You are on page 1of 21

GLOBALISASI

di Indonesia

disusun sebagai kelengkapan pembelajaran IPS


Oleh :

Nama : Hasan Abdurrahman


No absen : 8
Kelas : VI (enam)

Madrasah Ibtidaiyyah Terpadu


Al-Barokah Tegalwaton
Tahun Pelajaran 2017/2018
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi secara umum dapat diartikan suatu proses terbentuknya dunia tanpa
batas. Menurut Selo Soemardjan Globalisasi ialah suatu proses terbentuknya sebuah
sistem organisasi dan suatu komunikasi antar masyarakat yang berada di seluruh
dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti sebuah sistem dan suatu kaidah-kaidah
tertentu yang sama.

Ciri-Ciri Globalisasi
 Perubahan Dalam Konsep Ruang Dan Waktu
 Meningkatnya Ekonomi Global
 Meningkatnya Interaksi Budaya
 Meningkatnya masalah bersama
 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi secara umum yaitu:

Dampak Positif Globalisasi :


 Untuk meningkatkan suatu etos kerja yang tinggi, untuk suka bekerja keras,
disiplin, memiliki jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
 Untuk kemajuan suatu teknologi yang mengakibatkan suatu kehidupan sosial
ekonomi akan lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi
dalam negeri mampu untuk bersaing di pasar internasional.
 Untuk meningkatkan kehidupan yang lebih Baik.
 Untuk mendapatkan lebih banyak modal dan untuk mendapatkan teknologi
yang lebih baik.
 Untuk meluaskan pasar global untuk produk dalam negeri.
 Untuk memajukan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan
transportasi yang memudahkan suatu kehidupan manusia.

Dampak Negatif Globalisasi :


 Terjadinya penyelundupan barang ke Indonesia.
 Perusahaan yang ada didalam negeri lebih tertarik berkerjasama dengan
sebuah perusahaan dari luar, yang mengakibatkan kondisi industri dalam
negeri akan sulit berkembang.
 Terjadi sebuah kerusakan suatu lingkungan dan polusi limbah industri
dilingkungan masyarakat.
 Mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan di sebuah sektor industri.
 Timbulnya sebuah sikap mementingkan kepentingan diri sendiri
(individualisme)
 Timbulnya sikap mementingkan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama
B. Pengaruh dan Dampak Globalisasi
Terhadap Pendidikan
Adanya globalisasi akan berpengaruh pada suatu bangsa dan negara,
masyarakat bahkan individu dalam masyarakat. Pengaruh yang
ditimbulkan globalisasi pada suatu bangsa terjadi di berbagai bidang,
antara lain : bidang ekonomi, politik, bidang social budaya, bidang
pertahanan dan keamanan, bidang agama, bidang pendidikan, dan
sebagainya. Globalisasi bisa dianggap sebagai penyebaran dan
intensifikasi dari hubungan-hubungan bidang di atas yang menembus
sekat-sekat geografis ruang dan waktu. Dengan demikian, globalisasi
hampir melingkupi semua hal yang berkaitan dengan ekonomi, politik,
kemajuan teknologi, informasi, komunikasi, transportasi, dll.

Di bidang pendidikan, globalisasi memiliki dampak yang besar bagi


perubahan pendidikan, baik secara sistem maupun kurikulum yang
diajarkan. Menurut Edison A. Jamli dkk. (2005), globalisasi ditandai
oleh ambivalensi yaitu tampak sebagai “berkah” di satu sisi tetapi
sekaligus menjadi “kutukan” di sisi lain. Tampak sebagai
“kegembiraan” pada satu pihak tetapi sekaligus menjadi “kepedihan”
di pihak lainnya. Globalisasi pendidikan di Indonesia juga ditandai oleh
ambivalensi yaitu berada pada kebingungan, karena ingin mengejar
ketertinggalan untuk menyamai kualitas pendidikan Internasional,
kenyataannya Indonesia belum siap untuk mencapai kualitas tersebut.
Padahal kalau tidak ikut arus globalisasi ini Indonesia akan semakin
tertinggal.

Namun, apa yang terjadi jika Indonesia tetap memaksakan dirinya


untuk mengikuti arus globalisasi? Globalisasi pendidikan di Indonesia
akan tambah tidak adanya kejelasan. Hal ini dikarenakan sistem
pendidikan selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan arus
globalisasi yang tidak diimbangi dengan keadaan mayarakat Indonesia
yang sedang dilanda “krisis moral atau hilangnya identitas atau jati
diri” manusia serta “krisis ekonomi” yang sampai sekarang tak
kunjung-kunjung selesai. Sehingga pengaruh global dalam pendidikan
tidak dapat diterima secara menyeluruh oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Hal ini ditandai dengan pendidikan yang selalu
mengikuti arus globalisasi yang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia setingkat dengan kualitas pendidikan
Internasional, tetapi pada kenyataannya Indonesia belum siap untuk
mengikuti arus tersebut sehingga kualitas pendidikan di Indonesia
masih tertinggal. Inilah yang sekarang menjadi problematika
pendidikan di Indonesia.

