Professional Documents
Culture Documents
oleh
Tim Kesehatan Jiwa
Puskesmas Tempurejo
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan remaja Desa
Tempurejo mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang bahaya,
dampak dan cara menghindari penyalahgunaan penggunaan NAPZA.
2.1.2 Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan pada remaja Desa Tempurejo tentang
pengertian dari NAPZA.
b. Memberikan pengetahuan pada remaja Desa Tempurejo tentang
dampak dan bahaya penggunaan NAPZA bagi kalangan remaja.
c. Memberikan informasi pada remaja Desa Tempurejo tentang cara
bersikap dalam menolak penggunaan NAPZA bagi kalangan remaja.
2.2 Manfaat
2.1.2 Bagi Penulis
Mendapatkan pengetahuan, informasi, dan wawasan mengenai dampak
penggunaan NAPZA pada remaja Desa Tempurejo.
2.1.2 Bagi Masyarakat
Memberi infromasi kepada anak dan keluarga mengenai dampak
penggunaan NAPZA bagi kalangan remaja.
2.2.3 Bagi Praktik Keperawatan
Memberi informasi bagi praktik keperawatan khususnya keperawatan
anak untuk dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai dampak
dan sikap terhadap penyalahgunaan NAPZA dan kesehatan reproduki
bagi kalangan remaja.
2.2.4 Bagi Pendidikan Keperawatan
Memberi pengetahuan dan wawasan tentang dampak penggunaan napza
dan kesehatan reproduksi bagi kalangan remaja dan dapat menambah
studi kepustakaan dan menjadi masukan yang berarti dan bermanfaat
bagi mahasiswa keperawatan dan bidang kesehatan lainnya.
2.2.5 Bagi Penelitian Keperawatan
Sebagai bahan informasi dan referensi untuk melakukan penelitian.
2.2.6 Bagi Pemerintah
Pemerintah serta tenaga pendidikan dapat membantu dalam
memberikan pendidikan kesehatan mengenai dampak penggunaan
NAPZA bagi kalangan remaja.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
Pengetahuann
Pengetahuann sesudah
Pendidikan pendidikan
sebelum
kesehatan kesehatan
pendidikan
NAPZA NAPZA
kesehatan
NAPZA
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
6. 1 Kesimpulan
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya,
meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan
fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan (BNN, 2004). Salah
sau bentuk peran perawat adalah melakukan pendidikan kesehatan. Hasil dari
pendidikan kesehtan adalah anak-anak mengikuti kegiatan hingga akhir dan
memahami konsep mengenai NAPZA dan kespro. Pendidikan Kesehatan
Tingginya apresiasi dan motivasi anak-anak, orang tua, dan keluarga akan
kegiatan pendidikan kesehatan dan demonstrasi Narkoba Psikotropika dan Zat
Adiktif Lainnya (NAPZA). Hambatan yang diemukan adalah diskusi think pair
share, sedikit sulit diterapkan karena anak-anak malu mengungkapkan apa yang
pernah dirasakan dan dialaminya.
6. 2 Saran
6.2.1 Bagi Anak-Anak
Anak-anak meningkatkan sikap dan pengetahuannya dalam penolakan
Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) setiap hari
seperti yang telah diajarkan pada pendidikan kesehatan untuk
mengurangi penyalahgunaan NAPZA dan meningkatkan pencegahan
penyalahgunaan NAPZA
6.2.2 Bagi Keluarga
Meningkatkan peran serta dan dukungan aktif dari keluarga bagi anak
dalam mencegah penyalahgunaan Narkoba Psikotropika dan Zat
Adiktif Lainnya (NAPZA)
6.2.3 Bagi Masyarakat
Masyarakat turut berperan aktif dalam kegiatan pencegahan
penyalahgunaan NAPZA pada anak berkebutuhan khusus
6.2.4 Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dapat memfasilitasi dan mengkoordinasi kegiatan
pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada anak berkebutuhan khusus
6.2.5 Bagi Praktik Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas dalam melaksanakan praktiknya dapat
menerapkan pemberian layanan asuhan keperawatan dalam mencegah
penyalahgunaan Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya
(NAPZA)
6.2.6 Bagi Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan
Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan dapat mendukung
kegiatan pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada anak
berkebutuhan khusus
6.2.7 Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat menyediakan dana dan kebijakan untuk mendukung
kegiatan pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada anak
berkebutuhan khusus
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional. 2013. Buku Pedoman Kader Anti Narkoba. Jakarta:
Badan Narkotika Nasional
Dewi, Erti Ikhtiarini dkk. 2013. Buku Praktikum Keperawatan Klinik VIII.
