You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV/AIDS

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya sehingga makalah
ini dapatdiselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan
Anak. Makalah inidisusun secara sederhana sehingga dapat memudahkan mahasiswa dan
pembaca dalammempelajari materiyang kami sampaikan.Pada kesempatan kali ini saya
sampaikan terima kasih kepada ibu
Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns
selakudosen Keperawatan Anak, yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.Karena kurangnyapengetahuan dan pengalaman saya, saya menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna dan masihterdapat kekurangan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun darisemua pihak.Akhir kata saya berharap semoga makalah
ini dapat diterima, dipelajari dan bermanfaat bagiteman-teman mahasiswa dan pembaca di
kalangan masyarakat serta dapat digunakan sebagai acuandengan penyusunan makalah yang
lainnya.
BAB I

PENDAHULUANA.

Latar Belakang
Infeksi HIV/AIDS (
Human immuno Deficiency Virus / Acquired Immune DeficiencySyndrom
) pertama kali dilaporkan di Amerika pada tahun 1981 pada orang dewasahomoseksual, sedangkan pada
anak tahun 1983. enam tahun kemudian ( 1989 ), AIDS sudahtermasuk penyakit yang mengancam anak di
amerika. Di seluruh dunia, AIDS menyebabkankematian pada lebih dari 8000 orang setiap hari saat ini, yang
berarti 1 orang setiap 10 detik,karena itu infeksi HIV dianggap sebagai penyebab kematian tertinggi akibat
satu jenis ageninfeksius.AIDS pada anak pertama kali dilaporkan oleh Oleske, Rubbinstein dan Amman
padatahun 1983 di Amerika serikat. Sejak itu laporan jumlah AIDS pada anak di Amerika makinlama makin
meningkat. Pada bulan Desember di Amerika dilaporkan 1995 maupun padaanak yang berumur kurang dari
13 tahun menderita HIV dan pada bulan Maret 1993 terdapat4480 kasus. Jumlah ini merupakan 1,5 % dan
seluruh jumlah kasus AIDS yang dilaporkan diAmerika. Di Eropa sampai tahun 1988 terdapat 356 anak
dengan AIDS. Kasus infeksi HIVterbanyak pada orang dewasa maupun pada anak

anak tertinggi didunia adalah di Afrika.Sejak dimulainya epidemi HIV/ AIDS, telah mematikan lebih dan 25
juta orang, lebihdan 14 juta anak kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya karena AIDS. Setiap
tahun juga diperkirakan 3 juta orang meninggal karena AIDS, 500 000 diantaranya adalah
anak usiadibawah 15 tahun. Setiap tahun pula terjadi infeksi baru pada 5 juta orang terutama di
negaraterbelakang atau berkembang, dengan angka transmisi sebesar ini maka dari 37,8 juta orangpengidap
infeksi HIV/AIDS pada tahun 2005, terdapat 2,1 juta anak- anak dibawah 15 tahun.

(WHO 1999)
B.

TUJUAN
1. Mengetahui dan mempelajari tentang AIDS2. Mengetahui Asuhan Keperawatan yang bisa diberikan
pada anak yang menderita AIDS.
BAB II

KONSEP DASARA.
PENGERTIAN
1.

Acquired immunodeficiency syndrom


(
AIDS
) suatu gejala penyakit yang menunjukkankelemahan atau kerusakan daya tahan tubuh atau gejala penyakit
infeksi tertentu / keganasan tertentu yang timbul sebagai akibat menurunnya daya tahan tubuh(kekebalan)
oleh virus yang disebut dengan HIV. Sedang Human Imuno DeficiencyVirus merupakan virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang kemudianmengakibatkan AIDS. HIV sistem kerjanya
menyerang sel darah putih yang menangkalinfeksi. Sel darah putih tersebut termasuk dalam limfosit yang
disebut dengan T4 atau selT penolong. ( T helper ), atau juga sel CD 4. HIV tergolong dalam kelompok
retrovirussub kelompok lentivirus. Juga dapat dikatakan mempunyai kemampuan mengopi cetak materi
genetika sendiri didalam materi genetik sel - sel yang ditumpanginya dan melaluiproses ini HIV dapat
mematikan sel - sel T4. ( DEPKES: 1997 )2.