Sebaiknya bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut?


Haruslah pendidikan di Indonesia memilki pemimpin yang paham
akan keadaan Indonesia di atas yaitu yang sedang di landa krisis
moral atau hilangnya identitas atau jati diri manusia serta krisis
ekonomi. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi terlalu cepat untuk
mengikuti arus global, tapi juga tidak terlalu lamban dalam proses
meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas Pendidikan dapat dimulai
dari pendidik yang harus memiliki sertifikat ke-profesional-an,
peningkatan fasilitas sarana dan prasarana bagi sekolah-sekolah, dan
birokrasi yang jujur dan adil serta didukung dengan sistem pendidikan
yang sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia.

Akibat globalisasi juga mengakibatkan adanya kompetisi/persaingan


didalam dunia pendidikan karena kemajuan teknologi dan informasi.
Bahkan sering terjadi kompetisi yang liar yang disebabkan oleh
adanya aturan tidak beres pada birokrasi pendidikan, intervensi
kepentingan modal raksasa, sekolah kurang mendapat perhatian yang
layak dari pemerintah. Bagi instansi pendidikan yang mampu bersaing
akan memperoleh hasil yang baik dan diakui oleh dunia luar. Bagi
instansi yang belum siap bersaing akan mengalami tekanan dan
banyak yang berjalan ditempat saja.

Globalisasi pendidikan juga membawa dampak adanya kesenjangan


sosial didalam dunia pendidikan, karena hanya orang-orang yang
mempunyai modal lebih besar saja yang dapat menikmati kualitas
pendidikan dengan standar internasional. Oleh karena itu, Indonesia
harus bisa mengimbangi antara globalisasi dengan keadaan bangsa
Indonesia dari semua aspek, entah ekonomi, kualitas pendidik, materi
wajib, kurikulum, dan sebagainya. Sehingga cita-cita Indonesia yang
tertera pada pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yaitu mencerdaskan
bangsa akan tercapai sesuai dengan harapan seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Globalisasi memiliki dampak tersendiri bagi
dunia pendidikan, dan dampak tersebut ada yang positif dan ada yang
negatif.
Dampak positif globalisasi pendidikan:
• Semakin mudahnya akses informasi.
• Globalisasi dalam pendidikan akan menciptakan manusia yang
professional dan berstandar Internasional dalam bidang
pendidikan.
 Globalisasi akan membawa dunia pendidikan Indonesia bisa
bersaing dengan negara-negara lain.
• Globalisasi akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan
mampu bersaing.
• Adanya perubahan struktur dan sistem pendidikan yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan karena
perkembangan ilmu pengetahuan dalam pendidikan akan sangat
pesat.

Dampak negatif globalisasi pendidikan:


 Dunia pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh para pemilik modal.
 Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi, yang
berdampak munculnya “tradisi serba instant”.
 Globalisasi akan melahirkan suatu golongan-golongan didalam
dunia pendidikan.
 Semakin terkikisnya kebudayaan akibat masuknya budaya dari
luar.
 Globalisasi mengakibatkan melonggarnya kekuatan kontrol
pendidikan oleh negara.

Sumber : https://www.membumikanpendidikan.com/2015/01/pengaruh-dan-dampak-
globalisasi.html

C. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi


Bidang Sosial Budaya
Dampak dari Perubahan Sosial budaya ini, adalah peninggalan nilai-
nilai peradaban yang tradisional, oleh bangsa atau masyarakat,yang
telah dipengaruhi oleh nilai-nilai, unsur-unsur dari Barat. Oleh karena
itu, aspek yang mempengaruhi globalisasi sosial budaya adalah dari
aspek budaya fashion, makanan, media massa dan juga bahasa.
Pengaruh Positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Banyak sekali pengaruh buruk akibat Globalisasi yang kita
rasakan. Namun tentunya masih ada pengaruh positif Globalisasi
Bidang Sosial Budaya yang dapat kita rasakan, atau mungkin bagi
sebagian banyak orang sudah mengalaminya.

a. Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya,


cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
b. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain
sebagainya.

Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya


Masuknya Budaya Barat ke dalam kebudayaan Indonesia dapat
menyebabkan:

a. Aculturasi
Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi
seseorang bertindak perlahan-lahan berubah menjadi tidak
dipedulikan lagi. Budaya atau kebiasaan pada masyarakat seperti
memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua sudah pudar
di kalangan generasi muda sebagian besar disebabkan oleh masuknya
budaya Barat. Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah
tergantikan oleh “Cipika - Cipiki” yang diperkenalkan budaya Barat.
Padahal ini tidak sesuai dengan Bangsa Timur yang lebih
mengedepankan etika dalam bermasyarakat. Terlebih dalam Agama
Islam “Cipika - Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan jenis.
Aculturasi juga ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat
melanggar aturan atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam
masyarakat kini telah menjadi lazim untuk dilakukan. Hal ini akibat
kebebasan yang diajarkan budaya Barat sehingga dirasa terlalu bebas
tanpa disertai tanggung jawab.