Jember: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Daftar Lampiran :
Lampiran 1: Berita Acara
Lampiran 2: Daftar Hadir
Lampiran 3: SAP
Lampiran 4: Materi
Lampiran 5: Media
Lampiran 6: Dokumentasi
Pemateri
…………………………………..
Lampiran 1
BERITA ACARA
Pada hari ini, ….. 15 Juli 2017 jam ….. s/d …..WIB bertempat di Aula SMK
Baitul Hikmah Desa Tempurejo Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Dampak Penyalahgunaan
NAPZA pada remaja oleh Tim Kesehatan Jiwa Puskesmas Tempurejo, Jember.
Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir)
Mengetahui,
Ketua Program Kesehatan Jiwa
Puskesmas Tempurejo
Lampiran 2
DAFTAR HADIR
Mengetahui,
Ketua Program Kesehatan Jiwa
Puskesmas Tempurejo
Lampiran 3
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi, diharapkan
orang tua dan remaja Desa Tempurejo Kabupaten Jember dapat mengetahui
tentang dampak penggunaan NAPZA pada remaja minimal 70% dan menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi, anak-anak
diharapkan dapat:
a. menjelaskan pengertian NAPZA;
b. menjelaskan jenis-jenis NAPZA menurut efeknya;
c. menjelaskan dampak penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja;
d. menjelaskan sikap menolak penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja.
e. menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi remaja;
f. menjelaskan cara bersikap untuk menjaga kesehatan reproduksi remaja.
3. Pokok Bahasan
Dampak Penyalahgunaan NAPZA pada remaja
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian NAPZA
b. Jenis-Jenis NAPZA menurut efeknya
c. dampak penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja
d. sikap menolak penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja.
e. pengertian kesehatann reproduksi
f. cara bersikap terhapa kesehatan reproduksi remaja.
5. Waktu: 1 x 60 menit
8. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal, hasil penelitian, artikel, dan
lain-lain) membuat media penyuluhan mengenai dampak penyalahgunaan
NAPZA di kalangan remaja.
Mengikuti
Memberikan
pertanyaan
Memperhatikan dan
memberi tanggapan
Penutup a. Menutup pertemuan dengan Memperhatikan 10 menit
memberi kesimpulan dari
materi yang disampaikan
b. Mengajukan pertanyaan Memberi saran
kepada anak-anak
c. Mendiskusikan bersama Memberi komentar
jawaban dari pertanyaan dan menjawab
yang telah diberikan pertanyaan bersama
d. Menutup pertemuan dan Memperhatikan dan
memberi salam membalas salam
10. Evaluasi
a. Apa pengertian NAPZA?
b. Jenis-Jenis NAPZA menurut efeknya?
c. Bagaimana dampak penyalahgunaan NAPZA pada remaja?
d. Bagaimana sikap menolak penyalahgunaan NAPZA?
Lampiran 4
1. Pengertian
Narkotika dan psikotropika merupakan bagian dari Narkoba atau NAPZA.
NAPZA merupakan kependekan dari NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN
ZAT ADIKTIF. Napza adalah bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh
manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak atau susunan saraf pusat,
kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang baik dalam berpikir, perasaan dan
perilaku, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi
sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap NAPZA.
2. Jenis-jenis NAPZA berdasarkan Undang-Undang
a. Narkotika (Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika)
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Contohnya : ganja, kokain, heroin, morfin dll.
b. Psikotropika (Undang-Undang RI No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika)
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun tidak alamiah
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Contohnya : ekstasi, shabu dll.
c. Zat Adiktif
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif
diluar yang disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman beralkohol (keppres No, 3 tahun 1997) tantang
pengaewasan dan pengendalian minuman beralkohol.
Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan
syaraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia
sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan sebagai
campuran dengan narkotika atau psikotropika, memperkuat pengaruh
obat/zat itu dalam tubuh manusia.
2. Inhalansia
Yaitu gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap
berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang
keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang
sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku,
Bensin.
3. Tembakau
Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di
masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian
rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari
upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu
masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
Leaflat
Lampiran 6
Foto Kegiatan