You are on page 1of 6

Abdurrozzaq,Hubungan Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus dengan Tingkat Gejala Depresi….

Hubungan Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan


Tingkat Gejala Depresi pada Pasien di Poli Penyakit Dalam RSD
dr Soebandi
(Correlation between Diabetes Mellitus Type 2 Complication and
Depression at Patients in Internal Medicine Departement dr
Soebandi Hospital)
Abdurrozzaq1,Dwita Aryadina Rachmawati2,Yuli Hermansyah3
1
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Jember
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Jember
3
Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSD dr Soebandi3
Jln. Kalimantan no 37 Tegal boto Jember
rozzaq1220@gmail.com

Abstract
Diabetes Mellitus (DM) complication is common cause of many psycological problems. One of
psychological problems common in DM patients is depression. According to the study done by Anderson
among 20218 people, prevalence of depression in patients with diabetes mellitus type 2 raise twice
compared to normal people without diabetes mellitus. High prevalence of depression is correlated with
several risk factors. Based of that study, researcher is interested to find correlation between DM
complication and depression and prevalence of DM patient with depression in Internal Medicine
Departement dr Soebandi Hospital. A cross-sectional study with purposive sampling was conducted on
91 patients with DM . Data of age, diabetes mellitus complication and depression is collected through
interview using HDRS questionnaire and other instrument of study . Result is obtained by using
Spearman test with significant with a significant correlation <0,5 and correlation power is weak. This study
find that prevalence of DM with depression is 45%. Based on this study ,there is correlation between DM
complication and depression with weak correlation power and prevalence of depression is greater in DM
with complication than DM without complication.
Keywords: diabetes mellitus, complication, depression, Hamilton Depression Rating Scale

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Abdurrozzaq,Hubungan Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus dengan Tingkat Gejala Depresi….

Abstrak
Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) adalah penyebab umum dari berbagai masalah psikologis. Salah satu
masalah psikologis yang umum diantara pasien DM adalah depresi. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Anderson terhadap 20218 orang , prevalensi depresi pada pasien DM meningkat dua kali
dibanding orang normal tanpa diabetes mellitus. Prevalensi yang tinggi tersebut dikaitkan dengan
beberapa faktor risiko. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan
komplikasi DM dengan depresi dan prevalensi depresi pada Poli Interna RSD dr Soebandi. Penelitian
cross-sectional dengan menggunakan teknik purposive sampling dilakukan terhadap 91 pasien dengan
DM. Data berupa umur, komplikasi DM dan depresi diperoleh dengan wawancara menggunakan
kuisioner HDRS dan instrumen penelitian lain. Hasil penelitian ini diperoleh dari uji korelasi Spearman
dan didapatkan korelasi bermakna dengan tingkat signifikasi <0,5 dan memiliki kekuatan korelasi lemah.
Penelitian ini menunjukan, prevalensi pasien DM dengan depresi yaitu sebesar 45% .Berdasarkan
penelitian ini, terdapat korelasi antara komplikasi DM dengan tingkat gejala depresi dengan kekuatan
korelasi lemah dan prevalensi depresi lebih besar pada pasien DM dengan komplikasi dibanding pasien
DM tanpa komplikasi.
Kata Kunci: diabetes mellitus, komplikasi, depresi, Hamilton Depression Rating Scale.

