You are on page 1of 46

MATRIKS DERMATOLOGI

Definisi Etiologi Epidemiologi Efloresensi Anamnesis Px. Penunjang

terjadi pada usia lebih


neurokutan dari 60 tahun dan
dengan manifetasi kompplikasi terjadi
erupsi vvesikuler hampir 50% di usia
berkelompok tua, jarang pada usia erupsi kulit yang Terasa nyeri, gatal,
dengan dasar gatal, berkembang
Virus Varisela dini. Daya tular kecil menjadi papul, dan panas di daerah Percobaan Tzanck
Herpes Zoster eritematosa Zoster (VVZ) dibanding varisela. luka, disertai lemas,
disertai nyeri pecah menjadi
Lokaslisasi, Bisa di pusing, dan demam
rediteral nilateral semua tempat, paling krusta
yang umumnya sering pada servikal
terbatas di satu IV dan
dermatom lumbal II

Suatu lesi akut


berupa vesikel
berkelompok di Vesikel-vesikel
atas daerah yang dapat menyerang miliar berkelompok,
eritema, dapat semua umur. Percobaan Tzanck, Px
pecah membentuk lemas, demam, dan
Herpes Simpleks satu Herpes Virus Lokalisasi, Paling antibodi dengan teknik
ulkus dengan penurunan nafsu
atau beberapa Hominis (HVH) sering pada/dekat fluoresensi langsung,
kemerahan pada makan
kelompok sambungan kultur jaringan
daerah di
terutama pada mukokutan. sekitarnya.
atau dekat
sambungan
mukokutan.
infeksi akut
primer oleh virus menyerang anak-anak
varisela-zoster (90%) dan dewasa
yang menyerang (2%) sisanya
kulit dan mukosa, kelompok tertentu. erupsi berupa papul Percobaan Tzanck, Px
manifestasi klinis Lokalisasi, Terutama eritematosa, dalam terasa gatal disertai cairan vesikel dengan
didahului gejala Virus Varizela pada badan dan beberapa jam demam, lemah, PCR atau serologik atau
Varisela konstitusi, Zoster (VVZ) sedikit pada wajah menjadi vesikel, penurunan nafsu tes aglutinasi lateks
kelainan kulit dan mengeruh dan makan (untuk membuktikan
polimorf, ekstremitas. Mungkin menjadi krusta infeksi DNA WZ)
terutama juga timbul pada
berlokasi di mulut, palatum
bagiansentral mole dan faring.
tubuh

Perjalanan penyakit
termasuk keluhan
utama dan keluhan
tambahan: Mula-
Mula-mula papula mula berupa Histopatologi:
kecil seukuran hperkeratosis biasa, - Epidermis:
Tumor Umur: Paling banyak kepala jarum, warna translusen, licin, hiperkeratosis,
intraepidermal Virus papiloma, pada anak-anak seperti kulit biasa, sebesar kepala parakeratosis,
veruka vulgaris yang disebabkan tergolong virus Jenis kelamin: jernih, kemudian jarum pentul, dalam papilomatosis, akantosis
infeksi virus kecil berinti DNA. insiden pria dan tumbuh menonjol, beberapa minggu -Dermis: Pelebaran
papiloma wanita sama permukaan papilar sampai ulan, pembuluh darah dan
warna lebih gelap membesar, dapat sebukan sel-sel radang
dan hiperkeratonik sampai sebesar kronik
kelereng, kasar,
berwarna coklat tua,
abu--abu atau hitam
seperti bertanduk
Kondiloma
akuminatum

