Professional Documents
Culture Documents
oleh
Desi Rahmawati, S.Kep.
NIM 122311101021
Laporan kasus asuhan keperawatan pada Tn. I dengan Fraktur Tibia di ruang
Seruni telah disetujui dan disahkan pada:
Hari, tanggal : 4 Januari 2017
Tempat: Ruang Seruni RSD dr. Soebandi Jember
(..................................................) (................................................)
NIP. NIM
Pembimbing Akademik ,
(...........................................................)
NIP.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama : Tn. I No. RM : 151808
Umur : 30 tahun Pekerjaan : Nelayan
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 1 Januari 2017
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 4 Januari 2017
Alamat :Banyupuutih, Sumber Informasi : Pasien dan keluarga
Asembagus,
Situbondo
= perempuan = pasien
= tinggal serumah
3. Pola eliminasi:
BAK
No Pola eliminasi Sebelum MRS Setelah MRS
1 Frekuensi 4-5 kali/hari 4-5 kali/hari
2 Jumlah - -
3 Warna Kuning Kuning
4 Bau Bau khas urin : Bau khas urin :
Amoniak Amoniak
5 Karakter - -
6 Bj - -
7 Alat bantu - -
8 Kemandirian mandiri Dibantu keluarga
9 Lain-lain - -
BAB
No Pola eliminasi Sebelum MRS Setelah MRS
1 Frekuensi 1-2 kali/hari -
2 Jumlah - -
3 Konsistensi Padat Padat
4 Warna Kuning Kuning kecoklatan
5 Bau Bau khas BAB Bau khas BAB
6 Karakter - -
7 Bj - -
8 Alat bantu - -
9 Kemandirian mandiri -
Lain-lain - -
Interpretasi : tidak terdapat perubahan pola eliminasi pada pasien jika
dibandingkan antara pola eliminasi pasien sebelum dan setelah MRS baik
pada BAK maupun BAB.
d. Ideal Diri :
Tn. I mengatakan seharusnya jika tidak terjadi kecelakaan Tn I berada
di rumah utuk membantu perekonomian keluarganya dengan menjadi
nelayan.
e. Peran Diri :
Tn. I mengatakan tiga hari di rumah sakit dan tidak bisa melakukan
perannya di rumah
Interpretasi: Tidak terjadi perubahan pola persepsi diri pada Tn. I
8. Abdomen
Inspeksi : Abdomen bersih, tidak ada jejas
Auskultasi : Didapatkan bising usus 8 kali/menit.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada benjolan
Perkusi : Didapatkan bunyi timpani
9. Urogenital
Inspeksi: BAK spontan dibantu keluarga
10. Ekstremitas
Nilai kekuatan otot
5555 5555
5335 5555
Inspeksi : Terdapat luka post operasi open fraktur di tibia 1/3 poksimal
kanan. Terdapat luka lecet pada punggung kaki kanan dan terdapat luka
pada ibu jari kaki kanan dan. LLD dengan apparent method, kaki kanan 95
cm dan kaki kiri 96 cm. Kaki kanan pasien dari telapak kaki hingga patela
telihat bengkak, pitting edema (-)
Palpasi : ada nyeri tekan pada kaki pasien. Tn. I mengatakan nyeri pada
area fraktur dan luka dengan skala nyeri 4.
11. Kulit dan kuku
Inspeksi : Kulit warna sawo matang, kulit lembab, ada jejas pada bagian
kaki, kuku bersih, kuku sedikit panjang dan tidak terdapat clubing finger
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di kulit, turgor kulit normal, CRT < 3detik
12. Keadaan lokal
Kondisi pasien saat ini compos mentis, pasien telihat sering berlatih duduk
menggantung dengan bantuan perawat atau keluarga. Pasien sudah tidak
terpasang infus ataupun katetetr urin.
V. Terapi
Tanggal: 04/01/2017
1. Cefotaxim 3x 1 amp
2. Antrain 3x 1 amp
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboraotium
1. Pemeriksaan Rontgen
01/01/2017
03/01/2017
2. Pemeriksaan Laboratorium
03/01/2017
Nama Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Normal
Hematologi
Hb 8,6 g/dL 13,5-17,5
Hematokrit 25,2 % 36-46
Lekosit 11,0 /uL 4,5-11,0
Trombosit 162 /uL 150-450
Faal Hati
Albumin 3,4 mg/dl <1,1
Resiko infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa: Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot ditandai dengan pasien
tampak meringis kesakitan ketika area luka post operasi dipalpasi, Tn. I
mengatakan sesekali sakit pada area fraktur pada malam hari, nyeri sedikit
dirasakan saat bergerak, nyeri seperti tertusuk pada area fraktur dan luka, skala 4,
nyeri hilang timbul di malam hari atau setelah bergerak
Waktu Implementasi Paraf Evaluasi
Rabu, 1. Melakukan pengkajian Jam 12.00
4 Januari nyeri secara S: Pasien menyatakan
2017 komprehensif masih sedikit nyeri pada
Hasil: skala nyeri 4 pada Desi betis kanan setelah
betis kanan dan bersifat bergerak
hilang timbul O: Pasien terlihat sesekali
2. mengobservasi reaksi meringis kesakitan
nonverbal dari setelah bergerak, skala
ketidaknyamanan nyeri 4
3. mengajarkan tentang
A: Masalah nyeri akut
teknik nafas dalam
belum teratasi
4. mengajak pasien
P: Intervensi dilanjutkan
berbindang-bincang
menganjurkan nafas
sebagai teknik distraksi
5. Melanjutkan pemberian dalam dan pemberian
analgesik sesuai indikasi analgesik
Kamis, 5 1. melakukan pengkajian Jam 20.30
Januari nyeri secara komprehensif S: Pasien menyatakan
2017 Hasil: skala nyeri 3 pada nyeri nya sudah banyak
betis kanan dan bersifat Desi berkurang, pasien
hilang timbul dan sudah mengatakan sedikit
jarang muncul nyeri tapi tidak
2. mengobservasi reaksi mengganggu
nonverbal dari O: Pasien terlihat tidak
ketidaknyamanan meringis setelah
3. Memotivasi pasien
bergerak, skala nyeri 2
melakukan tentang teknik
A: Masalah nyeri akut
nafas dalam
teratasi sebagian
4. mengajak pasien
P: Intervensi dilanjutkan
berbindang-bincang
menganjurkan nafas
sebagai teknik distraksi
dalam dan pemberian
5. melakukan kolaborasi analgesik
dengan dokter pemberian
analgesik antrain 3x1
Jumat, 6 1. melakukan pengkajian 06.30
Januari nyeri secara komprehensif Jam
2017 Hasil: skala nyeri 2 pada S: Pasien menyatakan
betis kanan dan bersifat nyeri nya sudah banyak
hilang timbul dan sudah berkurang, pasien
jarang muncul mengatakan sedikit
2. mengobservasi reaksi nyeri tapi tidak
nonverbal dari Desi mengganggu
ketidaknyamanan O: Pasien terlihat tidak
3. Memotivasi pasien
meringis setelah
melakukan tentang teknik
bergerak, skala nyeri 1,
nafas dalam
A: Masalah nyeri akut
4. mengajak pasien
teratasi
berbindang-bincang
P: Intervensi dihentikan
sebagai teknik distraksi
5. melakukan kolaborasi
dengan dokter pemberian
analgesik antrain 3x1