Pendahuluan asa dan tidak berdaya, serta rasa ingin bunuh


diri [5]. Gangguan utama depresi adalah adanya
Diabetes mellitus merupakan salah satu gangguan suasana perasaan, kehilangan minat,
masalah kesehatan yang besar. International menurunnya kegiatan, serta pesimisme
Diabetes Federation (IDF) memperkirakan menghadapi masa yang akan datang [6].
bahwa sebanyak 183 juta orang mengidap Komorbid antara diabetes dan depresi
diabetes mellitus [1]. Diabetes mellitus sebagai sering dihubungkan dengan faktor fisiologis dan
penyakit kronik sering menimbulkan berbagai perilaku. Pada faktor fisiologis, depresi
macam komplikasi yaitu komplikasi dihubungkan dengan fisiologi abnormal pada
mikrovaskular dan makrovaskular [2]. Komplikasi aktivasi hypothalamic-pituitary-adrenal axis,
diabetes, baik mikrovaskular ataupun sistem sympathoadrenal, dan sitokin pro-
makrovaskular pada penderita diabetes mellitus inflamasi yang mana menginduksi resistensi
timbul karena kadar glukosa yang tidak insulin dan berkontribusi meningkatkan resiko
terkendali dan tidak tertangani dengan baik [3]. diabetes. Sedangkan pada faktor perilaku,
Komplikasi makrovaskuler adalah terjadinya depresi pada diabetes mellitus dapat
penyumbatan pada pembuluh darah besar. meningkatkan resiko munculnya komplikasi
Komplikasi makrovaskuler yang umum diabetes mellitus. Pada faktor perilaku,
berkembang pada penderita diabetes mellitus penderita diabetes yang memiliki depresi
adalah trombosit otak (pembekuan darah pada cenderung mengalami kontrol kadar gula yang
sebagian otak), penyakit jantung koroner (PJK), buruk dan bahkan mengabaikan perawatan
gagal jantung kongestif dan stroke. Sedangkan ataupun pengobatan pada diabetes tersebut
komplikasi mikrovaskuler adalah terjadinya yang mana dapat menyebabkan keadaan
penyumbatan pada pembuluh darah kecil [2]. komplikasi diabetes semakin parah [7].
Komplikasi mikrovaskuler yang umum Berdasarkan penelitian yang dilakukan
terjadi pada penderita diabetes mellitus yaitu Banwari, keterkaitan antara komplikasi diabetes
retinopati, nefropati dan neuropati [4]. Adanya mellitus terhadap depresi dihubungkan oleh
komplikasi diabetes tersebut sering beberapa faktor yang saling berkaitan yaitu
menimbulkan berbagai masalah psikologis. meliputi faktor fisik, psikis dan lingkungan sosial-
Salah satu masalah psikologis yang umum ekonomi [8]. Pada faktor fisik, komplikasi
diderita pasien diabetes mellitus yaitu depresi. diabetes mellitus yang mana berupa keadaan
Depresi merupakan satu masa terganggunya disabilitas ”kecacatan” atau komplikasi penyakit
fungsi manusia yang berkaitan dengan alam kronik dapat menyebabkan penderita tersebut
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya kesulitan dalam beraktivitas sehari- hari dan
[5]. Gejala penyerta tersebut meliputi perubahan bahkan harus melakukan pengobatan yang
pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, mahal. Biaya pengobatan dan perawatan yang
konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun
Abdurrozzaq,Hubungan Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus dengan Tingkat Gejala Depresi….

