Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
D3 TEKNIK BOGA [ B ]
PTBB
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
MATERI PELAYANAN TATA HIDANGAN
BAB 1
Sebelum mengulas mengenai F&B department, perlu diketahui terlebih dahulu definisi
dari hotel. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk memberikan jasa pelayanan penginapan, makam, minum, serta lainnya bagi umum dan
dikelola secara komersial.
Di hotel bertaraf internasional sering kita dengar istilah food and beverage department sebagai
bagian dari hotel. Definisi food and beverage department secara umum adalah bagian yang mengurus
makanan dan minuman, sedangkan definisi food and beverage department secara khusus adalah bagian
dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makan dan minum
serta kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal maupun tidak di hotel terseut, dan
dikelola secara komersial dan profesional.
Food and beverage department merupakan salah satu bagian yang amat penting artinya bagi
sebuah hotel karena merupakan sumber keuntungan kedua setelah penjualan kamar (room sales).
Adapun fungsi dari F&B department yaitu:
• Memenuhi selera (memberi kepuasan) bagi tamu.
• Memelihara dan meningkatkan nama baik hotel.
• Membuat keuntungan yang wajar.
F&B department dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai tugasnya masing-masing, yaitu bagian
depan (front service) dan bagian belakang (back service).
a) F&B department bagian depan (front service) biasanya terdiri dari restoran, bar, banquet,
dan room service. Petugas di bagian ini langsung berhubungan dengan para tamu.
b) F&B department bagian belakang (back service) biasanya terdiri dari kitchen (bagian dapur)
stewarding, service bar, dan kantin karyawan. Disebut back service karena tidak langsung
berhubungan dengan tamu, dan harus melalui perantaraan pramusaji.
1. Pengertian
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang
menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun
minum.
2. Jenis-jenis Restoran
Pada dasarnya restoran yang ada di dalam sebuah hotel dapat dikelompokkan dalam tiga bagian
besar, yaitu; Formal Dinning Room, Informal Dinning Room, dan Specialities Dinning Room.
Dari ketiga kelompok tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Coffee Shop
Coffee shop adalah suatu usaha dibidang makanan yang dikelola secara komersial yang menawarkan
kepada para tamu makanan atau makanan kecil dengan pelayanan dalam suasana tidak formal tanpa
diikuti suatu aturan service yang baku (sebagaimana sebuah exclusive dinning room), jenis-jenis
makanan atau harganya lebih murah, karena biasanya beroperasi dua puluh empat jam maka coffee
shop tetap buka ketika restoran resminya sudah tutup.
• Tavern
Tavern adalah restoran kecil yang berada di dalam hotel, yang mana disajikan untuk minuman
utamanya adalah Bir dan anggur (wines).
• Coctail Lounge
Coctail Lounge adalah suatu fasilitas yang diberikan kepada tamu dan pengunjung hotel,
suatu tempat yang santai untuk minum dengan suasana pencahayaan yang agak
remang-remang.
Untuk coctail lounge dalam kenyataannya juga menyediakan makanan kecil (snack), dan
tamu tetap diperkenankan memesan makanan tetapi dengan syarat tamu akan menunggu
waktu yang cukup lama karena makanan diambil dari main kitchen.
• Room Service
Room service is a service to hotel guest where food and beverage delivery to the guest’s room.
Jika diterjemahkan artinya room service adalah sistem pelayanan terhadap tamu hotel yang
mana makanan dan minuman yang dipesan oleh tamu akan diantarkan dan dinikmati di dalam
kamar.
1. Pengertian
Struktur organisasi adalah serangkaian hubungan di antara individu-individu di dalam
kelompok, kemudian struktur tersebut dilukiskan dalam bagan organisasi atau diagram yang
memperlihatkan garis besar hubungan tersebut menurut fungsi-fungsi di dalam usaha, arus
tanggung jawab, dan wewenang.
a. Restaurant Manager
Restaurant manager, bertanggung jawab kepada F&B manager mengenai kelancaran operasional semua
restoran yang ada di hotel.
