Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
1. Nama pasien : Ny. K
2. Umur/jenis kelamin : 64 tahun/ Perempuan
3. Alamat : Galuh 5/3, Purbalingga
4. Agama : Islam
5. Status perkawinan : Menikah
6. Pendidikan terakhir :-
7. Pekerjaan : Pedagang
8. Suku bangsa : Jawa
9. Diagnosa medis : Efusi pleura Dextra (Post WSD H-0)
10. Nomor RM/CM : 510869
11. Tanggal masuk RS : 14//12/2012 jam 17.20
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak jika bernafas (Pre Op)
Pasien mengeluh nyeri (Post Op, pemasangan WSD)
P : nyeri karena pemasangan WSD
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada luka post op di sela iga IX garis aksilaris posterior
S : skala nyeri 7
T : nyeri datang setiap waktu
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan merasakan sesak nafas sejak 1 bulan yang lalu disertai batuk berdahak
namun saat batuk tidak bisa keluar sputum, jika merasa kecapaian pasien juga mengatakan badan
cepat lelah dan gemetar. Pasien jega mengatakan berat badan turun. Akhirnya pasien
memeriksakan diri ke poli RSUD Purbalingga, dan oleh dokter dinyatakan terdapat cairan di
rongga pleura kanan (efusi pleura dextra) sehingga pasien diprogram akan dilakukan
pemasangan WSD untuk mengeluarkan cairan di pleura tersebut. Pada tanggal 14 Desember
2012 pasien mulai dirawat di RSUD dr. R. Goetheng Taroenadibrata Purbalingga ruang Dahlia
untuk dilakukan persiapan operasi. Dan pada tanggal 15 Desember 2012 pasien dilakukan
operasi pemasangan WSD pukul 09.00 WIB dengan anesthesi lokal.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit. Pasien memiliki
riwayat hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat gagal jantung, TBC paru, Diabetes maupun
trauma thorax.
4. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga pasien, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama, juga
tidak ada riwayat penyakit keturunan (seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma, Ca paru) atau
gangguan kejiwaan. Keluarga pasien juga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TB
paru dan lain sebagainya.
D. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum cukup, Kesadaran : CM dengan GCS = 15 (E4M6V5)
BB : 43 kg
Tanda vital
Pernafasan: 28 x/menit, batuk berdahak
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,4 0 C
TD : 170/90 mmHg
Head to toe
1. Kepala : bentuk mesochepal
- Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tampak sedikit kotor, sedikit
berair, dan kelopak mata terbuka
- Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tampak sedikit sekret
- Mulut : mukosa lembab, bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak ada stomatitis,ada
beberapa gigi yang berkarang.
- Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen yang keluar.
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2. Thorax : bentuk simetris, ada retraksi dinding dada, tidak ada nodul, menurunnya fremitus
- Paru-paru
Inspeksi : dada simetris, tidak ada retraksi dada, terpasang WSD di ICS 8
Palpasi: tidak ada nodul
Perkusi: suara pekak pada paru kanan
Auskultasi: bunyi hilang pada paru kanan
- Jantung
Auskultasi : suara reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
3. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka, tidak ascites
Palpasi : supel, tidak ada distensi
Auskultasi : bising usus 6 kali permenit
4. Genetalia
Perempuan, tidak terpasang DC.
5. Ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm di tangan kiri.
Ekstremitas bawah : tidak ada keluhan, gerakan bebas.
A. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Tanggal 14/12/2012
Jenis Hasil Nilai Interprestasi
Pemeriksaan Normal
Darah Rutin
- 13,1 13,2- Normal
Hemoglobin g/dL 17,3 Naik
- Leukosit 8,7 3,8- Normal
- Hematokrit (10^3uL) 10,6 Normal
- Eritrosit 44 40-52 Normal
- Trombosit 4,3 4,4-5,9 Normal
- MCV (10^6uL) 150- Normal
- MCH 187 440 Normal
- MCHC (10^3uL) 80-100
Diff count 102 pg 26-34 Normal
- Eosinofil 30 32-36 Normal
- Basofil 30 g/dL Normal
- Netrofil 1-3
segmen 1% 0-1 Normal
- Limfosit 0% 50-70 Normal
- Monosit 85 %
Kimia klinik 25-40
CT 8% 2-8
BT 7% Normal
GDS
Ureum 4,30
Creatinin 4,00 100-
Asam urat 137,0 150
Total 26,9 mg/dl
protein 0,80
Albumin 4,20
6,9
3,4
b. Pemerikasaan EKG
Tanggal 15 Desember 2012 jam 05.22 WIB
Hasil :
Normal Sinus Rythm
N : 1500/16 = 93 kali per menit
Irama : regular
Tidak ada gelombang patologis
Tiap gelombang P diikuti gelombang QRS kompleks
Pulmonary dishease pattern
Right ventricular hypertropy
c. Foto rontgent
Tanggal 14 Desember 2012:
Hasil : Terdapat cairan di pleura paru dextra.
B. Program Terapi
15/12/2012 16/12/2012 17/12/2012
IVFD RL 20 IVFD RL/D5% IVFD 20
tpm 20 tpm tetes/mnt
Inj ketorolac Inj ketorolac Inj Ketorolac
2x 30 mg 2x 30 mg 2x30 mg
Inf Infuse Inf
ciprofloxaci ciprofloxacin Ciprofloxaci
n 2x500 mg 2x500 mg n 2x500 mg
Amoxicillin
ANALISIS DATA
Tang
Data Masalah Etiologi
gal
15/1 D -: Pasien mengatakan sering Ketidak Penumpuka
2/20 S sesek terutama jika efektifa n cairan di
12 beraktivitas n pleura paru
- Pasien mengatakan sering bersihan dextra
: batuk-batuk berdahak tetapi jalan
D tidak keluar dahak nafas
O - Pasien terlihat susah
bernafas
- Hilangnya bunyi nafas pada
lapang paru kanan
- Menurunnya fremitus,
perkusi dada pekak
- RR 28 kali/menit
16/1 D :- Pasien mengatakan nyeri Nyeri Agen injury
2/20 S pada daerah post operasi (akut) fisik
12 - Pasien mengatakan nyeri
terasa ditusuk-tusuk
- Pasien mengatakan takut
bergerak karena akan terasa
nyerinya
P : nyeri karena
pemasangan WSD
Q : nyeri seperti
: ditusuk-tusuk
D R : nyeri pada luka
O post op di sela iga IX garis
aksilaris posterior
S : skala nyeri 7
T : nyeri datang setiap
waktu
- Ekspresi pasien tampak
menahan nyeri
- Terdapat luka bekas operasi
di sela iga VIII garis
aksilaris posterior
- TD 170/90 mmHg, N
78x/menit, RR 28x/menit,
suhu 36,4ºC
15/1 D : - Pasien mengatakan makan Ketidak Ketidakma
2/20 S 3 kali sehari tetapi porsi seimban mpuan
12 yang dihabiskan sedikit, gan memasukka
: hanya – sendok saja. nutrisi n, mencerna
D - Pasien mengatakan minum kurang dan
O hanya 1-2 gelas sehari. dari mengabsorp
- Pasien terlihat kurus, bibir kebutuh si makanan
pasien terlihat kering. an tubuh
- turgor kulit kurang baik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan cairan di pleura paru
dextra.
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen injury fisik
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan memasukkan, mencerna dan mengabsorpsi makanan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnos
a
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperaw
atan
Ketidak Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien untuk
efektifan keperawatan selama 3x24
memaksimalkan
pola jam pasien menunjukkan
nafas keefektifan jalan nafas ventilasi
dibuktikan dengan kriteria
2. Identifikasi pasien
hasil :
A Tujuan perlunya pemasangan
N Indikat
w 1 2 3 4 5
o or alat jalan nafas buatan
al
3. Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
4. Keluarkan sekret
dengan batuk atau
suction
5. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
6. Monitor respirasi dan
status oksigen.
7. Posisikan pasien untuk
mengurangi dispneu.
Respiratory monitoring
:
1. Monitoring frekuensi,
irama dan kedalaman
nafas.
2. Monitoring gerakan
dada, lihat kesimetrisan.
