembuhan

You might also like