Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN TN “A” DI R. MAHONI
BPRSD DADI MAKASSAR
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
Identitas Klien
Nama : Tn. K. H
Umur : 36 tahun
Alamat : Sentani
Agama : K. Protestan
Pekerjaan :-
Pendidikan terakhir : SD
Tanggal Pengkajian : 11/07/2017
Nomor RM : 9971
Ruang Rawat : Kronik Pria II
Informan : Reka medik dan klien
Diagnosa Media : HDR
\
I. Alasan Masuk Rumah Sakit
Tanggal 01-12-2016, klien ± 3 hari tidak pulang ke rumah, jalan-jalan sendiri-sendiri tanpa teman, suka
bicara sendiri, marah-marah, pukul mama, kasih pecah kaca di rumah.
II. Faktor Presipitasi / Riwayat Penyakit Sekarang
Klien putus obat ± 2 tahun yang lalu, ± 1 tahun terjadi perubahan tingkah laku seperti marah-marah,
bicara sendiri, mondar-mandir dan tidak pulang ke rumah, emosi tidak terkontrol, memukul orang lain
V. Keadaan Fisik
1. Tanda Vital :
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 84 x/mnt
c. P : 22 x/mnt
d. S : 36,2°C
2. Ukuran tubuh : TB : 162 cm BB : 71 kg
3. Tidak ada keluhan fisik
4. Masalah keperawatan : -
? ? ? ? I
? II
36 ? III
Keterangan :
: Laki-laki I : Nenek dan kakek klien
: Serumah
3. DS : Bentuk
- Klien menyatakan mau lanjut sekolah tapi tidak ada biaya disfungsional
- Klien pernah minta lanjut sekolah tapi tidak ditanggapi orang
tuanya
DO :
- Klien hanya tamat SMP
5
XIV. POHON MASALAH
Efek : Risiko gangguan interaksi sosial :
Menarik Diri
Pasien Keluarga
No.
SPIP SPIk
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang Mendiskusikan masalah yang dirasakan
dimiliki pasien keluarga dalam merawat pasien
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
dapat digunakan harga diri rendah yang dialami pasien
beserta proses terjadinya.
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih Menjelaskan cara-cara merawat pasien
sesuai dengan kemampuan pasien isolasi sosial
4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan
pasien
6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
SPIIP SPIIk
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat pasien dengan harga diri rendah
2. Melatih kemampuan kedua Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat langsung kepada pasien harga
diri rendah
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
SPIIIk
1. Membantu keluarga membuat jadwal
aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang
3.
KASUS 5
Klien Nn K 21 tahun beragama islam berpendidikan terakhir SMP belum menikah anak bungsu dari 7
bersaudara
Klien masuk ke RSJ dengan keluhan utama di rumah sering menyendiri, tidak mau bicara, tidak mau
mandi sejak 10 bulan yang lalu. Kebiasaan menyendiri ini sudah berlangsung 2 tahun yang lalu. Keluarga
Dari hasil pengamatan selama interaksi, klien selalu menutup muka dengan selimut dari kaki hingga
kepala, suka menyendiri di kamar tidur, menolak untuk bicara, bila didekati selalu menutup muka dan
membalikkan punggung membelakangi perawat. Penampilan klien yakni rambut acak-acakan, kuku panjang
dan kotor, kulit berdaki, baju tidak rapi dan tidak mau mandi.
7
Dari hasil wawancara dengan keluarga bahwa klien sudah 3 kali putus pacar, pacar ke 2 rencana
menikah tetapi gagal karena sudah beristri. Pacar ke 3 bekerja di Belanda, selalu mengirim uang tiap bulan
untuk biaya hidup klien. Namun saat berlibur ke Indonesia, tanpa sebab klien memutuskan pacarnya. Sebulan
kemudian klien mendatangi rumah pacar tersebut, ternyata pacarnya telah mempunyai kekasih baru. Sejak
TUGAS
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI
INTERAKSI PERTAMA/AWAL
A. KONDISI PASIEN
Klien selalu menutup muka dengan selimut dari kaki hingga kepala
Bila didekati selalu menutup muka dan membalikkan punggung membelakangi perawat
Penampilan rambut klien acak-acakan, kuku panjang dan kotor, kulit berdaki, baju tidak rapi dan tidak mau
mandi
C. TUJUAN KEPERAWATAN
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
terapeutik
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
E. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamu Alaikum/selamat pagi, perkenalkan nama saya Ridla, saya senangnya dipanggil Rita, Saya
mahasiswa Ners FK-UH, saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 07.00 pagi sampai jam 02.00
siang, saya yang akan merawat anda pagi ini. Nama anda siapa, senangnya dipanggil apa.
