You are on page 1of 17

1

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN TN “A” DI R. MAHONI
BPRSD DADI MAKASSAR
DENGAN HARGA DIRI RENDAH

RUANG RAWAT: Kronik Pria II Tanggal Dirawat : 01-12-2016

Identitas Klien
Nama : Tn. K. H
Umur : 36 tahun
Alamat : Sentani
Agama : K. Protestan
Pekerjaan :-
Pendidikan terakhir : SD
Tanggal Pengkajian : 11/07/2017
Nomor RM : 9971
Ruang Rawat : Kronik Pria II
Informan : Reka medik dan klien
Diagnosa Media : HDR
\
I. Alasan Masuk Rumah Sakit
Tanggal 01-12-2016, klien ± 3 hari tidak pulang ke rumah, jalan-jalan sendiri-sendiri tanpa teman, suka
bicara sendiri, marah-marah, pukul mama, kasih pecah kaca di rumah.
II. Faktor Presipitasi / Riwayat Penyakit Sekarang
Klien putus obat ± 2 tahun yang lalu, ± 1 tahun terjadi perubahan tingkah laku seperti marah-marah,
bicara sendiri, mondar-mandir dan tidak pulang ke rumah, emosi tidak terkontrol, memukul orang lain

III. Faktor Predisposisi


1. Klien menderita penyakit jiwa sejak ± 3 tahun lalu
2. Klien perokok, jika rokok habis, klien mengamuk lagi dan tenang jika diberi rokok.
3. Klien juga menghisap aibon dan memakai obat-obatan seperti dextrometropan
4. Klien pernah lari dari rumah 2 x + 3 hari sebelum masuk rumah sakit
5. Faktor herediter
a. Tidak riwayat keluarga yang mengalami penyakit serupa
b. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
c. Klien mengatakan tidak melanjutkan sekolahnya
d. Setamat SD karena tidak sanggup membiayai sekolahnya. Klien pernah minta lanjut sekolah tapi
tidak dipenuhi. Klien merasa malu karena merasa bodoh, tidak dapat melanjutkan sekolahnya.

IV. Status Mental


1. Penampilan
Klien adalah seorang laki-laki yang berpenampilan agak rapi
2. Tingkat Kesadaran
Klien mampu menyebutkan waktu sekarang, tahu di mana ia berada dan mengenal perawat.
3. Orientasi
Klien menyadari bahwa ia dirawat di RSJ Abepura
4. Pembicaraan
Klien tampak bicara jelas sesuai topik pembicaraan tetapi agak lambat dan pelan
5. Aktivitas Motorik/ Psikomotor
Klien mampu mengikuti aktivitas sehari-hari di RSJ Abepura
6. Afek/ Emosi
Saat dikaji/interaksi afek klien datar
7. Persepsi/ Sensorik
Klien tidak mendengar adanya bisikan-bisikan
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Klien dapat mengikuti pembicaraan dengan baik
b. Isi Pikir
Klien dapat berpikir logis dan masuk akal
2
9. Interaksi Selama Wawancara
Kontak mata cukup, klien terkadang menunduk atau mengalihkan pandangan
10. Memori
Klien juga masih ingat kegiatan hari kemarin dan waktu sekarang adalah pagi.
11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien memiliki tingkat konsentrasi cukup karena mampu menjawab 50 – 7 = 43.
12. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan seperti kapan harus mandi
13. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa ia dirawat di RSJ Abepura
14. Alam perasaan
Klien menyatakan dirinya mau lanjut sekolah tapi tidak ada biaya

Masalah Keperawatan : Risiko gangguan interaksi sosial : Menarik Diri

V. Keadaan Fisik
1. Tanda Vital :
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 84 x/mnt
c. P : 22 x/mnt
d. S : 36,2°C
2. Ukuran tubuh : TB : 162 cm BB : 71 kg
3. Tidak ada keluhan fisik
4. Masalah keperawatan : -

VI. Pengkajian Psikososial


1. Genogram

? ? ? ? I

? II

36 ? III

Keterangan :
: Laki-laki I : Nenek dan kakek klien

: Wanita II : Orang tua klien sudah bercerai

: Klien III : Klien

: Serumah

Tidak ditemukan adanya riwayat keluarga yang mengalami penyakit serupa.