b. Sikap Meniru
a. Cara berpakaian Barat yang identik dengan liberalisme, sangat
bebas dalam berpakaian. oleh karena tren pakaian dunia
berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara berpakaian
bangsa Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dan
berpakaian sangat sexy dengan rok pendek sudah mejadi hal
yang lumrah. Padahal berpakaian seperti itu di Indonesia sangat
bertentangan dengan budaya dan adat, apa lagi kalau di
masukkan dalam peraturan agama islam yang mengharuskan
kita berpakaian sopan dan menutup semua aurat kita, jadi ini
sangat bertentangan dengan gaya berpakaian orang Indonesia.
b. Meniru perilaku yang buruk
Banyak sekali adegan dalam film Barat yang tidak sepatutnya
dicontoh oleh kaum muda. Misalnya, perkelahian antar pelajar
dan adegan-adegan kekerasan lainnya serta pelajar yang
terintimidasi atau sering ejek dan diganggu dalam sekolah, sifat
tawuran dan saling mengejek Antara sesama pelajar di
Indonesia sudah sering terjadi belakangan ini, padahal kalau
kita lihat pada masa-masa lalu tidak ada yang namanya
tawuran maupun saling mengejek Antara pelajar di Indonesia.
c. Meniru Idola
Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh seperti aktris/actor
atau penyanyi, pasti ingin sama persis menjadi seperti idolanya,
setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Cara berpakaian
para aktris/actor atau penyanyi dari barat (luar Indonesia)
sangat bertentangan dengan cara berpakaian di Indonesia
bahkan ada yang bahkan dianggap tak lazim bahkan mungkin
dapat dikatakan “gila”. Tapi semua itu seolah tak berarti dan
tak diindahkan oleh kaum muda di Indonesia, dan tetap diikuti.

Kemajuan IPTEK yang merupakan dampak positif globalisasi dalam


bidang Teknologi, membawa dampak negatif dalam bidang Sosial
Budaya diantaranya :

a. Individualistis
Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah,
menyapa tetangga ataupun mengobrol. Namun dizaman
modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan
internet, bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang
yang berada sangat jauh. Inilah akar dari individualistis yang
tercipta karena tidak bersosialisasi secara langsung. Hal ini
akan sangat merusak karena menciptakan seseorang dengan
sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya.

b. Pragmatisme
Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untung
ruginya bagi diri sendiri. Padahal menolong tanpa pamrih
adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin
majunya jaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong
royong dan tolong-menolong dalam hal-hal kebaikan. Individu
lebih mengarahkan pada kegiatan yang menguntungkan dirinya
saja

c. Materialisme
Materialsme adalah doktrin yang menyatakan bahwa
kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan satu-
satunya tujuan atau nilai tertinggi. materialisme adalah
kecenderungan untuk lebih peduli dengan materi dari pada
rohani atau tujuan dan nilai intelektual. Materialisme adalah
pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang
termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan
semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang
mengatasi alam indra dimana agama mengatakan ada entitas
selain entitas material yaitu roh, jin, setan dan malaikat, serta
meyakini adanya tuhan (Allah).

d. Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah
tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-
senang, pesta pora, dan berpoya-poya merupakan tujuan
utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau
tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali,
sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-
nikmatnya.

e. Konsumerisme
Konsumerisme merupakan paham dimana seseorang atau
kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau
pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan
atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Dan
inilah hal yang paling sering terjadi seperti berbelanja pakaian
terlalu banyak.

Sumber : http://diluarpengetahuan.blogspot.co.id/2015/02/dampak-positif-dan-negatif-
globalisasi-bidang-sosial-budaya.html
D. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
Bidang Ekonomi

Dampak positif dibidang ekonomi, yaitu terbukanya pasar


internasional, kesempatan kerja lebih terbuka, dan devisa negara
meningkat. Dengan demikian, hal tersebut dapat meningkatkan
perekonomian bangsa sehingga akan memajukan dan
meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara.

Berikut dampak globalisasi dibidang ekonomi baik yang positif


maupun negatif.

Dampak positif
1. Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor
(dengn catatan produk ekspor Indonesia dapat bersaing si
pasar internasional). Dengan demikian kesempatan pengusaha
Indonesia sangat terbuka dalam menciptakan produk
berkualitas yang dibutuhkan oleh pasar dunia
2. Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari
luar negeri
3. Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan
belum diproduksi di Indonesia
4. Kegiatan pariwisata akan meningkat sehingga mampu
membuka lapangan kerja dan juga menjadi ajang promosi
produk-produk Indonesia
Dampak negatif
Dampak negatif di bidang ekonomi, yaitu terhapusnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri karena banyak produk luar negeri
yang beredar di Indonesia. Dampak negatif terhadap generasi
bangsa yaitu gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat.
Budaya barat dianggap sebagai kiblat gaya hidup dunia
Dampak negatif globalisasi juga menyebabkan kesenjangan social
antara si kaya dan si miskin karena adanya persainbgan bebas.
Hal ini dapat menimbulkan perselisihan antara si kaya dan si
miskin. Selain itu, dampak negatif lainnya yaitu terbentuknya
sikap individualism yang menimbulkan rasa tidak peduli kepada
sesama bahkan kepada bangsa.
Berikut dampak negatif globalisasi dibidang ekonomi
1. Masuknya tenaga kerja asing
2. Hilangnya pasar produk Indonesia karena kalah bersaing
dengan produk luar negeri
3. Usaha- usaha di Indonesia akan mati karena banyak produk
impor dipasaran Indonesia