Adapun kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang head waiter adalah sebagai berikut:
Memiliki pengetahuan yang luas tentang makanan khas tradisional dan nasional di samping
makanan internasional.
Memiliki pengetahuan tentang makanan terkenal dari berbagai negara, baik mengenai kualitas
maupun rasa makanan, terutama makanan yang menjadi kegemaran tamu yang datang dari suatu
negara.
Memiliki pengetahuan yang luas tentang jenis-jenis restoran dan bar serta mengetahui cara-cara
penyajian.
Memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis peralatan dan perlengkapan restoran dan bar, serta
mengetahui cara penggunaannya.
Menguasai bahasa indonesia dan berbagai bahasa asing (terutama bahasa inggris) dengan baik.
Memiliki pengetahuan tentang standar kebersihan dan keselamatan kerja yang berlaku serta cara
penanggulangannya sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan.
Menguasai peraturan dan tata tertib kerja yang berlaku di bagiannya.
Menguasai fungsi organisasi, hubungan kerja antar bagian serta dapat melaksanakannya, baik
dalam bentuk pengawasan maupun dalam memberikan bentuk pelatihan kepada bawahan.
Menguasai serta dapat membentuk hubungan kerja sama yang baik dengan bagian-bagian lain
yang terdapat di hotel sesuai dengan prosedur yang berlaku.
e. Captain
Bertanggung jawab terhadap station di restoran serta melayani tamu-tamu dalam hal-hal tertentu,
seperti; mengambil pesanan tamu, menyajikan anggur, flambing dan carving.
f. Waiter
• Tugas utamanya adalah melayani tamu. Di samping itu, ia juga bertanggung jawab pada persiapan
restoran sebelum restoran di buka, yaitu melengkapi semua perlengkapan yang akan digunakan dalam
operasional, seperti; chinaware, silverware, glassware, dan lain-lain.
• Menjaga kebersihan lingkungan kerja, keamanan, dan keselamatan.
g. Busboy
Bertugas membantu waiter dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di restoran, terutama pada waktu
persiapan (mise en place), mengangkat piring kotor, maupun mengambil makanan dari dapur.
h. Hostes
Bertugas sebagai nyonya rumah atau greeter dengan tugas menyambut tamu yang datang ke restoran,
mulai dari mengucapkan salam, membimbing tamu ke meja, membantu tamu duduk, dan mengantarkan
tamu meninggalkan restoran sampai ke pintu.
i. Wine Butler
Wine butler adalah petugas restoran yang mempunyai keahlian tentang minuman anggur (wine), mulai
dari cara menawarkan, membuka, mencicipi, hingga menyajikannya kepada tamu.
BAB 4
a. Ramah Tamah
Sikap ramah tamah dan sopan santun merupakan hal yang harus selalu diperlihatkan setiap saat.
• Menyambut tamu yang datang ke restoran.
• Memberikan pelayanan yang sama kepada setiap tamu tanpa membeda-bedakan suku, agama,
dan bangsa.
• Membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti; selamat pagi, silahkan, selamat
menikmati hidangannya, terima kasih tuan/nyonya dan lain-lain.
• Berusaha mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama kepada tamu
langganan.
• Bersikap rela membantu dan melayani setiap tamu.
• Menghindari kebiasaan menirukan atau mengoreksi sikap tamu yang berada di restoran.
• Menghindari terlibat dalam percakapan mengenai agama, ras, politik yang dapat menimbulkan
perdebatan.
• Menghindari bertiriak, bersiul dan mengunyah makanan pada waktu bertugas.
• Menghindari merokok, bersin, berkumur, meludah, atau kebiasaan lain yang tidak terpuji
dihadapan tamu.
b. Penampilan Pribadi
Penampilan pribadi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus diketahui serta
dilaksanakan oleh setiap petugas yang berhubungan langsung dengan tamu. Adapun beberapa
komponen yang perlu diperhatikan dalam penampilan adalah sebagai berikut:
• Rambut
Pria:
– Dicukur pendek sewajarnya.
– Disisir rapi dan tidak terlalu berminyak.