b. Kontrak
1). Topik
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah , agar saya dapat membantu
mengatasinya
2) Waktu
3) Tempat
c. Evaluasi/validasi
d. Kerja
“ Bagus sekali, anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorang”
e. Terminasi
“ Baik, bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa
“Bagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lain”
“ Anda mau ketemu lagi jam berapa ?” “ Bagaimana kalau jam 10 nanti”
A. KONDISI PASIEN
Klien selalu menutup muka dengan selimut dari kaki hingga kepala
Bila didekati selalu menutup muka dan membalikkan punggung membelakangi perawat
Penampilan rambut klien acak-acakan,kuku panjang dan kotor, kulit berdaki, baju tidak rapi dan tidak mau
mandi
C. TUJUAN KEPERAWATAN
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Membicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain
E. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
10
“Selamat pagi Nn K”
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
- Topik
“Anda masih ingat apa yang akan kita bicarakan pagi ini ?”
“Baik, pagi ini kita akan membicarakan tentang penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain dan
mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lain”
- Waktu
- Tempat
d. Kerja
“ Bagus, nah sekarang anda tahu tanda-tanda orang yang tidak mau bergaul”
“ Bagus sekali, anda sudah mengetahui beberapa tanda-orang yang tidak mau bergaul”
“ Apakah masih ada yang anda ketahui tentang tanda-tanda orang yang tidak mau bergaul dengan orang
lain”
“ Setelah mengetahui tanda-tanda orang yang tidak mau bergaul, apa yang anda ingin lakukan”
e. Terminasi
“ Bagaimana perasaan anda setelah kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul dengan orang
lain dan mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lain”
11
b). Evaluasi obyektif
“ Baik, bagaimana kalau anda ingat-ingat tentang penyebab dan akibat orang yang tidak mau bergaul”
“Bagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang keuntungan bergaul dengan orang lain”
“ Anda mau ketemu lagi jam berapa ?” “ Bagaimana kalau jam 10 besok”
Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1 Risiko gangguan TUM :
interaksi sosial : Klien dapat
Menarik Diri berhubungan dengan
orang lain secara
optimal
TUK 1 : 1.1 Setelah 3 x pertemuan 1.1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat membina klien dapat percaya dengan percaya sebagai dasar
hubungan saling percaya menunjukkan ekspresi mengungkapkan prinsip interaksi yang
wajah bersahabat, komunikasi terapeutik : terapeutik antara
menunjukkan rasa Sapa klien dengan ramah perawat – klien.
