Kepada Yth, Panitia Seleksi Beasiswa Rusia 2017/2018 Di tempat. Ass. Wr. Wbr, om swastiastu, namo budaya dan salam sejahtera bagi kita semua, syalom! Seseorang pernah berkata kepada saya bahwa ketika kita lahir, kedua tangan kita dalam keadaan menggenggam. Seperti menggenggam sesuatu. Katanya, sesuatu yang ada di dalam genggaman itu adalah takdir kehidupan kita. Seperti cita-cita dan cinta. Ketika kita melepaskan genggaman, takdir kehidupan kita pergi. Maka pada saat itulah dunia akan mendengar tangisan kita untuk pertama kalinya. Namun suatu saat, kita akan menemukannya dan kembali pada genggaman tangan kita. Sebelum saya berbicara lebih lanjut dalam surat motivasi ini, izinkanlah saya mengucapkan terima kasih kepada panitia penerima beasiswa Rusia karena telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mencoba menemukan takdir saya di negeri Beruang Merah. Perkenalkan, gadis keturunan Toraja-Ambon ini memiliki nama lengkap Sixtintia Aprilla Irene Dea. Kerap disapa Lia. Hadir untuk pertama kalinya di dunia pada tanggal 16 April 2000 melalui pasangan suami-istri Fredy Djamal dan Levina Paunno. Menjadi kakak untuk dua orang adik laki-laki yang bernama Jack Immanuel Dea dan Tristan Joshua Dea. Selama enam tahun mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri 1 Passo, tiga tahun pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 9 Ambon dan pernah menjabat sebagai ketua OSIS, dan pada akhirnya menjadi seorang alumni dari sebuah sekolah unggulan SMA Negeri Siwalima Ambon. Anak perempuan tunggal ini juga pernah menjadi seorang ketua OSIS ketika berada di bangku putih abu-abu. Serta mengukir beberapa prestasi seperti Juara I Lomba Film Pendek tingkat Provinsi, Juara I Lomba Debat tingkat Kota dan Provinsi serta Juara 2 Pembicara Terbaik Lomba Debat tingkat Provinsi, Kategori 10 Penulis Terbaik Lomba Penulisan Andai Beta Jadi Walikota, dan Peserta Parlemen Remaja Nasional 2015. Sejak kecil, saya gemar membaca dan menulis karya sastra seperti novel, cerita pendek dan puisi. Saya juga suka menjelajah. Karena bagi saya itu adalah hal yang menyenangkan. Terasa menjadi lebih akrab dengan dunia. Pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan beberapa alasan yang menjadikan saya layak untuk menerima beasiswa ini. 1. Menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali orang yang bersaing untuk mendapatkan gelar tersebut. Begitu pula dengan saya. Mengapa? Saat saya masih kecil, saya melihat banyak sekali orang yang mendatangi rumah sakit, puskesmas atau poliklinik untuk sekedar periksa, berobat atau rawat inap. Saya mulai berpikir, ternyata banyak orang yang bergantung pada seorang dokter. Saya merasa, “wah, sangat luar biasa, dokter ternyata adalah orang yang sangat penting”. Maka mulai saat itu, saya menetapkan tekad untuk menjadi salah satu orang yang sangat penting itu. Mengapa untuk menjadi orang penting saya harus menjadi seorang dokter? Karena, menurut saya, seorang dokter sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat status quo yang terjadi di Indonesia pada umumnya, masih banyak orang yang belum terjamah oleh hidup sehat. Mereka berada dalam kondisi tubuh baik fisik maupun mental yang cukup memprihatinkan. Bagiamana seseorang dapat menjalani hidupnya apabila ia sakit? Maka, dalam hal inilah dokter hadir untuk menyembuhkan. 2. Anak adalah pewaris keturunan dari suatu keluarga. Bangsa Indonesia memiliki jutaan anak dari Sabang sampai Merauke. Anak-anak inilah yang menjadi generasi emas bangsa. Mereka yang akan membuat Indonesia semakin kokoh dan menjadi negara maju. Namun sayangnya, ibarat sebuah tiang rumah. Banyak anak-anak Indonesia yang masih rapuh sehingga belum mampu untuk menjadi tiang yang kokoh bagi rumah sendiri yakni Indonesia. Sehingga harus didatangkan tiang-tiang dari luar negeri untuk membangun rumah kita-Indonesia. Lalu dimanakah, tiang-tiang Indonesia berdiri? Haruskah anak-anak Indonesia menjadi tiang yang tak terpakai dan terbuang? Saya ingin sekali mengobati dan membantu mengkokohkan “tiang-tiang” anak-anak Negeri agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak cerdas. Terutama, bagi tiang-tiang muda yang baru lahir. 