AIDS adalah salah satu penyakit retrovirus epidemic menular, yang disebabkan olehinfeksi HIV, yang pada
kasus berat bermanifestasi sebagai depresi berat imunitas seluler,dan mengenai kelompok resiko tertentu,
termasuk pria homoseksual, atau biseksual,penyalahgunaan obat intra vena, penderita hemofilia, dan
penerima transfusi darahlainnya, hubungan seksual dan individu yang terinfeksi virus tersebut. ( DORLAN
2002 )3.

AIDS merupakan bentuk paling hebat dari infeksi HIV, mulai dan kelainan ringan dalamrespon imun tanpa
tanda dan gejala yang nyata hingga keadaan imunosupresi danberkaitan dengan berbagai infeksi yang dapat
membawa kematian dan dengan kelainanmalignitas yang jarang terjadi. (Centre for Disease Control and
Prevention)
B.

ETIOLOGI
Resiko HIV utama pada anak-anak yaitu:

Air susu ibu yang merupakan sarana transmisi

Pemakaian obat oleh ibunya

Pasangan sexual dari ibunya yang memakai obat intravena

Daerah asal ibunya yang tingkat infeksi HIV nya tinggi

( DEPKES 1997 )
C.
PATOFISIOLOGI
Virus AIDS menyerang sel darah putih ( limfosit T4 ) yang merupakan sumberkekebalan tubuh untuk
menangkal berbagai penyakit infeksi. Dengan memasuki sel T4 , virusmemaksa limfosit T4 untuk
memperbanyak dirinya sehingga akhirnya menurun, sehinggamenyebabkan tubuh mudah terserang infeksi
dari luar (baik virus lain, bakteri, jamur atauparasit). Hal ini menyebabkan kematian pada orang yang
terjangkit HIV / AIDS. Selainmenyerang limfosit T4, virus AIDS juga memasuki sel tubuh yang lain, organ
yang seringterkena adalah otak dan susunan saraf lainnya. AIDS diliputi oleh selaput pembungkus
yangsifatnya toksik ( racun ) terhadap sel, khususnya sel otak dan susunan saraf pusat dan tepilainnya yang
dapat menyebabkan kematian sel otak. Masa inkubasi dan virus ini berkisarantara 6 bulan sampai dengan 5
tahun, ada yang mencapai 11 tahun, tetapi yang terbanyak kurang dari 11 tahun. (DEPKES 1997)
PEMBAGIAN STADIUM PADA HIV/AIDS
Secara umum kronologis perjalanan infeksi HIV dan AIDS terbagi menjadi 4 stadium:1.

Stadium HIVDimulai dengan masuknya HIV yang diikuti terjadinya perubahan serologik ketikaantibodi
terhadap virus tersebut dan negatif menjadi positif. Waktu masuknya HIVkedalam tubuh hingga HIV positif
selama 1-3 bulan atau bisa sampai 6 bulan ( windowperiod )2.

Stadium Asimptomatis ( tanpa gejala )Menunjukkan didalam organ tubuh terdapat HIV tetapi belum
menunjukan gejala danadaptasi berlangsung 5 - 10 tahun.3.

Stadium Pembesaran Kelenjar LimfeMenunjukan adanya pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan
merata ( persistentgeneralized lymphadenophaty ) dan berlangsung kurang lebih 1 bulan4.

Stadium AIDSMerupakan tahap akhir infeksi HIV. Keadaan ini disertai bermacam - macam penyakitinfeksi
sekunder
CARA PENULARAN
HIV menular dengan beberapa cara yaitu :1.

