Professional Documents
Culture Documents
Amirin (1984) menyatakan bahwa istilah sistem sosial berasal dari bahasa Yunani
“systema”, yang mempunyai pengertian sebagai berikut:
1. Sutau hubungan yang tersusun sekalian banyak bagian,
2. Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-komponen.
Jadi, systema itu mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secar teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Dari 15 penggunaan
istilah sistem, Tatang M. Arifin menggunakan 6 istilah sistem, yaitu:
1. Sistem yang digunakan untuk menunjuk suatu kumpulan atu himpunan benda-benda yang
distukan atau dipadukan oleh suatu brntuk saling hubungan atau saling ketergantungan.
2. Sistem yang digunakan untuk menyebut alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan yang secara
khusus memberikan andil atau sumbangan terhadap berfungsinya tubuh tertentu yang rumit tetapi
amat vital. Misalnya saja sistem syaraf.
3. Sistem yang menunjuk sehimpunan gagasan (ide) yang tersusun, terorganisasikan, suatu
himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum dan sebagainya.
4. Sistem yang dipergunakan untuk menunjuk suatuhipotesis atau suatu teori. Misalnay pendidikan
sistematik.
5. Sistem yang dipergunakan dalam arti metode atau tata cara.
6. Sistem yang dipergunakan untuk menunjuk pengertian skema atau metode pengaturan organisasi
atau susunan sesuatu, atau metode tata cara.
1. Komunikasi (communication)
Tidak ada satu proses pun yang melebihi pentingnya komunikasi di dalam suatu sistem sosial.
Tanpa komunikasi , pada pelaku tidak dapat menyampaikan informasi, mengutarakan sikap,
peranan atau kebutuhan mereka. Tidak berlebihan kalau dikatakan pula bahwa tanpa komunikasi,
organisasi sosial tidak muncul.
2. Memelihara tapal batas
Semua sistem sosial mempunyai cara-cara tertentu untuk melindungi atau mempertahankan
identitasnya. Untuk melindungi tapal batas dirinya dengan pihak luar dapat dilakukan dengan
jalan mendirikan tembok, membatasi penggunaan sarana hanya untuk warganya sendiri,
mengadakan upacara-upacara suci atau dengan jalan mengharuskan anggota untuk memeluk suatu
agama atau kepercayaan tertentu.
3. Penjalinan sistem (systematic lingkage)
Suatu proses sosial menjalin ikatan antara suatu sistem dengan sistem lainnya dinamakan
penjalinan sistem. Cara terbaik untuk melihat jalinan tersebut adalah dengan melihat keeratan
antara mereka, baik individu maupun di dalam usaha untuk mencapai tujuan. Lomis menyatakan
bahwa “penjalinan sistem merupakan susatu proses di mana suatu unsur atau lebih dari minimal
dua buah sistem sosial tampak sedemikian rupa sehingga kedua sistem itu dalam beberapa hal dan
peristiwa tertentu dapat dipandang sebagai suatu kesatuan tunggal.
4. Sosialisasi (socialization)
Sejauh menyangkut penegrtian sosiologi, sosialisasi termasuk proses dasar di dalam sistem
sosial. Secara singkat, sosialisasi dapat dikatakan sebagai proses penyebaran warisan-warisan
sosial dan budaya oleh seseorang dari masyarakatnya. Melalui sosialisasi, seseoramg menjadi yang
lebih berfungsi di dalam kelompoknya, seseorang diubah dari suatu orgasnisme menjadi seseorang
yang berpribadi.
5. Pengawasan sosial (social control)
Pengawasan sosial mengandung arti sebagai suatu proses pembatasan atau pengekangan
tingkah laku. Di dalam sistem-sistem sosial, pengawasan merupakan proses pembetulan atau
pembolehan di dalam batas-batas tertentu yang bisa diterima terhadap penyimpangan-
penyimpangan (tanpa memandang apapun alasanny). Mekanisme yang dapat menjaga anggota
suatu sistem sosial antara lain pencemoohan, pengasingan dan pergaulan, didesas-desuskan atau
melalui cara-cara formal yang ada sangkut pautnya dengan hukum dan peraturan tat tertib.
6. Pelembagaan (institutionalized)
Pelembagaan merupakan proses pengesahan suatu pola tingkah laku tertentu menjadi hukum,
yaitu diakui secara benar dan tepat. Keluarga dan sekoalah merupakan lembaga sosial dan
memiliki cir-ciri tersendiri. Ciri yang dimaksud adalah terdapat hubungan yang diformalisasi di
mana penyimpangan-penyimpangan dari padanya sampai titik tertentu tidak dapat ditoleransi.
7. Perubahan sosial (social change)
Perubahan sosial di dalam pola interaksi sosial yang berlaku. Proses perubahan sosial tanpa
dibebani istilah-istilah yang mengandung nilai-nilai seperti kemajuan atau kemunduran.
Perubahan sosial menimbulkan unsur-unsur tekanan-ketegangan dan hal itu kait mengkait dengan
unsur-unsur lain seperti misalnya sanksi dan kekuasaan.
Soeleman, 1986. Konsepsi Sistem Sosial dan Sistem Sosial Indonesia, Jakarta, Fajar Agung.