– Tidak berketombe.
– Dicuci 2 kali dalam seminggu, minimal 1 kali.
Wanita:
– Tidak terlalu panjang.
– Disisir rapi, tidak terurai kedepan menutupi mata.
– Tidak berketombe.
– Dicuci 2 kali dalam seminggu, minimal 1 kali.
• Wajah
Pria:
– Kumis dan janggut selalu di cukur rapi.
Wanita:
– Menggunakan make-up yang sederhana namun tetap feminim.
– Tidak menggunakan parfum dan perhiasan yang berlebihan.
• Seragam
– Harus selalu dalam keadaan bersih, rapi dan tidak bernoda.
– Kancing pakaian selalu lengkap.
– Berganti seragam setiap hari.
• Tangan
– Kuku dipotong pendek dan bersih.
– Tidak menggunakan cat kuku (untuk wanita).
– Biasakan mencuci tangan dengan sabun.
• Sepatu
– Gunakan sepatu yang berwarna hitam dan pantas.
– Selalu di semir dan mengkilat.
– Wanita menggunakan sepatu ber hak.
– Wanita menggunakan stoking.
• Sikap
– Selalu menunjukan sikap yang menyenangkan pada waktu melayani tamu, baik saat mengambil
pesanan maupun saat menyajikan makanan.
• Gerakan
– Tunjukan gerakan yang gesit dan menarik saat melayani tamu,jangan terkesan malas dan
lamban.
a. Tugas
Tugas Pramusaji Saat Restoran Buka (During Operational)
– Membantu captain atau head waiter dalam hal menyambut tamu.
– Mengambil pesanan minuman ke bar atau makanan ke dapur dengan bantuan busboy jika perlu, dan
menghidangkannya kepada tamu.
– Melayani tamu secara keseluruhan dengan baik.
– Dalam waktu-waktu tertentu mengadakan perhitungan atau inventory terhadap semua alat restoran,
termasuk juga taplak meja, napkin glass towel dan sebagainya.
b. Tanggung Jawab
MENU
1. Pengertian Mengenai Menu
Pengertian istilah menu bisa bermacam-macam, tergantung dari sudut pandangnya.
– Secara umum istilah menu dapat diartikan sebagai daftar atau rangkaian jenis makanan dan
minuman yang tersedia dan siap dihidangkan.
– Dari sudut pandang tamu restoran: daftar makanan yang bisa dipilih sesuai selera tamu tersebut.
– Dari sudut pandang tamu pada jamuan makan: daftar urutan makanan yang akan disajikan.
– Dari sudut pandang juru masak: daftar makanan yang harus disiapkan.
– Dari sudut pandang pramusaji: daftar makanan yang harus dijual.
– Dari sudut pandang pengusaha: daftar makanan yang dapat memberikan keuntungan.
– Dari sudut pandang pemerintah: daftar makanan yang dapat dijadikan sumber lapangan kerja
dan pajak.
a. Kerangka Menu
Sejarah tersusunnya menu dimulai pada akhir abad 19. Hingga sekarang telah terjadi tiga kali
perubahan dan penyesuaian sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat internasional. Penyusunan menu
yang pertama kali dikenal adalah classic menu (menu klasik). Menu klasik terdiri dari 13 macam
course. Setelah itu terjadi perubahan, menu klasik menjadi menu modern yang terdiri dari 11 macam
course. Setelah itu ternyata masih perlu dilakukan penyederhanaan dengan pertimbangan penyingkatan
waktu penghidangan, ditambah lagi dengan semakin beragamnya variasi makanan, akhirnya disusunlah
actual menu yang terdiri atas tiga macam yaitu actual menu five course, actual menu four course dan
actual menu three course.
b. Jenis Menu
Dilihat dari sisi bagaimana menu itu disusun dan ditawarkan kepada tamu yang menyangkut harga,
maka menu dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
Ala Carte Menu
Daftar hidangan yang terdiri dari berbagai macam pilihan makanan dengan harga masing-masing.
Table D’hote Menu/Set Menu
Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan dengan harga secara keseluruhan atau harga per
paket.
