Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
DESY NATALIA WIDYA, S.IP
DESY NATALIA WIDYA
SMART ENERGETIC WOMEN
Riwayat Pendidikan :
SDN Kertajaya VII Surabaya -- Thn. 1987 - 1993
SMP GIKI II GUBENG Surabaya -- Thn, 1993 - 1996
SMU Negeri 7 Denpasar -- Thn. 1996 - 1999
UPN Veteran Jogjakarta, Ilmu Hubungan Internasional (FISIPOL) -- Thn. 1999-2003
Riwayat Pekerjaan :
Riwayat Organisasi :
Bendahara I Asosiasi Perbankan Syariah (ASBISINDO) Wilayah Semarang 2014-2016
Sekretaris Asosiasi Perbankan Syariah (ASBISINDO) Wilayah Denpasar 2016-2017
Riwayat Pelatihan :
1. More Precious Than Gold Tahun 2007
2. How To Be A Good Leader Tahun 2007
3. 7 Habbits Tahun 2008
4. Leader As Coach Tahun 2008
5. Leadership Tahun 2008
6. How To Be An Effective Leader tahun 2016
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Dibuat di Nganjuk,
Tanggal November 2017
Kabupaten Nganjuk terletak antara 11105’ sampai dengan 112013’ BT dan 7020’ sampai dengan
7059’ LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar + 1.224.33 KM2 atau 122.433 Ha yang terdiri
atas :
Tanah sawah 43.052,5 Ha
Tanah Kering 32.373,6 Ha
Tanah Hutan 47.007,0 Ha
Dengan kondisi yang terletak di dataran rendah dan pegunungan, Kabupaten Nganjuk memiliki
kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman
pangan maupun tanaman perkebunan sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi
dibidang pertanian.
Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini sekaligus ditunjang adanya Sungai Widas yang
mengalir sepanjang 69,332 KM dan mengairi daerah seluas 3.236 Ha, dan sungai Brantas yang
mampu mengairi sawah seluas 12.705 Ha.
Nganjuk dahulu dikenal dengan nama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti Tanah
Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi.
Pada permulaan tahun 1811 yang terdapat dalam Buku tulisan Peter Carey yang berjudul :
“Orang Jawa dan masyarakat Cina (1755-1825)”, penerbit Pustaka Azt, Jakarta 1986, diperoleh
gambaran yang agak jelas tentang daerah Nganjuk. Apabila dicermati peta tersebut, ternyata
daerah Nganjuk terbagi menjadi 4 wilayah yaitu Berbek, Godean, Nganjuk dan Kertosono.
Sejak adanya perjajian Sepreh 1830 atau tepatnya 4 Juli 1830, maka semua Kabupaten di
Nganjuk (Berbek, Kertosono dan Nganjuk) tunduk dibawah kekuasaan dan pengawaan
Nederlandsch Gouverment. Alur sejarah Kabupaten Nganjuk adalah berangkat dari keberadaan
Kabupaten Berbek dibawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo 1. Dimana
pada tahun 1880 adalah tahun suatu kejadian yang diperingati yaitu mulainya kedudukan
ibukota Kabupaten Berbek pindah ke Kabupaten Nganjuk.
Jumlah penduduk dari hasil sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 1.017.000 jiwa yang terbagi
atas 505,687 jiwa penduduk laki-laki dan 511.343 jiwa penduduk perempuan dengan sex ratio
sebesar 98.80% serta tingkat kepadatan sebesar 851 jiwa/KM2.
Fasilitas pendidikan yang tersedia antara lain : 589 TK/sederajat, 774 SD/sederajat, 157
SMP/sederajat, 107 SMU/sederajat, 8 Perguruan Tinggi swasta. Sedangkan fasilitas kesehatan
terdiri dari 5 RS, 20 Puskesmas, 83 Puskesmas pembantu dan 22 unit klinik kesehatan.
Pada sector pertanian dengan luas sawah 33,801 Ha menghasilkan padi sebesar 6.120.570,68
Kwintal. Selain itu Nganjuk juga terkenal sebagai sentra produksi Bawang Merah yang pada tahin
2016 menghasilkan 136.151,2 ton.
Realisasi APBD Kabupaten Nganjuk tahun 2014 sebesar Rp. 2.333,705 milyar, mengalami
kenaikan sebesar 13,51% dari tahun sebelumnya, dengan 3 sektor dominan yakni di bidang
pertanian, kehutanan dan perikanan. Laju pertumbuhan ekonomi Nganjuk di tahun 2015
sebesar 5,18% sedangkan pendapatan perkapitanya sebesar Rp. 13.596.543,57.
VISI DAN MISI
KABUPATEN NGANJUK 2018-2023
VISI
TERWUJUDNYA NGANJUK YANG AGAMIS, MODERN, BERBUDAYA DAN SEJAHTERA
Penjelasan VISI :
1. Terwujudnya Masyarakat Nganjuk Yang AGAMIS berarti, bahwa seluruh masyarakat
Nganjuk selalu mengutamakan akhlakul kharimah dalam kehidupan bermasyarakat tanpa
melihat agama yang dianut, sehingga tercipta keharmonisan di Masyarakat.
