You are on page 1of 26

Buku Saku Quality & Safety RSWS 1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga “Buku Saku Quality & Safety RSWS” dapat tersusun. Edisi
buku ini diharapkan dapat mengenalkan dan mensosialisasikan secara ringkas program-program Quality & Safety
yang harus dilaksanakan oleh seluruh pegawai RSWS, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan
pada pasien dan keluarganya.
Saat ini tuntutan peningkatan mutu dan keamanan pelayanan rumah sakit makin mengemuka sehingga perlu
dilakukan upaya-upaya standarisasi pelayanan. Salah satunya adalah dengan penerapan program Quality & Safety
sesuai buku saku ini. Dengan menerapkan isi buku saku ini setiap pegawai dan peserta didik bahu membahu
mewujudkan rumah sakit pendidikan bertaraf internasional sesuai standar akreditasi internasional JCI (Joint
Commisssion International). Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan RSWS.
Secara garis besar, buku saku ini berisi tentang 6 International Patient Safety Goals (IPSG), pelaporan insiden,
peran, tanggungjawab, hak serta kewajiban peserta didik maupun pegawai, panduan menghadapi bencana
kebakaran, simbol bahan dan daerah bahaya.
Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku
saku ini. Kesungguhan saudara sangat berarti. Akhir kata, semoga Allah SWT selalu membantu membukakan mata
dan hati kepedulian kita kepada sesama.
Makassar, 12 Desember 2012
Direktur Utama
RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Prof. dr. Abd.Kadir, Ph.D,Sp.THT-KL (K) MARS Buku Saku Quality & Safety RSWS 2
VISI MISI & MOTTO
VISI : “Menjadi rumah sakit dengan layanan berstandar internasional “
MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas terintegrasi, holistik, dan professional.
2. Menumbuhkankembangkan sistim kerja yang aman, nyaman dan produktif.
3. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menunjang dan terintegrasi dengan pelayanan.

MOTTO: “Dengan budaya Sipakatau kami melayani dengan hati “


Standarisasi Salam :
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat Pagi…. (sesuai Situasi)
Sambil menyilangkan tangan kanan di dada kiri sebagai simbol siap menolong; “ada yang bisa dibantu?”
Menerima Telefon :
Sebaiknya dering pertama sudah diangkat
Jangan biarkan telefon berdering lebih dari 3 kali
Angkat telefon dengan mengucapkan salam….., sebut nama…..., RSWS, unit kerja….., Bisa dibantu ?
Alat tulis harus tersedia dekat telefon
Buku Saku Quality & Safety RSWS 3
NILAI-NILAI BUDAYA RSWS
NILAI BUDAYA
Ramah: Sikap dan tutur kata yang manis dengan berpraduga positif dan berbudi bahasa
menarik serta selalu berusaha untuk menolong pelanggan dengan rasa tulus
Peduli : Segera memahami dan merespon dengan sungguh-sungguh masalah yang dihadapi pelanggan
dan segera membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan tuntas serta memuaskan keinginan
pelanggan
Jujur : Selalu memegang teguh ketulusan dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan serta tidak
melakukan kecurangan apapun untuk dirinya ataupun pelanggaran terhadap kepentingan pelanggan
Profesionalisme : Bekerja sesuai dengan standar profesi yang telah ditentukan bagi setiap
profesi yang bertugas di lingkup RSWS
Kerjasama: Bahu membahu dalam memberikan pelayanan dalam melaksanakan tugas
sehari hari baik dibidang pelayanan medik maupun pelayanan lainnya
Inovatif: Kreatif dan dinamis dalam menciptakan perubahan Buku Saku Quality & Safety RSWS 4
AKREDITASI INTERNASIONAL JCI
J.C.I.
Apa yang dimaksud dengan Akreditasi?

Proses pemberian pengakuan oleh lembaga pemerintah atau non-pemerintah kepada pelayanan
kesehatan yang memenuhi standar-standar tertentu yang membutuhkan perbaikan berkesinambungan
dalam struktur, proses, dan hasil akhir.
Apa yang dimaksud dengan JCI?