mahal tersebut dapat membuat penderita


diabetes mengalami depresi. Selain itu keadaan
disabilitas pada penderita diabetes mellitus juga
akan menimbulkan dampak sosial yang buruk, Hasil Penelitian
misal pada keadaan komplikasi gangrene [9].
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kejadian Besar sampel pada penelitian ini adalah 91
diabetes mellitus dan depresi akan membentuk sampel karena ada sejumlah sampel harus
sebuah “lingkaran setan” tersendiri . dieksklusikan. Sejumlah sampel tersebut
Berdasarkan prevalensi dari penelitian dieksklusikan karena tidak memenuhi kriteria
Anderson dengan total subjek sejumlah 20,218 sampel penelitian. Sampel yang diekslusikan
orang, menunjukkan bahwa individu dengan tersebut diantaranya sebanyak 52 pasien
diabetes mellitus memiliki kerentanan dua kali menderita penyakti kronik lain, 29 pasien tidak
untuk menderita depresi dibanding dengan menyelesaikan wawancara, dan 2 diantaranya
individu non diabetes meski beberapa faktor mengalami gangguan kejiwaan. Selanjutnya
belum ditentukan. Faktor-faktor yang belum data dalam penelitian ini diolah dengan
ditentukan tersebut meliputi ras, jenis kelamin, menggunakan program SPSS.
desain penelitian, usia dan berbagai faktor lain. Pada penelitian ini prevalensi responden
Selain itu, umumnya penanganan pada berdasarkan jenis kelamin yaitu sebesar 40
penderita diabetes mellitus tidak dilakukan responden laki dan 51 responden perempuan.
secara holistik, sehingga keadaan depresi yang Untuk distribusi responden berdasarkan
dapat mempengaruhi diabetes mellitus juga kejadian komplikasi terdapat 46(50,54%) tidak
sering terabaikan [10]. Berdasarkan uraian mengalami komplikasi diabetes, 33(36,26%)
tersebut, maka peneliti tertarik mengadakan responden mengalami komplikasi mikrovaskular
penelitian tentang hubungan kejadian komplikasi dan 12(13,2%) responden mengalami
diabetes mellitus tipe 2 dengan tingkat gejala komplikasi makrovaskular.
depresi di RSD dr Soebandi. Sedangkan untuk distribusi responden
dengan depresi dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden tidak mengalami
Metode Penelitian gejala depresi dengan jumlah yaitu sebesar 51
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik responden (56%), 25 responden (27,48%)
korelasi dengan pendekatan cross sectional, memiliki tingkat depresi ringan 12 responden
yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan (13,2%) memiliki tingkat depresi sedang tiga
tujuan mencari hubungan antara variabel bebas responden (3,3%) mengalami depresi berat dan
dengan variabel terikat dimana pengukuran nol responden yang mengalami tingkat gejala
variabelnya hanya dilakukan satu kali pada depresi yang sangat berat.
suatu saat [11]. Data pada penelitian ini Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
diperoleh dengan menggunakan teknik bahwa uji korelasi spearman antara variabel
purposive sampling yang dilakukan di RSD dr. kejadian komplikasi DM tipe 2 dengan variabel
Soebandi Jember pada 1 Oktober 2016 - 17 tingkat gejala depresi memiliki kekuatan korelasi
Oktober 2016. lemah.
Pada penelitian ini menggunakan objek
manusia, sehingga dalam pelaksanaannya Tabel 1. Hubungan komplikasi DM dengan
dilakukan uji kelayakan oleh komisi etik tingkat depresi
Tingkat Depresi
kedokteran. Sebelum dilakukan pengambilan
Komplikasi DM Koefisien 0,214
data, responden harus mengisi informed korelasi
consent. Informed consent ini dilengkapi dengan Sig.(2 tailed) 0,042
lembar penjelasan kepada calon subjek. Pada N 91
formulir ini juga akan dijelaskan bahwa pada
saat pengambilan data sampel, tidak ada unsur
paksaan yang akan dialami oleh sampel selama Tabel tersebut menunjukan uji korelasi
perlakuan dan apabila ada yang kurang jelas Spearman hubungan antara kejadian komplikasi
dapat ditanyakan pada peneliti. Selanjutnya diabetes mellitus tipe 2 dengan tingkat depresi.
dilakukan pengambilan data dengan teknik Dari hasil uji korelasi tersebut didapatkan hasil
wawancara berdasarkan kuesioner HDRS oleh komplikasi DM tipe 2 memiliki hubungan yang
Interviewer kepada subjek. bermakna dengan tingkat depresi dengan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Abdurrozzaq,Hubungan Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus dengan Tingkat Gejala Depresi….