Muluskum
kontagiosum

Adalah infeksi
kelenjar apokrin Makula eritematosa
Sumbatan saluran Usia dewasa.
yang umumnya dan nodus
kelenjar apokrin Lokaslisasi, Ketiak, lentikular numular, terasa nyeri pada Px darah dan uji
Hidradenitis bersifat supuratif dan infeksi daerah sekitar resistensi, Px biopsi
Supuratif kronik, dan Staphylococcus areola mamae, difus, namun tidak gatal kelenjar.
cenderung anogenital. regional. Juga fistel
aureus.
menimbulkan dan sinus.
sikatriks
Infeksi superfisial, Corynebacteriu eritema luas Dimulai dengan
ditandai oleh m minutissimum berbatas tegas daerah eritema
makula dengan skuama miliar, selajutnya
eritematosa halus dan terkadang meluas ke seluruh
hingga kecoklatan, erosif regio, menjadi (1) KOH 10% : Bakteri
berbatas tegas, di merah dan teraba bentuk batang
daerah lipatan panas (2) Sinar wood :
(intertriginosa), warna red coral
atau dapat (3) kultur :
berbentuk fisura perwarnaan Gram
dengan maserasi menunjukan bakteri
Eritrasma putih di sela-sela Semua usia batang Gram Positif
jari. Infeksi (4) Histopatologi:
dangkal kronik yg Hiperkeratosis,
biasanya parakeratosis, akantosis
menyerang serta pelebaran ujung-
daerah yang ujung pembuluh darah
berkeringat dan sebukan sel-sel
polinuklear
Miliaria kristalina :
tampak vesikel
berdiameter kurang
dari 1 mm tanpa
kelainan kulit peradangan di
berupa erupsi sekitamya.
papulovesikuler Miliaria rubra
multipel non Semua umur.
Timbul (bentuk klinis
vesikuler 1-3mm disebabkan Lokalisasi, Dapat
terjadi pada anggota tersering) : makula
yang disebabkan karena adanya eritematosa miliar tubuh terasa panas,
oleh keluarnya badan dan bagian
Miliaria panas serta dengan vesikel- lemah, pusing, Pemeriksaan pH kulit
keringan ekrin ke kelembaban yang tubuh vesikel di atasnya. hingga kolaps
epidermis atau seperti wajah, leher, Dapat pula timbul
tinggi, keringat
dermis akibat kulit kepala, dan
pecahnya duktus berlebihan. papula-papula di
badan atas makula
kelenjar keringat tersebut.
ekrin yang Miliaria profunda :
tersumbat efloresensi paling
menonjol adalah
papula-papula
berukuran 1-3 mm
Biasanya
asimtomatik; gatal a.Sinar Wood:
ringan, fluoresensi lesi kulit
pseudoakromia warna kuning keemasan,
Penyakit jamur Universal, terutama di Makula putih dgn akibat tdk terkena
Ptiriasis b.KOH 20%:
superfisial yang Malassezia furfur daerah tropis. Sering skuama halus di sinar matahari atau
Versikolor campuran hifa
kronik pd remaja atasnya kemungkinan pendek&spora-spora
pengaruh toksis bulat yg dpt
jamur thd berkelompok
pembentukan
pigmen
Makula Perjalanan penyakit
eritroskuamosa termasuk keluhan
anular dan solitar, utama dan keluhan
bentuk lonjong dg tambahan: timbul
tepi hampir tidak bercak seluruh
nyata meninggi dan tubuh terutama a.Histopatologi: Tidak
HHV 6&7 (bukan bagian sentral daerah tertutup
pakaian berbentuk spesifik. Pd epidermis
krn infeksi virus bersisik, agak ditemukan
lgsng melalui SU (terutama 15-40 berkeringat. Sumbu bulat panjang spongiosis&vesikel di
Dermatitis kulit, th), frek sama pd pria panjang lesi sesuai mengikuti lipatan
kulit. Diawali suatu atas lapisan
eruptif/erupsi kemungkinan krn dan wanita dengan garis lipatan malpigi&subkornea,
Ptiriasis Rosea papuloskuamosa infiltrasi kutaneus Lokalisasi: kulit dan kadang- bercak yang besar terdapat juga
akut yang sering dri infeksi limfosit tersebar di seluruh kadang menyerupai disekitarnya parakeratosis,
dijumpai yg tersembunyi tubuh, terutama t4 yg gambaran pohon terdapat bercak
agak kecil. Ukuran b.KOH 10%,
pd waktu tertutup pakaian cemara. Lesi inisial c.Px serologis: krn
replikasi virus (herald patch = bercak dari seujung menyerupai sifilis
sistemik) medallion) biasanya jarum pentul sampai stadium II
solitar, berbentuk sebesar uang logam.
oval, anular, Dapat diketahui oleh
berdiameter 2-6 gejala prodromal
cm. Jarang terdapat ringan seperti badan
lebih dari 1 herald lemah, sakit kepala,
patch. & sakit tenggorokan.
3 bentuk klinis:
1.Grey patch
ringworm: mulai dgn
papul merah kecil di
sktr rambut, papul
melebar
membentuk bercak
yg mjd pucat dan
bersisik; a.Sinar Wood(grey patch
2.Kerion: ringworm): fluoresensi
pembengkakan hijau kekuningan pd
menyerupai sarang rambut yg sakit
Golongan jamur Grey patch ringworm: Lesi bersisik,
kemerah-merahan, sel radang yg padat melampaui
lebah dgn sebukan batas-batas
dermatofita
Dermatofitosis anak2. T.favosa atau grey patch,
(Genus: alopesia, & kdng2 di sktrnya, bsa
Tinea Kapitis pada kulit dan favus: jarang di b.Black dot ringworm
Microsporum, terjadi gambaran
rambut kepala Indonesia, bebrp menimbulkn jar perlu dilakukan irisan
Trichophyton dan kasus dri luar negeri klinis yg lebih berat parut kulit u/ mendpt bahan
epidermophyton) disebut kerion 3.Black dot biakan jamur bila ujung
ringworm: rambut rambut yg patah
yg terkena infeksi tumbuh kadang2 msk ke
patah tepat pd bawah perm kulit
muara folikel&yg
tertinggal adlh ujung
rambut yg penuh
spora, ujung rambut
yg hitam di dlm
folikel rambut
memberi gambaran
khas black dot
a.Sinar Wood:
fluoresensi (+), b.dengan
KOH, c.Kultur dengan
Sabaroud Dextrose Agar,
d.Cek mikologi, e.Px
histologi dgn biopsi:
folikulitis dan
perifolikulitis dgn
infiltrasi seluler
campuran dan
perubahan spongiotik di
dalam epitel folikular.
Limfosit/neutrofil juga
Golongan jamur Dapat menutupi Varietas tinea
Jarang terjadi di AS, bisa terlihat di dalam
dermatofita seluruh area barbae dgn
Dermatofitosis jarang terjadi di epitel folikel dan di dlm
(Genus: berjanggut pada inflamasi:
Tinea barbae pada dagu dan seluruh dunia, laki- keratin folikuler sbg
Microsporum, wajah dan leher, limfadenopati
jenggot laki (bsa saat usia mikrobiak; krn unsur
Trichophyton dan kdng2 menhasilkan regional, malaise,
pubertas) jamur seringkali sulit
epidermophyton) plak dan nodul dan demam untuk divisualisasikan
dengan pewarnaan
hematoxylin dan eosin,
pewarnaan asam-Schiff
berkala dianjurkan.
Arthroconidia dan / atau
hifa bisa terlihat di
batang rambut dan di
folikel rambut. Infiltrasi
inflamasi hadir di
dermis, yang pada lesi
kronis mungkin
mengandung giant cells.
Golongan jamur
dermatofita
Tinea Fasialis Dermatofitosis (Genus: Bisa terjadi pada
pada wajah Microsporum, anak-anak
Trichophyton dan
epidermophyton)

Penyakit kulit
yang disebabkan Semua umur, lebih Lesi berbentuk
oleh jamur
Golongan jamur sering menyerang makula/ plak yang
superfisial orang dewasa. merah/
golongan dermatofita, yang Terutama pada hiperpigmentasi Mengeluh gatal
dermatofita. tersering adalah daerah tropis. kerokan kulit dengan
Tinea korporis dengan tepi aktif. terutama saat
Menyerang Epidermophyton KOH 10%
Lokalisasi: Pada tepi lesi berkeringat.
daerah kulit tak floccostum atau T. Wajah, anggota gerak dijumpai papula
berambut rubrum atas dan bawah, eritematosa atau
padawajah, dada, punggung. vesikel.
badan, lengan,
dan tungkai