Adalah singkatan dari Joint Commission International, suatu


badan akreditasi internasional dari The Joint Commission (USA)
Mengapa RSWS perlu di Akreditasi JCI?

a. Untuk mewujudkan Visi RSWS Menjadi Rumah Sakit Dengan Layanan Berstandar Internasional

b. Mewujudkan Misi RSWS untuk menyelenggarakan pelayanan

kesehatan berkualitas yang terintegrasi, holistik, dan professional;


menumbuhkembangkan sistem kerja yang aman, nyaman, dan produktif; dan menyelenggarakan
pendidikan dan penelitian yang menunjang dan terintegrasi dengan pelayanan
.
c. Sasaran ke tujuh Kementerian Kesehatan tentang kebutuhan Indonesia untuk memiliki RS berkualitas
dunia.
Buku Saku Quality & Safety RSWS 5
IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar:
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien dan tanggal lahir pasien,
tidak termasuk nomor atau lokasi kamar.
2. Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat, transfusi darah atau produk darah lainnya.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk keperluan pemeriksaan.
4. Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau prosedur pelayanan.

GELANG IDENTITAS PASIEN (untuk pasien rawat inap, ODC,UGD)


Merah Muda : identitas pasien perempuan
Biru Muda : identitas pasien laki-laki
Kuning : pasien beresiko jatuh
Merah : pasien alergi
Ident Alert Kuning Ident Alert Merah
TIPS
1. Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sebelum melakukan prosedur
dengan pertanyaan terbuka, contoh : “ Nama Bapak Siapa?”, “Tolong sebutkan tanggal lahir Bapak”
2. Jika pasien telah memakai gelang identitas, tetap di konfirmasi secara verbal sebelum melakukan
prosedur, memberikan obat-obatan, transfusi darah atau mengambil darah.
3. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat ditanyakan kepada
penunggu/pengantar pasien.
Buku Saku Quality & Safety RSWS 6
4. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, gelang identitas harus diperiksa kecocokannya dengan
rekam medik oleh dua orang staf.

6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS


2. MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF
Indikator melakukan komunikasi efektif:
1. Instruksi/laporan hasil tes secara verbal dan telpon ditulis oleh penerima instruksi/laporan.
2. Instruksi /laporan hasil tes secara verbal dan telpon dibacakan kembali oleh penerima
instruksi/laporan.
3. Instruksi /laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasi oleh individu pemberi instruksi/laporan.

Beberapa teknik komunikasi efektif:


a. Komunikasi verbal (Write Down /Tulis, Read /Baca, Back /Kembali)

Untuk perintah verbal atau melalui telpon, staf yang menerima pesan harus menuliskan dan
membacakannya kembali kepada pemberi pesan (konfirmasi dan verifikasi dilakukan langsung). Pemberi
pesan harus segera melengkapi dokumentasi verifikasi secara tertulis. Komunikasi verbal menerapkan
TBAK → Tulis BA ca K embali. Untuk istilah yang sulit atau obat-obat kategori LASA (Look Alike Sound
Alike) diminta penerima pesan mengeja kata tersebut perhuruf, misalnya:U B R E T I D
b. Tehnik SBAR (Situation-Background –Assessment- Recommendation)

Tehnik ini berlaku untuk semua petugas saat melakukan pelaporan /serah terima tugas.
Sebelum Menelpon Dokter
- Periksa pasien dengan benar
- Lihat nama DPJP yang sesuai untuk ditelpon
- Mengetahui diagnosis masuk pasien
- Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru
- Pegang RM pasien dan siap untuk melaporkan alergi, pengobatan yang diberikan, cairan IV, hasil tes
maupun laboratorium.
- Setiap laporan SBAR berbeda. Fokus pada permasalahan. Ringkas.Tidak semua yang tercantum
dalam tabel dibawah ini perlu dilaporkan - hanya yang dibutuhkan dalam situasi saat itu.
Buku Saku Quality & Safety RSWS 7
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
Beberapa contoh penerapan masing-masing komponen huruf dalam tehnik SBAR (yang dicetak tebal
adalah item yang harus dipenuhi, yang dicetak biasa adalah pilihan jawaban sesuai kondisi pasien):