3. Rusia termasuk dalam daftar negara yang diminati oleh pelajar internasional dan sebagai negara dengan kualitas pengetahuan dan teknologi tinggi. Tidak sedikit ilmuan ternama dunia yang dilahirkan melalui pendidikan di Rusia misalnya Alexander Oparin : Penemu Teori Evolusi Biologi (kehidupan berasal dari laut), Ilya Ilyich Mechnikov : Perintis Sistem Kekebalan Tubuh, dan masih banyak ilmuan lainnya. Hal inilah yang menjadikan saya tidak ragu untuk memilih negara Rusia. Selain itu, saya telah mendengar dan melihat sendiri kesuksesan alumni-alumni SMA Negeri SMA Siwalima yang menimba ilmu di negeri Beruang Merah. Saya pun ingin mencoba hal baru seperti belajar di luar negeri, bergaul dengan teman-teman dari seluruh penjuru dunia, mengenal kebudayaan Rusia serta melangkahkan kaki lebih jauh lagi untuk meraih mimpi. 4. Selanjutnya, mengapa saya memilih Nizhny Novgorod Medical State Academy? Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari laman website masmanroe.blogspot.co.id, dikatakan oleh si penulis blog bahwa Nizhny Novgorod Medical State Academy adalah salah satu pusat terkemuka untuk melatih prakitisi medis di Rusia. Akademi ini mendapat peringkat ke-7 dari kurang lebih 46 perguruan tinggi medis di Rusia dan sangat di akui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hampir seluruh pemerintah di dunia mengirimkan putra-putri mereka untuk menimba ilmu disana agar menjadi seorang ahli medis. Berdasarkan pernyataan inilah yang membuat saya berminat untuk melanjutkan pendidikan di universitas yang terletak di Nizhny Novgorod ini. Saya ingin belajar di universitas terbaik kemudian lulus dan menjadi seorang dokter yang hebat untuk menjadikan anak-anak Indonesia lebih hebat lagi 5. Rasa takut dan khawatir tentu saya rasakan jika nanti berkuliah di Rusia. Namun percayalah, rasa takut dan khawatir yang saya miliki tidak mampu mengalahkan impian dan tekad saya untuk belajar di negara yang terletak di Eropa Timur tersebut. Selama hampir tiga tahun saya tinggal di asrama, terpisah dari keluarga dan belajar hidup mandiri. Menetap di dalam satu asrama bersama teman-teman dengan beragam latar belakang kehidupan, agama, suku, budaya, bahasa dan karakter membuat saya mampu menyesuaikan diri dengan baik. Pengalaman sebagai ketua OSIS pun telah melatih jiwa sosial serta mental yang saya miliki. Sehingga saya percaya bahwa saya adalah pribadi yang berkompeten. Selain itu, sebagai anak dari kedua orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai anggota POLRI pun menjadikan saya sebagai pribadi yang disiplin, bertanggung jawab dan berani. 6. Seperti yang telah saya sampaikan pada poin ketiga, saya ingin membangun Indonesia dengan cara mengabdi sebagai seorang dokter. Namun, mimpi saya tidak hanya sebatas pada Indonesia saja. Saya ingin menjadi seorang dokter yang menjelejahi dunia hingga ke daerah terpencil untuk membantu orang-orang yang kesakitan seperti kekurangan gizi, malaria, HIV/AIDS, terkhususnya bagi anak-anak kecil. Saya menjadi terinspirasi untuk melakukan hal tersebut setelah membaca sebuah buku yang mengkisahkan tentang seorang dokter yang berkeliling dunia untuk menyembuhkan anak-anak yang kekurangan gizi di Afrika Selatan. Demikianlah surat motivasi ini saya buat untuk dijadikan sebagai pertimbangan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.