Blue Plate Menu
Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan ditambah dengan satu pilihan soft drink dengan
harga secara keseluruhan, dan semuanya disajikan di meja tamu.
Buffet Menu
Daftar beberapa paket makanan untuk dipilih. Setiap paket terdiri dari beberapa macam appetizer, satu
atau dua macam soup, beberapa macam main coursedan beberapa macam dessert. Makanan disajikan
di atas meja panjang dengan dekorasi menarik, dan para tamu dipersilahkan mengambil sendiri
makanan yang disukai.
Special Menu
Banquet, cocktail party dan sebagainya. Kadang-kadang disebut juga dengan hidangan spesial.
c. Sifat Menu
Pada dasarnya penyusunan menu perlu divariasikan seiring dengan tuntutan selera konsumen yang
selalu menginginkan menu yang tidak monoton. Untuk merubah menu harus mempertimbangkan
faktor-faktor seperti: selera mayoritas, tersedianya bahan baku dan lain-lain. Menu berdasarkan
sifatnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Static Menu
Penggantian dilakukan setiap 6 bulan sekali dan biasanya menu telah disusun dari berbagai macam
pilihan sehingga mampu bertahan sampai 6 bulan bahkan lebih. Contohnya: ala carte menu, table
d’hote menu.
Cycle Menu
Perubahan dan penggantiannya satu minggu sekali atau setiap hari berubah, dan biasanya hanya terdiri
dari satu atau dua macam pilihan saja. Contohnya: special to day atau plat du jour.
d. Menu Menurut Waktu Penyajian
Adapun pembagian menu menurut waktu penyajian adalah sebagai berikut:
Breakfast Menu (05.00 – 09.00)
Contohnya:
• American Breakfast • English Breakfast
– Satu gelas juice atau buah segar. – Juice or stewed fruit.
– Cold cerial or hot cerial. – Cold cerial or hot cerial.
– 2 butir telur dengan peneman bacon, sosis atau – Steam or friet or grilled fish.
ham. – Egg/bacon/ham or mushroom on toast or
– 2 potong roti disajikan dengan mentega dan grilled kidney bacon.
selai. – Fresh fruits.
– Satu cangkir kopi disajikan dengan susu atau – Dua potong roti.
teh dengan irisan jeruk nipis. – Tea or coffee.
• Indonesian Breakfast
• Continental Breakfast – Satu gelas sari buah atau buah segar.
– Satu gelas fruite juice atau buah segar. – Soto.
– Dua potongroti dengan selai dan mentega. – Nasi putih.
– Satu cangkir kopi atau teh. – Satu cangkir teh atau kopi.
Tipe-tipe dasar pelayanan makanan di restoran pada umumnya dapat dipakai untuk membedakan
katagori suatu restoran. Ada empat macam tipe dasar pelayanan antara lain:
1. Table Service
Table service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu duduk di kursi
menghadap meja makan, dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan, disajikan kepada para
tamu. Dalam hal ini yang menyajikan makanan dan minuman bisa waiter maupun waitress.
Table service pada umumnya dapat dibedakan menjadi empat katagori,antara lain:
a. American Service
Adalah cara penghidangan Amerika dimana makanan telah siap diracik di atas piring (ready on plate)
dari dapur dan langsung dihidangkan kepada tamu.
b. English Service
English service lebih dikenal dengan istilah family service, karena lebih mencerminkan suasana
kekeluargaan. English service paling ideal diterapkan pada acara jamuan makan di pesta-pesta keluarga
atau kelompok yang orang-orangnya akrab satusamalain.
c. French Service
Sistem french service merupakan sistem pelayanan yang paling bergengsi. Pada sistem pelayanan
ini, semua jenis hidangan disiapkan dan disajikan secara demonstratif di depan pelanggannya oleh dua
orang pramusaji dan beberapa petugas khusus yang melayani minuman. Untuk pramusaji senior disebut
dengan Chef De Rang yang di bantu oleh pramusaji junior yang disebut dengan Commis De Rang dan
pranusaji yang khusus melayani minuman wine yang disebut dengan sommilier.