Semua umur, kerokan kulit dengan


terutama daerah Makula eritematosa Adanya vesikel atau KOH 10%, sinar wood ,
tropis, kebersihan diri dengan tepi aktif,
Infeksi T. skuama dengan biakan skuama pada
dermatofita pada mentagrophytes sangat berpengaruh. berbatas tegas,
Tinea manus eritema yang media sabouraud dalam
Lokalisasi: terdapat vesikel
tangan dan T.rubrum berbatas tegas 1-2 minggu
Mulai pergelangan atau skuama disertai gatal menghasilkan
tangan sampai ke diatasnya. pertumbuhan koloni ragi
ujung jari
Lebih sering pada Kuku menjadi rusak
orang dewasa, dan rapuh serta berupa kerusakan 1. Kerokan kuku + KOH
Golongan jamur bersamaan dengan suram warnanya. kuku. Kuku menjadi 40%,
Infeksi jamur tinea pedis et manus. Permukaan kuku
Tinea unguinum dermatofita pada dermatofita, T. terutama daerah suram,lapuk dan 2. Biakan kerokan
menebal, dibawah
mentagrophytes tropis rapuh, dapat dimulai skuama di bawah/di atas
kuku. kuku tampak
dan T. rubrum dari arah distal atau kuku menghasilkan
Lokalisasi: Semua detritus yang proksimal. koloni jamur.
kuku jari tangan dan mengandung
kaki. elemen jamur.

kebanyakan pada
dewasa, pria lebih
sering dibanding rasa gatal hebat
sering kali oleh E. wanita. Banyak pada daerah kruris,
makula eritematosa
floccosum, T. didaerah tropis lipat perineum,
numular sampai
infeksi jamur rubrum, dan T. Lokalisasi: Regio bokong dan dapat ke
geografis, berbatas
dermatofita pada mentagrophytes inguinalis bilateral, genitalia, ruam kulit kerokan kulit dengan
Tinea kruris daerah kruris dan yang ditularkan simetris, meluas ke tegas dengan tepi berbatas tegas, KOH 10%
lebih aktif terdiri
sekitarnya. secara langsung perineum, sekitar eritematosa dan
dari papula atau
dan tidak anus, intergluteal bersisik, semakin
pustula
langsung sampai gluteus. Dapat hebat jika
meluas suprapubis berkeringat
dan abdomen bagian
bawah
di atas daerah lesi
yang mengalami
likenifikasi. Biasanya
simetris, jarang
dikeluhkan dan
kadangkadang
tak begitu
dihiraukan oleh
penderita.
2. T ipe
intertriginosa kronik:
Manifestasi klinis
berupa fisura pada
jari-jari, tersering
Fisura pada sisi kaki, pada sela jari kaki
sisik halus putih ke-4 dan
Semua umur, lebih kecoklatan, Vesikula 5, basah dan
Infeksi superfisial Epidermophyton, banyak didaerah miliar dan dalam, maserasi disertai
pada pergelangan Vesikopustula miliar bau yang tidak enak. Kerokan kulit + KOH
Tricophyton, tropis Lokalisasi:
Tinea pedis kaki, telapak kaki, 10%, Biakan agar
Microsporum dan Interdigitalis, antara sampai lentikular 3. Tipe subakut:
dan sela-sela jari Sabouraud, Sinar Wood
C. albicans jari-jari ke3-4 serta pada telapak kaki Lesi intertriginosa
kaki telapak kaki dan sela jari, berupa vesikel atau
Hiperkeratonik pada pustula. Dapat
telapak kaki sampai ke punggung
kaki
dan tumit dengan
eksudat yang jernih,
kecuali jika
mengalami infeksi
sekunder.
Proses subakut
dapat diikuti
selulitis, Iimfangitis,
limfadenitis dan
erisipelas.
4. Tipe akut:
Gambaran lesi akut,
eritema, edema,
Keluhan
Keluhan bervariasi - Pemeriksaan
tergantung langsung
membran mukosa dengan KOH
Pasien dengan yang terkena. Pada 10-20% :
kandidiasis tampak
kandidiasis
oral, pasien menge budding yeast
mukokutaneus
luh adanya bercak cells
kronis memiliki (2 sporaseperti angka
putih yang terasa n
infeksi yang yeri. Kandidiasis v 8) dengan atau tanpa
berulang dan
Penyakit ditandai ulva vagina pseudohifa (gambaran
progresif terhadap seperti untaian sosis)
oleh sindrom keluarnya
Jamur ini terdapat kulit, kuku dan atau hifa. Gambaran
klinis berupa keputihan yang
diseluruh dunia, membran mukosa. tebal berwarna ini merupakan
infeksi kandida dapat menyerang Manifestasi klinis putih susu. patognomonis pada
superfisial pada semua umur, naik nya berupa infeksi mukosa oleh
kulit, kuku dan laki-laki maupun penebalan pada Faktor Risiko kandida.
Kandidiasis orofaring, bersifat perempuan. Sumber kuku, 1.Faktor mekanis - Pengecatan
kronis, dan
Mukokutan resisten jamur kandida agen penyebab terfragmentasi, dan 2.Faktor nutrisi gram : elemen
terhadap
Kronik albcans utama adalah pasien, berubah warna, 3.Perubahan jamur tampak
pengobatan. Pada sbg gram
namun transmisi dengan edema dan fisiologis
(KMK) banyak kasus dapat terjadi melalui eritema yang 4.Penyakit positif dan
kelainan imunitas sporanya
kontak langsung dan signifikan dari sistemik
dapat bersifat 5.Penyebab lebih besar dgn
fomites. Lokalisasi: jaringan periungual
spesifik pada iatrogenic bakteri.
Kulit, membran sekitarnya. Pada
sistem imun 6.Idiopatik - Kultur
mukosa, dan kuku. kulit lebih sering
selular atau - Histopatologi
terjadi pada daerah
bersifat global. akral dimana
ditandai dengan
plakat serpiginous,
eritematosa,
hiperkeratotik
serpiginous.
Penyakit ini sering
menyerang anak- pruritus berat pada
anak, terutama kulit kepala,
penyakit kulit berusia 3-11 tahun. dan sering
kepala akibat lebih sering memilikilimfadenop
infestasi menyerang anak ati servikal posterior
ektoparasit perempuan. Kondisi .
obligat higiene yang tidak Eksoriasi dan bintik
(tungau/lice) baik seperti jarang kecil Gejala yang sering
spesies Pediculus membersihkan dari kotoran kutu di timbul adalah gatal
humanus var. rambut juga temukan pada kulit di kepala akibat
Capitis yang merupakan penyebab kepala, dan reaksi
Pedikulosis termasuk famili Pediculus terkena penyakit ini. impetigo sekunder hipersensitivitas mencari tuma kepala
Pediculidae, humanus var. semua ras dan merupakan hal yang terhadap
kapitis saliva kutu dan telurnya
Parasit ini capitis semua tingkatan biasa saat makan maupun
termasuk parasit sosial, namun status terjadi. kutu dapat terhadap feses kutu.
yang menghisap sosio-ekonomi yang diidentifikasi, Gejala dapat pula
darah rendah lebih banyak terutama asimptomatik.
(hemophagydea) yang terkena penyakit saat menyisir rambu
dan ini. cara penularannya t. Telur bisa
menghabiskan dapat langsung ditemukan pada
seluruh siklus (rambut dengan seluruh kulit
hidupnya di rambut) atau melalui kepala, tapi yang
manusia. perantara seperti paling umum di
topi, bantal, kasur, daerah
sisir, kerudung. retroauricular.
bercak berwarna
menyerang orang abu-abu atau
dewasa dan kebiruan yang
digolongkan dalam
disebut sebagai Pruritus di daerah
IMS, dapat pula
infeksi rambut di makula serule. Lalu pubis dan mencari tuma dewasa
Pedikulosis daerah pubis dan menyerang jenggot adanya black dot, sekitarnya, rasa gatal yang melekat erat pada
Phthirus pubis dan kumis. Dapat
pubis sekitarnya oleh yaitu bercak hitam dapat menyebar pangkal rambut dan
terajdi pada anak-
Phthirus pubis pada celana dalam hingga ke daerah telur pada rambut
anak yaitu di alis atau berwarna putih abdomen dan dada
bulu mata dam [ada yang dilihat
tepi batas rambut penderita ketika
kepala bangun tidur