SITUASI
Saya menelpon tentang (nama pasien, umur dan tempat perawatan)
Pasien Tn.Anto, umur 39 tahun, di perawatan Palem lantai 1, Dok
Masalah yang ingin di sampaikan adalah:
Saya khawatir pasien akan mengalami henti jantung/napas
Tanda-tanda vital:
TD:……../… …., Nadi:….., Pernapasan:…., dan Suhu:………
Saya khawatir tentang:
+ Tekanan darah karena lebih dari 200 atau kurang dari 100,
atau 30 mmHg dibawah dari biasanya.
+ Nadi karena lebih dari 140 atau kurang dari 50
+ Pernapasan karena kurang dari 5 atau lebih dari 40
+ Suhu karena kurang dari 35°C atau lebih dari 40°C

BACKGROUND/ LATAR BELAKANG


Status mental pasien:
Sadar dan orientasi orang, waktu dan tempat baik
Kebingungan dan kooperatif/tidak kooperatif
Gelisah atau mengacau
Lesu tapi dapat berbicara dan dapat menelan
Koma, mata tertutup, tidak respon terhadap situasi
Kulit: hangat dan kering, pucat berbintik, ekstremitas dingin/ hangat
Pasien memakai/ tidak memakai oksigen
Pasien memakai oksigen…1/mnt atau % selama ….menit/jam Buku Saku Quality & Safety RSWS 8
Oksimeter menunjukkan …..%
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
Oksimeter tidak menunjukkan denyut nadi yang baik dan sulit dibaca

ASSESSMENT/PENILAIAN
Masalah yang saya pikirkan adalah: (katakan apa masalah yang anda pikirkan)
Masalah tampaknya adalah jantung, infeksi, neurologis, respirasi…….
Saya tidak yakin masalahnya tapi pasien memburuk
Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk Kita perlu melakukan sesuatu, Dok.

RECOMMENDATION/ REKOMENDASI
Apakah (katakan apa yang ingin disarankan)
Pasien dapat di transfer ke ICU/NICU, Dok?
Dokter dapat melihat pasien sekarang?
Dokter dapat berbicara pada keluarga pasien tentang kondisi pasien
sekarang?,
Dokter dapat menghubungi dokter jaga/konsulen… untuk melihat
pasien sekarang?,
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan:
Apakah dokter membutuhkan pemeriksaan seperti rontgen thoraks,
analisa gas darah, EKG, BNP, dll ?
Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan:
Seberapa sering perlu dilaporkan tanda vital ke dokter?
Menurut perkiraan dokter berapa lama masalah ini akan berakhir?
Jika pasien tidak membaik apakah dokter ingin diberitahu/ditelpon lagi? Buku Saku Quality & Safety RSWS 9
CONTOH PENERAPAN TEKNIK SBAR
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
1. Komunikasi Perawat dengan Dokter

Skenario: Tn. Agung pasien Bedah, dengan riwayat pneumotoraks spontan. Ia dirawat 2 hari yang lalu
karena pneumonia, menggunakan O2 2L/menit dengan Saturasi 95%. Tiba-tiba pasien mengalami sesak
napas yang memburuk dengan penurunan saturasi O2 menjadi 85% dengan sungkup non rebreathing.
Pemeriksaan fisik menunjukkan berkurangnya suara napas di paru kanan dengan pendorongan trakea.
S : “Tn. Agung di kamar 201 makin sulit bernapas”
B : “ Beliau dirawat sejak 2 hari yang lalu, riwayat pneumotoraks spontan, saturasi O2 drop 95%, 2L/mnt,
menjadi 85 % dengan sungkup non-breathing. Auskultasi suara napas berkurang di kanan, pergeseran
trakea”
A : “Saya khawatir beliau mengalami tension pneumotoraks”
R : “ Bisakah dokter datang sekarang, tampaknya pasien membutuhkan intubasi”
2. Komunikasi Perawat dengan Dokter