Pekerjaan memasak, mengatur, dan menyajikan makanan dilakukan di hadapan tamu dengan
menggunakan kereta dorong (gueridon) lengkap dengan peralatannya, maka french service sering juga
disebut dengan istilah Gueridon Service.
Adapun langkah-langkah french service adalah sebagai berikut:
– Chef de rang menyerahkan lembaran order kepada commis de rang.
– Commis de rang menyerahkan order ke juru masak di dapur agar bahan-bahan untuk suatu hidangan
disiapkan.
– Bahan makanan yang masih mentah atau setengah jadi disiapkan sesuai pesanan, kemudian dibawa
oleh commis de rang dan di serahkan kepada chef de rang.
– Chef de rang memasak, mengatur dan memberi garnish dan menata hidangan sampai siap
dihidangkan.
– Setelah siap maka commis de rang menyajikan kepada tamu dari sebelah kanan dengan tangan kanan.
– Clear up bekas piring makan serta peralatan makan dilakukan dari sebelah kanan kecuali B&B plate
dan B&B knife, finger bowl, salad bowl diambil dari sebelah kiri dengan tangan kiri.
– Service semua jenis minuman dilakukan dari sebelah kanan dengan tangan kanan. Tangan kiri
memegang tray berisi gelas minuman, tangan kanan menyajikan/memindahkan minuman dari tray ke
meja tamu.
– Clear up semua gelas minuman dilakukan dari sebelah kanan dengan tangan kanan.
d. Russian Service
Russian service adalah suatu cara penghidangan makanan, dimana makanan sepenuhnya
telah diracik, disiapkan, dipotong-potong di dapur kemudian kemudian diatur rapi dan menarik
pada platter oleh seorang chef yang ahli.
Cara pelaksanaan dan hal yang harus diperhatikan dalam Russian Service:
– Makanan disiapkan, diracik, dan dihias pada sebuah pinggan (platter) dari dapur dengan rapi dan
menarik
– Makanan yang disiapkan pada silver platter dibawa dari dapur ke ruang makan bersamaan
dengan piringnya baik yang panas ataupun yang dingin
– Piring kosong (panas/dingin) diletakkan dihadapan tamu dari sebelah kanan dengan
menggunakan tangan kanan dan searah dengan jarum jam (clock wise)
– Memperlihatkan makanan makanan di atas pinggan kepada tuan rumah (host) dan tamu yang
lain untuk mendapat persetujuan disamping membangkitkan selera makan
– Penyajian/pemindahan makanan dari silver platter ke piring tamu dilaksanakan dari sebelah kiri
dengan menggunakan service set (service spoon and fork) yang dilakukan dengan tangan kanan
– Sisa makanan harus dikembalikan ke dapur
– Jangan mempergunakan garpu tanpa sendok (kecuali menyajikan smoked salmon)
– Tidak akan pernah menggunakan dua spoon tapi boleh menggunakan dua fork saja
– Pemindahan makanan ke piring tamu jangan sampai tergelincir
2. Counter Service
Counter service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana para tamu yang datang ke
restoran langsung duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesannya sudah siap
maka akan disajikan kepada para tamu di atas counter.
3. Self Service
Self service atau buffet service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana semua
makanan secara lengkap (dari hidangan pembuka, soup, hidangan utama, hidangan penutup dan
sebagainya) telah ditata dan diatur dengan rapi di atas meja hidang atau meja prasmanan. Para
tamu secara bebasmengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera maupun kesukaannya.
