You are on page 1of 31

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

REKAYASA BAHAN – P1
“POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET”

Disusun oleh :
Retno Indriani Ardini (02311540000017)

Asisten:

DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2017

i
ii

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


REKAYASA BAHAN – P1
“POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET”

Disusun oleh :
Retno Indriani Ardini (02311540000017)

Asisten:

DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2017

ii
ABSTRAK

Polimer merupakan salah satu jenis material yang


banyak digunakan dalam kehidupan manusia karena sifatnya
yang ringan, elastis dan murah. Proses pembentukan polimer
disebut polimerisasi. Berdasarkan ketahanannya terhadap
panas, polimer dibagi menjadi tiga bagian, yaitu termoplastik,
thermoset, dan elastomer. Praktikum kali ini adalah
membuktikan polimer yang tahan terhadap panas, yaitu
dengan cara memasukkan 3 jenis polimer ke dalam kuali
sampai pada suhu tertentu. Dari percobaan yang telah
dilakukan, terbukti bahwa termoplastik () tidak tahan terhadap
panas (meleleh), sedangkan thermoset () tahan terhadap
panas.

Kata kunci : polimer, termoplastik, termoset

iii
ABSTRACT

Polymer is one kind of material that is widely used in


human life because it is lightweight, elastic and cheap.
Polymer formation process called polymerization. Based on
their resistance to heat, the polymer is divided into three
parts, namely thermoplastics, thermosets and elastomers. This
practicum is proving polymer is resistant to heat, ie by
inserting 3 types of polymer into the cauldron until at a
certain temperature. From the experiments that have been
conducted, proved that the thermoplastic () is not resistant to
heat (melting), while thermosets () resistant to heat.

Key words: polymer, thermoplastic, thermoset

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah


SWT,karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya lah
kami mampu menyelesaikan laporan Praktikum Polimer
Termoplastik dan Termoset pada ruangan yang
diselenggarakan oleh Laboratorium Rekaya Bahan Jurusan
Teknik Fisika ITS dengan tepat waktu.
Laporan resmi praktikum Polimer Termoplastik dan
Termoset berisi tentang penjelasan hal-hal yang dilakukan
selama praktikum seperti pembahasan mengenai bahan
polimer, sifat –sifat polimer termoplastik dan termoset, serta
membedakan antara polimer termoplastik dan termoset.
Dalam laporan kali ini kami membahas semua apa
yang telah kami lakukan dalam praktikum dan juga
bagaimana kami menyimpulkan ilmu-ilmu yang telah kami
dapatkan.Kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pengajar mata kuliah Rekayasa Bahan
2. Asisten Laboratorium Rekayasa Bahan
3. Seluruh teman-teman Teknik Fisika ITS yang
telah membantu kelancaran tersusunnya laporan
resmi ini
Semoga laporan resmi ini dapat berguna dalam
menambah pengetahuan praktikan selanjutnya,meningkatkan
skill praktikan dan tentunya melengkapi prasyarat mata kuliah
Rekayasa Bahan.
Surabaya, November 2015
Retno Indriani Ardini
(02311540000017)

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................... ii


ABSTRAK ...................................................................................iii
ABSTRACT................................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM .............. v
KATA PENGANTAR ................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... ix
DAFTAR TABEL......................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktikum.................................................................... 2
1.4 Tinjauan Pustaka ..................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI

BAB III METODOLOGI


3.1 Alat dan Bahan..........................................................................
3.2 Prosedur Praktikum ...................................................................

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisa Data ..............................................................................
4.2 Pembahasan...............................................................................

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................

vi
5.2 Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
DAFTAR TABEL

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Polimer merupakan jenis bahan baru yang saat ini
banyak digunakan karena memiliki banyak keunggulan
dibandingkan dengan bahan jenis lainnya.[1] Polimer
merupakan istilah dari bahasa yunani poly (banyak) dan
meros (bagian, unit). Polimer adalah rantai berulang dari
atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa
molekul identik yang disebut monomer.Polimer
didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-
molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari
satu unit monomer.[2] Manusia sudah berabadabad
menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal,
damar, dan permen karet. Dalam dunia industri produk
polimer yang sering dipakai adalah karet, contohnya saja
seperti ban sepeda motor atau mobil. Sekarang ini
utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak
digunakan, mereka adalah polyethylene, polypropylene,
polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate,
polystyrene, dan polycarbonate.[3] Karema dilihat betapa
besarnya peran polimer dalam induatri dan kehidupan
sehari-hari,untuk itu sebagai mahasiswa Teknik Fisika
perlu mengetahui lebih dalam tentang polimer.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana bahan polimer itu?