Sumber : http://disaera.blogspot.co.id/2012/06/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi.html

E. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi


Bidang Politik

Globalisasi yang sering diartikan sebagai proses mendunia kini


telah memberi kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Kemajuan
kehidupan tersebut digadang-gadang dapat menghubungkan
seluruh bangsa dan negara di planet bumi, karena mampu
menghapus sekat-sekat antar bangsa, serta menempatkan
negara-negara tersebut ke dalam sebuah tatanan kehidupan baru
yang lebih baik.
Arus globalisasi yang masuk ke berbagai bidang kehidupan
memberikan dampak yang bermacam-macam. Pengaruh dari
adanya globalisasi tersebut memberi dampak positif dan negatif.
Hal ini bisa kita lihat pada dampak globalisasi di bidang sosial
budaya yang memberi dampak baik berupa kemudahan dalam
pertukaran budaya, namun di sisi lain globalisasi menimbulkan
dampak merugikan berupa berkurangnya kepedulian terhadap
budaya lokal akibat dari derasnya pengaruh budaya dari luar
negeri.
Politik merupakan salah satu bidang kehidupan yang tidak terlepas
dari pengaruh pesatnya globalisasi. Dampak positif globalisasi di
bidang politik sangat bermanfaat dalam menjalankan politik
negara, namun dampak negatifnya dapat mengancam
keberlangsungan sebuah negara. Lalu apa saja dampak yang
ditimbulkan dari adanya globalisasi di bidang politik? Dalam artikel
kali ini akan dibahas lengkap tentang dampak globalisasi di bidang
politik, baik dampak positif yang bermanfaat maupun dampak
negatif yang merugikan.

Dampak Positif Globalisasi di Bidang Politik

1. Membentuk Sistem Politik Sebuah Negara

Dampak globalisasi dalam bidang politik sering dikaitkan dengan


kebebasan dalam berpolitik. Hal ini tentu memberi dampak positif
bagi terbentuknya sistem politik di sebuah negara. Sebuah negara
bebas menentukan sistem politik yang akan dijalankan, misalnya
Indonesia yang memiliki sistem politik demokrasi dan politik bebas
aktif. Politik bebas aktif sendiri merupakan sistem politik yang tidak
memihak suatu blok atau pihak di dunia, seperti yang kita ketahui
dunia terbagi menjadi blok barat dan blok timur, sedangkan politik
aktif menunjukkan bahwa Indonesia ikut aktif dalam kegiatan
Internasional, seperti tergabung dalam organisasi PBB.

Politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia pertama kali dicetuskan
oleh proklamator sekaligus wakil presiden Indonesia pertama,
Mohammad Hatta. Kala itu sistem politik bebas aktif dicetuskan saat
terjadi perang dingin antara blok barat (Amerika) dan blok timur (Uni
Soviet). Kendati sudah lama dianut oleh negara Indonesia, politik
bebas aktif hingga kini dirasa masih relevan.

2. Terciptanya Sistem Pemerintahan Demokratis dan Terbuka

Hadirnya globalisasi di bidang politik memicu terciptanya sistem


pemerintahan demokrasi di berbagai negara. Seperti yang diketahui
bahwa pemerintah dan rakyat merupakan bagian dari sebuah negara
yang saling bersinergi. Oleh karena itu, Pemerintah akan
mendapatkan respon positif dari rakyat jika sistem pemerintahannya
dijalankan secara jujur, bersih dan terbuka. Selain itu, dengan adanya
sistem demokrasi di sebuah negara, rakyat akan sangat diuntungkan
karena tampuk kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Dengan
adanya sistem demokrasi, rakyat diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pemerintahan, misalnya partisipasi dalam
memilih presiden dan sebagainya.

Indonesia adalah salah satu negara berkembang di asia


tenggara yang menganut sistem demokrasi. Sistem demokrasi di
Indonesia membawa kebebasan bagi warga negaranya untuk
berpendapat, berkeyakinan serta berkumpul tanpa ada batasan.
Sistem demokrasi yang pernah dianut oleh Indonesia juga beragam,
yaitu sistem demokrasi parlementer, sistem demokrasi terpimpin,
sistem demokrasi orde baru dan kini sistem demokrasi Indonesia
adalah sistem demokrasi era reformasi.