2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : klien menyatakan semua anggota tubuhnya sama saja
b. Identitas : klien menyatakan ia adalah anak dari orang tua yang tidak mampu
menyekolahkannya
c. Peran : klien menyatakan sebagai anak yang orang tuanya telah bercerai dan saat ini
tinggal sama mama dan adik perempuannya
d. Ideal diri : klien menyatakan ingin lanjut sekolah, tapi tidak ada biaya jadi klien merasa
bodoh dan malu
e. Harga Diri : klien menyatakan malu dengan dirinya karena merasa bodoh, tidak dapat
melanjutkan sekolahnya.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
3
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang paling dekat dengan klien adalah mama klien
b. Peran serta klien dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien menyatakan sering membantu
keluarga, apalagi jika ada pesta.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien merasa malu bergaul dengan sebagian orang
karena merasa bodoh.
Masalah keperawatan :
a. Gangguan konsep diri : Harga Diri rendah
b. Resiko gangguan interaksi sosial : menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien menyatakan dapat sembuh dari sakitnya bila rajin beribadah
b. Kegiatan ibadah
Klien menyatakan rajin beribadah di gereja
Masalah keperawatan : -

VII. Aktivitas Sehari-hari (ADL)


1. Makan
a. Bantuan minimal
b. Frekuensi 3 kali sehari
c. Nafsu makan baik, porsi makan dihabiskan
d. Pola makan : teratur dengan lauk pauknya
2. Eliminasi BAK / BAB
 Tanpa bantuan
 BAK / BAB di toilet
3. Mandi
 Tanpa bantuan
 Frekuensi 1 – 2 x / hari
 Sering mandi di luar WC
4. Berpakaian / Berhias
 Tanpa bantuan
 Klien dapat memakai
5. Istirahat & tidur
 Tidur siang + 3 jam
 Tidur malam + 6 jam
 Aktivitas sebelum dan setelah tidur biasanya klien berpikir/ memikirkan keluarganya, keadaan
dirinya
6. Aktivitas dalam rumah
Menjaga kebersihan rumah
7. Aktivitas luar rumah
Berdiam diri di rumah
8. Penggunaan obat
Bantuan minimal
9. Pemeliharaan kesehatan : tidak menggunakan sistem pendukung

VIII. Mekanisme Koping


Klien cenderung menggunakan koping yang cukup efektif, klien mau berinteraksi dan menceritakan
masalahnya kepada perawat

IX. Masalah Psikososial dan lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mampu berinteraksi dengan teman-temannya walaupun terbatas
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mampu dan sering membantu tetangga apalagi bila ada pesta
3. Masalah dengan pendidikan
Klien tamat SD dan tidak lanjut karena masalah biaya. Klien pernah minta lanjut tapi tidak
ditanggapi orang tuanya. Klien merasa bodoh dan malu
4. Masalah dengan ekonomi
Kebutuhan klien dan keluarganya dipenuhi dari hasil berkebun
4
5. Masalah dengan perumahan
Klien tinggal dengan mama dan adik perempuannya
6. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Bila klien sakit biasanya diobati dengan obat-obatan tradisional. Jika lama tidak sembuh klien
berobat ke puskesmas.
Masalah keperawatan :
1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
2. Risiko gangguan interaksi sosial : Menarik diri

X. Kurang Pengetahuan Tentang :


1. Penyakit Jiwa
2. Faktor pencetus
3. Koping
4. Sistem pendukung
5. Obat-obatan
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan

XI. Aspek Medik


1. Diagnosa Medik : Gangguan psikotik non organik
2. Terapi Medik :
a. Persidol 2mg 1 – 0 - 1
b. CPZ 100 mg 0 – 0 – ½
c. THP 2 mg 2 x 1

XII. Daftar Masalah Keperawatan


1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
2. Risiko gangguan interaksi sosial : Menarik diri
3. Berduka disfungsional
4. Kurang pengetahuan