Skenario: Pasien diruang operasi dipersiapkan oleh dokter anestesi untuk blok anestesi di sisi kiri,
namun perawat mengetahui bahwa pasien dijadwalkan untuk operasi bahu sebelah kanan.
S : “ Dr. Ibrahim, saya ingin klarifikasi sedikit mengenai lokasi operasi yang sebenarnya”
B : “ menurut jadwal, lokasi operasi di kanan tapi yang kita persiapkan adalah yang kiri
A :” Saya khawatir mungkin kita menyiapkan sisi yang salah”
R : “Kita cek sebentar untuk menyakinkannya. Mari kita cek kembali jadwal dan informed consent. Jika
ada pertanyaan, kita tanyakan pada dokter bedah ortopedi untuk menjelaskannya sebelum kita
melangkah lebih jauh.
c. Menggunakan singkatan terstandar
Buku Saku Quality & Safety RSWS 10
Gunakan singkatan yang sudah terstandar di RSWS. Tulis kata dengan lengkap bila tidak ada dalam
daftar singkatan (lihat buku Daftar Singkatan RSWS)
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS S INGKATAN MAS ALAH REKOMENDASI U ( unit ) Angka Nol,
angka empat atau cc d itulis “ Unit “ IU ( internasional unit ) IV (intravenus) atau nomor 10 d itu lis “ In
tern asio nal Unit “ Ang ka nol dibelakang koma (X.O mg) dan Angka nol di depan koma ( .X mg)
Penulisan ang ka desimal Tidak boleh menulis angka n0l dibelakang koma (X mg ) dan ditulis angka nol di
depan koma (O.X mg ) MS MSO4 Mg SO4 Morfin S ulfat atau Mag nesium S ulfat d itu lis “Mo rfin Su
lfat” atau “Mag n esium S u lfat”
Jangan gunakan singkatan Gbr. Sampul buku Daftar Singkatan RSWS
3. MENINGKATKAN KESELAMATAN PENGGUNAAN OBAT-OBAT YANG PERLU KEWASPADAAN
TINGGI

Indikator peningkatan keselamatan penggunaan obat-obat yang perlu kewaspadaan tinggi:


1. Elektrolit pekat tidak disimpan dalam unit perawatan pasien kecuali dibutuhkan secara klinis, dan
tindakan dilakukan untuk mencegah penggunaan yang tidak seharusnya pada area-area yang diijinkan
sesuai kebijakan.
2. Elektrolit pekat yang disimpan dalam unit perawatan pasien memiliki label yang jelas dan disimpan di
tempat dengan akses terbatas.

Obat-obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi:


a. Elektrolit Pekat
- KCl 7.46%
- Meylon 8.4%
- MgSO4 20%
- NaCl 3%
b. Golongan Opiod
- Fentanil
- Kodein HCl
- Morfin HCl
- Morfin Sulfat
- Petidin HCl
- Sufentanil
Buku Saku Quality & Safety RSWS 11
c. Antikoagulan
- Heparin natrium
- Enoksaparin natrium

6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS


d. Trombolitik
- Streptokinase
e. Anti aritmia
- Lidokain IV
- Amiodaron
f. Insulin
g. Obat Hipoglikemia Oral
h. Obat Agonis Adrenergik
- Epinefrin
- Norepinefrin

i. Anestetik Umum
- Propofol
- Ketamin
j. Kemoterapi
k. Obat kontras
l. Pelemas otot
- Suksinilkolin
- Rokuronium
- Vekuronium
m. Larutan Kardioplegia