sosial ekonomi
rendah, higiene yang
sejenis penyakit menyerupai
buruk, hubungan
kulit yang dermatitis dengan pruritus nokturna
seksual bersifat
diakibatkan oleh ditemukannya
promiskuitas, (gatal malam hari), mencari tungau : dengan
infestasi dan papaul, vesikel,
kesalahan diagnosis, urtika, dll. Dengan adanya terwongan mikroskop cahaya,
sensitisasi
Skabies Sarcoptes scabiei perkembangan (kunikulus) [ada biopsi irisan, ataupun
terhadap spesies garukan dapat
dermografik serta tempat predileksi biopsi eksisional dan
Sarcoptes timbul erosi,
ekologik, termasuk yang berwarna abu- diperika dengan HE
scabiei varian ekskoriasi, krusta,
dalam IMS abu atau putih
hominis dan dan infeksi
Lokalisasi: polimorfi
produknya. sekunder.
tersebar di seluruh
badan

(1) Pemeriksaan
Peradangan kulit (Alergen) spt Eritema, papula dan eosinofil darah tepi
Logam berat, semua umur dan vesikel mengeluh gatal, (2)Pemeriksaan
yang timbul kosmetik, bahan jenis kelamin berkelompok, erosi. pernah menyentuh imunoglobulin E
Dermatitis setelah konta perhiasan, obat- Lokalisasi: pada Kadang hanya bahan alergen, - uji tempel
Kontak Alergi dengan alergen obatan, karet, dll. daerah yang terkena berupa makula mempunyai riwayat
melalui proses -
kontak hiperpigmentasi alergi.
sensitisasi uji gores
dgn skuama halus
- uji tusuk
Reaksi
peradangan non (Bahan iritan) semua umur dan jenis
imunologik Mengeluh gatal,
Bahan kimia kelamin
Dermatitis padakulit yang Lokalisasi : semua Eritema, vesikel, panas, nyeri. Pernah patch test : ruam kulit
(asam kuat/basa
Kontak Iritan disebabkan oleh kuat), dan pelarut permukaan bula, sampai erosi. menyentuh bahan negatif
tubuh (yg
kontak dengan kimia
organik terpapar bahan iritan)
faktor eksogen
maupun endogen.

Dewasa. Anak-anak (1) Histopatologi


Tidak diketahui. jarang. - ortokeratosis dan
Penyakit gatal- Wanita lebih hipergranulosis
Liken Simpleks gatal lokal yang Diduga krn Papula miliar,
banyak Mengeluh gatal -ada sel radang seperti
berlangsung gigitan serangga, Lokalisasi: Punggung, likenifikasi,
Kronik hiperpigmentasi,sku terus menerus. limfosit dan histiosit
kronik, lesi pagaian ketat,
(Neurodermatiti disebabkan leher, ektremitas Diperberat oleh disekitar pembuluh
dermatitis ama, kadang
s Sirkumskripta) garukan dan (terutama kringat dan stress. darah dermis bagian
sebotoik, ekskoriasi
pergelangan tangan atas
gosokan berulang. psoriasis dan kaki), serta -fibroblast bertambah
bokong dan kolagen menebal