kekuatan korelasi lemah karena koefisien


korelasi < 0,250. Hal ini berarti semakin berat
komplikasi dari diabetes mellitus tipe 2, maka Pembahasan
semakin tinggi tingkat depresi.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil
Untuk mengetahui apakah didapatkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian
perbedaan jenis komplikasi DM terhadap komplikasi dan tingkat gejala depresi. Hal ini
kejadian depresi maka dilakukan uji analisis menunjukkan bahwa kejadian komplikasi dapat
varian yaitu dengan uji Anova. Setelah mempengaruhi terjadinya gejala depresi dan
pengujian dengan uji Anova, dilanjutkan dengan begitupun sebaliknya. Menurut literatur oleh
uji post hoc untuk mengetahui jenis kelompok Banwari, depresi muncul sebagai respon
komplikasi DM yang mempunyai perbedaan . sekunder dari munculnya komplikasi pada
Sebelum dilakukan uji analisis varian(Anova), penderita DM. Akan tetapi, depresi juga
dilakukan uji homogenitas dari kelompok varian mempunyai peran utama dalam progresivitas
dan didapatkan hasil varian dari ketiga dan eksaserbasi DM. Pada beberapa penelitian
kelompok komplikasi DM adalah sama dengan prospektif, individu dengan depresi dikaitkan
nilai p > 0,05. Dari hasil uji analisis varian dengan peningkatan resiko komplikasi
(Anova) pada tabel 2 tersebut ,terdapat makrovaskular dan mikrovaskular meskipun
perbedaan tingkat depresi berdasarkan jenis telah menyesuaikan diri dengan keparahan DM
komplikasi DM dengan nilai p < 0,05 [12]. dan aktivitas merawat diri [8].
Review meta-analisis menyebutkan
Tabel 2. Uji analisis varian (Anova) bahwa didapatkan hubungan yang signifikan
Anova dan konsisten antara komplikasi diabetes (baik
Jenis Depresi DM tipe 1 dan 2) dengan gejala depresi.
Sum of df Mean F Sig. Peningkatan gejala depresi juga dihubungkan
Squares Square dengan peningkatan derajat keparahan
Between 4,503 2 2,252 3,385 ,038 komplikasi diabetes. Neuropati, nefropati,
Groups
Within 58,530 88 ,665 retinopati, penyakit vaskular perifer dan
Group disfungsi seksual dikaitkan dengan depresi pada
Total 63,033 90 penderita DM. Angka kejadian dan eksaserbasi
dari komplikasi diabetes diprediksi disebabkan
Sedangkan untuk mengetahui kelompok oleh hiperglikemia kronik sedangkan
yang menunjukan perbedaan tingkat depresi hiperglikemi kronik bisa disebabkan oleh
maka dilakukan uji post hoc. Pada pengujian depresi, sehingga hiperglikemia dianggap
menggunakan uji post hoc menunjukan bahwa sebagai mediator antara depresi dan komplikasi.
kelompok tanpa komplikasi dan kelompok Kejadian komplikasi dan depresi bagaikan
dengan komplikasi makrovaskular memiliki nilai lingkaran yang tidak diketahui asal dan
p < 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukan ujungnya serta saling mempengaruhi [8].
terdapat perbedaan antara kelompok tanpa Penelitian oleh Poongothai dan kawan-
komplikasi dengan kelompok makrovaskular kawan di Chennai India pada tahun 2011
[12]. menyebutkan bahwa prevalensi depresi lebih
tinggi pada pasien DM tipe 2 dengan komplikasi
retinopati, neuropati, nefropati dan penyakit
Tabel 3. Uji perbedaan kelompok Post Hoc
Multiple Comparisons vaskular perifer. Respon perilaku, psikologis dan
Dependent Variable: jenis_depresi biologis terhadap stressor dalam menghadapi
Scheffe
(I) komplikasi DM mempunyai peran dalam meningkatkan
(J) komplikasi Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval prevalensi depresi pada pasien dengan DM [13].
normal
Differenc
e Lower Bound Upper
Gangguan secara fungsional karena komplikasi
(I-J) Bound juga meningkatkan prevalensi depresi karena
mikrovaskular -,17987 ,18471 ,624 -,6398 ,2801 keterbatasan dalam aktivitas dan menurunnya
mikrovaskular makrovaskular -,68939* ,26560 ,039 -1,3507 -,0281
normal ,17987 ,18471 ,624 -,2801 ,6398
fungsi penderita dalam kehidupan sehari-hari.
makrovaskular makrovaskular -,50952 ,27282 ,181 -1,1888 ,1698 Depresi telah dikaitkan dengan disregulasi
normal ,68939* ,26560 ,039 ,0281 1,3507 aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal,
mikrovaskular ,50952 ,27282 ,181 -,1698 1,1888 overaktivitas sistem saraf simpatik serta
Multiple Comparisons penanda (marker) pro-inflamasi dan pro-
koagulasi pada pasien DM dan gangguan
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun
Abdurrozzaq,Hubungan Kejadian Komplikasi Diabetes Mellitus dengan Tingkat Gejala Depresi….