1
2

b. Bagaimana sifat sifat polimer termoplastik dan


termoset?
c. Bagaimana membedakan polimer termoplastik dan
termoset?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengenal bahan polimer
b. Mengetahui sifat-sifat polimer termoplastik dan
thermoset
c. Membedakan polimer termoplastik dan thermoset

1.4 Sistematika Laporan


Pada laporan praktikum ini berisi lima bab, yakni
pendahuluan, dasar teori, metodologi percobaan, data dan
pembahasan, dan penutup. Pendahuluan meliputi latar
belakang, permasalahan, tujuan dan sistematika penulisan.,
Dasar Teori meliputi hal-hal yang berkaitan dengan jaringan
computer secara umum. Metodologi Percobaan, meliputi
peralatan yang dibutuhkan selama kegiatan praktikum serta
bagaimana prosedur pelaksanaan praktikum. Data dan
pembahasan berisi data dan resume masing-masing praktikan
tentang praktikum yang dilakukan dan analisis tentang
masalah-masalah yang ditemui selama praktikum. Bagian
penutup berisi kesimpulan secara keseluruhan dan saran untuk
praktikum kedepan.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
dua kata yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak sedangkan
Meros berarti unit atau bagian. Polimer merupakan senyawa
yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah
(banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul kecil
pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa
polimer terdiri dari banyak monomer. Polimer bisa tersusun
dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer, sehingga
dapat disebut sebagai senyawa makromolekul.Contoh
senyawa yang termasuk polimer adalah karbohidrat, protein,
lemak, karet alam, dan sejumlah plastik seperti polietilene
(PE), Plastik polipropilena PP, plastik polietilen tereftalat
PET, plastik polivinil chloride PVC, plastik polistirena PS,
teflon, dan nilon.[4]
2.1.1 Sifat – sifat Polimer
Polimer yaitu makromolekul yang terdiri atas
banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat-
sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material
tersebut terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer
didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya,
polimer bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh
mikroorganisme dibanding polimer bahan alami.
Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut dipengaruhi oleh
struktur polimernya, yang meliputi : [5]
1. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer,maka kekuatan dan
titik leleh senyawanya semakin tinggi.

3
4

2. Gaya antar molekul


Semakin besar gaya antar molekul pada rantai
polimer maka polimer akan menjadi kuar dan sukar
meleleh
3. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak mempunyai
daya tegang rendah dan mudah leleh
4. Ikatan silang antar rantai polimer
Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer
semakin kaku dan rapuh sehingga mudah parah. Hal
ini karena ikatan silang antar rantai polimer
mengakibatkan jaringan yang kaku dan membentuk
bahan yang keras
5. Sifat kritalinitas rantai polimer
Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer akan
lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan – bahan
kimia dan enzim.

2.1.2 Polimer berdasarkan sifat termalnya


Berdasarkan kriteria material rekayasa, polimer
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori: [6]
1. Termoplastik:
Berupa material padatan pada temperatur
ruang tetapi berubah menjadi cairan kental ketika
dipanaskan pada temperatur beberapa ratus
derajat saja.  Karakteristik ini menyebabkan
termoplastik mudah dan ekonomis difabrikasi
menjadi beragam bentuk.  Dapat diberikan
siklus pemanasan-pendinginan berulang kali
tanpa degradasi berarti.   Contoh: Polyethylene
5