Penggunaan Diagnosis ditegakkan


popok terlalu gatal, bercak merah berdasarkan anamnesis
Peradangan kulit lama, gesekan umumnya pada bayi/ makula eritematosa berbatas tegas pada dan Pemeriksaan Fisik.
Dermatitis kuit dgn popok, anak-anak yang berbatas agak tegas, bersentuhankulit
permukaan yg Bila diduga terinfeksi
Popok (Napkin yang terjadi pada kelembapan, memakai popok, dan dengan jamur kandida, perlu
daerah yang papul, vesikel, erosi, popok, kadang
Eczema) feses dan urin, pada dewasa sakit dilakukan pemeriksaan
terkena popok ekskoriasi
mikro yang memakai popok membasah dan KOH / Gram dari
organisme(candid membentuk luka kelainan kulit yang
a albicans) basah
1. Usia: dewasa, bisa
pada bayi.
2. J. K: Pria. Makula eritematosa
Belum dimengerti yang ditutupi oleh
sepenuhnya, 3. papula-papula
tetapi dermatitis Makanan: lemak dan miliar berbatas tak
Kelainan kulit 1.Pemeriksaan
ini umumnya alkohol.
papulaskuamosa tegas, dan skuama mikroflora dari kulit
terkait dengan 4. Iklim: dingin. Keluhan utama
dengan predileksi 5. Lingkungan: halus putih biasanya ketombe kepala untuk melihat
Dermatitis jamur Malassezia,
di daerah kaya berminyak. Kadang- banyak, gatal, dan 2. Menentukanouale.
Pityrosporum
Seboroik kelainan lembab. Lokalisasi: kadang ditemukan
kelenjar sebasea, indeks
immunologi, Kulit kepala rambut berminyak. mitosis pada kulit
skalp, wajah, dan aktivitas sebasea berambut, wajah, alis, erosi dengan kepala
badan. krusta yang sudah yang berketombe.
yang meningkat, lipat nasolabial, side mengering
dan kerentanan burn, telinga, dada, berwarna
pasien. punggung, lipat kekuningan.
gluteus, inguinal,
genital, dan ketiak.
1.Umur: Bentuk
bayi:2 bulan-2 tahun
Bentuk anak:3-10
tahun
Bentuk dewasa : 13-
30 tahun. 1. Bentuk bayi ;
2. J.K: wanita. eritema berbatas
Panas dan lembap tegas,
Dermatitis yang memudahkan papula/vesikel
timbul pada 1. Dermatografisme
timbulnya penyakit. miliar
individu dengan putih, untuk melihat
riwayat atopi pada Yang pasti belum 3. Kebersihan: Yang disertai erosi dan perubahan dari
kurang memperberat eksudasi serta
dirinya diketahui, tetapi penyakit. rangsangan goresan
krusta.
sendiri ataupun faktor turunan Keluhan Utama terhadap kuiit. 2.
Dermatitis keluarganya, yaitu merupakan dasar 4. Keturunan: Diduga 2. Bentuk ansk : biasanya gatal dan Percobaan asetilkolin
Atopik diturunkan secara papula-papula
riwayat asma pertama untuk autosomal resesif miliar, likenifikasi, bercak kemerahan. akan menimbulkan
dan
bronkial, rinitis timbulnya vasokonstriksi kulit yang
dominan. tak
alergi dan reaksi penyakit. tampak sebagai
Lokalisasi: o Bentuk eksudatif .
alergi terhadap garis pucat selama satu
bayi : kedua pipi, 3. Bentuk dewasa ;
serbuk-serbuk jam
kepala, badan, lipat biasanya
tanaman. siku, lipat lutut. hiperpigmentasi,
o Bentuk anak : kering dan
tengkuk, lipat siku, likenifikasi.
Iipat 1utut.
o Bentuk dewasa ;
tengkuk, lipat lutut,
lipat siku, punggung
kaki.
1. Umur: Biasanya
orang dewasa.
2. Ras:
Dengan kebiasaan
minum alkohol lebih
mudah terkena
Penyakit.
Dermatitis Makula eritematosa
3. J.K: wanita.
yangbentuknya eksudatif, besaffrya
Yang pasti belum 4.
menyerupai uang jelas, infeksi numular hingga Keluhan Utama Kultur dan uji resistensi
Iklim: Lebih sering
Dermatitis logam dan plakat. Terkadang biasanya terdapat sekret (untuk melihat
mikroorganisme pada iklim panas.
Numularis biasanya hiperpigmentasi, bintik bintik pada mikroorganisme
agaknya 5. Lingkungan:
menyerang likenifikasi berbatas daerah yang terkena penyebab /penyerta).
berperan. Ketegangan jiwa
daerah tegas sebesar uang
mempermudah
ekstremitas. logam.
terjadinya penyakit.
Lokalisasi:
Punggung kaki,
punggung tangan,
bagian ekstensor
ekstremitas, bokong
dan bahu.
papul-papul Sebagian besar
eritomatosa yang kasus Dermatitis ini
Peradangan pada
1. Umur: 20-45 tahun. mengalami tidak menimbulkan
kulit yang Tidak banyak digunakan,
pustulasi, erupsi keluhan berarti,
mengenai daerah Belum diketahui 2. J.K: Wanita tetapi sering digunakan
Dermatitis yang kronik namun sebagian
perioral dan Lokalisasi: tes patch untuk
Perioral dengan pasti. berbatas tegas, dan pasien mengeluh
lipatan Sekitar mulut dan membedakan dengan
dapat berupa adanya rasa
nasolabialis dagu Dermatitis Kontak.
squama yang terbakar, seperti
(sekitar hidung). eksematosa pada tertusuk jarum pada
wajah lesi.
Berupa eritema,
1. Umur : Anak dan papulo-vesikei,
vesikel atau bula 1. Imunologi: IgA
dewasa, terbanyak yang berkelompok granular pada papila
Penyakit residif pada dasawarsa simetris. Dinding dermis.
menahun dengan ketiga. tegang, berisi cairan Keluhan Utama 2. Pemeriksaan darah
ruam polimorfik, 2. Jenis kelamin :
Pria : wanita = 3 :2. jernih. Karena tepi: hipereosinofilia
terutama berupa biasanya rasa gatal
penyebaran yang dapat melebihi
Dermatitis vesikel Belum diketahui 3. Ras: Ras menyerupai herpes hebat disertai rasa 40%.
Herpetiformis yang tersusun dengan pasti. Eropa terbakar dan
Lokalisasi: Punggung, maka disebut 3. Pemeriksaan cairan
berkelompok dan tersengat, serta
bokong, lengan atas herpetiformis. vesikel atau bula dapat
simetris, yang terdapat lesi.
Gambaran ditemukan banyak
disertai rasa gatal bagian ekstensor, efloresensi dapat eosinofil (20-90'/.).
yang hebat. paha, beraneka ragatn 4. Tes tempel dengan KJ
siku, lutut, bersifat seperti polisiklik, memberi hasil positif.
simetris. arsinar, sirsinar, atau
korimbiformis.
Biasanya menyerang
bayi dan anak (usia 2- Histopatologi:
Hipersensitivitas 10 tahun). Semua Epidermis : Sedikit
Penyakit kulit terhadap gigitan jenis kelamin, tidak Urtika berbentuk akantosis, parakeratosis
pada bayi dan serangga, agas, ada faktor genetik, papula berwarna mengeluh gatal dan terdapat vesikel
urtikaria anak yang banyak nyamuk, kutu, lingkungan yang jelek. kemerahan, setelah digigit yang ditimbulkan edema
papular dijumpai sehari- anjing/ kucing, Lokalisasi: tersebar diskrit dan serangga intraselular. Dermis :
hari kutu busuk. Lokalisasi: Biasanya tidak teratur. Bagian atas didapati
pada bagian sebukan sel-sel radang
ekstensor lengan dan kronik.
tungkai.