3. Meningkatkan Hubungan Diplomatik Antar Negara

Hubungan diplomatik antar negara biasanya terkait kerjasama antar


negara maupun hal-hal lain yang menyangkut sektor politik, ekonomi,
budaya serta aspek kenegaraan lainnya. Hubungan diplomatik antar
negara di dunia kini makin meningkat seiring derasnya arus
globalisasi di bidang politik. Globalisasi memudahkan kerjasama
internasional antar negara, baik negara maju maupun negara
berkembang. Hubungan diplomatik tersebut meningkatkan serta
memperluas hubungan antar negara di berbagai bidang, serta
membuka partisipasi aktif bagi setiap negara dalam politik
internasional menuju perdamaian dunia.

4. Meningkatkan Partisipasi Rakyat dalam Pemerintahan

Terciptanya sistem pemerintahan yang demokratis dan terbuka


memberi manfaat bagi rakyat di sebuah negara. Pemerintahan
demokrasi yang menekankan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat
otomatis melibatkan rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan.
Seperti yang sudah dibahas tadi dalam sistem demokrasi rakyat akan
diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam menjalankan
pemerintahan, seperti memilih pemimpin mereka baik dari tingkat
kota, daerah hingga presiden. Selain itu, rakyat juga diberikan
kebebasan untuk berpendapat dan menyuarakan aspirasi mereka
kepada pemerintah.

5. Meningkatkan Partisipasi Negara dalam Menciptakan Perdamaian


Dunia

Masalah perdamaian dunia merupakan salah satu permasalahan


global yang perlu diperhatikan pada era modern ini. Konflik-konfilk
yang terus terjadi di berbagai negara di dunia menimbulkan kerugian
materiil dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Banyak
manusia-manusia tidak berdosa yang menjadi korban dari konflik ini.
Hal ini tentu menjadi ironi, karena hidup damai, aman dan tentram
merupakan hak asasi bagi setiap manusia.

Kini dengan adanya globalisasi di bidang politik memicu partisipasi


negara-negara di dunia untuk menciptakan perdamaian di dunia.
Sebagai contohnya negara-negara yang tergabung dalam Organisasi
Kerjasama Islam (OKI) turut mendukung negara Palestina untuk
mendapatkan kemerdekaan dan mendapatkan kembali kota
Yerusalem sebagai Ibu Kotanya. Dukungan dari OKI kepada Palestina
ini dipicu oleh pernyataan sepihak dari Presiden Amerika Serikat,
Donald Trump, yang menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota negara
Israel. Selain itu, konflik-konflik lain yang terjadi di negara-negara
afrika dan negara termiskin di asia lainnya perlu di perhatikan untuk
menciptakan perdamaian dunia.

Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Politik

1. Masuknya Ideologi Asing ke Sebuah Negara

Dampak positif globalisasi di bidang politik memicu terbentuknya


sistem demokrasi di sebuah negara, namun hadirnya sistem demokrasi
yang memberi kebebasan ini ternyata bisa menjadi dampak buruk.
Kebebasan berpendapat yang disalahgunakan bisa memicu masuknya
ideologi asing yang tidak sesuai dengan dasar sebuah negara. Hal
semacam ini tentu bisa menjadi suatu permasalahan besar, karena bisa
menimbulkan konflik dan menghancurkan sebuah negara. Selain itu,
ideologi asing bisa berbenturan dengan ideologi dasar negara sehingga
menimbulkan fanatisme. Sebagai contoh konflik yang terjadi di negara
termiskin di asiayang disebabkan oleh masuknya ideologi yang tidak
sesuai dengan dasar negara tersebut.

2. Lunturnya Rasa Nasionalisme

Hadirnya ideologi asing yang masuk ke sebuah negara berpotensi


menghilangkan rasa cinta terhadap tanah air, karena ideologi asing
yang dijunjung tinggi akan menyampingkan ideologi dasar yang sudah
dianut oleh sebuah negara. Tentu hal ini sangat merugikan sebuah
negara dan dapat merusak keutuhan sebuah negara. Sebagai contoh di
Indonesia sedang gencar masuk liberalisme yang membawa iming-
iming kemajuan dan kemakmuran. Jika liberalisme ditempatkan diatas
ideologi Pancasila akan menyebabkan hilangnya rasa nasionalisme
karena ideologi Pancasila tidak lagi dijunjung tinggi sebagai pedoman
sebuah negara. Selain itu, hadirnya ideologi asing bisa menimbulkan
ancaman disintegrasi bangsa dan negara, sehingga bisa menggoyahkan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Kebebasan yang Tidak Dibatasi

Globalisasi di bidang politik memicu timbulnya kebebasan berpendapat


bagi setiap manusia. Hal ini bisa menjadi hal positif karena setiap
orang tidak dibatasi dalam menyampaikan aspirasinya, namun
kebebasan yang berlebihan tentu akan berdampak negatif. Sebagai
contohnya di Indonesia sekarang sering terjadi demo yang dilakukan
secara rutin. Demo yang berlebihan seperti ini tentu akan menggangu
kepentingan umum dan akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit
bagi pemerintah untuk menanggulanginya. Selain itu, kebebasan yang
tidak terbatas menyebabkan banyaknya partai politik yang
bermunculan.