kardiovaskular [14]. Penelitian telah Mellitus. Jakarta : Departemen


menunjukkan bahwa neuro-endokrin dan respon Kesehatan;2005.
inflamasi yang menyertai depresi juga [4] Zimmerman H, Pan J, Pang E, Bai B.
memainkan peran yang sama dalam Inadequate Glycemic Control Remains The
perkembangan komplikasi mikrovaskuler dan Leading Cause Blindness,Kidney Failure
makrovaskular antara pasien dengan diabetes And Non Traumatic Lower-Limb Amputation.
tipe 2. Pasien DM tipe 2 dengan depresi juga Cleaveland Clinic Journal of Medicine .
kurang bersedia untuk memulai terapi insulin 2014; 9(7):1-5.
atau mengambil perawatan rutin untuk DM yang [5] Kaplan H, Sadock B. Sinopsis Psikiatri Ilmu
dialaminya. Pengetahuan Psikiatri Klinis.Jakarta:
Simpulan dan Saran Binarupa Aksara;2010.
[6] Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik Jiwa (PDSKJI). Manajemen Penanganan
kesimpulan yaitu didapatkan hubungan yang Psikologi Abnormal. Jakarta:Binarupa
cukup bermakna dengan kekuatan korelasi Aksara;2013.
lemah antara kejadian komplikasi pada DM tipe [7] Elizabeth HB. Depression and Advanced
2 dengan tingkat gejala depresi. Hal ini berarti Complications of Diabetes : A prospective
semakin berat komplikasi dari diabetes mellitus cohort study. Diabetes Care.2010;2:264-
tipe 2, maka semakin tinggi tingkat gejala 269.
depresi. Selain itu penelitian ini juga [8] Banwari G. Comorbidity Diabetes And
menunjukkan prevalensi tingkat gejala depresi Depression. NHL journal.2013;2: 14-16.
pada penderita diabetes mellitus tipe 2 memiliki [9] Isizhawa K.The relationship between
prevalensi yang besar karena mencapai 45% depressive symptoms and diabetic
yang mana melebihi prevalensi tingkat gejala complications in elderly patients with
depresi pada masyarakat secara umum. diabetes: Analysis using the Diabetes Study
Saran yang dapat diberikan dari hasil from the Center of Tokyo Women’s Medical
penelitian ini yaitu perlu dilakukan konseling University (DIACET). Journal of Diabetes
secara menyeluruh kepada pasien diabetes and its complication .2013; 30(4): 597–602.
mellitus yang menjalani rawat jalan, sehingga [10] Anderson. Prevalence of Comorbid
dapat mengantisipasi stressor dari depresi yang Depression Among Adult With Diabetes.
dapat mempengaruhi komplikasi DM. Selain itu Diabetes Care. 2001; 24(6).
juga perlu peningkatan pengetahuan kepada [11]Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
pasien dan keluarga tentang mekanisme kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta;
adaptasi dalam menghadapi stres psikologis 2001.
sehingga mampu menurunkan tingkat depresi. [12] Dahlan M. Statistika Untuk Kedokteran dan
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013.
[13]Poongothai S.Association of Depression with
Daftar Pustaka Complications of Type 2 Diabetes – The
[1] American Diabetes Association. Diagnosis Chennai Urban Rural Epidemiology Study
And Classification Of Diabetes Mellitus. (CURES- 102). JAPI.2003;5:12-14.
Annual Diabetic Journal.2005; 13: 16-17. [14] Meek L,Harwood CS, Baraquet C,
[2] Price SA , Wilson LM. Konsep Klinis Proses Murakami K, Parsek MR. Diagnosis
Proses Penyakit. Jakarta: EGC; 2006. Diabetes Mellitus Gestational : Falling
[3] Irawan.Pedoman Pemeriksaan Through The Net. Diabetologia.2015; 7(2).
Laboratorium Untuk Penyakit Diabetes

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun


Abdurrozzaq , Correlation Between Diabetes Mellitus Type 2 Complication and Depression

Catatan :
1. Naskah maksimal 8 halaman sesuai template
2. Nomor pada nama penulis (dibawah judul) ditulis BILA dari ke-3 penulis dari institusi (termasuk
jurusan/bagian) yang berbeda
3. Email yang ditukis adala email dari penulis yang bertanggung jawab jika ada tanggapan dan
pertanyaan dari pihak lain: mahasiswa, atau pembimbing.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

You might also like