senang, ada kontak baik verbal maupun non
mata, mau berjabat verbal
tangan, menyebut nama, Perkenalkan diri dengan
menjawab salam, mau sopan
berdampingan dengan Tanyakan nama lengkap
perawat klien dan nama panggilan
yang disukai klien
Jelaskan tujuan
pertemuan
Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
13
Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
2 TUK 2 : 2.1 Setelah 4x pertemuan 2.1.1 Diskusikan kemampuan dan Memotivasi klien
Klien dapat klien dapat asfek positif yang dimiliki memandang dirinya
mengidentifikasi mengidentifikasi klien secara positif
kemampuan positif yang kemampuan dan aspek
dimiliki positif yang dimiliki : 2.1.2 Setiap bertemu klien, Penilaian negatif
Asfek intelektual hindarkan dari memberi semakin menambah
Asfek sosial budaya penilaian negatif rasa percaya diri
Asfek fisik klien
Asfek emosional/
kepribadian yang 2.1.3 Utamakan memberi pujian Pujian dapat
dimiliki klien yang realistik meningkatkan harga
diri klien
TUK 3 : 3.1 Setelah 6x pertemuan 3.1.1 Diskusikan dengan klien Memotivasi klien
Klien dapat menilai klien dapat kemampuan yang masih mengidentifikasi
kemampuan yang dapat menyebutkan dapat digunakan selama kegiatan selama sakit
digunakan kemampuan yang dapat sakit
digunakan
3.1.2 Diskusikan dengan klien Membantu klien
kemampuan yang masih mengembangkan
dapat dilanjutkan kemampuan yang ada
penggunaannya pada dirinya
TUK 4 : 4.1 Setelah 7x pertemuan, 4.1.1 Rencanakan bersama klien Membantu klien
Klien dapat klien dapat membuat aktifitas yang dapat mengembangkan
(menetapkan) rencana kegiatan harian dilanjutkan setiap hari kemampuan yang ada
merencanakan kegiatan sesuai kemampuan : pada dirinya.
sesuai Kegiatan mandiri
Kegiatan dengan bantuan
sebagian
14
Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
Kegiatan yang
membutuhkan bantuan
total
4.1.2 Tingkatkan kegiatan sesuai Memberikan
dengan toleransi kondisi gambaran tentang
klien kemampuannya
TUK 5 : 5.1 Setelah 10 x pertemuan, 5.1.1 Beri kesempatan kepada Memotivasi klien
Klien dapat melakukan klien dapat melaukan klien untuk mencoba untuk melakukan
kegiatan sesuai kondisi kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah kegiatan yang telah
sakit dan kondisi sakit dan direncanakan direncanakan
kemampuannya kemampuannya
5.1.2 Beri pujian atas Memotivasi klien
keberhasilan klien untuk melakukan
keterampilan
selanjutnya
TUK 6 : 6.1 Setelah 11 x pertemuan 6.1.1 Beri pendidikan kesehatan Mendukung klien
Klien dapat klien dapat pada keluarga tentang cara dalam melakukan
memanfaatkan sistem memanfaatkan sistem merawat klien dengan harga aktivitas
pendukung yang ada pendukung yang ada diri rendah
dalam keluarga
15
Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
6.1.2 Bantu keluarga memberi Untuk memotivasi
dukungan selama klien dan mempertahankan
dirawat, bantu keluarga asfek positif dan
menyiapkan lingkungan di keluarga mempunyai
rumah arti penting bagi klien
TUK 1 : 1.1 Ekspresi wajah 1.1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat membina bersahabat, menunjukkan percaya dengan percaya sebagai dasar
hubungan saling percaya sikap rasa senang, ada mengungkapkan prinsip interaksi yang
kontak mata, mau komunikasi terapeutik : terpeutik antara
berajabat tangan, Sapa klien dengan ramah perawat – klien
menyebutkan nama, baik verbal maupun non
menjawab salam, duduku verbal
berdampingan dengan Perkenalkan diri dengan
perawat sopan
Tanyakan nama lengkap
klien dan nama
panggilan yang disukai
klien
Jelaskan tujuan
pertemuan
Jujur da menepati janji
Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
16
Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
Beri perhatian pada klien
dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
TUK 2 : 2.1 Klien dapat menyatakan 2.1.1 Perhatikan sikap menerima Sikap menerima
Klien dapat mengenal perasaan yang sesuatu yang tidak disampaikan kepada
respon kehilangan menyebabkan berduka mengancam untuk klien bahwa perawat
disfungsional mengekspresikan perasaan percaya ia adalah
klien pribadi yang berguna,
dapat meningkatkan
percaya diri klien.
Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
TUK 3 : 3.1 Klien dapat menyatakan 3.1.1 Jelaskan perilaku yang Dapat menolong
Klien dapat secara verbal perilaku berhubungan dengan proses klien untuk
mengidentifikasi koping yang konstruktif dan berduka yang normal dan mengurangi beberapa
yang konstruktif dan destruktif abnormal rasa bersalah bahwa
destruktif respon tersebut
disebabkan oleh
dirinya