Professional Documents
Culture Documents
di Indonesia
Ciri-Ciri Globalisasi
Perubahan Dalam Konsep Ruang Dan Waktu
Meningkatnya Ekonomi Global
Meningkatnya Interaksi Budaya
Meningkatnya masalah bersama
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
Sumber : https://www.membumikanpendidikan.com/2015/01/pengaruh-dan-dampak-
globalisasi.html
a. Aculturasi
Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi
seseorang bertindak perlahan-lahan berubah menjadi tidak
dipedulikan lagi. Budaya atau kebiasaan pada masyarakat seperti
memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua sudah pudar
di kalangan generasi muda sebagian besar disebabkan oleh masuknya
budaya Barat. Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah
tergantikan oleh “Cipika - Cipiki” yang diperkenalkan budaya Barat.
Padahal ini tidak sesuai dengan Bangsa Timur yang lebih
mengedepankan etika dalam bermasyarakat. Terlebih dalam Agama
Islam “Cipika - Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan jenis.
Aculturasi juga ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat
melanggar aturan atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam
masyarakat kini telah menjadi lazim untuk dilakukan. Hal ini akibat
kebebasan yang diajarkan budaya Barat sehingga dirasa terlalu bebas
tanpa disertai tanggung jawab.
b. Sikap Meniru
a. Cara berpakaian Barat yang identik dengan liberalisme, sangat
bebas dalam berpakaian. oleh karena tren pakaian dunia
berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara berpakaian
bangsa Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dan
berpakaian sangat sexy dengan rok pendek sudah mejadi hal
yang lumrah. Padahal berpakaian seperti itu di Indonesia sangat
bertentangan dengan budaya dan adat, apa lagi kalau di
masukkan dalam peraturan agama islam yang mengharuskan
kita berpakaian sopan dan menutup semua aurat kita, jadi ini
sangat bertentangan dengan gaya berpakaian orang Indonesia.
b. Meniru perilaku yang buruk
Banyak sekali adegan dalam film Barat yang tidak sepatutnya
dicontoh oleh kaum muda. Misalnya, perkelahian antar pelajar
dan adegan-adegan kekerasan lainnya serta pelajar yang
terintimidasi atau sering ejek dan diganggu dalam sekolah, sifat
tawuran dan saling mengejek Antara sesama pelajar di
Indonesia sudah sering terjadi belakangan ini, padahal kalau
kita lihat pada masa-masa lalu tidak ada yang namanya
tawuran maupun saling mengejek Antara pelajar di Indonesia.
c. Meniru Idola
Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh seperti aktris/actor
atau penyanyi, pasti ingin sama persis menjadi seperti idolanya,
setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Cara berpakaian
para aktris/actor atau penyanyi dari barat (luar Indonesia)
sangat bertentangan dengan cara berpakaian di Indonesia
bahkan ada yang bahkan dianggap tak lazim bahkan mungkin
dapat dikatakan “gila”. Tapi semua itu seolah tak berarti dan
tak diindahkan oleh kaum muda di Indonesia, dan tetap diikuti.
a. Individualistis
Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah,
menyapa tetangga ataupun mengobrol. Namun dizaman
modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan
internet, bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang
yang berada sangat jauh. Inilah akar dari individualistis yang
tercipta karena tidak bersosialisasi secara langsung. Hal ini
akan sangat merusak karena menciptakan seseorang dengan
sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya.
b. Pragmatisme
Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untung
ruginya bagi diri sendiri. Padahal menolong tanpa pamrih
adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin
majunya jaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong
royong dan tolong-menolong dalam hal-hal kebaikan. Individu
lebih mengarahkan pada kegiatan yang menguntungkan dirinya
saja
c. Materialisme
Materialsme adalah doktrin yang menyatakan bahwa
kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan satu-
satunya tujuan atau nilai tertinggi. materialisme adalah
kecenderungan untuk lebih peduli dengan materi dari pada
rohani atau tujuan dan nilai intelektual. Materialisme adalah
pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang
termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan
semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang
mengatasi alam indra dimana agama mengatakan ada entitas
selain entitas material yaitu roh, jin, setan dan malaikat, serta
meyakini adanya tuhan (Allah).
d. Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah
tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-
senang, pesta pora, dan berpoya-poya merupakan tujuan
utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau
tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali,
sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-
nikmatnya.
e. Konsumerisme
Konsumerisme merupakan paham dimana seseorang atau
kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau
pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan
atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Dan
inilah hal yang paling sering terjadi seperti berbelanja pakaian
terlalu banyak.