3. Monitor pola nafas :
takipneu
4. Beri terapi pengobatan
respirasi.
1 Frekue 2 *
. nsi
pernafa 2 *
2 san 2 *
. sesuai 2 *
3 yang 3 *
. diharap
4 kan
. Ekspan 2 *
5 si dada 2 *
. simetris
.
Bernafa
6 s
. mudah.
7 Pengel
. uaran
sputum
Tidak
didapat
kan
penggu
naan
otot
tambah
an.
Tidak
didapat
kan
ortopne
u
Tidak
didapat
kan
nafas
pendek.
Skala – 1 : Keluhan ekstrim
2 : keluhan berat
3 : keluhan sedang
4 : keluhan ringan
5 : tidak ada keluhan
Nyeri NOC : Pain management :
akut Setelah dilakukan tindakan - Kaji pengalaman nyeri
berhubu keperawatan selama 3 x 24 pasien sebelumnya, gali
ngan jam, nyeri hilang/terkendali pengalaman pasien
dengan dengan skala : tentang nyeri dan
agen 1 : Keluhan ekstrim tindakan apa yang
injury 2 : keluhan berat dilakukan pasien
fisik 3 : keluhan sedang - Kaji intensitas,
4 : keluhan ringan karakteristik, onset,
5 : tidak ada keluhan durasi nyeri.
yang dibuktikan dengan - Kaji ketidaknyamanan,
indikator : pengaruh terhadap
A Tujuan kualitas istirahat, tidur,
N Indika w ADL.
o tor a 1 2 3 4 5- Kaji penyebab dari
l nyeri
1 Meng
. enali - Monitoring respon
faktor 2 * verbal/non verbal
penye - Atur posisi yang
bab senyaman mungkin,
2 Meng lingkungan nyaman
. enali
laman
ya Pain control :
sakit - Ajarkan teknik
(skala relaksasi
,
2 * Management terapi :
intens
itas, - Kelola pemberian
frekue analgetik
nsi
dan
tanda
nyeri)
3 Meng
. gunak
an
metod
e non-
analge 3 *
tik
untuk
meng
urangi
nyeri
4 Melap
. orkan
nyeri
berkur
ang
denga
n 2 *
meng
gunak
an
manaj
emen
nyeri
5 Meny
. atakan
rasa
nyam
an
2 *
setela
h
nyeri
berkur
ang
6 Tanda
. vital
dalam
rentan 3 *
g
norma
l
Nama : Ny K
Ruang : Dahlia
Par
af
Tang No
Implementasi Respon &
gal Dx
Na
ma
15/1 1
2/12 1. Melakukan pengkajian 1. Pasien kooperatif dan
07.0 terhadap pasien menjawab pertanyaan.
0 2. Mengobservasi keadaan 2. KU cukup, kesadaran CM,
07.1 umum pasien. GCS 15 (E4V5M6)
2 3. Mengkaji keluhan pasien 3.: Pasien mengatakan terasa
07.3 sesak nafas sesak jika beraktivitas
0 4. Memotivasi pasien dalam 4. Pasien tampak tenang dan
08.0 menghadapi operasi siap menghadapi operasi
0 prosedur WSD. asalkan keluhan teratasi.
5. Memonitor keadaan pasien 5. Pasien mengatakan setelah
10.0 setelah dilakukan operasi dioperasi sesak terasa
0 pemasangan WSD. berkurang, belum merasakan
6. Mengobservasi tanda-tanda sakit pada luka post op,
11.0 vital pasien : pernafasan, operasi dengan anestesi
0 nadi, dan tekanan darah. lokal.
7. Melakukan auskultasi 6. TTV : TD 150/80 Nadi
11.1 suara nafas. 84x/menit, RR 24x/menit,
5 8. Menganjurkan pasien suhu 36,7ºC, tidak ada
11.3 untuk memilih posisi yang cyanosis
0 nyaman dengan 7. Suara hilang pada paru
memperhatikan jangan dextra.
sampai selang terlipat 8. Pasien nyaman dengan
12.0 9. Memonitor produktivitas posisi semifowler, pasien
0 cairan pada botol WSD. masih risih adanya selang
12.0 10. Memposisikan botol WSD yang terpasang di samping.
