Professional Documents
Culture Documents
PEMBERIAN NEBULAZER
PADA PASIEN DENGAN ASMA BRONCHIALE DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD KOTA SALATIGA
Inisial Pasien : Tn. I ( Tahun)
Diagnosa Medis : Asma Bronchiale
No. Register : 387346
Tanggal Masuk : 8 Maret 2018, Pukul: 05.28 WIB
Tanggal pengkajian : 8 Maret 2018, Pukul: 05.28 WIB
5. Bahaya – bahaya yang mungkin muncul terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya :
1. Bahaya – bahaya yang mungkin muncul adalah efek samping dari penggunaan obat –
obat nebulizer seperti nausea, vomiting, tremor, tachycardia, hipertensi, osteoporosis dini
karena obat – obat yang digunakan adalah obat jenis kortekosteroid dalam jangka
panjang. Sedangkan pada penggunaan inhalasinya dalam jangka panjang sendiri juga
dapat menimbulkan efek seperti iritasi pada saluran nafas (faring), sakit kepala, suara
parau, jamur di sekitar mulut (kandidiasis).
2. Pencegahan :
Setelah terapi nebulasi dianjurkan untuk berkumur untuk menghindari efek samping.
Pemberian nebulizer harus sesuai dengan indikasi dan obat harus sesuai dengan dosis
yang tepat. Pemberian NaCl untuk mengurangi iritasi pada saluran nafas. Sepanjang
penggunaan obat secara tepat kemungkinan efek samping bisa dihindari. Jarak antara
pemberian inhalasi jangan terlalu dekat karena untuk menghindari penumpukan dosis
obat yang minimal 2 jam berikutnya.
6. Hasil yang Didapat dan Maknanya
S : - Pasien mengatakan sesaknya berkurang sedikit
O : - TTV
TD : 125/70 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 25 x/menit
Spo2 : 97 %
- Pasien duduk dengan posisi fowler
- Pasien masih terlihat tersengal-sengal ketika bernafas
A: Masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi:
- Anjurkan kepada pasien untuk sebisa mungkin menghindari allergen atau hal-hal
yang memicu kekambuhan penyakitnya