XIII. ANALISA DATA


No Data Diagnosa Keperawatan
1. DS : Risiko gangguan
- Klien mengatakan sering membantu keluarga, apalagi jika ada interaksi sosial: Menarik
pesta Diri
- klien merasa malu bergaul dengan sebagian orang karena merasa
bodoh
DO :
- Saat dikaji/interaksi, afek klien datar
- Kontak mata cukup, klien terkadang menunduk atau mengalihkan
pandangan

2. DS : Gangguan Konsep diri :


- Klien menyatakan ia adalah ayah dari 2 orang anaknya, ayah yang Harga
hanya bekerja Sebagai penjaga tambak karena tidak lanjut Sekolah
- Klien merasa bodoh dan malu Diri Rendah
- Klien merasa malu dengan dirinya karena merasa bodoh, tidak
dapat melanjutkan sekolahnya
- Klien terkadang menunduk / mengalihkan pandangan

3. DS : Bentuk
- Klien menyatakan mau lanjut sekolah tapi tidak ada biaya disfungsional
- Klien pernah minta lanjut sekolah tapi tidak ditanggapi orang
tuanya
DO :
- Klien hanya tamat SMP
5
XIV. POHON MASALAH
Efek : Risiko gangguan interaksi sosial :
Menarik Diri

CP Gangguan Konsep Diri :


Harga Diri Rendah

Etiology Berduka Disfungsional

XV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko gangguan interaksi sosial : Menarik Diri b/d Harga Diri Rendah
2. Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah b/d Berduka disfungsional

XVI. Daftar Diagnosa Keperawatan


No Tgl Muncul Dx Keperawatan Tgl Teratasi Paraf/ TTD
1. Risiko gangguan interaksi sosial : Menarik Diri
b/d Harga Diri Rendah
2. Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah b/d
Berduka disfungsional

XVII. Intervensi Keperawatan Kesehatan Jiwa


No Tgl & Jam SP Pasien SP Keluarga
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek Mendiskusikan masalah yang dirasakan
positif yang dimiliki pasien keluarga dalam merawat pasien
Membantu pasien menilai kemampuan Menjelaskan pengertian, tanda dan
pasien yang masih dapat digunakan gejala harga diri rendah yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
Membantu pasien memilih kegiatan Menjelaskan cara-cara merawat pasien
yang akan dilatih sesuai dengan isolasi sosial
kemampuan pasien
Melatih pasien sesuai kemampuan yang
dipilih
Memberikan pujian yang wajar terhadap
keberhasilan pasien
Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

XVIII. Implementsi dan Evaluasi Keperawatan Kesehatan Jiwa

No Tgl & Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi


6

Pasien Keluarga
No.
SPIP SPIk
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang Mendiskusikan masalah yang dirasakan
dimiliki pasien keluarga dalam merawat pasien
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
dapat digunakan harga diri rendah yang dialami pasien
beserta proses terjadinya.
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih Menjelaskan cara-cara merawat pasien
sesuai dengan kemampuan pasien isolasi sosial
4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan
pasien
6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
SPIIP SPIIk
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat pasien dengan harga diri rendah
2. Melatih kemampuan kedua Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat langsung kepada pasien harga
diri rendah
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
SPIIIk
1. Membantu keluarga membuat jadwal
aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang
3.

KASUS 5

Klien Nn K 21 tahun beragama islam berpendidikan terakhir SMP belum menikah anak bungsu dari 7

bersaudara

Klien masuk ke RSJ dengan keluhan utama di rumah sering menyendiri, tidak mau bicara, tidak mau

mandi sejak 10 bulan yang lalu. Kebiasaan menyendiri ini sudah berlangsung 2 tahun yang lalu. Keluarga

membawanya ke dukun tapi tidak berhasil bahkan bertambah parah

Dari hasil pengamatan selama interaksi, klien selalu menutup muka dengan selimut dari kaki hingga

kepala, suka menyendiri di kamar tidur, menolak untuk bicara, bila didekati selalu menutup muka dan

membalikkan punggung membelakangi perawat. Penampilan klien yakni rambut acak-acakan, kuku panjang

dan kotor, kulit berdaki, baju tidak rapi dan tidak mau mandi.
7
Dari hasil wawancara dengan keluarga bahwa klien sudah 3 kali putus pacar, pacar ke 2 rencana

menikah tetapi gagal karena sudah beristri. Pacar ke 3 bekerja di Belanda, selalu mengirim uang tiap bulan

untuk biaya hidup klien. Namun saat berlibur ke Indonesia, tanpa sebab klien memutuskan pacarnya. Sebulan

kemudian klien mendatangi rumah pacar tersebut, ternyata pacarnya telah mempunyai kekasih baru. Sejak

peristiwa tersebut klien menunjukkan tanda-tanda menarik diri.