4. Carry Out Service
Carry out service atau take out service adalah suatu sistem pelayanan restoran di mana tamu
datang untuk membeli makanan yang telah siap, atau telah dibungkus dalam box untuk dibawa
pergi. Jadi makanan tidak dinikmati di tempat itu, tetapi makanan itu biasanya dibawa pulang
untuk dinikmati bersama keluarga, dibawa piknik, ke kantor, ke kampus dan sebagainya.
https://komangrizky.wordpress.com/2015/11/02/materi-pelayanan-tata-hidangan/
Kitchen (dapur)
Dapur merupakan bagian terpenting dari restoran karena segala hidangan yang disajikan
dalam suatu restoran kesemuanya disiapkan dan diolah di dalam dapur. Hal utama yang
terdapat di dalam dapur adalah peralatan memasak yang memadai seperti kompor dan
perangkat masaknya. Selain itu sumber air dan saluran pembuangan juga penting ada, agar
pekerjaan membersihkan bahan makanan jadi lebih mudah
MENYIAPKAN PENGHUBUNG ANTARA AREA
DAPUR DAN AREA PELAYANAN
Kriteria untuk menilai apakah tata letak fasilitas sudah baik atau belum, atau perlu
disempurnakan lagi menurut Hari Purnomo (1999) dapat diperhatikan hal-hal berikut:
1. Jarak angkut dalam ruang proses minimal, dengan demikian akan menghemat
tenaga serta biaya pemindahan bahan.
2. Aliran bahan berjalan dengan baik dan tidak mengganggu suatu proses produksi
yang sedang berjalan.
3. Penggunaan ruang yang efektif, artinya disediakan suatu jarak antaralat yang
tidak terlalu lebar maupun tidak terlalu sempit.
4. Fleksibilitas, artinya tata ruang dirancang demikian rupa sehingga apabila
diperlukan dapat dilakukan perubahan mengikuti perkembangan (jenis produk,
jumlah, kapasitas).
5. Terjamin keselamatan barang yang diangkut.
D. Work Center
Work Center atau pusat kerja merupakan landasan dari perencanaan sebuah lay out.
Hubungan antara work center dengan lay out seperti atom dengan senyawa, tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Work center adalah sebuah area di mana pekerjaan
yang dilakukan oleh individu yang saling berhubungan dikelompokkan. seperti contohnya
kita akan mendapatkan bakeshop di dalam mixing center, panning center, dan baking
center. Jumlah dari fungsi yang akan dilakukan dan jumlah material yang dipegang akan
mencerminkan jumlah dari pusat yang dibutuhkan.
Pada beberapa kasus dibutuhkan banyak work center karena pekerjaanpekerjaan
sudah dikhususkan sedemikian rupa. Pada dapur yang lebih kecil jumlah work center
yang diperlukan juga tidak terlalu banyak dan work center ini digunakan berulang-ulang
untuk berbagai pekerjaan yang harus diselesaikan.
Rata-rata ruang yang diperuntukan untuk sebuah work center adalah 1,39 m2 dengan
lebar 76 cm dan panjang 182 cm. Space ini bisa lebih kecil lagi untuk orang-orang yang
memiliki ukuran tubuh lebih kecil. Seorang yang bekerja di work center harus dapat
mengerjakan semua tugasnya dalam area tersebut tanpa harus berpindah tempat.
Ukuran work center biasanya standar, namun bisa disesuaikan dengan spesifikasi
produk yang dikerjakan. Para pekerja tidak perlu menjangkau di luar tempat lebih jauh di
luar area kerjanya. Batas maksimal area kerja tersebut disebut maximum reach.
Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan lebih banyak perhatian, lebih sering dikerjakan,
ataupun yang berat dan sulit dikerjakan haruslah ditempatkan dalam jangkauan normal,
sedangkan pekerjaan yang lebih jarang dilakukan dapat ditaruh di area maximum reach.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aspek komunikasi berkaitan dengan sikap
tubuh:
2. Membangun kelompok
a. Jika dibutuhkan, kelompok dibentuk untuk menyelesaikan pekerjaan.
b. Sasaran yang jelas disetujui dan dipersiapkan.
c. Mengenali kekuatan staf dan menggunakannya sebagai panduan dalam
menjalankan peranan masing-masing.
d. Anggota kelompok didorong untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan.
e. Keberadaan seorang asisten diperhatikan dan atau ditawarkan kepada
anggota kelompok.
f. Instruksi diberikan secara jelas dan efektif.
http://rofiqohsalsabila.blogspot.co.id/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html