Makula eritematosa
ukuran<1cm atau
penyakit papul yang melebar
inflamasi kulit (1)Uji auspitz : tidak
Biasanya dewasa ke arah pinggir dan
kronik yang Belum jelas, muda. spesifik untuk psoriasis
bersifat rekuren tetapi yang pasti sama Frekuensi yang bergabung (2). Biopsi kulit dengan
pada pria dan beberapa lesi
psoriasis dan melibatkan adalah 70% pasien gatal menggunakan
wanita. Lokalisasi: menjadi satu,
vulgaris beberapa faktor pembentukan Lokalisasi: diameter 1-bbrp atau nyeri pewarnaan
skalp. Siku,
misalnya; genetik, epidermis hematoksilin-eosin
lutut, punggung, cm. Lingkaran putih
sistem imunitas, dipercepat (tampak penebalan
lumbal, retroaurikuler pucat mengelilingi
lingkungan serta epidermis)
lesi (disebut
hormonal. WORONOFF'S
RING).
Dimulai usia 12-15 PX LAB : (1). Analisis
DIDUGA faktor Papula, pustula,
peradangan thn. Puncaknya 17-21 komposisi asam lemak di
intrinsik yaitu nodus atau kista Terasa gatal dan
kronik dari folikel thn. (remaja-dewasa kulit. (2) Pemeriksaan
genetik, ras miliar sampai nyeri terkadang.
pilosebasea yang muda). Wanita lebih terhadap
hormonal. Faktor lentikular Pasien merasa
akne vulgaris disebabkan oleh banyak Lokalisasi: mikroorganisrne
ekstrinsik stress, merata pada terganggu secara
beberapa faktor Wajah dan leher Propionibacterium
kelembapan, seluruh regio. Juga estetik, kulit lebih
dengan gambaran (99%), punggung acnes, Staphylococcus
kosmetik, diet, whitehead dan berminyak.
klinis yang khas (60%), dada (15%), epidermidis dan
obat. blackhead.
bahu dan lengan atas. Pityrosporum ovale.
Diagnosis banding Farmakologi Non Farmakologi

Sistemik : obat
antivirus,
Dermatitis kortikosteroid, Banyak Istirahat,
kontak, herpes analgetik, Menghindari agar
simpleks, antidepresan. vesikel pecah
varisela Topikal : analgetik
topikal, anaestetik
lokal, kortikosteroid

menghindari
kontak langung
dengan penderita
HSV, tidak
menempelkan
Impetigo, mulut kepada
Bersifat simtomatis.
Herpes zoster, benda yang telah
Sistemik : Asiklovir
Ulkus durum terkontak dengan
mulut orang lain,
hidup sehat, tdak
berbagi makan,
minum, dll. Dengan
sembarang orang
Variola, gigitan biasanya hanya Menjaga
serangga, (head, Simtomatik kebersihan, banyak
foot, and (antipiretik dan istirahat, tidak
mouth) disease, analgetik). lokal : terlalu sering
PLEVA diberi bedak anti gatal bertemu orang

(1) Asam (1) Kuret dan


(1)Tuberkulosis trikloroasetat 50-80% elektrodesikasi
kutis (2) ringan
(2) Prurigo Keratolitik: asam (2) Bedah krio
nodularis salisilat 20% asam dengan nitrogen
laktat 10% cair
Hilangkan
predisposisi
seperti:
o Trauma
Sistemik : Antibiotik, pencabutan
Skrofuloderma, steroid intralesi. rambut ketiak.
Mikosis Topikal : jika infiltrat o Penggunaan obat
profunda, kompres dengan perontok rambut.
Limfadenitis KMnO4 o Penggunaan
deodoran.
o Memakai baju
terlampau sempit.
o Hiperhidrosis.
Sabun dan gel Menjelaskan
benzoil peroksida penyakit kepada
5%, Klindamisin pasien
atau eritromisin
(solusio 2%) untuk
lesi telokalisir.
Eritromisin 15
mg/kg BB 4 kali
sehari selama 5-10
hari, Tetrasiklin
dengan dosis sama,
Eritromisin 4 kali
250 mg selama 7
hari, Klaritromisin
dosis tunggal untuk
sistemik dan luas

[DD Miliaria
Kristalina] Jangan minum
Sistemik : Antibiotik
Impetigo alkohol atau
jika infeksi sekunder
vesikobulosa. makanan yang
dan Antihistamin
[DD Miliaria pedas, pakaian
sebagai antipruritus.
Rubra] Eritema harus tipis dan
Topikal : bedak dingin
toksikum menyerap keringat,
(bedak salisil 2%) dan
neonatorum. dianjurkan bekerja
antibiotik topikal
[DD Miliaria dalam ruangan
(krim kloramfenikol
Profunda] dengan ventilasi
2%)
Papular yang baik.
musinosis.
Suspensi selenium
sulfide (selsun): sbg
sampo 2-3xseminggu,
sbg obat digosokkan Edukasi pasien u/
pd lesi&didiamkan mengganti pakaian
15-30 mnt sblm jika kotor/lembab,
mandi. Salisil spiritus tdk menggunakan
10%. Mikonazol, handuk bersama,
(1) Eritrasma klotrimazol, menjaga higienitas,
(2) Ptiriasis isokonazol, ekonazol. mengurangi BB,
Rosea Sulfur presipitatum mengobati
dlm bedak kocok 4- keluarga dgn
20%. Tolsiklat. penyakit serupa,
Tolnaftat. Haloprogin. minta kontrol 1
Klo sulit sembuh: mgg kemudian
pertimbangkan
ketokonazol
1x200mg/hr selama
10 hr.
SISTEMIK:
antihistamin oral u/
mengurangi rasa
gatal, kortikosteroid Edukasi: akan
sistemik atau sembuh sendiri
pemberian triam dlm waktu 10-12
sinolon diasetat atau mgg, pakaian yg
(1) Dermatitis asetonid 20-40 mg mengandung wol,
seboroik IM. TOPIKAL: bedak air,
(2) Tinea kocok (as salisilat 2% sabun,&keringat
korporis atau mentol 1%), dpt menyebabkan
kasus berat pakai lesi tambah berat,
glukokortikoid topikal menjaga
kerja menengah sanitasi&higienitas
(bethametasone
dipropionate 0.025%
ointment 2xsehari)
(1) Topikal:
Griseofulvin 10-
25 mg/kg BB ;
Dewasa
500mg/hari.
Ketokonazol 5-
10 mg/kg BB ;
Dewasa 200
mg/hari selama
7-14 hari
(2)
Topikal:
Mencuci kepala
dan rambut
dengan
(1) Dermatiis shampoo Eukasi untuk
Seboroik desinfektan menjaga
(2) Psoriasis anlimikolik kebersihan
seperti larutan
asam salisilat,
asam benzoat,
dan sulfur
presipitatum.
Obat2 derivat
imidazol 1-2%
dalam krim atau
larutan dapat
menyembuhkan.
Demikian juga
ketokonazol
krim atau
larutan 2%
(1) Sistemik:
- Griseovulfin 500
mg - 1 gram / hari
selama 2-4 mgg

