Professional Documents
Culture Documents
10
NIM : C14170005 Prakrikum ke : 2
Ikhtisar :
Tanah Papua mengandung kekayaan alam yang luar biasa. Perut bumi
Papua mengandung emas, tembaga, nikel, minyak bumi. Lautnya bernaung ribuan
jenis ikan dan satwa laut lainnya. Di atas tanah Papua berdiri aneka jenis kayu dan
hewan buruan. Orang Papua biasa mengambil secukupnya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Kenyataan saat ini, sesungguhnya budaya pun mulai luntur. Secara faktual,
budaya sebagai suatu kreativitas seni masih ada, tetapi roh, semangat hakiki dari
budaya tersebut sedang berada di ujung tanduk.
Rakyat jelata yang dipimpin, yang tinggal di lereng gunung, tepi sungai dan
laut, tidak pernah merasakan sentuhan pembangunan. Sementara para pejabat ke
sana ke mari menghabiskan uang rakyat. Andai saja biaya perjalanan itu bisa
dipangkas dan digunakan untuk kepentingan rakyat, misalnya untuk pengadaan
buku pelajaran bagi anak-anak atau untuk menunjang kesejahteraan para guru jauh
lebih berguna ketimbang dipakai untuk jalan-jalan.
Kemiskinan yang dialami dan diderita oleh orang Papua terjadi bukan
karena orang Papua malas bekerja, melainkan struktur sosial masyarakat
dikondisikan kebijakan pemerintah yang tidak memihak pada rakyat. Coba
perhatikan APBD di kabupaten-kabupaten di Papua, berapakah yang diperuntukkan
untuk kepentingan rakyat? Bukankah sebagian besar dipakai untuk kepentingan
pemerintah sendiri?
Kekayaan alam Papua dan bergulirnya otsus sejak 2001 silam, yang
mengalirkan triliunan rupiah tidak mampu mengangkat kesejahteraan hidup orang
Papua. Kekayaan itu hanya dinikmati segelintir orang yang memerintah di negeri
ini. Mereka menikmati kekayaan di atas penderitaan dan jeritan rakyat Papua.
Apa pun alasannya, kemiskinan dan pembodohan struktural yang
berlangsung sejak lama di tanah Papua harus segera dihapuskan. Pendidikan harus
dibenahi, pelayanan kesehatan harus ditingkatkan dan pemberdayaan ekonomi
orang Papua harus digalakkan. Rakyat jelata Papua harus bangkit mengurus dirnya.
Jangan pernah berharap pada para pejabat yang memperkaya diri sendiri.
Sumber : https://www.kompasiana.com/petruspitsupardijilung/miskin-di-negeri-kaya-
refleksi-atas-realitas-sosial-di-tanah-papua_5518fe84a33311cf13b65921