Professional Documents
Culture Documents
Bissmillahirahmanirahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat Allah s.w.t yang telah mengijinkan dan
memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan menulis makalah Ilmu Sosial
Budaya Dasar yang berjudul Manusia, Nilai, Moral, & Hukum.
Hal yang paling mendasar yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas
dari mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), untuk mencapai nilai yang memenuhi
syarat perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga
atas bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan
baik
Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatu.
Reuluet , Oktober 2013
Kelompok penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................
DAFTAR ISI...........................................................
BAB I.......................................................................
PENDAHULUAN...................................................
a. Latar Belakang Masalah............................................
b. Rumusan Masalah.....................................................
BAB II .....................................................................
PEMBAHASAN......................................................
a. Manusia
b. Nilai
c. Moral
d. Hukum
BAB III.....................................................................
PENUTUP.................................................................
a. Kesimpulan ................................................................
b. Saran – saran ..............................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk menjadikan manusia berbudaya.
Budaya dalam pengertian yang sangat luas mencakup segala aspek kehidupan manusia, yang
dimulai dari cara berpikir,bertingkah laku sampai produk-produk berpikir manusia yang
berwujud dalam bentuk benda (materil)maupun dalam bentuk sistem nilai.
Pergaulan antar umat di dunia yang semakin intensif akan melahirkan budaya-budaya
baru, baik berupa pencampuran budaya, penerimaan budaya oleh salah satu pihak atau
keduanya, dominasi budaya, atau munculnya budaya baru.
Keseluruhan proses ini tentu saja dipengaruhi oleh proses pendidikan di masyarakat.
Pemunculan kebudayaan baru tidak sepenuhnya memberikan efek positif terhadap
perkembangan suatu bangsa, tetapi ada juga yang berdampak negative. Untuk menghindari
hal-hal negatif dari suatu kebudayaan
baru, diperlukan berbagai upaya untuk mengadakan saringan kebudayaan yang dianggap
paling tepat untuk diterapkan . Oleh karena , pemahaman terhadap kebudayaan menjadi
penting bagi seorang pendidik agar pendidik memahami secara persis kebudayaan dan
pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat.
Tujuan hukum menurut hukum positif Indonesia termuat dalam pembukaan UUD
1945 alinea keempat yang berbunyi “..untuk membentuk suatu pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Pada umumnya
hukum bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
Selain itu, menjaga dan mencegah agar tiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya
sendiri, namun tiap perkara harus diputuskan oleh hakim berdasarkan dengan ketentuan yang
sedang berlaku.
2.9 Penegakan Hukum
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), bukan berdasarkan
kekuasaan (machstaat) apalagi bercirikan negara penjaga malam (nachtwachterstaat). Sejak
awal kemerdekaan, para bapak bangsa ini sudah menginginkan bahwa negara Indonesia harus
dikelola berdasarkan hukum. Ketika memilih bentuk negara hukum, otomatis keseluruhan
penyelenggaraan negara ini harus sedapat mungkin berada dalam koridor hukum. Semua
harus diselenggarakan secara teratur (in order) dan setiap pelanggaran terhadapnya haruslah
dikenakan sanksi yang sepadan. Penegakkan hukum, dengan demikian, adalah suatu
kemestian dalam suatu negara hukum. Penegakan hukum adalah juga ukuran untuk kemajuan
dan kesejahteraan suatu negara. Karena, negara-negara maju di dunia biasanya ditandai, tidak
sekedar perekonomiannya maju, namun juga penegakan hukum dan perlindungan hak asasi
manusia (HAM) –nya berjalan baik.
Maka, program penyadaran, kampanye, pendidikan, apapun namanya, harus terus
menerus digalakkan dengan metode yang partisipatif. Karena, adalah hak dari warganegara
untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang tepat dan benar akan hal-hal yang
penting dan berguna bagi kelangsungan hidupnya.
3.2 Saran
Penegakan hukum harus memperhatikan keselarasan antara keadilan dan kepastian
hukum. Karena, tujuan hukum antara lain adalah untuk menjamin terciptanya keadilan
(justice), kepastian hukum, dan kesebandingan hukum.
Penegakan hukum-pun harus dilakukan dalam proporsi yang baik dengan penegakan
hak asasi manusia. Dalam arti, jangan lagi ada penegakan hukum yang bersifat diskriminatif,
menyuguhkan kekerasan dan tidak sensitif jender. Penegakan hukum jangan dipertentangkan
dengan penegakan HAM. Karena, sesungguhnya keduanya dapat berjalan seiring ketika para
penegak hukum memahami betul hak-hak warga negara dalam konteks hubungan antara
negara hukum dengan masyarakat sipil.
DAFTAR PUSTAKA
INTERNET :
http://efriawan.wordpress.com/2012/02/02/makalah isbd-manusia-nilai-moral-dan-hukum.
http://grms.multiply.com/journal/item/26.
http://bambang1988.wordpress.com/2009/04/13/manusia-nilai-moral-dan-hukum.