Hubungan seksual dengan penderita AIDSPenularan dapat terjadi melalui hubungan tanpa alat pelindung
dengan penderita HIV. Airmani, cairan vagina dan darah dapat mengenai selaput lendir sehinggga HIV yang
ada

dalam cairan tersebut masuk kedalam cairan darah. Selain itu juga melalui lesi mikropada di dinding alat
tersebut yang terjadi saat hubungan seksual.2.

Darah dan produk darah yang tercemar HIV / AIDSSangat cepat menularkan HIV karena langsung masuk
kedalam pembuluh darah danmenyebar keseluruh tubuh3.

Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril.Alat pemeriksa kandungan dan alat-alat lain yang menyentuh
darah, cairan vagina ataumani yang terinveksi HIV yang digunakan ke orang lain tanpa disterilkan dulu.4.

Alat-alat untuk menoreh kulitJarum, silet, alat tato, pemotong rambut.5.

Menggunakan jarum suntik yang bergantianJarum suntik pada fasilitas kesehatan, pengguna narkoba sangat
berpotensi terjangkitHIV.(CORWIN 2001)
D.

Manifestasi Klinis
Gejala mayor :
Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan

Diare kronis lebih dan 1 bulan berulang maupun terus menerus

Penurunan berat badan lebih dan 10% dalam 3 bulan ( 2 dan 3 gejala utama ).Gejala minor

Batuk kronis selama 1 bulan

Infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan jamur candida albican

Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh yang menetap

Munculnya herpes zosters berulang

Bercak

bercak dan gatal- gatal diseluruh tubuh( DEPKES 1997
E. PENATALAKSANAAN

MEDIS
Belum ada penyembuhan untuk AIDS jadi yang dilakukan adalah pencegahan sepertiyang telah dijelaskan
sebelumnya. Tapi apabila terinfeksi HIV maka terapinya yaitu :1.

Pengendalian infeksi oportunistik Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan pemulihan infeksi


oportuniti, nosokomial,atau sepsis, tindakan ini harus dipertahankan bagi pasien di lingkungan perawatan
yangkritis.2.

Terapi AZT (Azitomidin)Obat ini menghambat replikasi antiviral HIV dengan menghambat enzim
pembalik transcriptase.

3.

Terapi antiviral baruUntuk meningkatkan aktivitas sistem immun dengan menghambat replikasi virus
ataumemutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya. Obat-obatan ini adalah: didanosina,ribavirin,
diedoxycytidine, recombinant CD4 dapat larut.4.

Vaksin dan rekonstruksi virus, vaksin yang digunakan adalah interveron5.

Menghindari infeksi lain, karena infeksi dapat mengaktifkan sel T dan mempercepatreplikasi HIV.6.
Rehabilitasi bertujuan untuk memberi dukungan mental-psikologis, membantu megubahperilaku resiko
tinggi menjadi perilaku kurang berisiko atau tidak berisiko, mengingatkancara hidup sehat dan
mempertahankan kondisi hidup sehat.7.

Pendidikan untuk menghindari alkohol dan obat terlarang, makan makanan yang sehat,hindari sters, gizi
yang kurang, obat-obatan yang mengganggu fungsi imun. Edukasi ini juga bertujuan untuk mendidik
keluarga pasien bagaimana menghadapi kenyataan ketikaanak mengidap AIDS dan kemungkinan
isolasi dari masyarakat.

8.

Lindungi individu dan resiko infeksi dengan universal precaution2.

Kurang Nutrisi ( kurang dari kebutuhan )Nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, diare, nyeri
o

Tujuan :Kebutuhan nutrisi dan pasien terpenuhi


o

Rencana tindakan keperawatan :1.

Kaji status perubahan nutrisi dengan menimbang berat badan setiap hari2.

Monitor asupan dan keluaran setiap 8 jam sekali dan turgor kulit3.

Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein4.

Rencanakan makanan enternal dan parenteral3.