-Itrakonazol 100 mg/


hari selama 2 mgg
-Ketokonazol 200
mg/ hri selama 3
mgg (2)
(1) Dermatitis Topikal : -
Kompres sol. kalium Rambut jenggot di
Kontak Alergi cukur hingga
(2) permanganas 1 : 4000 bersih. Jaga
Dermatitis atau sol. asam asetat kebersihan umum
seboroik 0,025%, 2-3 kali / hari
- Antifungi:
ketokonazol
krim/oinment 2%
selama 5-7 hari atau
itrakonazol 1% 5-7
hari - Epilasi
rambut yang
terinfeksi
-Antibiotik jika ada
infeksi sekunder
(1) Antihistamin.
(2)Griseofulvin,
anak2: 15-20 ng/kg edukasi:
Morbus Hansen, BB/hari. meningkatkan
Pitiriasis rosea, dewasa : 500-1000 kebersihan badan
mg/hari.
Neurodermatitis (3) Itrakonazol 100 dan menghindari
sirkumskripta pakaian yang tidak
mg/hari selama 2 menyerap keringat
mgg
(4) Ketokonazol 200
mg/hari dlm 3 mgg

edukasi:
Dermatitis meningkatkan
kontak alergi, Diberikan preparat
haloprogin, tolnaftat, kebersihan diri,
Dyshidrotic keringkan tangan
dermatitis, asam salisilat, dan setelah kontak
Dermatitis preparat triazol dengan air dengan
numular handuk kering
Topikal : salep
Whitefield I/II,
kompres asam
salisilat 5%, asam
Onikodistrofi benzoat 10%
Candida resolsinol 5% dalam
albicons, spiritus, castellani's Meningkatkankebe
Onikodistrofi paint, asam rsihan/higiene
akibat trauma, undesilenat (cairan), penderita
Psoriasis pada Tolnaftat (cairan),
kuku imidazol ( cairan),
siklopiroksolamin
(cairan). Sistemik :
Griseofulvin, obat-
obat itrakonazol

Topikal : salep/krim
antimikotik. Sistemik :
griseofulvin 500-
Eritrasma, 1000mg selama 2-3 Menjaga
Kandidiasis, kelembapan dan
minggu atau
Psoriasis kebersihan kulit
ketokonazole
100mg/hari selama 1
bulan
Griseofulvin 500 mg
sehari selama 1-2
bulan, Salep Whitfield Profilaksis sangat
I atar-r II, tolnaftat penting,
dan toksiklat
Kandidiasis, mengeringkan kaki
Akrodermatitis berkhasiat baik, Obat- dengan baik setiap
obat golongan Azol
perstans, habis mandi,
dan Terbinafin
Pustular kaus kaki yang
memberi hasil yang
bacterid selalu bersih dan
baik dan preparat bentuk sepatu
triazol baik dalam yang baik
bentuk tablet, krim,
atau larutan memberi
hasil yang baik.

Konseling &
Edukasi
Edukasi pasien
mengenai faktor-
faktor risiko, cara
penularan
penyakit, serta
pentinganyameni
ngkatkan daya
tahan tubuh.
Konseling
dilakukan pada
pasien dengan
balanitis
mengenai faktor-
faktor risiko, cara
penularan
1.Kandidasis penyakit, serta
oral : difteri,
leukoplakia
pentinganyameni
karena ngkatkan daya
keganasan tahan tubuh.
2.Kandidiasis
vulvovaginitis : Konseling
trikomoniasis, dilakukan pada
bacterial pasien dengan
vaginosis,
leukorea balanitis
fisiologis pada untukmemeriksa
kehamilan. serta mengobati
3.Balanitis : Fluconazole 100-
infeksi bakteri, 400mg/ hari, jika pasangannya.
resisten maka
herpes diberikan
simpleks, voriconazole (200- Kriteria Rujukan
herpes 400mg/hari)
simpleks, Pasien dirujuk
likhen planus. apabila lesi luas,
serta pada infeksi
yang sering
rekuren meski
telahmenghindari
faktor-faktor
risiko serta
pengobatan yang
adekuat.
risiko serta
pengobatan yang
adekuat.

Sebaiknya
rambut pasien
dipotong
sependek
mungkin,
kemudian
disisir dengan
Tinea Kapitis, menggunakan
Impetigo sisir serit,
Krustosa, -
Dermatitis menjaga
Seboroik. kebersihan
kulit kepala
dan
menghindari
kontak erat
dengan kepala
penderita.
krim gameksan 1%,
atau emulsi benzil rambut genital
1. Dermatitis benzoate 25% yang dicukur, pakaian
seboroik, dioleskan dan dalam dicuci
2. didiamkan 24 jam, dengan air panas
Dermatomikosis diulangi 4 hari aau disetrika.
kemudian

obat topikal, sulfur


presipitatum, emulsi
prurigo, benzil-benzoas 20-
pedikulosis 25%, gama benzena edukasi pasien
korporis, heksa klorida 1%,
dermatitis krotamiton 10%, atau
permetrin 5%

(1) Sistemik
-Antihistamin
(1) -Kortikosteroid edukasi:
Dermatofitosis (metilprednison) menghindari
(2) Dermatitis (2) Topikal kontak dengan
seboroik -Kortikosteroid bahan alergen.
(3) Kandidiasis topikal
(Hidrokortison)
Edukasi: Hindari
sumber toksik.
(1) Sistemik:
-Pengobatan
(1) Antraks - Kortikosteroid bergantung bahan
(2) (prednison) iritan, bila asam
Erisipelas (2) Kostikosteroid kuat cuci dgn air
salep kemudian basa dan
natrium bikarbonat