5 selalu lebih rendah dari 9. Cairan WSD berwarna
tubuh. merah, tidak kental, volume
13.0 11. Mengobservasi dengan ± 280 cc.
0 ketat tanda-tanda kesulitan 10. Botol WSD terikat dengan
bernafas, pola nafas baik di besi bawah rail side,
(takipneu), frekuensi, irama keluarga pasien juga turut
dan kedalaman bernafas. memantau selang dan botol.
11. Tidak ada tanda-tanda
kesulitan bernafas, pasien
juga mengatakan setelah
dioperasi sesak berkurang,
RR 24x/menit, irama
reguler.
15/1 31. Mengkaji KU pasien dan 1. Pasien mengatakan nafsu
2/12 keluhan makan rendah. Keluarga
07.0 mengatakan berat badan
0 pasien turun. Pasien tampak
2. Mengkaji intake nutrisi kurus.
07.4 pasien dan adanya alergi 2. Pasien mengatakan makan 3
0 makanan. kali sehari tetapi hanya
menghabiskan 3-4 sendok
3. Memotivasi pasien untuk tiap makan, dan minum
07.5 meningkatkan intake nutrisi hanya 1-2 gelas per hari,
0 sesuai dengan yang tidak ada alergi makanan.
dianjurkan ahli gizi(yang 3. Pasien mengatakan akan
disediakan rumah sakit). berusaha meningkatkan
07.5 4. Memonitor kulit kering intake makanan dan
5 dan turgor kulit. minuman untuk kesembuhan
penyakitnya.
08.0 5. Memonitor mual dan 4. Pasien terlihat kusam
5 muntah. dengan kulit kering dan
turgor jelek, pasien juga
terlihat kurus.
11.1 6. Memberikan informasi 5. Pasien mengatakan tidak
5 tentang kebutuhan nutrisi. ada mual dan tidak muntah,
11.2 7. Memonitor kemerahan, tetapi pasien mengatakan
5 pucat, dan kekeringan pada tidak ada nafsu makan
kulit dan konjungtiva. sehingga hanya
menghabiskan sepertiga
porsi diit.
6. Pasien tampak memahami
informasi yang diberikan.
7. Tidak terdapat kemerahan
dan pucat pada kulit dan
konjungtiva, kulit terlihat
kering.
Nama : Ny M
Ruang : Menur
Paraf
Tang
Evaluasi &
gal
Nama
16/12 Dx 1
S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
/2012
O:
06.30 - Pasien tidak terlihat kesulitan bernafas.
- RR 24 kali per menit.
- Cairan WSD berwarna kuning dengan volume 340 cc.
A:
- Masalah sesak nafas teratasi
A Tujuan
N Indikat
w 1 2 3 4 5
o or
al
1 Frekue 2 *
. nsi
pernafa 2 *
2 san 2 *
. sesuai 2 *
3 yang 3 *
. diharap
4 kan
. Ekspan 2 *
5 si dada 2 *
. simetris
.
Bernafa
6 s
. mudah.
7 Pengel
. uaran
sputum
Tidak
didapat
kan
penggu
naan
otot
tambah
an.
Tidak
didapat
kan
ortopne
u
Tidak
didapat
kan
nafas
pendek.
P:
- Lanjut intervensi menejemen nyeri.
Dx 3
S:
- Pasien mengatakan makan belum begitu bernafsu.
- Pasien mengatakan hanya menghabiskan separuh dari
porsi diit yang disediakan rumah sakit.
O:
- Tampak sisa makanan separuh dari diit yang
disedikan rumah sakit.
- Turgor kulit cukup.
A : Masalah keseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi.
Indi A A Tujuan
kato w k 1 2 3 4 5
r al hi
r
Inta 2 3
ke
zat
gizi
(nut
rien)
Inta 2 3
ke
zat
mak
anan
dan
cair
an
Bera 3 3
t
bada
n
Uku 2 3
ran
keb
utuh
an
nutri
si
seca
ra
biok
imia
P:
- Lanjut intervensi keperawatan.