Sumber : http://diluarpengetahuan.blogspot.co.id/2015/02/dampak-positif-dan-negatif-
globalisasi-bidang-sosial-budaya.html
D. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
Bidang Ekonomi
Dampak positif
1. Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor
(dengn catatan produk ekspor Indonesia dapat bersaing si
pasar internasional). Dengan demikian kesempatan pengusaha
Indonesia sangat terbuka dalam menciptakan produk
berkualitas yang dibutuhkan oleh pasar dunia
2. Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari
luar negeri
3. Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan
belum diproduksi di Indonesia
4. Kegiatan pariwisata akan meningkat sehingga mampu
membuka lapangan kerja dan juga menjadi ajang promosi
produk-produk Indonesia
Dampak negatif
Dampak negatif di bidang ekonomi, yaitu terhapusnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri karena banyak produk luar negeri
yang beredar di Indonesia. Dampak negatif terhadap generasi
bangsa yaitu gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat.
Budaya barat dianggap sebagai kiblat gaya hidup dunia
Dampak negatif globalisasi juga menyebabkan kesenjangan social
antara si kaya dan si miskin karena adanya persainbgan bebas.
Hal ini dapat menimbulkan perselisihan antara si kaya dan si
miskin. Selain itu, dampak negatif lainnya yaitu terbentuknya
sikap individualism yang menimbulkan rasa tidak peduli kepada
sesama bahkan kepada bangsa.
Berikut dampak negatif globalisasi dibidang ekonomi
1. Masuknya tenaga kerja asing
2. Hilangnya pasar produk Indonesia karena kalah bersaing
dengan produk luar negeri
3. Usaha- usaha di Indonesia akan mati karena banyak produk
impor dipasaran Indonesia
Sumber : http://disaera.blogspot.co.id/2012/06/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi.html
Politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia pertama kali dicetuskan
oleh proklamator sekaligus wakil presiden Indonesia pertama,
Mohammad Hatta. Kala itu sistem politik bebas aktif dicetuskan saat
terjadi perang dingin antara blok barat (Amerika) dan blok timur (Uni
Soviet). Kendati sudah lama dianut oleh negara Indonesia, politik
bebas aktif hingga kini dirasa masih relevan.
Sumber : https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-globalisasi-di-bidang-politik
F. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
Bidang Teknologi Komunikasi dan
Informasi
Arus globalisasi yang pesat sangat berpengaruh bagi berbagai
bidang kehidupan, khususnya di bidang teknologi. Kemajuan
teknologi yang semakin canggih dan inovatif diciptakan untuk
mempermudah pekerjaan manusia dan memberikan manfaat
positif bagi kehidupan. Diciptakannya mesin atau robot telah
membantu pekerjaan yang sebelumnya menggunakan tenaga
manusia. Tentu pekerjaan akan lebih cepat selesai dengan adanya
bantuan teknologi semacam ini. Saat ini juga telah diciptakan
komputer-komputer canggih yang diklaim mampu menandingi
kemampuan otak manusia.
Di era yang serba modern ini kita juga disuguhkan dengan berbagai
website marketplace yang sangat bermanfaat bagi penjual online
untuk memasarkan produknya secara gratis. Website marketplace ini
juga memberikan kenyamanan dan keamanan dalam transaksi jual
beli online, karena beberapa marketplace menawarkan
fitur rekber (rekening bersama) yang bisa dimanfaatkan oleh penjual
dan pembeli sebagai pihak ketiga. Melaui fitur rekber ini, pembeli
tidak perlu takut untuk ditipu oleh penjual online, karena uang yang
sudah ditransfer akan ditahan di rekber dan akan diteruskan ke
rekening penjual ketika barang sudah sampai dengan aman di alamat
pembeli.
Dampak Negatif Globalisasi bagi Teknologi
Di era digital ini pengaruh budaya asing dapat dengan mudah masuk
ke suatu bangsa melalui televisi dan internet. Pengaruh luar ini
banyak mendapatkan perhatian karena dianggap sebagai hal baru,
sayangnya tidak semua budaya asing tersebut sesuai dengan budaya
kita. Sebagai contoh banyaknya tayangan film yang mengandung
unsur pornografi yang disiarkan oleh stasiun televisi asing dan
beberapa situs pornografi yang dapat diakses dengan mudah. Tentu
hal semacam itu melanggar nilai-nilai kesopanan dari budaya bangsa
kita, sehingga dapat merusak moral bangsa.
Sumber : https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-globalisasi-di-bidang-teknologi