TUGAS

1. Buat rencana pelaksanaan komunikasi terapeutik (SP) TUK I dan TUK II

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI
INTERAKSI PERTAMA/AWAL

A. KONDISI PASIEN

 Klien suka menyendiri di kamar tidur

 Klien selalu menutup muka dengan selimut dari kaki hingga kepala

 Bila didekati selalu menutup muka dan membalikkan punggung membelakangi perawat

 Penampilan rambut klien acak-acakan, kuku panjang dan kotor, kulit berdaki, baju tidak rapi dan tidak mau

mandi

B. MASALAH DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko perubahan sensori persepsi b.d menarik diri

C. TUJUAN KEPERAWATAN

Membina hubungan saling percaya

D. TINDAKAN KEPERAWATAN

Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi

terapeutik

a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji


8
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

g. Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien

E. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

Assalamu Alaikum/selamat pagi, perkenalkan nama saya Ridla, saya senangnya dipanggil Rita, Saya

mahasiswa Ners FK-UH, saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 07.00 pagi sampai jam 02.00

siang, saya yang akan merawat anda pagi ini. Nama anda siapa, senangnya dipanggil apa.

b. Kontrak

1). Topik

Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah , agar saya dapat membantu

mengatasinya

2) Waktu

Berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat

Bagaimana kalau di ruangan ini

c. Evaluasi/validasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari ?

d. Kerja

“ Dirumah anda tinggal dengan siapa”

“ Siapa yang paling dekat dengan anda”

“ Apa yang membuat anda dekat dengannya”

“ Bagus sekali, anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorang”

“ Dengan siapa anda tidak dekat”

“ Apa yang membuat anda tidak dekat”

“ Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorang”

e. Terminasi

1). Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a). Evaluasi subyektif

“ Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah”


9
b). Evaluasi Respon klien

Tidak ada respon karena klien belum berinteraksi

2. Rencana lanjut klien

“ Baik, bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa

lagi kira-kira yang dekat dengan anda”

3. Kontrak yang akan datang (topic, waktu, tempat)

“Bagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lain”

“ Anda mau ketemu lagi jam berapa ?” “ Bagaimana kalau jam 10 nanti”

“ Anda mau bercakap-cakap di mana?” “ bagaimana kalau di sini lagi”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI KEDUA

A. KONDISI PASIEN

 Klien suka menyendiri di kamar tidur

 Klien selalu menutup muka dengan selimut dari kaki hingga kepala

 Bila didekati selalu menutup muka dan membalikkan punggung membelakangi perawat

 Penampilan rambut klien acak-acakan,kuku panjang dan kotor, kulit berdaki, baju tidak rapi dan tidak mau

mandi

B. MASALAH DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko perubahan sensori persepsi b.d menarik diri

C. TUJUAN KEPERAWATAN

Menyebutkan penyebab menarik diri

D. TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Membicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain

2. Mendiskusikan dengan klien akibat yang dirasakan dari menarik diri

E. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Orientasi

a. Salam terapeutik
10
“Selamat pagi Nn K”

b. Evaluasi/validasi

- “Bagaimana perasaan anda pagi ini ?”

- “Bagaimana tidur anda tadi malam ?”

c. Kontrak

- Topik

“Anda masih ingat apa yang akan kita bicarakan pagi ini ?”