(PE), polyvinylchloride (PVC), polypropylene


(PP), polystyrene (PS), dan nylon 
2. Termoset:
Tidak dapat menerima siklus pemanasan-
pendinginan seperti termoplastik:  Ketika
dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak
dan mampu mengalir di dalam cetakan.
• Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi
reaksi kimia yang mengeraskan material
sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak
mampu lebur kembali (infusible solid).
• Jika dipanaskan ulang, tidak mampu
melunak kembali melainkan akan terdegradasi
menghasilkan arang. Contoh: phenolics, epoxies,
dan beberapa jenis polyesters 
3. Elastomer:
Material yang mampu memanjang secara
elastis ketika dikenakan tegangan mekanis yang
relatif rendah.  Lebih umum dikenal sebagai
karet (rubber).  Beberapa elastomer dapat
diregangkan hingga 10 kali lipat dan masih
mampu kembali sempurna ke ukuran asal. 
Meskipun perilakunya cukup berbeda dengan
termoset, namun elastomer memiliki struktur
yang lebih mirip dengan termoset, dibandingkan
dengan termoplastik.
6

2.1.3 Jenis Jenis Polimer


Terdapat beberapa jenis polimer, yaitu sebagai
berikut.[7]
1. Polimer Alam : Polimer yang terdapat di alam
Tabel 2.1.3a Polimer Alami

2. Polimer Sintetis : polimer yang tidak terdapat


di alam
Tabel 2.1.3b Polimer Sintetis
7

(Halaman ini sengaja dikosongkan)


BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Adapun peralatan yang digunakan dalam melaksanakan
percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Hotplate/kompor listrik
b. Cawan krusible
c. Termometer tembak
d. Spatula
e. Polimer A (Tambalan ban)
f. Polimer B (Ban dalam)
g. Polimer C (Sarung tangan Latex)
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan dalam melaksanakan
percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Peralatan dan bahan disiapkan
b. Polimer A dipotong lalu ditaruh ke cawan krusible.
c. Wadah diletakkan di atas hot plate atau kompor
listrik, lalu nyalakan (set suhu hot plate awal 500C).
d. Setelah mencapai suhu yang ditentukan ,perubahan
yang terjadi dicatat dan di foto.
e. Wadahnya dipanaskan lagi dengan diberikan
penambahan suhu sebesar 400C dan tahan selama
kurang lebih 5 menit. Perubahan yang terjadi di catat
dan di foto lagi
f. Langkah tersebut dilanjutkan hingga perubahan besar
terjadi (misal: meleleh atau gosong) dan suhunya di
catat (pada saat terjadi perubahan)
g. Diulang untuk polimer B dan C dengan cara yang
sama.

8
9
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data


Dalam praktikum ini didapatkan data sebagai
berikut :
Tabel 4.1 : Data pada polimer A (Tambal Ban)
No Suhu Suhu
Gambar Ket
(C) Polimer (C)
1

50 50 -

90 96 -

130 130 -

4
permukaan
170 180.5
meleleh

5
permukaan
210 228
meleleh

10
11

6 Bau +
Gosong,
250 223
permukaan
leleh
7 Bau +
Gosong,
290 287
permukaan
leleh
8 Bau +
Gosong,
330 365
permukaan
leleh
9 Bau +
Gosong,
370 376
permukaan
leleh
10 Bau +
Gosong,
410 376
permukaan
leleh
11 Bau +
Gosong,
450 470
permukaan
leleh
12 Bau +
Gosong,
490 499
permukaan
leleh
12

Tabel 4.2 : Data pada polimer B (Ban Dalam)


No Suhu
Suhu
Polimer Gambar Ket
(C)
(C)
1

50 36.4 -

90 85 -

130 130 -

170 175 -

210 210 -

6
Mulai
250 245
Gosong
13

7
Tambah
290 287
Gosong

8
Tambah
330 325
Gosong

9
Bau +
370 373
Gosong

10
Bau +
410 413
Gosong

11
Bau +
450 430
Gosong

12
Bau +
490 484
Gosong
14

Tabel 4.3 : Data polimer C (Latex)