DIAZEPAM
PHENOBARBITAL
Contoh obat LASA (Look Alike Sound Alike) Buku Saku Quality & Safety RSWS 12
TIPS:
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
1. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan menggunakan label khusus
2. Setiap pemberian obat menerapkan 7 benar
3. Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang berkompeten
4. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa pengawasan
6. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA, saat memberi atau/menerima instruksi

4. MENJAMIN SISI OPERASI YANG TEPAT, PROSEDUR YANG TEPAT, SERTA PASIEN YANG
TEPAT DENGAN PENERAPAN CHECK LIST KESELAMATAN OPERASI/TINDAKAN BERESIKO
TINGGI (KOLOSKOPI/ENDOSKOPI, RADIOLOGY INTERVENSI)

Indikator keselamatan operasi:


1. Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi lokasi operasi dan mengikutsertakan
pasien dalam proses penandaan.

2. Mengunakan check list atau proses lain untuk verifikasi lokasi yang tepat, prosedur yang tepat, dan
pasien yang tepat sebelum operasi, dan seluruh dokumen serta peralatan yang dibutuhkan tersedia,
benar dan berfungsi.

3. Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedur Time –out sesaat sebelum prosedur
operasi di mulai.

Protokol Umum
a. Tandai lokasi operasi/ Marking (√ ) terutama ;
- Pada organ yang memiliki dua sisi, kanan dan kiri
- Multiple structures (jari tangan, jari kaki).
- Multiple level (operasi tulang belakang : cervical, thoracal, lumbal)
- Multiple lesion yang pengerjaannya bertahap
Buku Saku Quality & Safety RSWS 13
b. Anjuran penandaan lokasi operasi
- Gunakan tanda yang telah disepakati
- Dokter yang akan melakukan operasi yang melakukan pemberian tanda
- Tandai pada atau dekat daerah insisi
- Gunakan tanda yang tidak ambigu ( contoh: tanda “ X” merupakan tanda yang ambigu)
- Gunakan penanda yang tidak mudah terhapus (contoh : gentian violet)

6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS


c. Sebelum dilaksanakan operasi terapkan pengisian check list keselamatan operasi untuk
memastikan :
- Tepat pasien
- Tepat prosedur
- Tepat daerah/lokasi operasi

CHECK LIST KESELAMATAN OPERASI STANDAR WHO


Nama Pasien : Nama Operator:
Nomer Rekam Medik: Jenis Operasi:
Sign In Jam :
Dilakukan sebelum Induksi Anestesi, minimal oleh perawat dan dokter anestesi
1. Pasien telah dikonfirmasikan Sudah Belum
- Identifikasi dan gelang pasien □ □
- Lokasi operasi □ □
- Prosedur □ □
- Surat ijin operasi □ □
2. Lokasi operasi sudah diberi tanda □ □
3. Mesin anestesi dan obat-obatan sudah dicek lengkap? □ □
4. Pulse oksimetri sudah berfungsi □ □
5. Apakah pasien memiliki: Ya Tidak
Riwayat alergi ? □ □
6. Kesulitan bernafas/ resiko aspirasi ? □ □
Dan menggunakan peralatan/ bantuan □ □
7. Resiko kehilangan darah > 500ml (7ml/ kg bagi anak-anak) □ □
Dua akses intra vena/ akses sentral dan rencana terapi cairan □ □ Buku Saku Quality & Safety RSWS 14
Time Out Jam :
6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS
Dilakukan sebelum insisi kulit, diisi oleh perawat, dokter anestesi dan operator
Sudah Belum
1. Konfirmasi seluruh anggota Tim memperkenalkan nama dan perannya

masing-masing □ □
2. Dokter bedah, dokter anestesi dan perawat melakukan konfirmasi verbal :