“Baik, pagi ini kita akan membicarakan tentang penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lain”

- Waktu

“ Bagaimana kalau kita bercakap-cakap selama 20 menit”

- Tempat

“Di ruangan ini sesuai dengan janji sebelumnya”

d. Kerja

“ Apa yang menyebabkan anda tinggal terus di kamar tidur”

“ Bagaimana perasaan anda tinggal terus di kamar tidur”

“ Baik, apakah anda ingin bergaul dengan orang lain”

“ Bagaimana perasaan anda setelah bercerita dengan saya”

“ Bagus, nah sekarang anda tahu tanda-tanda orang yang tidak mau bergaul”

“ Bagus sekali, anda sudah mengetahui beberapa tanda-orang yang tidak mau bergaul”

“ Apakah masih ada yang anda ketahui tentang tanda-tanda orang yang tidak mau bergaul dengan orang

lain”

“ Setelah mengetahui tanda-tanda orang yang tidak mau bergaul, apa yang anda ingin lakukan”

“ Baik sekali ..”

e. Terminasi

1). Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a). Evaluasi subyektif

“ Bagaimana perasaan anda setelah kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul dengan orang

lain dan mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lain”
11
b). Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2. Rencana lanjut klien

“ Baik, bagaimana kalau anda ingat-ingat tentang penyebab dan akibat orang yang tidak mau bergaul”

3. Kontrak yang akan datang (topic, waktu, tempat)

“Bagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang keuntungan bergaul dengan orang lain”

“ Anda mau ketemu lagi jam berapa ?” “ Bagaimana kalau jam 10 besok”

“ Anda mau bercakap-cakap di mana?” “ bagaimana kalau di sini lagi”


12

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Inisal Klien : ………….. Ruangan :……………. No. RM ………….

Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1 Risiko gangguan TUM :
interaksi sosial : Klien dapat
Menarik Diri berhubungan dengan
orang lain secara
optimal
TUK 1 : 1.1 Setelah 3 x pertemuan 1.1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat membina klien dapat percaya dengan percaya sebagai dasar
hubungan saling percaya menunjukkan ekspresi mengungkapkan prinsip interaksi yang
wajah bersahabat, komunikasi terapeutik : terapeutik antara
menunjukkan rasa  Sapa klien dengan ramah perawat – klien.
senang, ada kontak baik verbal maupun non
mata, mau berjabat verbal
tangan, menyebut nama,  Perkenalkan diri dengan
menjawab salam, mau sopan
berdampingan dengan  Tanyakan nama lengkap
perawat klien dan nama panggilan
yang disukai klien
 Jelaskan tujuan
pertemuan
 Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
 Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
13

Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
2 TUK 2 : 2.1 Setelah 4x pertemuan 2.1.1 Diskusikan kemampuan dan Memotivasi klien
Klien dapat klien dapat asfek positif yang dimiliki memandang dirinya
mengidentifikasi mengidentifikasi klien secara positif
kemampuan positif yang kemampuan dan aspek
dimiliki positif yang dimiliki : 2.1.2 Setiap bertemu klien, Penilaian negatif
 Asfek intelektual hindarkan dari memberi semakin menambah
 Asfek sosial budaya penilaian negatif rasa percaya diri
 Asfek fisik klien
 Asfek emosional/
kepribadian yang 2.1.3 Utamakan memberi pujian Pujian dapat
dimiliki klien yang realistik meningkatkan harga
diri klien

TUK 3 : 3.1 Setelah 6x pertemuan 3.1.1 Diskusikan dengan klien Memotivasi klien
Klien dapat menilai klien dapat kemampuan yang masih mengidentifikasi
kemampuan yang dapat menyebutkan dapat digunakan selama kegiatan selama sakit
digunakan kemampuan yang dapat sakit
digunakan
3.1.2 Diskusikan dengan klien Membantu klien
kemampuan yang masih mengembangkan
dapat dilanjutkan kemampuan yang ada
penggunaannya pada dirinya

TUK 4 : 4.1 Setelah 7x pertemuan, 4.1.1 Rencanakan bersama klien Membantu klien
Klien dapat klien dapat membuat aktifitas yang dapat mengembangkan
(menetapkan) rencana kegiatan harian dilanjutkan setiap hari kemampuan yang ada
merencanakan kegiatan sesuai kemampuan : pada dirinya.
sesuai  Kegiatan mandiri
 Kegiatan dengan bantuan
sebagian
14

Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
 Kegiatan yang
membutuhkan bantuan
total
4.1.2 Tingkatkan kegiatan sesuai Memberikan
dengan toleransi kondisi gambaran tentang
klien kemampuannya