2. Modern berarti, bahwa seluruh masyarakat Nganjuk mampu menyerap & menguasai
perubahan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta mengikuti
perkembangan zaman secara positif.
3. Berbudaya berarti, ditengah tuntutan perkembangan zaman yang kian massif, maka
masyarakat Nganjuk tetap tidak melupakan budaya asli bahkan akan terus melestarikan
peninggalan nenek moyang yang menjadi jati diri di masyarakat.
4. Sejahtera berarti, secara lahiriah seluruh masyarakat Nganjuk dapat terpenuhi kebutuhan
pokok nya dan memiliki taraf hidup yang lebih baik.
MISI
Meningkatkan Promosi Pariwisata dan UMKM untuk meningkatkan taraf hidup Masyarakat
1. Membentuk semacam Badan Ekonomi Kreatif, dimana lembaga ini akan focus kepada
pengembangan bisnis UMKM yang saat ini telah ada di masyarakat serta ekonomi kreatif
lainnya.
2. Memberikan support penuh kepada usaha kecil yang belum memiliki modal namun
memiliki potensi yang bagus di masyarakat
3. Pelatihan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengembangan potensi yang ada agar
semakin terarah dan termonitoring dengan memaksimalkan Balai Latihan Kerja yang ada
di Kabupaten.
4. Menjalin kemitraan dengan pengusaha menengah dan besar untuk membuka peluang
pemasaran dan promosi.
5. Mendatangkan investor untuk bisa berkontribusi aktif terhadap perkembangan
pariwisata Nganjuk sehingga pada tahun 2020 bisa di gaungkan tagline “Lets Visit
Nganjuk”
1. Perombakan terhadap birokrasi yang ada saat ini, dengan mengedepankan Right Man
on The Right Place.
2. Pemberdayaan masyarakat melalui pendanaan bagi UMKM yang telah ada diiringi
dengan promosi produk yang dihasilkan.
3. Pembentukan semacam Badan Ekonomi Kreatif, yang mana fungsi utama Badan ini
adalah mengelola, dan mengkoordinasikan seluruh ekonomi kreatif yang ada di wilayah
Nganjuk agar mampu memberikan kontribusi maksimal sehingga PAD Nganjuk dapat
meningkat secara maksimal.
4. Perbaikan infrastruktur jalan yang menjadi jalur utama perekonomian di masyarakat.
5. Mendatangakan investor untuk membangun potensi pariwisata yang belum terjamah
namun memiliki nilai jual ke masyarakat luas.
6. Pelaksanaan Service excellent di Seluruh Desa dan Kecamatan, agar perangkat desa
memahami kembali arti pelayan masyarakat dengan Service Level Agreement H+0.
7. Menjalin kemitraan dengan perusahaan perusahaan menengah dan besar untuk
menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan sekolah kejuruan yang sudah siap kerja.
8. Membangun MCK MCK layak di setiap rumah warga kurang mampu, serta di area public
yang masih belum memiliki MCK yang layak.
9. Mendirikan Perusahaan Daerah berbasis perbankan yakni PD. BPR Anjuk Ladang,
dengan tujuan yakni agar Pemkab Nganjuk dapat mengelola sendiri dana yang dimiliki
serta mampu mengelola dan menyalurkan dana masyarakat Nganjuk untuk
kepentingan masyarakat Nganjuk.
10.Pemberdayaan pertanian :
Program untuk kesejahteraan Petani dan pertaniannya
Menjadikan salah satu desa sebagai bahan percontohan pertanian bersama,sbb :
Mencari lahan minimal 100 HA milik masyarakat yang bersebelahan posisinya untuk
kemudian digarap secara bersama-sama dimana Bibit yang ditanam adalah bibit terbaik
yang mampu dijual dgn harga tinggi di masyarakat dimana bibit, pupuk serta segala
sesuatunya disupport oleh pemerintah daerah (bisa melalui pinjaman lunak kepada
warga kerjasama dengan Bank Daerah dan dengan bunga yang kecil ataupun dicarikan
pendanaan dari investor) sedangkan yang menjalankan adalah masyarakat pemilik lahan.
Nantinya masyarakat akan diberikan “gaji” setiap bulan selama penggarapan sawah
tersebut sehingga mereka tdk perlu memikirkan bagaimana mereka akan makan dan
memenuhi kebutuhannya sehari-hari (besarnya gaji akan ditentukan kemudian).
Setelah panen maka hasil panenan tersebut akan dibeli oleh Pemda dengan harga wajar
di masyarakat dan target setiap hektar adalah minimal 8 Ton jika hasilnya ternyata
melebihi target maka selisih produksi akan menjadi milik masyarakat pemilik lahan.
Apabila terjadi gagal panen maka juga telah disediakan asuransi untuk gagal panen
(dengan catatan gagal panen bukan karena kesalahan petani dalam penggarapan alias
force majeur)