4. Meningkatnya Politik Uang

Kita mengetahui bahwa uang tidak bisa membeli segalanya, namun


segala hal tentu membutuhkan uang. Sama halnya di zaman yang
serba modern ini segala hal yang bersifat politik sering didasarkan atas
nama uang. Sebagai contohnya terjadi politik uang yang kini gencar
terjadi di Indonesia sejak beberapa tahun silam. Kita sering menjumpai
pada musim pilkada selalu ada pembagian uang kepada rakyat, agar
rakyat yang mendapat uang tersebut mau memilih calon yang memberi
uang tersebut dalam pilkada. Tentu hal ini akan berdampak buruk
nantinya, karena wakil rakyat yang terpilih dengan cara kotor semacam
ini akan bekerja dengan orientasi uang, sehingga kepentingan rakyat
akan dikesampingkan

5. Meningkatnya Konflik di Berbagai Negara

Sistem demokrasi sebuah negara yang belum dewasa akan


menimbulkan gencarnya provokasi dan berpotensi membuat
pergolakan politik di berbagai daerah. Tentu hal ini akan menimbulkan
konflik dan dikhawatirkan bisa menghancurkan keutuhan sebuah
negara. Selain itu, konflik di sebuah negara biasanya terjadi akibat dari
campur tangan dari bangsa lain. Sebagai contohnya konflik-konflik
perebutan sumber daya alam dan wilayah yang terjadi di
beberapa negara terkaya di asia. Konflik-konflik di negara Timur
Tengah juga sering dicampuri oleh negara lain.

Sumber : https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-globalisasi-di-bidang-politik
F. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi
Bidang Teknologi Komunikasi dan
Informasi
Arus globalisasi yang pesat sangat berpengaruh bagi berbagai
bidang kehidupan, khususnya di bidang teknologi. Kemajuan
teknologi yang semakin canggih dan inovatif diciptakan untuk
mempermudah pekerjaan manusia dan memberikan manfaat
positif bagi kehidupan. Diciptakannya mesin atau robot telah
membantu pekerjaan yang sebelumnya menggunakan tenaga
manusia. Tentu pekerjaan akan lebih cepat selesai dengan adanya
bantuan teknologi semacam ini. Saat ini juga telah diciptakan
komputer-komputer canggih yang diklaim mampu menandingi
kemampuan otak manusia.

Kemajuan IPTEK di era globalisasi telah memberikan kemudahan di


kehidupan manusia, namun dibalik dampak positif yang diberikan,
kemajuan teknologi ini juga perlu disikapi dengan bijak karena
akan menjadi hal negatif yang merugikan jika disalahgunakan.
Sama halnya seperti dampak globalisasi di bidang pendidikan,
pengaruh arus globalisasi bagi teknologi juga dapat memberikan
dampak positif yang sangat membantu sekaligus memberikan
dampak negatif yang merugikan. Oleh karena itu, kita sebagai
manusia yang hidup di era globalisasi perlu menyikapi kemajuan
zaman dengan bijak. Lalu apa saja dampak yang ditimbulkan dari
adanya globalisasi pada dunia teknologi? Pada artikel kali ini akan
dibahas mengenai dampak dari globalisasi di bidang teknologi, baik
dari dampak positif maupun dampak negatif.

Dampak Positif Globalisasi bagi Teknologi

1. Kemudahan dalam Mengakses Informasi dari Internet

Tidak dapat dipungkiri jika arus globalisasi yang pesat sangat


mempengaruhi kemudahan seseorang dalam mengakses informasi di
dunia maya. Informasi-informasi di internet bisa menyebar dengan
cepat, sehingga dapat diakses oleh semua orang dimana saja dan
kapan saja. Sebagai contoh dengan adanya televisi dan internet
memudahkan seseorang dalam memperoleh informasi terbaru yang
ada di seluruh dunia. Kemudahan dalam mengakses informasi ini jika
disikapi dengan bijak akan memberikan dampak yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti berkembangnya kualitas
ilmu pengetahuan, meningkatkan pola pikir manusia, serta
menumbuhkan sikap toleran antar umat beragama dengan adanya
wawasan dan pengetahuan yang luas.
Kemudahan akses informasi di era globalisasi juga bisa bermanfaat
dalam bidang pendidikan. Kita bisa mencari informasi tentang metode
pembelajaran berbasis teknologi yang diterapkan oleh negara dengan
pendidikan terbaik di dunia. Selain itu, kita dapat dengan mudah
mencari informasi mengenai trend pendidikan yang ada di luar negeri.
Informasi-informasi tersebut bisa dijadikan rujukan dan diterapkan
dalam sistem pendidikan di negara-negara berkembang di asia
tenggara, khususnya Indonesia. Kemudahan dalam mengakses
informasi di era digital tentunya dapat memperluas wawasan para
pelajar, sehingga diharapkan dapat memacu motivasi mereka untuk
mengembangkan kreativitasnya.