4.1.3 Beri contoh cara Memberi role model


pelaksanaan kegiatan yang bagi klie sehingga
klien lakukan mudah bagi klien
untuk melakukan
kegiatannya

TUK 5 : 5.1 Setelah 10 x pertemuan, 5.1.1 Beri kesempatan kepada Memotivasi klien
Klien dapat melakukan klien dapat melaukan klien untuk mencoba untuk melakukan
kegiatan sesuai kondisi kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah kegiatan yang telah
sakit dan kondisi sakit dan direncanakan direncanakan
kemampuannya kemampuannya
5.1.2 Beri pujian atas Memotivasi klien
keberhasilan klien untuk melakukan
keterampilan
selanjutnya

5.1.3 Diskusikan kemungkinan Membantu klien


pelaksanaan di rumah dalam melakukan
aktivitas

TUK 6 : 6.1 Setelah 11 x pertemuan 6.1.1 Beri pendidikan kesehatan Mendukung klien
Klien dapat klien dapat pada keluarga tentang cara dalam melakukan
memanfaatkan sistem memanfaatkan sistem merawat klien dengan harga aktivitas
pendukung yang ada pendukung yang ada diri rendah
dalam keluarga
15

Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
6.1.2 Bantu keluarga memberi Untuk memotivasi
dukungan selama klien dan mempertahankan
dirawat, bantu keluarga asfek positif dan
menyiapkan lingkungan di keluarga mempunyai
rumah arti penting bagi klien

2 Gangguan konsep diri : TUM :


Harga diri rendah b/d Klien dapat
Berduka disfungsional memperlihatkan
perasaan-perasaan, nilai
diri yang meningkat saat
pulang

TUK 1 : 1.1 Ekspresi wajah 1.1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat membina bersahabat, menunjukkan percaya dengan percaya sebagai dasar
hubungan saling percaya sikap rasa senang, ada mengungkapkan prinsip interaksi yang
kontak mata, mau komunikasi terapeutik : terpeutik antara
berajabat tangan,  Sapa klien dengan ramah perawat – klien
menyebutkan nama, baik verbal maupun non
menjawab salam, duduku verbal
berdampingan dengan  Perkenalkan diri dengan
perawat sopan
 Tanyakan nama lengkap
klien dan nama
panggilan yang disukai
klien
 Jelaskan tujuan
pertemuan
 Jujur da menepati janji
 Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
16

Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
 Beri perhatian pada klien
dan perhatikan
kebutuhan dasar klien

TUK 2 : 2.1 Klien dapat menyatakan 2.1.1 Perhatikan sikap menerima Sikap menerima
Klien dapat mengenal perasaan yang sesuatu yang tidak disampaikan kepada
respon kehilangan menyebabkan berduka mengancam untuk klien bahwa perawat
disfungsional mengekspresikan perasaan percaya ia adalah
klien pribadi yang berguna,
dapat meningkatkan
percaya diri klien.

2.1.2 Identifikasi fungsi di mana Pengungkapan


marah, frustasi, dan perasan secara verbal
kekerasan membantu klien dalam suatu
lingkungan dapat
menolongv klien
sampai pada
persoalan-persoalan
yang belum tercapai

2.1.3 Gali bersama klien sumber Rekonsiliasi perasaan


kemarahan yang sebenarnya dalam tahap ini
adalah penting
sebelum dalam proses
berduka dilanjutkan.
17

Diagnosa Perencanaan
No Tujuan Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
TUK 3 : 3.1 Klien dapat menyatakan 3.1.1 Jelaskan perilaku yang Dapat menolong
Klien dapat secara verbal perilaku berhubungan dengan proses klien untuk
mengidentifikasi koping yang konstruktif dan berduka yang normal dan mengurangi beberapa
yang konstruktif dan destruktif abnormal rasa bersalah bahwa
destruktif respon tersebut
disebabkan oleh
dirinya

TUK 4 : 4.1 Klien dapat 4.1.1 Bantu klien untuk mengerti


Klien dapat mendemonstrasikan cara yang tepat untuk
mengidentifikasi koping perilaku yang konstruktif mengekspresikan
yang konstruktif. yang berhubungan kemarahan yang konstruktif
dengan berduka
disfungsional

You might also like