Kurangnya Volume CairanKurangnya volume cairan tubuh pada anak berhubungan dengan adanya
infeksioportunitis saluran pencernaan ( diare )
o

Tujuan :Volume cairan tubuh dapat terpenuhi


o

Kriteria hasil :a. Asupan dan keluaran seimbangb. Kadar elektrolit tubuh dalam batas normalc. Nadi perifer
terabad. Penekanan darah perifer kembali dalam waktu kurang dan 3 detik e. Keluaran urin minimal 1-3
cc/kg BB per jam
o

Rencana tindakan keperawatan1.

Berikan cairan sesuai indikasi dan toleransi2.


Ukur masukan dan keluaran termasuk urin dan tinja3.

Monitor kadar elektrolit dalam tubuh4.

Kaji tanda vital turgor kulit, mukosa membran dan ubun-ubun tiap 4 jam5.

Monitor urin tiap 6-8 jam sesuai dengan kebutuhan6.

Kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai kebutuhan4.

Gangguan intregitas kulitGangguan intregitas kulit berhubungan dengan diare yang berkelanjutan ( kontak
yangberulang dengan feces yang bersifat asam )
o

Tujuan :Tidak terjadi gangguan intregitas kulit


o

Kriteria hasil :Tidak ada tanda



tanda kulit terganggu serta kulit utuh, bersih
o

Rencana tindakan keperawatan :

1.

Ganti popok dan celana anak apabila basah2.

Bersihkan pantat dan keringkan setiap kali buang air besar3.

Gunakan salep atau lotion5.

Perubahan atau Gangguan Mukosa Membran MulutGangguan mukosa membran mulut berhubungan
dengan lesi mukosa membran dampak dari jamur dan infeksi herpes
o

Tujuan :Tidak terjadi gangguan mukosa mulut


o

Kriteria hasila

mukosa mulut lembabb

tidak ada lesic

kebersihan mulut cukupd

anak dan orang tua mampu mendemonstrasikan tekhnik kebersihan mulut


o
Rencana Tindakan Keperawatan1.

Kaji membran mukosa2.

Berikan pengobatan sesuai dengan saran dan dokter3.

Lakukan perawatan mulut tiap 2 jam4.

Gunakan sikat gigi yang lembut5.

Oleskan garam fisiologis tiap 4 jam dan sesudah membersihkan mulut6.

Kolaborasi pemberian obat profilaksis ( ketokonazol, flukonazol ) selamapengobatan7.

Gunakan antiseptik oral8.

Check up gigi secara teratur6.

Ketidakefektifan Koping KeluargaKetidakefektifan koping keluarga berhubungan dengan penyakit


menahun dan progresif
o

Tujuan :Koping keluarga efektif


o

Kriteria hasil :a

Orang tua mapu mengekspresikan secara verbal tentang rasa takutb

Orang tua mampu mengambil keputusan yang tepatc

Orang tua tau cara memecahkan masalah serta menganalisis kekuatan diri dandukungan sosial
o

Rencana tindakan keperawatan1.

Konseling keluarga2.

Observasi ekspresi orang tua tentang rasa takut, bersalah, dan kehilangan

3.

Diskusikan dengan orang tua tentang kekuatan diri dan mekanisme koping denganmengidentifikasi
dukungan sosial4.

Libatkan orang tua dalam perawatan anak 5.

Monitor interaksi orang tua dan anak 6.

Monitor tingkah laku orang7.


Kurang pengetahuanKurangnya pengetahuan pada keluarga berhubungan dengan perawatan anak
yangkompleks dirumah
o

Tujuan :Keluarga dapat mengungkapkan atau menjelaskan proses penyakit, penularan,pencegahan dan
perawatan
o

Kriteria hasil :a

Orang tua mampu menjelaskan secara global tentang diagnosism, proses penyakitdan kebutuhan home
careb

Orang tua memahami daftar pengobatan, efek samping, dan dosis obatc

Orang tua memahami tentang kebutuhan perawatan yang khusus bagi anak danmengetahui bagaimana HIV
menular
o

Rencana Tindakan keperawatan1.

Kaji pemahaman tentang diagnosis, proses penyakit dan kebutuhan home care2.