- Nama Pasien □ □
- Prosedur □ □

- Lokasi dimana insisi akan dibuat □ □


3. Apakah antibiotik profilaksis sudah diberikan 60 menit sebelumnya?

- Nama Antibiotik yang diberikan


- Dosis antinbiotik yang diberikan

4. Antisipasi kejadian krisis :


a. Review dokter bedah : langkah apa yang akan dilakukan bila kondisi kritis atau kejadian yang tidak diharapkan, lamanya operasi,
antisipasi kehilangan darah? ..................................................................................................................................................

b. Review tim anestesi : apakah ada hal khusus yang perlu diperhatikan pada pasien?
.................................................................................................................................................. Jika perlu CVC, kapan akan
dipasangkan? ..................................................................................................................................................
c. Review tim perawat : apakah peralatan sudah steril, adakah alat-alat yang perlu diperhatikan khusus atau dalam masalah?
..................................................................................................................................................

5. Apakah rontgen foto/ CT Scan dan MRI telah ditayangkan? □ □

Sign Out Jam :


Dilakukan sebelum pasien meninggalkan OK, diisi oleh perawat, dokter anestesi, dan operator
Sudah Belum
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal dengan tim :
a. Nama Prosedur tindakan telah dicatat □ □

b. Instrumen, sponge, dan jarum telah dihitung dengan benar □ □

c. Spesimen telah diberi label (termasuk nama pasien dan asal

Jaringan spesimen) □ □
Ya Tidak
d. Adakah masalah dengan peralatan selama operasi □ □
2. Operator/ dokter bedah, dokter anestesi, dan perawat melakukan review masalah utama apa yang harus diperhatikan untuk
penyembuhan dan menajemen pasien selanjutnya □ □

Hal yang harus diperhatikan :................................................................................................................


Tanggal :
Jam Verifikasi :
Operator Dokter Anestesi Perawat
( ............ ) ( ............ ) ( ............ ) Buku Saku Quality & Safety RSWS 15
5. MENURUNKAN RISIKO INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN

6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS


HAND HYGIENE DAN PENGGUNAAN APD
Indikator usaha menurunkan infeksi nosokomial:
1. Menggunakan panduan hand-hygiene terbaru dan yang diakui umum
2. Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif

Panduan menurunkan risiko infeksi nosokomial:


a. Melakukan 6 langkah cuci tangan yang dijadikan standar oleh WHO pada saat:
- Sebelum menyentuh pasien
- Sebelum Melakukan tindakan/aseptic
- Setelah terpapar cairan tubuh pasien
- Setelah melakukan tindakan invasive
- Setelah menyentuh area sekitar pasien/lingkungan

WHO.2005. Guidelines on Hygiene in Health Care


Hand Wash dengan air mengalir : 40-60 detik Hand Rub dengan Gel alkohol : 20-30 detik Buku Saku Quality & Safety RSWS 16
b. APD (Alat Pelindung Diri)

6 INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS


Alat Masker Sarung Apron Topi Kacama Sepatu
yang tangan ta pelindu
digunak pelindu ng
ng
an
untuk
melindu
ngi
petugas
dari
risiko
pajanan
darah,
cairan
tubuh,
ekskret
a, dan
selaput
lendir
pasien
seperti:
sarung
tangan,
masker,
tutup
kepala,
kacama
ta
pelindu
ng,
apron/j
as dan
sepatu
pelindu
ng.
Indikasi
Surgical N: 95 tangan mata pelindung
Masker pelindung
Isolasi : Transmisi lewat V V
kontak
Isolasi : V V V V
Transmisi
lewat
dropplet
Isolasi : Transmisi lewat V V
udara (TBC)
Perawat V V V V V V V
an
pasien
dengan
H1N1 (
flu
burung)
H1N5
(Flu
babi)
Operator V V V V V
operasi
Cleaning V V V V V V
Service
(CS)
Juru V V V V V
masak(UP
M)
Petugas V V V V V V
pemulasa
raan
jenazah
Petugas V V V V V V
farmasi di
ruang
LAF
Persiapa V V V V V V
n obat
kemotera
pi
Petugas V V V V V V
di
laboratori
um
Petugas V V V V V V
CSSD

You might also like