No. Suhu Polimer
Suhu (C) Gambar Ket
(C)
1

50 38,4 -

90 50,7 -

130 71,1 -

170 102,4 -

210 131,5 -

250 146,9 -
15

7
mulai
290 206,4
leleh

8
tambah
330 236,9
leleh

9
tambah
370 259,0
leleh

10
tambah
410 278,0
leleh

11
tambah
450 326,8
leleh
16

4.2 Pembahasan
Setelah dilakukannya praktikum P-1 , didapatkan
karakteristik dari polimer berbeda-beda satu sama lain. Pada
polimer A (tambalan ban) didapatkan hasil pada penambahan
suhu, polimer A mengalami perubahan bentuk atau deformasi.
Perlahan polimer A mulai untuk meleleh dan akhirnya
berbentuk cair pada suhu maksimum yaitu 499 oC, lalu
polimer tambalan ban mengeras. Berdasarkan hasil tersebut,
ban termasuk dalam polimer termoset. Dimana pada polimer
termoset jika dipanaskan, pada awalnya akan meleleh, namun
pada suhu tinggi, akan mengeras dan tidak dapat kembali pada
bentuk semula. Setelah itu, dilakukan praktikum pada polimer
B (ban dalam), ban dalam mengelami pelelehan saat
dipanaskan. Dan pada suhu maksimum yaitu 484 oC ban
mengalami pengerasan. Jadi, ban dalam termasuk dalam
termoplast, dimana saat polimer ini dipanaskan akan mencair
dan dapat kembali pada bentul awal atau semula. Lalu, yang
ketiga yaitu pada polimer C (sarung tangan lateks), pada
awalnya polimer C ini meleleh dan lalu mengunin dan
berubah warna menjadi kecoklatan pada suhu maksimumnya
yaitu 326.8 oC. Sehingga dapat dilihat bahwa sarung tangan
lateks termasuk dalam polmer termoplast, dimana saat
dipanaskan meleleh dan saat suhu maksimum menjadi cairan
dan dapat kembali pada bentuk semula. Polimer termoset
tidak dapat diubah menjadi polimer termoplas, dikarenakan
pada suhu maksimum polimer termoset akan mengeras dan
hancur, sehingga tidak dapat berubah seperti semula, sedang
pada polimer termoplas saat suhu maksimum akan menjadi
cairan yang kental dan masih bisa berubah pada bentuk
semulanya.
17

(Halaman ini sengaja dikosongkan)


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa:
a. Polimer merupakan bagian yang terdiri dari bagian
bagian kecil, yang disebut monomer
b. Termoplastik merupakan polimer yang mengalami
deformasi,dan dapat kembali pada bentuk awal atau
semula. Sedangkan pada polimer termoset, saat terjadi
deformasi tidak dapat kembali pada bentuk asalnya.
c. Untuk membedakan polimer termoplastik dan termoset
harus dilakukan adanya pemanasan. Apabila nanti
polimer meleleh, maka akan masuk dalam polimer
termoplastik. Sedangkan apabila polimer mengeras,
maka termasuk dalam jenis polimer termoset.
d. Polimer A dan C termasuk dalam polimer termoset
sedangkan polimer B termasuk dalam polimer
termoplast.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberkan pada kesimpulan yaitu :
a. Sebaiknya alat yang digunakan dikalibrasi lagi agar lebih
akurat
b. Pemanasan lebih baik menggunakan plat alumunium agar
distribusi panas lebih cepat dan merata.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

[1] Sawitry ST. MT, Dyah, Risanty ST. MT, Dr.-Ing. Doty
Dewi dan Mawarani ST. MT., Lizda Johar. 2015. Modul
Praktikum Rekayasa Bahan. Surabaya: Laboratorium
Rekayasa Bahan

[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Polimer (diakses pada:


Jumat, 13 Oktober 2017)

[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Polimer (diakses pada:


Jumat, 13 Oktober 2017)

[4]http://blog.unnes.ac.id/alikmahmudi/2015/12/18/pengertian
-sifat-dan-manfaat-kegunaan-polimer/ (diakses pada: Jumat,
13 Oktober 2017)

[5] http://www.gurupendidikan.co.id/polimer-pengertian-sifat-
klasifikasi-dan-jenis-beserta-contohnya-lengkap/ (diakses
pada: Jumat, 13 Oktober 2017)

[6] Sawitry ST. MT, Dyah, Risanty ST. MT, Dr.-Ing. Doty
Dewi dan Mawarani ST. MT., Lizda Johar. 2015. Modul
Praktikum Rekayasa Bahan. Surabaya: Laboratorium
Rekayasa Bahan

[7] http://www.studiobelajar.com/polimer/ (diakses pada:


Jumat, 13 Oktober 2017)

20
21

You might also like