(1) Sistemik
- sedatif atau
(1) Psoriasis antihistamin edukasi: mencegah
(2) (2) Topikal garukan dan
Tinea korporis -salep gosokan, hindari
(3) prurigo kortikosteroid gigitan serangga
nodularis -injeksi kortikosteroid
intralesi

Bila ringan: salep


hidrokortison 1-2.5%
(1) Eritrasma 2 kali sehari selama 3-
(2) Psoriasis 7 hari. Edukasi: ganti
vulgaris Bila terinfeksi popok lebih sering,
(3) kandida: derivat azol pakai popok highly
Dermatitis topikal dikombinasi absorbent
seboroik dengan zinc oxide 2
kali sehari selama 7
hari.
Sistemik:
o Anti histamin H,
sebagai penenang
dan anti gatal.
o Vitamin B kompleks.
o Kortikosteroid oral
o Antibiotik seperti
1.Psoriasis penisilin, eritromisin Hindari semua
2. D.A pada infeksi sekunder faktor yang
3. DKI (dermatitis memperberat,mak
4.Dermatofitosis seboroika). anan berlemak,dan
5. Rosasea stress emosi.
Topikal:
6. - Cuci rambut dengan Perawatan rambut,
Sebopsoriasis dicuci dan
7. Tinea Facialis selenium sulfida atau dibersihkan
8. Tinea barbae 1% atau larutansalisil dengan shampoo.
dengan larutan
9. Tinea Kapitis belerang 24"k atau
dalam bentuk krim.
- Kortikosteroid
topikai atau krim
dapat memberi
kesembuhan
sementara.
1. Sistemik:
Antihistamin
golongan H, untuk
mengurangi gatal dan
sebagai penenang.
o Kortikosteroid jika
gejala klinis berat dan
sering mengalami o Hindari semua
kekambuhan. faktor luar yang
o Jika ada infeksi mungkin
1. D.K. sekunder diberi menimbulkan
2. D.N. antibiotik seperti manifestasi klinis.
3. D.S. eritromisin, o Menjauhi alergen
4. tetrasiklin. pencetus.
Skabies 2. Topikal: o Hindari
5. Iktiosis o Pada bentuk bayi pemakaian bahan
Psoriasis diberi kortikosteroid yang merangsang
6. D.H. krim hidrokortison 7- seperti sabun keras
7,5o/o. dan bahan pakaian
o Pada bentuk anak dari wol.
dan dewasa dengan
likenifikasi dapat
diberi kortikosteroid
kuat seperti
betametason
dipropionat 0,05%
atau desoksimetason
0,25%.
o Antihistamin
sebagai sedatif dan
mengurangi gatal.
o Kortiksoteroid
sistemik maupun 1. Melindungi kulit
topikal. dari trauma.
1. Tinea Pedis eritromisin, tetrasiklin Memakai 2.
o Antibiotik seperti
2. D.A. 2040 mg/kg BB pelembab.
3. D.K. selama 7-74 hari, 3. Hindari garukan.
4. Psoriasis atau amoksilin 4 x 4. Apabila
5. Liken 500 mglhari selama 7- lesi masih
Simpleks Kronik 10hari. eksudatif, lakukan
6. o Jika sangat berat kompres dengan
Dermatomikosis diobati dengan larutan
suntikan permanganas
kortikosteroid kalikus 1:10000
intralesi seperti
triamsinolon
asetonida 0,1 mglml
(0,1 ml/suntikan).
1. Menghentikan
penggunaan
semua obat-obatan
topikal dan
kosmetik yang
menjadi faktor
penyebab
dermatitis perioral.
2. Berikan
informasi pada
penderita bahwa
sewaktu-waktu
1. Acne Vulgaris penyakit ini dapat
2. D.S. kambuh lagi.
3. Rosasea Disarankan untuk
menggunakan
sabun yang lembut
dan luka tidak
boleh digosok
dengan kasar.
Selama menjalani
terapi pasien
dilarang
menggunakan
moisturizer dan
cream.
1. Sistemik:
>
Jika ada infeksi
sekunder diberi
antibiotika yang
masih sensitif.
>
Diaminodifenilsulfon
(dapson) = DDS 50-
1. Herpes Zoster 300 mg/hari. .
> Sulfapiridin
2. Pemfigus 1{ g/hari dapat
Vulgaris menekan
3. Eritema pertumbuhan bula.
Multiformis
4. Pemfigoid Obat ini kurang poten Diet Bebas Gluten.
dibanding DDS; efek
Bulosa samping lebih ringan.
5. Chronic > Jika ada infeksi
Diseases of sekunder diberi
Childhood antibiotik yang masih
sensitif.
2. Topikal:

Bedak antipruritus
seperti kamfer 1-
2o/o, rnentoT 7-2o/r,
asam salisilat 2-
4% untuk mengurangi
rasa gatal.
Menjaga
Sistemik : lingkungan bersih,
antihistamin (per oral) menggunakan
sebagai antipruritus. insect repellent
Topikal : bedak kocok (penangkis
prurigo mitis antipruritik, serangga) namun
kortikosteroid. Bila harus hati2 pada
infeksi sekunder anak2 karena
dikasih antibiotik bersifat
neurotoksik.

Anthralin bentuk
salep dengan fototerapi. Cara
yang terbaik
konsentrasi 0,05- adalah dengan
0,1%. Vitamin D3 penyinaran secara
(Calcipotriol). alamiah, tetapi
Kortikosteroid sayang tidak
topikalBiasanya dapt diukur dan
jika berlebihan
dipakai yang maka akan
mempunyai memperparah
potensi sedang psoriasis.
sampai kuat
Secara umum :
Sistemik; Tetrasiklin 3-
4 kali sehari 250 mg;
vitamin A 3 x 10.000
U/ Perawatan
hari; Doksisiklin 50
mg/hari selama 7 hari kebersihan kulit.
Hindari makanan
(1) Erupsi atau Spiramisin 150- yang banyak
akneformis 300 mg/hari selama 7 mengandung
(2) Akne hari memberi hasil lemak, seperti es
rosasen (3) yang baik.
Topikal : Sulfur 2-10%; krim, kacang-
Folikulitis kacangan, coklat
keratolitik: asam dan goreng-
salisilat 3-5%; vitamin gorengan
A: 0,05-
0,1%; eritromisin 1%
dalam larutan; salep
atau krim klindamisin
1%.
Matriks Orthopedi

Osteoatritis Rematoid Atritis Osteoporosis


pedi

You might also like