Jelaskan daftar pengobatan, efek samping obat dan dosis3.

Jelaskan dan demonstrasikan cara perawatan khusus4.

Jelaskan cara penularan HIV dan bagaimana cara pencegahannya5.

Anjurkan cara hidup normal pada anak

Haluaran adekuat. output

Hilangkan makanyang potensialmenyebabkan diare

Berikan cairan / elektrolit melaluiNGT / IV

Pantau He / Hb
Berikan obat sesuaiindikasi sepertianti ementik, antidiare, anti piretik

Mempertahankankeseimbangancairan, mengurangirasa haus danmelembabkanmembran mukosa

Mungkin dapatmengurangi diare

Mendukung / memperbesarvolume sirkulasi,terutama jikapemasukan oral tak adekuat

Bermanfaat dalammemperbaikikebutuhan cairan

Mengurangi insidenmuntah, menurunkan jumlah keenceranfeces dan membantumengurangi demam.NO


DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL4 Gangguan integritaskulit berhubungandengan
defisitimunologis, resti :penurunan tingkataktivitas, perubahansensasi, malnutrisi,perubahan
statusmetabolisme.Tujuan : Integritaskulit kembali normalKriteria Hasil :

Tidak ada lagi lesi

Permukaan kulitnormal.

Kaji tiap hari, catatwarna, turgor,sirkulasi dansensori

Pertahankan higienekulit mis : masasedengan lotion dankrim

Autr posisi secarateratur, ganti sepreisesuai kebutuhan

Pertahankan sprai

Menentukan garisdasar perubahan danmelakukanintervensi yang tepat

Mempertahankankebersihan karenakulit yang keringdapat menjadi barierinfeksi

Mengurangi stresspada titik tekanan,meningkatkan aliran

bersih, kering dantidak berkeringat


Bersihkan areaperianal

Gunting kuku anak secara teratur

Berikan matras / tempat tidur busa

Berikan obat-obatantopikal / sistemik sesuai indikasi.darah, kejaringanmeningkatkanproses penyembuhan

Friksi kulit disebabkankain yang berkerutdan basah

Mencegah maserasiyang disebabknaoleh diare

Kuku yang panjangmeningkatkan resikokerusakan dermal

Menurunkan istemia jaringan

Digunakan padaperawatan lesi kulit


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Infeksi HIV/AIDS pertama kali dilaporkan di Amerika pada tahun 1981 pada orangdewasa homoseksual,
sedangkan pada anak tahun 1983. Enam tahun kemudian (1989), AIDSsudah termasuk penyakit yang
mengancam anak di Amerika. Di seluruh dunia, AIDSmenyebabkan kematian pada lebih dari 8000 orang
setiap hari saat ini, yang berarti 1 orangsetiap 10 detik, karena itu infeksi HIW dianggap sebagai penyebab
kematian tertinggi akibatsatu jenis agen infeksius.AIDS (Aquired immuno deficiency syndrom ) merupakan
kumpulan gejala akibatmelemahnya daya tahan tubuh sebagai akibat dari infeksi virus HIV. Virus ini
mempunyaisistem kerja menyerang jenis sel darah putih yang menangkal infeksi. Sehingga pada ornagyang
mengidap HIV/AIDS akan mudah terserang infeksi atau virus dari luar.Cara paling efektiv dan efisien untuk
menanggulangi infeksi HIV pada anak secarauniversal adalah dengan mengurangi penularan dan ibu ke
anaknya (
mother-to-child-transmision
(
MTCT
)). Upaya pencegahan transmisi HIV pada anak menurut WHO dilakukanmelalui 4 strategi, yaitu :1.

Mencegah penularan HIV pada wanita usia subur2.

Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita HIV


3.

Mencegah penularan HIV dan ibu HIV hamil ke anak yang akan dilahirkannya danmemberikan
dukungan.4.

Layanan dan perawatan berkesinambungan bagi pengidap HIV

Documents Similar To Asuhan Keperawatan Anak Dengan Hiv

You might also like