2. Kemudahan dalam Komunikasi Jarak Jauh

Dampak positif berikutnya dari adanya globalisasi di bidang teknologi


adalah kemudahan dalam berkomunikasi dengan orang lain yang
berada di tempat jauh. Pemanfaatan lapisan ionosfer untuk
memperluas jaringan komunikasi telah mempermudah manusia untuk
berkomunikasi satu sama lain. Di era yang serba modern ini kita
dipermudah dengan adanya handphone dan jaringan internet yang
semakin luas, sehingga kita tidak perlu lagi menulis surat dan
mengirimkannya lewat pos ketika ingin berkomunikasi dengan orang
lain. Adanya aplikasi seperti BBM, Line atau Whatsapp memudahkan
kita untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain, bahkan
kita bisa memanfaatkan fitur video call yang ada di aplikasi tersebut
dan melihat aktifitas orang lain yang kita hubungi pada saat itu juga.
Hadirnya aplikasi-aplikasi tersebut bisa kita manfaatkan untuk
berkomunikasi dengan orang yang berada di luar negeri, bahkan kita
bisa menjangkau orang yang berada di negara maju dan negara
berkembang di dunia.

3. Kemudahan dalam Sarana Transportasi

Kemudahan di bidang transportasi merupakan salah satu dampak


positif dari adanya globalisasi di bidang teknologi. Transportasi yang
sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap manusia kini telah
mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Setiap orang yang
ingin melakukan perjalanan ke tempat jauh kini dipermudah dengan
adanya pilihan transportasi darat, laut dan udara. Akses untuk
mendapatkan tiket perjalanan pun kini dipermudah dengan adanya
penjualan tiket online, baik melalui website resmi maupun website
penyedia layanan penjualan tiket online. Website-website tersebut
memberikan banyak pilihan tiket perjalanan ke tempat manapun dan
memudahkan kita untuk memesan tiket, sehingga kita tidak perlu lagi
mengantri di stasiun atau bandara jika ingin memesan tiket. Kita juga
bisa mendapatkan diskon ketika memesan tiket secara online,
sehingga bisa menghemat biaya yang dikeluarkan untuk membeli
tiket.

4. Diciptakannya Mesin Canggih

Kemajuan teknologi telah memberikan berbagai kemudahan dalam


kegiatan manusia, salah satunya adalah diciptakannya mesin-mesin
canggih yang dapat meringankan berbagai pekerjaan manusia.
Sebagai contoh dapat kita lihat dari terciptanya mesin atau robot
canggih yang dimanfaatkan untuk memproduksi barang di sebuah
pabrik. Adanya mesin canggih tersebut dapat meningkatkan produksi
barang yang sebelumnya dilakukan dengan tenaga manusia, sehingga
biaya produksi bisa lebih ditekan dan produksi barang dapat dilakukan
dengan cepat.

Kemajuan teknologi di era globalisasi juga mendorong negara Jepang


untuk menciptakan robot-robot unik dan canggih. Jepang yang
merupakan salah satu negara termaju di dunia memanfaatkan robot
untuk membantu kegiatan sehari-hari, bahkan Jepang juga
menciptakan robot bernama T-52 ENRYU yang dapat membantu
proses evakuasi korban gempa dan bencana alam lainnya.

5. Kemudahan dalam Transaksi Jual Beli

Dampak baik selanjutnya akibat dari kemajuan teknologi di era


globalisasi adalah kemudahan dalam transaksi jual beli. Di era modern
ini kita dimanjakan dengan berbagai fitur yang disediakan oleh bank,
seperti fitur m-banking dan internet banking. Fitur-fitur tersebut
memudahkan kita untuk bertransaksi dengan modal handphone atau
laptop, sehingga kita tidak perlu lagi ke bank hanya untuk
mentransfer sejumlah uang. Fitur-fitur ini juga banyak dimanfaatkan
oleh pelaku jual-beli online, sehingga secara langsung memudahkan
transaksi dalam jual-beli online.

Di era yang serba modern ini kita juga disuguhkan dengan berbagai
website marketplace yang sangat bermanfaat bagi penjual online
untuk memasarkan produknya secara gratis. Website marketplace ini
juga memberikan kenyamanan dan keamanan dalam transaksi jual
beli online, karena beberapa marketplace menawarkan
fitur rekber (rekening bersama) yang bisa dimanfaatkan oleh penjual
dan pembeli sebagai pihak ketiga. Melaui fitur rekber ini, pembeli
tidak perlu takut untuk ditipu oleh penjual online, karena uang yang
sudah ditransfer akan ditahan di rekber dan akan diteruskan ke
rekening penjual ketika barang sudah sampai dengan aman di alamat
pembeli.
Dampak Negatif Globalisasi bagi Teknologi

1. Maraknya Kejahatan di Dunia Maya (Cybercrime)

Meningkatnya kejahatan di dunia maya atau yang lebih dikenal


dengan istilah cybercrime adalah dampak paling merugikan yang
ditimbulkan dari arus globalisasi di bidang teknologi. Kemajuan
teknologi yang disalahgunakan menjadi hal yang perlu diperhatikan
bagi negara-negara di seluruh dunia. Kejahatan di internet
atau cybercrime mempunyai beragam jenis seperti pembajakan situs
web, penipuan jual beli online, pencurian uang di rekening, transaksi
narkoba, bahkan pemanfaatan teknologi oleh jaringan teroris. Kasus-
kasus semacam ini perlu diwaspadai oleh semua orang, apalagi saat
ini ketergantungan akan sarana online untuk dunia perbankan, media
sosial dan jual beli online semakin tinggi. Oleh karena itu diperlukan
peran dari pemerintah dan warga negaranya untuk mengantisipasi
kejahatan di dunia maya. Pemerintah perlu menciptakan sistem yang
dapat menangkal maraknya cybercrime, sementara masyarakat perlu
mendukung program dari pemerintah dengan melaporkan hal-hal
yang berkaitan dengan cybercrime dan menyikapi perkembangan
teknologi dengan bijak.

