Professional Documents
Culture Documents
REKAYASA BAHAN – P1
“POLIMER TERMOPLASTIK DAN TERMOSET”
Disusun oleh :
Retno Indriani Ardini (02311540000017)
Asisten:
i
ii
Disusun oleh :
Retno Indriani Ardini (02311540000017)
Asisten:
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktikum.................................................................... 2
1.4 Tinjauan Pustaka ..................................................................... 2
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...............................................................................
vi
5.2 Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengenal bahan polimer
b. Mengetahui sifat-sifat polimer termoplastik dan
thermoset
c. Membedakan polimer termoplastik dan thermoset
2.1 Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
dua kata yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak sedangkan
Meros berarti unit atau bagian. Polimer merupakan senyawa
yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah
(banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul kecil
pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa
polimer terdiri dari banyak monomer. Polimer bisa tersusun
dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer, sehingga
dapat disebut sebagai senyawa makromolekul.Contoh
senyawa yang termasuk polimer adalah karbohidrat, protein,
lemak, karet alam, dan sejumlah plastik seperti polietilene
(PE), Plastik polipropilena PP, plastik polietilen tereftalat
PET, plastik polivinil chloride PVC, plastik polistirena PS,
teflon, dan nilon.[4]
2.1.1 Sifat – sifat Polimer
Polimer yaitu makromolekul yang terdiri atas
banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat-
sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material
tersebut terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer
didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya,
polimer bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh
mikroorganisme dibanding polimer bahan alami.
Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut dipengaruhi oleh
struktur polimernya, yang meliputi : [5]
1. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer,maka kekuatan dan
titik leleh senyawanya semakin tinggi.
3
4
8
9
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
50 50 -
90 96 -
130 130 -
4
permukaan
170 180.5
meleleh
5
permukaan
210 228
meleleh
10
11
6 Bau +
Gosong,
250 223
permukaan
leleh
7 Bau +
Gosong,
290 287
permukaan
leleh
8 Bau +
Gosong,
330 365
permukaan
leleh
9 Bau +
Gosong,
370 376
permukaan
leleh
10 Bau +
Gosong,
410 376
permukaan
leleh
11 Bau +
Gosong,
450 470
permukaan
leleh
12 Bau +
Gosong,
490 499
permukaan
leleh
12
50 36.4 -
90 85 -
130 130 -
170 175 -
210 210 -
6
Mulai
250 245
Gosong
13
7
Tambah
290 287
Gosong
8
Tambah
330 325
Gosong
9
Bau +
370 373
Gosong
10
Bau +
410 413
Gosong
11
Bau +
450 430
Gosong
12
Bau +
490 484
Gosong
14
50 38,4 -
90 50,7 -
130 71,1 -
170 102,4 -
210 131,5 -
250 146,9 -
15
7
mulai
290 206,4
leleh
8
tambah
330 236,9
leleh
9
tambah
370 259,0
leleh
10
tambah
410 278,0
leleh
11
tambah
450 326,8
leleh
16
4.2 Pembahasan
Setelah dilakukannya praktikum P-1 , didapatkan
karakteristik dari polimer berbeda-beda satu sama lain. Pada
polimer A (tambalan ban) didapatkan hasil pada penambahan
suhu, polimer A mengalami perubahan bentuk atau deformasi.
Perlahan polimer A mulai untuk meleleh dan akhirnya
berbentuk cair pada suhu maksimum yaitu 499 oC, lalu
polimer tambalan ban mengeras. Berdasarkan hasil tersebut,
ban termasuk dalam polimer termoset. Dimana pada polimer
termoset jika dipanaskan, pada awalnya akan meleleh, namun
pada suhu tinggi, akan mengeras dan tidak dapat kembali pada
bentuk semula. Setelah itu, dilakukan praktikum pada polimer
B (ban dalam), ban dalam mengelami pelelehan saat
dipanaskan. Dan pada suhu maksimum yaitu 484 oC ban
mengalami pengerasan. Jadi, ban dalam termasuk dalam
termoplast, dimana saat polimer ini dipanaskan akan mencair
dan dapat kembali pada bentul awal atau semula. Lalu, yang
ketiga yaitu pada polimer C (sarung tangan lateks), pada
awalnya polimer C ini meleleh dan lalu mengunin dan
berubah warna menjadi kecoklatan pada suhu maksimumnya
yaitu 326.8 oC. Sehingga dapat dilihat bahwa sarung tangan
lateks termasuk dalam polmer termoplast, dimana saat
dipanaskan meleleh dan saat suhu maksimum menjadi cairan
dan dapat kembali pada bentuk semula. Polimer termoset
tidak dapat diubah menjadi polimer termoplas, dikarenakan
pada suhu maksimum polimer termoset akan mengeras dan
hancur, sehingga tidak dapat berubah seperti semula, sedang
pada polimer termoplas saat suhu maksimum akan menjadi
cairan yang kental dan masih bisa berubah pada bentuk
semulanya.
17
5.1 Kesimpulan
Pada percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa:
a. Polimer merupakan bagian yang terdiri dari bagian
bagian kecil, yang disebut monomer
b. Termoplastik merupakan polimer yang mengalami
deformasi,dan dapat kembali pada bentuk awal atau
semula. Sedangkan pada polimer termoset, saat terjadi
deformasi tidak dapat kembali pada bentuk asalnya.
c. Untuk membedakan polimer termoplastik dan termoset
harus dilakukan adanya pemanasan. Apabila nanti
polimer meleleh, maka akan masuk dalam polimer
termoplastik. Sedangkan apabila polimer mengeras,
maka termasuk dalam jenis polimer termoset.
d. Polimer A dan C termasuk dalam polimer termoset
sedangkan polimer B termasuk dalam polimer
termoplast.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberkan pada kesimpulan yaitu :
a. Sebaiknya alat yang digunakan dikalibrasi lagi agar lebih
akurat
b. Pemanasan lebih baik menggunakan plat alumunium agar
distribusi panas lebih cepat dan merata.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sawitry ST. MT, Dyah, Risanty ST. MT, Dr.-Ing. Doty
Dewi dan Mawarani ST. MT., Lizda Johar. 2015. Modul
Praktikum Rekayasa Bahan. Surabaya: Laboratorium
Rekayasa Bahan
[4]http://blog.unnes.ac.id/alikmahmudi/2015/12/18/pengertian
-sifat-dan-manfaat-kegunaan-polimer/ (diakses pada: Jumat,
13 Oktober 2017)
[5] http://www.gurupendidikan.co.id/polimer-pengertian-sifat-
klasifikasi-dan-jenis-beserta-contohnya-lengkap/ (diakses
pada: Jumat, 13 Oktober 2017)
[6] Sawitry ST. MT, Dyah, Risanty ST. MT, Dr.-Ing. Doty
Dewi dan Mawarani ST. MT., Lizda Johar. 2015. Modul
Praktikum Rekayasa Bahan. Surabaya: Laboratorium
Rekayasa Bahan
20
21