Professional Documents
Culture Documents
Arti nyeri
Arti nyeri bagi individu memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri
tersebut merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan, merusak dan lain-lain. Keadaan
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang social
b. Persepsi nyeri
Persepsi nyeri merupakan penilaian sangat subjektif, tempatnya pada korteks (pada
fungsi evaluativesecara kognitif). Persepsi ini dipengaruhi oleh factor yang dapat memicu
stimulasi nociceptor
c. Toleransi nyeri
Toleransi ini erat hubungannya dengan adanya intensitas nyeri yang dapat
toleransi nyeri antara lain alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan atau garukan, pengalihan
perhatian, kepercayaan yang kuat, dan lain-lain. Sedangkan faktor yng menurunkan toleransi
antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung hilang, sakit, dan
lain-lain.
Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respons seseorang terhadap nyeri, seperti
ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk respons
nyeri yang dapat di pengaruhi oleh beberapa factor, seperti : arti nyeri, tingkat persepsi nyeri,
pengalaman masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, takut, cemas,
menentukan derajat nyeri, bidan dapat menanyakan klien tentang nyeri yang dirasakan
dengan menggunakan skala numerik 0-10 atau skala yang serupa lainnya yang membantu
menerangkan bagaimana intensitas nyerinya (Reeder dan Mark 1995). Nyeri yang ditanyakan
pada skala tersebut adalah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi nyeri untuk
mengevaluasi keefektifannya. Cara mengkaji nyeri yang digunakan adalah 0-10 angka skala
intensitas nyeri, yaitu : 0 tidak nyeri. Intensitas nyeri dibedakan menjadi lima dengan
Metode Massage
mengurangi rasa nyeri persalinan. Impuls rasa sakit yang dibawah oleh saraf yang
berdiameter kecil menyebabkan gate control dispinal cord membuka dan impuls diteruskan
kekorteks serebral sehingga akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit ini dapat
diblok yaitu dengan memberikan rangsangan pada saraf yang berdiameter besar yang
menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan sakit tidak dapat diteruskan ke
korteks serebral. Pada prinsipnya rangsangan berupa usapan pada saraf yang berdiameter
besar yang banyak pada kulit harus dilakukan awal rasa sakit atau sebelum impuls rasa sakit
yang dibawa oleh saraf yang berdiameter kecil mencapai korteks serebral. Beberapa macam
massage yang dapat dilakukan untuk merangsang saraf yang berdiameter besar yaitu :
a. Metode Effluerage
Metode effleurage memperlakukan pasien dalam posisi atau setengah duduk, lalu
letakkan kedua telapak tangan pada perut dan secara bersamaan digerakkan melingkar kearah
pusat kesimpisis atau dapat juga menggunakan satu telapak tangan dengan gerakkan
melingkar atau satu arah. Cara ini dapat dilakukan langsung oleh pasien.
atau keluarga pasien menekan daerah secrum secara mantap dengan telapak tangan, lepaskan
dalam kondisi duduk kemudian bidan atau keluarga pasien menekan secrum secara
d. Abdominal Lifting
Abdominal lifting memperlakukan pasien dengan cara membaringkan pasien pada posisi
terlentang dengan posisi kepala agak tinggi. Letakkan kedua telapak tangan pada pinggang belakang
pasien, kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah puncak perut tanpa
menekan kearah dalam, kemudianulangi lagi. Begitu seterusnya (Gadysa, 2009). Metode Massage
Abdominal Lifting Nyeri persalinan kala I fisiologis dapat diatasi dengan tindakan-tindakan seperti :
distraksi, relaksasi, dan massage. Yang merupakan pendekatan non farmakologi dalam menurunkan
dan mengatasi rasa nyeri, akan tetapi metode massage tersebut dapat juga membawa pada
kegagalan karena disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah : usia, kelelahan, dan
pengalaman masa lalu. Oleh sebab itu, pemberian massage abdominal lifting dapat diberikan pada
ibu inpartu kala I fisiologis untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan dengan memperhatikan
keadaan dan kondisi ibu. Pijatan dapat menenangkan dan merilekskan ketegangan yang muncul saat
hamil dan melahirkan. Pijatan pada leher, bahu, punggung, kaki, dan tangan dapat membuat
nyaman. Usapan pelan pada perut (Abdominal lifting) juga akan terasa nyaman saat kontraksi.
Rencana untuk menggu nakan pijatan atau sentuhan yang disukai dalam persalinan dapat dipilih
sebagai berikut : sentuhan pelan dengan ketukan yang berirama, usapan keras, pijatan untuk
melemaskan otot-otot yang kaku, dan pijatan keras atau gosokan di punggung (Simkin.,Walley.,dan
Keppler, 2008 dalam rini 2010). Metode massage abdominal liftingadalah dengan cara :
membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan posisi kepala agak tinggi. Letakkan kedua
telapak tangan pada pinggang belakang pasien, kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang
berlawanan kearah puncak peruttanpa menekan kearah dalam, kemudianulangi lagi. Begitu
seterusnya (Gadysa, 2009 dalam Rini,2010).