2. Tergesernya Tenaga Manusia

Penggunaan mesin sebagai alat bantu produksi nampaknya sudah


menjadi kebutuhan di beberapa negara dengan ekonomi terbaik di
dunia. Mesin-mesin canggih bermanfaat untuk memangkas biaya
produksi dan meningkatkan jumlah produksi jika dibandingkan
dengan menggunakan tenaga manusia. Terciptanya mesin-mesin
canggih yang membantu pekerjaan manusia nampaknya memberikan
sisi lain yang merugikan bagi manusia itu sendiri. Hadirnya mesin-
mesin canggih di berbagai pabrik tentu menggeser peran dari
manusia, sehingga tidak sedikit para buruh pabrik yang terkena PHK
akibat dari sistem produksi barang berbasis teknologi.

Kemunculan barang-barang modern di Indonesia juga dapat


menggeser peran dari barang-barang tradisional. Sebagai contoh
penggunaan gerabah yang memiliki unsur budaya kini telah
ditinggalkan dan berganti dengan penggunaan mesin yang lebih
praktis. Di era serba modern ini permintaan produksi gerabah
semakin menurun, sehingga kegiatan ekonomi para pengrajin
gerabah semakin terancam. Tentu hal ini menjadi masalah besar bagi
pengrajin gerabah, sehingga diperlukan inovasi kreatif agar
kelangsungan ekonomi tetap berjalan.
3. Munculnya Individualisme

Perkembangan teknologi memunculkan dampak positif berupa


kecanggihan gadget dan luasnya jangkauan internet, namun
perkembangan teknologi ini dapat merugikan pengguna itu sendiri.
Salah satu dampak buruk yang ditimbulkan adalah munculnya
individualisme di masyarakat. Individualisme sering diartikan sebagai
suatu pandangan yang menunjukkan keegoisan seseorang dalam
mementingkan hak pribadinya tanpa memperhatikan orang lain.
Individualisme juga merujuk pada perilaku hidup dari seseorang yang
tidak melakukan sosialisasi dengan orang lain. Munculnya sikap
individu di era modern ini seakan mengaburkan budaya gotong
royong. Akibatnya kodrat manusia sebagai makhluk sosial seakan
terkaburkan semenjak era globalisasi berkembang pesat.

Hadirnya smartphone saat ini nampaknya telah membuat orang lupa


waktu, bahkan ketika berkumpul mereka lebih sering menatap layar
smartphone daripada berkomunikasi secara langsung. Tentu
kebiasaan ini bisa menjadi masalah besar, apalagi jika kebiasaan ini
sudah dilakukan oleh anak kecil.

4. Masuknya Budaya Asing yang Buruk

Di era digital ini pengaruh budaya asing dapat dengan mudah masuk
ke suatu bangsa melalui televisi dan internet. Pengaruh luar ini
banyak mendapatkan perhatian karena dianggap sebagai hal baru,
sayangnya tidak semua budaya asing tersebut sesuai dengan budaya
kita. Sebagai contoh banyaknya tayangan film yang mengandung
unsur pornografi yang disiarkan oleh stasiun televisi asing dan
beberapa situs pornografi yang dapat diakses dengan mudah. Tentu
hal semacam itu melanggar nilai-nilai kesopanan dari budaya bangsa
kita, sehingga dapat merusak moral bangsa.

5. Ketergantungan terhadap Teknologi

Teknologi seakan memberi kemudahan bagi kegiatan manusia di


berbagai bidang, namun penggunaan teknologi yang berlebihan bisa
berdampak buruk karena dapat menimbulkan ketergantungan
terhadap teknologi itu sendiri. Sebagai contoh kehadiran smartphone
yang memiliki berbagai fitur canggih secara tidak langsung akan
menyita waktu dari manusia. Manusia yang mengalami
ketergantungan terhadap smartphone semakin enggan untuk
melakukan interaksi sosial dengan masyarakat. Mereka lebih senang
berkomunikasi menggunakan teknologi daripada secara langsung.
Selain itu, penggunaan teknologi yang berlebihan pada dunia
pendidikan juga dapat menjadi salah satu pemicunya. Metode
pembelajaran yang terlalu bergantung dengan teknologi akan
menumbuhkan rasa malas belajar bagi siswa, misalnya siswa menjadi
malas mencatat jika selalu disuguhkan pembelajaran dengan
komputer.

Sumber : https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-globalisasi-di-bidang-teknologi

You might also like